The human skills we need in an unpredictable world | Margaret Heffernan

Reviewer: Indah Setiawan

Recently, the leadership team of an American supermarket chain

Baru-baru ini, tim pimpinan di suatu cabang supermarket Amerika

decided that their business needed to get a lot more efficient.

memutuskan bahwa bisnis mereka perlu lebih efisien.

So they embraced their digital transformation with zeal.

Jadi, mereka melakukan transformasi digital besar-besaran

Out went the teams supervising meat, veg, bakery,

Tidak ada lagi tim yang mengurus daging, sayuran, roti,

and in came an algorithmic task allocator.

dan muncullah algoritma pembagian tugas.

Now, instead of people working together,

Sekarang, bukannya orang-orang bekerja bersama,

each employee went, clocked in, got assigned a task, did it,

karyawan masuk kerja, melakukan presensi, mendapatkan tugas, mengerjakannya,

came back for more.

dan kembali untuk tugas berikutnya.

This was scientific management on steroids,

Ini adalah contoh nyata manajemen ilmiah,

standardizing and allocating work.

standarisasi dan pengalokasian tugas.

It was super efficient.

Sangat efisien.

Well, not quite,

Tetapi, tidak juga sih,

because the task allocator didn't know

karena pertugas pembagian tugas tidak tahu

when a customer was going to drop a box of eggs,

kapan seorang pelanggan akan menjatuhkan sekotak telur,

couldn't predict when some crazy kid was going to knock over a display,

tidak bisa memprediksi kapan anak nakal akan mengetuk kaca pajangan.

or when the local high school decided

atau kapan SMA lokal menyuruh semua siswa membawa kelapa keesokan harinya.

that everybody needed to bring in coconuts the next day.

(Laughter)

(Tertawa)

Efficiency works really well

Efisiensi bisa berjalan dengan sangat baik

when you can predict exactly what you're going to need.

jika Anda bisa memprediksi dengan tepat apa yang akan dibutuhkan.

But when the anomalous or unexpected comes along --

Tapi ketika kejadian tidak biasa atau tidak terduga muncul --

kids, customers, coconuts --

anak-anak, pelanggan, kelapa --

well, then efficiency is no longer your friend.

maka efisiensi bukan lagi teman Anda.

This has become a really crucial issue,

Kemampuan menangani hal tidak terduga telah menjadi hal sangat penting,

this ability to deal with the unexpected,

because the unexpected is becoming the norm.

karena hal tidak terduga sudah jadi hal biasa.

It's why experts and forecasters are reluctant to predict anything

Itulah mengapa para pakar dan ahli proyeksi tidak mau

memprediksi apapun lebih dari 400 hari.

more than 400 days out.

Kenapa?

Why?

Because over the last 20 or 30 years,

Karena selama 20-30 tahun terakhir, sebagian besar dunia telah berubah,

much of the world has gone from being complicated

dari yang dulu rumit menjadi kompleks --

to being complex --

which means that yes, there are patterns,

yang berarti, ya, ada pola, namun polanya tak berulang secara teratur.

but they don't repeat themselves regularly.

It means that very small changes can make a disproportionate impact.

Artinya, perubahan yang sangat kecil bisa berdampak dengan sangat besar.

And it means that expertise won't always suffice,

Dan artinya kepakaran tidak selalu cukup, karena sistem terus berubah terlalu cepat.

because the system just keeps changing too fast.

So what that means

Oleh karena itu,

is that there's a huge amount in the world

di dunia ini ada banyak sekali prediksi yang tidak sesuai.

that kind of defies forecasting now.

It's why the Bank of England will say yes, there will be another crash,

Itulah mengapa Bank of England mengatakan,

‘Ya, akan ada krisis keuangan, tetapi kita tidak tahu mengapa dan kapan.’

but we don't know why or when.

We know that climate change is real,

Kita tahu perubahan iklim benar-benar terjadi,

but we can't predict where forest fires will break out,

tetapi kita tidak tahu di mana akan ada kebakaran hutan,

and we don't know which factories are going to flood.

dan pabrik mana yang akan kebanjiran.

