A burial practice that nourishes the planet | Caitlin Doughty

Translator: Jonathan Albertus Reviewer: Made Pramana

When I die,

Saat saya meninggal,

I would like for my body to be laid out to be eaten by animals.

saya ingin badan saya dibaringkan di luar agar dimakan oleh binatang.

Having your body laid out to be eaten by animals is not for everyone.

Membaringkan jasad Anda di luar untuk dimakan binatang tidak untuk semua orang.

(Laughter)

(Tertawa)

Maybe you have already had the end-of-life talk with your family

Mungkin Anda sudah membahas masa akhir kehidupan dengan keluarga

and decided on, I don't know, cremation.

dan memutuskan untuk, entahlah, kremasi.

And in the interest of full disclosure,

Secara terbuka,

what I am proposing for my dead body is not strictly legal at the moment,

hal yang saya tengah usulkan untuk jasad saya belum sepenuhnya sah saat ini,

but it's not without precedent.

tapi ini tidak tanpa preseden.

We've been laying out our dead for all of human history;

Kita sudah membaringkan jenazah di luar sepanjang sejarah manusia;

it's call exposure burial.

itu dinamakan pemakaman terbuka.

In fact, it's likely happening right now as we speak.

Faktanya, itu akan terjadi sekarang juga saat kita sedang bicara.

In the mountainous regions of Tibet,

Di daerah pegunungan Tibet,

they practice "sky burial,"

mereka mempraktikkan "pemakaman langit,"

a ritual where the body is left to be consumed by vultures.

sebuah ritual di mana mayat dibiarkan untuk dimakan burung bangkai.

In Mumbai, in India, those who follow the Parsi religion

Di Mumbai, India, mereka yang menganut agama Parsi

put their dead in structures called "Towers of Silence."

meletakkan mayat di bangunan yang bernama "Menara Kesunyian."

These are interesting cultural tidbits,

Ini adalah sedikit informasi budaya yang menarik,

but they just haven't really been that popular in the Western world --

namun mereka hanya kurang populer di dunia Barat --

they're not what you'd expect.

mereka bukan apa yang Anda harapkan.

In America, our death traditions have come to be chemical embalming,

Di Amerika, tradisi pemakaman kita menggunakan pengawet kimia,

followed by burial at your local cemetery,

diikuti dengan penguburan di pemakaman lokal Anda,

or, more recently, cremation.

atau, yang lebih baru, kremasi.

I myself, am a recent vegetarian,

Saya, baru menjadi vegetarian,

which means I spent the first 30 years or so of my life

yang berarti saya menghabiskan sekitar 30 tahun hidup saya

frantically inhaling animals --

dengan sangat banyak mengonsumsi daging --

as many as I could get my hands on.

sebanyak yang saya bisa dapat.

Why, when I die, should they not have their turn with me?

Mengapa, pada saat saya meninggal, mereka tidak giliran membalas?

(Laughter)

(Tertawa)

Am I not an animal?

Apakah saya bukan binatang?

Biologically speaking, are we not all, in this room, animals?

Secara biologis, bukankah kita semua di ruangan ini, binatang?

Accepting the fact that we are animals

Menerima fakta bahwa kita adalah binatang

has some potentially terrifying consequences.

mempunyai konsekuensi yang berpotensi menakutkan.

It means accepting that we are doomed to decay and die,

Ini artinya kita menerima takdir akan meninggal dan membusuk,

just like any other creature on earth.

seperti halnya semua makhluk yang ada di bumi.

For the last nine years, I've worked in the funeral industry,

Selama sembilan tahun terakhir, saya bekerja di industri pemakaman,

first as a crematory operator,

awalnya sebagai operator kremasi,

then as a mortician

lalu sebagai pengelola pemakaman

and most recently, as the owner of my own funeral home.

dan baru-baru ini, sebagai pemilik rumah duka.

