How bones make blood - Melody Smith

Translator: Ahmad Zakky Habibie Reviewer: Deera Army Pramana

At any given moment, trillions of cells are traveling through your blood vessels,

Setiap saat, triliunan sel melewati pembuluh darahmu,

terkadang mengelilingi tubuh hanya dalam satu menit.

sometimes circling the body in just one minute.

Each of these cells has its origins deep in your bones.

Setiap sel memiliki asal muasal dari dalam tulangmu.

Bones might seem rock-solid, but they’re actually quite porous inside.

Tulang kelihatannya padat, tetapi sebetulnya berpori di bagian dalam.

Large and small blood vessels enter through these holes.

Pembuluh darah, besar dan kecil, masuk lewat lubang-lubang ini.

And inside most of the large bones of your skeleton is a hollow core

Di dalam tulang-tulang yang besar pada rangkamu terdapat rongga tengah

filled with soft bone marrow.

yang berisi sumsum yang lembut.

Marrow contains fat and other supportive tissue,

Sumsum mengandung lemak dan jaringan penyokong lainnya,

but its most essential elements are blood stem cells.

tetapi elemen terpenting adalah sel punca darah.

These stem cells are constantly dividing.

Sel punca ini selalu membelah diri.

They can differentiate into red blood cells,

Mereka dapat berdiferensiasi menjadi sel darah merah,

white blood cells, and platelets,

sel darah putih, dan keping darah,

and send about hundreds of billions of new blood cells

dan mengirimkan ratusan miliar sel darah baru itu

into circulation every day.

ke peredaran darah setiap hari.

These new cells enter the bloodstream

Sel darah baru ini memasuki aliran darah

through holes in small capillaries in the marrow.

melalui lubang-lubang pada pembuluh kapiler kecil di sumsum.

Through the capillaries,

Melalui pembuluh kapiler,

they reach larger blood vessels and exit the bone.

sel mencapai pembuluh yang lebih besar dan keluar dari tulang.

If there’s a problem with your blood,

Jika ada masalah dengan darahmu,

there’s a good chance it can be traced back to the bone marrow.

kemungkinan besar penyebabnya terkait dengan sumsum tulang.

Blood cancers often begin with genetic mutations in the stem cells.

Kanker darah sering berawal dari mutasi genetik pada sel punca.

The stem cells themselves are not cancerous,

Sel punca sebetulnya tidak bersifat kanker,

but these mutations can interfere with the process of differentiation

tetapi mutasi ini dapat mengganggu proses diferensiasi

and result in malignant blood cells.

dan menghasilkan sel darah yang ganas.

So for patients with advanced blood cancers like leukemia and lymphoma,

Pada pasien kanker darah stadium lanjut, seperti leukemia dan limfoma,

the best chance for a cure is often an allogeneic bone marrow transplant,

harapan terbaik untuk sembuh adalah transplantasi alogenik sumsum tulang,

which replaces the patient’s bone marrow with a donor’s.

yaitu mengganti sumsum pasien dengan sumsum dari donor.

Here’s how it works.

Begini cara kerjanya.

First, blood stem cells are extracted from the donor.

Awalnya, sel punca darah diambil dari donor.

Most commonly,

Umumnya, sel punca darah disaring dari aliran darah donor

blood stem cells are filtered out of the donor’s bloodstream

by circulating the blood through a machine

dengan mengalirkan darahnya melalui mesin

that separates it into different components.

yang memisahkannya ke dalam komponen yang berbeda.

In other cases, the marrow is extracted directly

Cara lainnya, sumsum diambil langsung

from a bone in the hip, the iliac crest, with a needle.

dari tulang di panggul, yaitu puncak iliaka, dengan jarum.

Meanwhile, the recipient prepares for the transplant.

Sementara itu, penerima bersiap untuk transplantasi.

High doses of chemotherapy or radiation kill the patient’s existing marrow,

Kemoterapi atau radiasi dosis tinggi membunuh sumsum pasien,

destroying both malignant cells and blood stem cells.

menghancurkan sel ganas dan sel punca darah.

This also weakens the immune system,

Perlakuan ini juga melemahkan sistem imun,

making it less likely to attack the transplanted cells.

memperkecil kemungkinan ia menyerang sel yang ditransplantasi.