It's why companies are blindsided

Itu sebabnya perusahaan tak menyangka

ketika sedotan, tas, dan botol minum plastik

when plastic straws and bags and bottled water

go from staples to rejects overnight,

yang tadinya produk unggulan menjadi ditolak masyarakat dalam sekejap,

and baffled when a change in social mores

dan heran ketika ada budaya sosial yang

turns stars into pariahs and colleagues into outcasts:

mengasingkan seorang bintang dan mengubah teman menjadi orang asing:

ineradicable uncertainty.

ketidakpastian yang tidak dapat dihindari.

In an environment that defies so much forecasting,

Dalam lingkungan yang begitu sulit diprediksi,

efficiency won't just not help us,

efisiensi bukan hanya tidak membantu kita,

it specifically undermines and erodes our capacity to adapt and respond.

melainkan juga mengabaikan dan mengurangi kemampuan kita

untuk beradaptasi dan merespons.

Jika efisiensi bukan lagi prinsip utama, bagaimana sebaiknya menghadapi masa depan?

So if efficiency is no longer our guiding principle,

how should we address the future?

What kind of thinking is really going to help us?

Pemikiran yang seperti apa yang dapat membantu kita?

What sort of talents must we be sure to defend?

Kemampuan apa yang harus kita miliki?

I think that, where in the past we used to think a lot about just in time management,

Dulu kita terbiasa menitikberatkan manajemen ketepatan waktu,

now we have to start thinking about just in case,

tetapi sekarang kita harus mulai berpikir tentang manajemen berjaga-jaga,

preparing for events that are generally certain

mempersiapkan diri untuk kejadian yang secara umum pasti terjadi,

but specifically remain ambiguous.

tapi secara spesifik masih ambigu.

One example of this is the Coalition for Epidemic Preparedness, CEPI.

Misalnya Koalisi Kesiapan Epidemik, atau CEPI.

We know there will be more epidemics in future,

Kita tahu akan ada wabah penyakit di masa depan,

but we don't know where or when or what.

tetapi kita tidak tahu dimana, kapan, atau seperti apa.

So we can't plan.

Karenanya kita tidak bisa membuat rencana.

But we can prepare.

Namun, kita bisa bersiap.

So CEPI's developing multiple vaccines for multiple diseases,

Jadi, CEPI mengembangkan berbagai vaksin untuk macam-macam penyakit,

knowing that they can't predict which vaccines are going to work

tanpa tahu vaksin mana yang akan dipakai atau penyakit apa yang akan mewabah.

or which diseases will break out.

So some of those vaccines will never be used.

Karenanya beberapa vaksin tidak akan pernah dipakai.

That's inefficient.

Itu tidak efisien.

But it's robust,

Namun dapat diandalkan, karena ia memberikan banyak opsi

because it provides more options,

and it means that we don't depend on a single technological solution.

dan kita tidak hanya bergantung pada satu solusi.

Epidemic responsiveness also depends hugely

Respon terhadap wabah penyakit juga sangat bergantung

on people who know and trust each other.

pada masyarakat yang saling kenal dan percaya satu sama lain.

But those relationships take time to develop,

Namun, mengembangkan hubungan seperti itu butuh waktu.

time that is always in short supply when an epidemic breaks out.

dan kita hanya punya sedikit waktu ketika wabah benar-benar terjadi.

So CEPI is developing relationships, friendships, alliances now

Oleh karena itu, CEPI mulai mengembangkan hubungan, persahabatan, aliansi sekarang,

knowing that some of those may never be used.

karena ada vaksin yang tak dipakai.

That's inefficient, a waste of time, perhaps,

Itu tidak efisien, buang waktu, mungkin,

but it's robust.

tetapi dapat diandalkan.

You can see robust thinking in financial services, too.

Pemikiran yang tangguh juga terlihat dalam jasa keuangan.

In the past, banks used to hold much less capital

Dulu, bank mengelola lebih sedikit modal daripada yang diharuskan saat ini,

than they're required to today,

karena dengan memiliki sedikit kapital dan bersikap sangat efisien

because holding so little capital, being too efficient with it,

is what made the banks so fragile in the first place.

adalah penyebab bank menjadi sangat rentan.

Now, holding more capital looks and is inefficient.