And I have some good news:

Saya memiliki kabar baik:

if you're looking to avoid the whole "doomed to decay and die" thing:

jika Anda ingin menghindari seluruh "takdir untuk mati dan membusuk:"

you will have all the help in the world in that avoidance

Anda akan memiliki semua bantuan yang bisa didapatkan di dunia ini

from the funeral industry.

dari industri pemakaman.

It's a multi-billion-dollar industry,

Itu adalah industri miliyaran dolar,

and its economic model is based on the principle

dan model ekonominya adalah berdasarkan prinsip

of protection, sanitation and beautification of the corpse.

proteksi, sanitasi dan mempercantik mayat.

Whether they mean to or not,

Entah mereka bermaksud seperti itu atau tidak,

the funeral industry promotes this idea of human exceptionalism.

industri pemakaman mempromosikan ide tentang manusia yang istimewa ini.

It doesn't matter what it takes,

Tidak peduli risikonya,

how much it costs,

dana yang akan dibayar,

how bad it is for the environment,

seberapa buruknya untuk lingkungan,

we're going to do it because humans are worth it!

kita akan melakukannya karena manusia berharga!

It ignores the fact

Itu mengabaikan fakta

that death can be an emotionally messy and complex affair,

bahwa kematian bisa menjadi peristiwa yang emosional dan rumit,

and that there is beauty in decay --

dan ada keindahan dari pembusukan --

beauty in the natural return to the earth from whence we came.

keindahan pengembalian secara alami ke bumi tempat di mana kita berasal.

Now, I don't want you to get me wrong --

Saya tidak ingin Anda salah paham --

I absolutely understand the importance of ritual,

saya sangat mengerti pentingnya ritual,

especially when it comes to the people that we love.

terutama ketika itu berkaitan dengan orang yang kita cintai.

But we have to be able to create and practice this ritual

Tapi kita harus bisa membuat dan mempraktikkan ritual ini

without harming the environment,

tanpa merugikan lingkungan,

which is why we need new options.

dan itu sebabnya kita perlu opsi yang baru.

So let's return to the idea of protection, sanitation and beautification.

Jadi kembali ke ide proteksi, sanitasi dan mempercantik.

We'll start with a dead body.

Kita mulai dari sebuah jenazah.

The funeral industry will protect your dead body

Industri pemakaman akan menjaga mayat Anda

by offering to sell your family a casket made of hardwood or metal

dengan menawarkan keluarga Anda peti mati terbuat dari kayu keras atau besi

with a rubber sealant.

dengan pelindung karet.

At the cemetery, on the day of burial, that casket will be lowered

Di pemakaman, di hari pemakaman, peti mati akan diturunkan

into a large concrete or metal vault.

ke lubang beton atau besi.

We're wasting all of these resources -- concretes, metal, hardwoods --

Kita menghabiskan sumber daya ini -- beton, besi dan kayu keras --

hiding them in vast underground fortresses.

menyembunyikannya di istana bawah tanah yang luas.

When you choose burial at the cemetery,

Pada saat Anda memilih penguburan di pemakaman,

your dead body is not coming anywhere near the dirt that surrounds it.

jasad Anda tidak akan terkena tanah di sekitarnya.

Food for worms

Jasad manusia

you are not.

bukan untuk cacing.

Next, the industry will sanitize your body through embalming:

Lalu, industri akan melakukan sanitasi untuk jasad Anda melalui pengawetan:

the chemical preservation of the dead.

pengawetan kimia ke mayat.

This procedure drains your blood

Prosedur ini menguras darah Anda

and replaces it with a toxic, cancer-causing formaldehyde.

dan menggantikannya dengan formalin yang beracun dan karsinogenik.

They say they do this for the public health

Mereka bilang hal ini untuk kesehatan publik

because the dead body can be dangerous,

karena mayat bisa berbahaya,

but the doctors in this room will tell you

namun dokter di ruangan ini akan memberitahu Anda

that that claim would only apply

bahwa klaim itu hanya berlaku

if the person had died of some wildly infectious disease, like Ebola.

jika orang tersebut mati karena penyakit yang sangat menular, seperti Ebola.