Then the donor cells are infused into the patient’s body through a central line.

Lalu, sel donor dimasukkan ke tubuh pasien melalui kateter vena sentral.

They initially circulate in the recipient’s peripheral bloodstream,

Sel itu awalnya beredar di aliran darah perifer,

but molecules on the stem cells, called chemokines, act as homing devices

tetapi molekul pada sel punca, yaitu kemokin, menjadi alat pengatur

and quickly traffic them back to the marrow.

dan segera mengarahkannya kembali ke sumsum.

Over the course of a few weeks,

Selama beberapa minggu,

they begin to multiply and start producing new, healthy blood cells.

mereka mulai berlipat ganda dan menghasilkan sel darah baru yang sehat.

Just a small population of blood stem cells

Hanya perlu sedikit sel punca darah

can regenerate a whole body’s worth of healthy marrow.

untuk menghasilkan sumsum yang sehat di seluruh tubuh.

A bone marrow transplant can also lead to something

Transplantasi sumsum tulang juga dapat mendorong terjadinya

called graft-versus-tumor activity,

aktivitas graft-versus-tumor,

when new immune cells generated by the donated marrow

ketika sel imun baru yang dihasilkan dari sumsum baru

can wipe out cancer cells the recipient’s original immune system couldn’t.

dapat membasmi sel kanker, padahal sistem kekebalan lama tidak bisa.

This phenomenon can help eradicate stubborn blood cancers.

Fenomena ini dapat menyembuhkan kanker darah.

But bone marrow transplants also come with risks,

Tetapi, ada risiko dalam transplantasi sumsum tulang,

including graft-versus-host disease.

termasuk penyakit graft-versus-host.

It happens when the immune system generated by the donor cells

Ini terjadi ketika sistem kekebalan dari sel darah donor

attacks the patient’s organs.

menyerang organ pasien.

This life-threatening condition occurs in about 30–50% of patients

Kondisi yang mengancam hidup ini terjadi pada 30-50% pasien

who receive donor cells from anyone other than an identical twin,

yang menerima sel darah dari donor yang bukan saudara kembarnya,

particularly when the stem cells are collected

terutama ketika sel punca diambil dari darah,

from the blood as opposed to the bone marrow.

bukannya dari sumsum tulang.

Patients may take immunosuppressant medications

Pasien bisa mengonsumsi obat imunosupresan

or certain immune cells may be removed from the donated sample

atau sel imun tertentu bisa dihilangkan dari sampel donor

in order to reduce the risk of graft-versus-host disease.

untuk mengurangi risiko penyakit graft-versus-host.

But even if a patient avoids graft-versus-host disease,

Walaupun pasien terhindar dari graft-versus-host,

their immune system may reject the donor cells.

sistem imun mereka mungkin menolak sel donor.

So it’s crucial to find the best match possible in the first place.

Jadi, penting untuk menemukan kecocokan sedari awal.

Key regions of the genetic code determine how the immune system

Region tertentu pada kode genetik

menentukan bagaimana sistem imun mengenali sel asing.

identifies foreign cells.

If these regions are similar in the donor and the recipient,

Jika region ini mirip antara donor dan penerima,

the recipient’s immune system is more likely to accept the donor cells.

sistem imun penerima lebih mungkin menerima sel donor.

Because these genes are inherited, the best matches are often siblings.

Karena gen ini diwariskan, sering kali donor paling cocok adalah saudara kandung.

But many patients who need a bone marrow transplant

Tetapi, banyak dari pasien yang perlu transplantasi sumsum

don’t have a matched family member.

tidak punya kecocokan dengan anggota keluarganya.

Those patients turn to donor registries of volunteers

Pasien ini mencari dari daftar relawan donor

willing to offer their bone marrow.

yang bersedia mendonorkan sumsum mereka.

All it takes to be on the registry is a cheek swab to test for a genetic match.

Untuk itu, hanya perlu sampel usap pipi yang akan dites kecocokan genetiknya.

And in many cases, the donation itself

Pada umumnya, proses donasinya

isn’t much more complicated than giving blood.

tidak lebih rumit dari donor darah biasa.

It’s a way to save someone’s life

Transplantasi menyelamatkan hidup orang lain

with a resource that’s completely renewable.

dengan sumber yang sudah pasti terbarukan.