Sekarang, memiliki banyak modal kelihatannya dan nyatanya tidak efisien.

Tetapi tangguh, karena melindungi sistem keuangan dari guncangan.

But it's robust, because it protects the financial system against surprises.

Negara yang serius tentang perubahan iklim

Countries that are really serious about climate change

know that they have to adopt multiple solutions,

tahu mereka harus punya berbagai solusi, berbagai sumber energi terbarukan,

multiple forms of renewable energy,

not just one.

tak hanya satu.

The countries that are most advanced have been working for years now,

Negara-negara terdepan telah mengusahakannya bertahun-tahun,

changing their water and food supply and healthcare systems,

mengubah suplai air dan makanan serta sistem kesehatan,

because they recognize that by the time they have certain prediction,

karena mereka tahu jika ada prediksi

that information may very well come too late.

maka informasinya mungkin sudah terlambat.

You can take the same approach to trade wars, and many countries do.

Anda dapat memakai pendekatan serupa untuk perang dagang dan banyak negara begitu.

Instead of depending on a single huge trading partner,

Daripada bergantung pada rekan bisnis berskala besar,

they try to be everybody's friends,

mereka mencoba berteman dengan siapapun,

because they know they can't predict

karena tahu mereka tidak bisa memprediksi sektor mana yang tiba-tiba tak stabil,

which markets might suddenly become unstable.

Ini menghabiskan banyak waktu dan uang, tetapi tangguh,

It's time-consuming and expensive, negotiating all these deals,

but it's robust

because it makes their whole economy better defended against shocks.

karena perekonomian mereka dapat bertahan lebih baik terhadap guncangan.

It's particularly a strategy adopted by small countries

Strategi ini biasa digunakan negara kecil

that know they'll never have the market muscle to call the shots,

yang tahu mereka tidak punya kekuatan untuk menangani masalah sendirian,

so it's just better to have too many friends.

jadi lebih baik punya terlalu banyak teman.

But if you're stuck in one of these organizations

Namun, jika Anda terjebak di organisasi yang masih percaya dengan mitos efisiensi,

that's still kind of captured by the efficiency myth,

how do you start to change it?

bagaimana Anda mengubahnya?

Cobalah bereksperimen.

Try some experiments.

In the Netherlands,

Di Belanda,

home care nursing used to be run pretty much like the supermarket:

dulu jasa perawatan di rumah dijalankan seperti usaha di supermarket:

standardized and prescribed work

penetapan dan pembagian tugas hingga per menit,

to the minute:

nine minutes on Monday, seven minutes on Wednesday,

sembilan menit di hari Sabtu, tujuh menit di hari Rabu,

eight minutes on Friday.

delapan menit di hari Jumat.

The nurses hated it.

Para perawat tidak suka itu.

So one of them, Jos de Blok,

Maka salah satu dari mereka, Jos de Blok,

proposed an experiment.

mengusulkan suatu eksperimen.

Since every patient is different,

Karena setiap pasien berbeda dan kita tidak tahu apa yang akan mereka butuhkan,

and we don't quite know exactly what they'll need,

why don't we just leave it to the nurses to decide?

kenapa bukan perawat saja yang menentukan?

Sound reckless?

Terdengar ngawur?

(Laughter)

(Tertawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

In his experiment, Jos found the patients got better

Dari eksperimen itu, Jos menemukan pasien merasa lebih baik

in half the time,

dengan menghabiskan setengah waktu dari biasanya,

and costs fell by 30 percent.

dan biaya turun 30 persen.

When I asked Jos what had surprised him about his experiment,

Saat saya bertanya Jos apa yang mengagetkan dari ekperimennya,

he just kind of laughed and he said,

ia hanya tertawa dan berkata,

"Well, I had no idea it could be so easy

“Saya tidak tahu akan semudah itu untuk melakukan perubahan yang besar,

to find such a huge improvement,

because this isn't the kind of thing you can know or predict

karena ini bukan sesuatu yang bisa kau tahu atau prediksi

sitting at a desk or staring at a computer screen."

dengan duduk di kursi atau menatap layar komputer.”