Even human decomposition, which, let's be honest,

Bahkan dekomposisi manusia, yang, sejujurnya,

is a little stinky and unpleasant,

sedikit bau dan tidak menyenangkan,

is perfectly safe.

sebenarnya sangat aman.

The bacteria that causes disease is not the same bacteria

Bakteri yang menyebabkan penyakit tidak sama dengan bakteri

that causes decomposition.

yang menyebabkan pembusukan.

Finally, the industry will beautify the corpse.

Akhirnya, industri akan mempercantik mayatnya.

They'll tell you that the natural dead body of your mother or father

Mereka akan memberitahu bahwa jasad ibu atau bapak Anda yang alami

is not good enough as it is.

belum cukup terlihat baik.

They'll put it in makeup.

Mereka akan memberi riasan.

They'll put it in a suit.

Mereka akan memakaikan setelan.

They'll inject dyes so the person looks a little more alive --

Mereka akan menyuntikkan pewarna sehingga mayat akan terlihat sedikit lebih hidup --

just resting.

hanya beristirahat.

Embalming is a cheat code,

Pengawetan adalah kode curang,

providing the illusion that death and then decay are not the natural end

memberi ilusi bahwa kematian lalu pembusukkan bukan akhir yang alami

for all organic life on this planet.

bagi semua kehidupan organik di bumi.

Now, if this system of beautification, sanitation, protection

Sekarang, jika sistem mempercantik, sanitasi dan proteksi ini

doesn't appeal to you,

tidak menarik bagi Anda,

you are not alone.

Anda tidak sendiri.

There is a whole wave of people --

Ada banyak sekali orang --

funeral directors, designers, environmentalists --

direktur pemakaman, desainer dan ahli lingkungan --

trying to come up with a more eco-friendly way of death.

berusaha untuk mendesain kematian dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

For these people, death is not necessarily

Bagi orang-orang ini, kematian tidak mesti

a pristine, makeup, powder-blue tuxedo kind of affair.

peristiwa yang bersih, dengan riasan dan tuksedo biru.

There's no question

Tidak diragukan lagi

that our current methods of death are not particularly sustainable,

bahwa metode pemakaman saat ini tidak berkelanjutan,

what with the waste of resources and our reliance on chemicals.

dengan penghabisan sumber daya dan ketergantungan kita dengan kimia.

Even cremation,

Bahkan kremasi,

which is usually considered the environmentally friendly option,

yang biasa dianggap sebagai pilihan yang ramah lingkungan,

uses, per cremation,

per kremasi, menggunakan,

the natural gas equivalent of a 500-mile car trip.

gas alam yang setara dengan bensin perjalanan mobil sejauh 500 mil.

So where do we go from here?

Jadi ke mana kita sebaiknya?

Last summer, I was in the mountains of North Carolina,

Musim panas lalu, saya sedang berada di pegunungan Carolina Utara,

hauling buckets of wood chips in the summer sun.

mengangkut serpihan kayu di bawah terik matahari musim panas.

I was at Western Carolina University at their "Body Farm,"

Saya berada di Universitas Carolina Barat di "Peternakkan Jasad" mereka,

more accurately called a "human decomposition facility."

lebih tepat disebut "fasilitas dekomposisi manusia."

Bodies donated to science are brought here,

Mayat yang didonasikan untuk penelitian dibawa ke sini,

and their decay is studied to benefit the future of forensics.

dan pembusukan mereka dipelajari untuk masa depan forensik.

On this particular day,

Tepat di hari ini,

there were 12 bodies laid out in various stages of decomposition.

ada 12 mayat yang dibaringkan dengan beberapa tingkat pembusukan.

Some were skeletonized,

Beberapa sudah menjadi tengkorak,

one was wearing purple pajamas,

ada yang memakai piama ungu,

one still had blonde facial hair visible.

ada yang masih terlihat rambut wajah berwarna pirang.

The forensic aspect is really fascinating,

Aspek forensik sangatlah menarik,

but not actually why I was there.

namun itu bukan alasan saya berada di sana.

I was there because a colleague of mine named Katrina Spade

Saya berada di sana karena rekan kerja saya yang bernama Katrina Spade

is attempting to create a system, not of cremating the dead,

mencoba membuat sistem, bukan melakukan kremasi mayat,

but composting the dead.

namun mengompos mayat.

She calls the system "Recomposition,"

Dia menyebut sistem itu "Rekomposisi,"

and we've been doing it with cattle and other livestock for years.

dan kita telah melakukannya pada sapi atau hewan ternak lain selama beberapa tahun.

She imagines a facility

Dia membayangkan fasilitas

where the family could come and lay their dead loved one

di mana keluarga bisa datang dan mengubur orang tercinta

in a nutrient-rich mixture that would, in four-to-six weeks,

di tanah yang bernutrisi tinggi, di mana dalam empat hingga enam minggu,

reduce the body -- bones and all -- to soil.

akan mengubah mayat -- tulang dan semuanya -- menjadi tanah.

In those four-to-six weeks,

Dalam empat hingga enam minggu itu,

your molecules become other molecules;

molekul Anda akan menjadi molekul lain;

you literally transform.

Anda benar-benar berubah.

How would this fit in with the very recent desire

Bagaimana ini bisa memenuhi keinginan terbaru

a lot of people seem to have

dari banyak orang yang ingin

to be buried under a tree,

dikubur di bawah pohon,

or to become a tree when they die?

atau menjadi pohon ketika mereka meninggal?

In a traditional cremation, the ashes that are left over --

Dalam kremasi tradisional, abu yang tertinggal --

inorganic bone fragments --

fragmen tulang yang inorganik --

form a thick, chalky layer

membentuk lapisan yang tebal dan pucat

that, unless distributed in the soil just right,

yang jika tidak terdistribusi di tanah dengan baik,

can actually hurt or kill the tree.

bisa merusak atau membunuh pohon.

But if you're recomposed, if you actually become the soil,

Namun jika Anda menjadi kompos, jika Anda benar-benar menjadi tanah,

you can nourish the tree,

Anda bisa menyuburkan pohon,

and become the post-mortem contributor you've always wanted to be --

dan menjadi kontributor post mortem yang selalu Anda inginkan --

that you deserve to be.

yang Anda pantas untuk itu.

So that's one option for the future of cremation.

Jadi itu adalah satu opsi untuk masa depan kremasi.

But what about the future of cemeteries?

Namun, bagaimana dengan masa depan pemakaman?

There are a lot of people who think we shouldn't even have cemeteries anymore

Banyak orang berpikir bahwa kita seharusnya tidak butuh pemakaman lagi

because we're running out of land.

karena kita kehabisan lahan.

But what if we reframed it,

Namun, bagaimana jika kita membingkainya kembali,

and the corpse wasn't the land's enemy,

dan mayat bukanlah musuh lahan,

but its potential savior?

namun penyelamat yang potensial?

I'm talking about conservation burial,

Saya berbicara tentang pemakaman konservasi,

where large swaths of land are purchased by a land trust.

di mana petak tanah yang luas dibeli oleh pengembang.

The beauty of this is that once you plant a few dead bodies in that land,

Keindahannya adalah setelah Anda menanam beberapa mayat di tanah itu,

it can't be touched, it can't be developed on --

itu tidak bisa disentuh, dan tidak bisa dikembangkan --

hence the term, "conservation burial."

maka istilahnya, "pemakaman konservasi."

It's the equivalent of chaining yourself to a tree post-mortem --

Itu sama seperti Anda terikat di pohon setelah meninggal --

"Hell no, I won't go!

"Tidak, saya tidak akan pergi!

No, really -- I can't. I'm decomposing under here."

Tidak, sungguh -- saya tidak bisa. Saya sedang terurai di bawah sini."

(Laughter)

(Tertawa)

Any money that the family gives to the cemetery

Uang yang diberikan keluarga ke pemakaman

would go back into protecting and managing the land.

akan kembali ke perlindungan dan pengelolaan lahan.

There are no headstones and no graves in the typical sense.

Tidak ada batu nisan dan kuburan seperti biasanya.

The graves are scattered about the property

Kuburan itu akan tersebar di properti

under elegant mounds,

di bawah gundukan yang elegan,

marked only by a rock or a small metal disk,

ditandai hanya dengan batu atau pelat besi kecil,

or sometimes only locatable by GPS.

atau kadang hanya terlacak melalui GPS.

There's no embalming,

Tidak ada pengawetan,

no heavy, metal caskets.

tidak ada peti besi yang berat.

My funeral home sells a few caskets

Rumah duka saya menjual beberapa peti mati

made out of things like woven willow and bamboo,

yang terbuat dari anyaman tanaman willow dan bambu,

but honestly, most of our families just choose a simple shroud.

namun sejujurnya, banyak dari keluarga yang hanya memilih kain kafan sederhana.

There are none of the big vaults that most cemeteries require

Tidak ada kuburan besar yang dibutuhkan oleh kebanyakan pemakaman

just because it makes it easier for them to landscape.

karena itu mempermudah mereka untuk membangunnya.

Families can come here; they can luxuriate in nature;

Keluarga bisa datang ke sini; mereka bisa menikmati alam;

they can even plant a tree or a shrub,

mereka bahkan bisa menanam pohon ataupun belukar,

though only native plants to the area are allowed.

walaupun hanya tanaman asli daerah itu saja yang boleh ditanam.

The dead then blend seamlessly in with the landscape.

Mayat akan menyatu dengan pemandangan secara lembut.

There's hope in conservation cemeteries.

Ada harapan di pemakaman konservasi.

They offer dedicated green space in both urban and rural areas.

Mereka menawarkan lahan hijau di area kota maupun desa.

They offer a chance to reintroduce native plants and animals to a region.

Mereka memberi harapan untuk mengenalkan kembali tanaman lokal dan binatang.

They offer public trails,

Mereka menawarkan jalan publik,

places for spiritual practice,

tempat untuk acara spiritual,

places for classes and events --

tempat untuk kelas dan acara --

places where nature and mourning meet.

tempat di mana alam dan duka menyatu.

Most importantly, they offer us, once again,

Hal paling penting, mereka menawarkan kita, sekali lagi,

a chance to just decompose in a hole in the ground.

kesempatan untuk terurai di lubang di dalam tanah.

The soil,

Tanah,

let me tell you,

saya katakan kepada Anda,

has missed us.

telah merindukan kita.

I think for a lot of people,

Saya pikir bagi banyak orang,

they're starting to get the sense

mereka mulai merasa bahwa

that our current funeral industry isn't really working for them.

industri pemakaman kita saat ini tidak terlalu berkerja dengan baik.

For many of us,

Bagi kebanyakan dari kita,

being sanitized and beautified just doesn't reflect us.

mengalami sanitasi dan dipercantik tidak mencerminkan diri kita.

It doesn't reflect what we stood for during our lives.

Itu tidak mencerminkan apa yang kita perjuangkan di hidup kita.

Will changing the way we bury our dead solve climate change?

Apakah mengubah cara pemakaman memperbaiki perubahan ilkim?

No.

Tidak

But it will make bold moves

Tapi itu langkah yang berani

in how we see ourselves as citizens of this planet.

dalam cara kita melihat diri kita sendiri sebagai warga planet ini.

If we can die in a way that is more humble and self-aware,

Jika kita bisa meninggal dengan cara yang lebih sederhana dan sadar diri,

I believe that we stand a chance.

saya percaya kita akan memiliki harapan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)