So now this form of nursing has proliferated across the Netherlands

Jadi sekarang bentuk perawatan seperti ini telah menyebar ke seluruh Belanda

and around the world.

dan seluruh dunia.

But in every new country it still starts with experiments,

Namun, tiap negara akan memulai dengan eksperimen,

because each place is slightly and unpredictably different.

karena tiap negara, sedikit dan secara sulit diprediksi, berbeda.

Of course, not all experiments work.

Tentu tidak semua eksperimen berhasil.

Jos tried a similar approach to the fire service

Jos mencoba pendekatan yang mirip untuk pemadam kebakaran

and found it didn't work because the service is just too centralized.

dan menemukan pendekatannya tidak berhasil karena sistemnya begitu terpusat.

Failed experiments look inefficient,

Eksperimen yang gagal keliatannya tidak efisien,

but they're often the only way you can figure out

tetapi seringkali ini adalah satu-satunya cara

how the real world works.

untuk memahami bagaimana dunia nyata bekerja.

So now he's trying teachers.

Sekarang, ia mencobanya kepada guru.

Experiments like that require creativity

Eksperimen seperti itu butuh kreativitas dan keberanian yang besar.

and not a little bravery.

In England --

Di Inggris --

I was about to say in the UK, but in England --

Aku hampir menyebut Britania Raya, tetapi di Inggris --

(Laughter)

(Tertawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

In England, the leading rugby team, or one of the leading rugby teams,

Di Inggris, tim rugbi terbaik, atau salah satu tim rugbi terbaik,

is Saracens.

adalah Saracens.

The manager and the coach there realized that all the physical training they do

Manajer dan pelatih di sana tahu bahwa latihan fisik yang dilakukan

and the data-driven conditioning that they do

dan pemanasan berbasis data yang mereka lakukan

has become generic;

sudah menjadi hal umum;

really, all the teams do exactly the same thing.

semua tim melakukan hal yang sama.

So they risked an experiment.

Jadi, mereka mengambil risiko dan bereksperimen.

They took the whole team away, even in match season,

Mereka membawa semua anggota tim, bahkan saat musim liga,

on ski trips

berlibur main ski dan melihat proyek sosial di Chicago.

and to look at social projects in Chicago.

This was expensive,

Hal ini membutuhkan banyak uang, banyak waktu, dan sedikit berisiko

it was time-consuming,

and it could be a little risky

putting a whole bunch of rugby players on a ski slope, right?

membuat seluruh pemain kecelakaan saat ski, kan?

(Tertawa)

(Laughter)

But what they found was that the players came back

Namun, yang terjadi justru adalah pemain kembali

with renewed bonds of loyalty and solidarity.

dengan ikatan kesetiaan dan solidaritas yang lebih baik.

And now when they're on the pitch under incredible pressure,

Dan saat mereka di lapangan penuh tekanan,

they manifest what the manager calls "poise" --

mereka melakukan apa yang disebut manajernya sebagai “poise” --

an unflinching, unwavering dedication

saling memberikan penguatan, kegigihan satu sama lain.

to each other.

Their opponents are in awe of this,

Lawan mereka kagum dengan hal ini,

but still too in thrall to efficiency to try it.

tetapi masih terkungkung dengan efisiensi untuk mencobanya.

At a London tech company, Verve,

Di sebuah perusahaan teknologi London, Verve,

the CEO measures just about everything that moves,

CEO mengukur semua yang terjadi,

but she couldn't find anything that made any difference

tapi ia tidak menemukan satupun yang bisa dilakukan

to the company's productivity.

untuk mengubah produktivitas perusahaan.

So she devised an experiment that she calls "Love Week":

Lalu ia menemukan eksperimen yang disebut “Minggu Cinta”:

a whole week where each employee has to look for really clever,

minggu dimana tiap karyawan harus menemukan hal yang sangat cerdas,

helpful, imaginative things

berguna, dan imajinatif yang dilakukan rekan kerja mereka,

that a counterpart does,

call it out and celebrate it.

sampaikan dan rayakan hal itu.

It takes a huge amount of time and effort;

Hal ini butuh banyak waktu dan usaha;

lots of people would call it distracting.

banyak orang akan menganggapnya justru mengganggu.

But it really energizes the business

Namun, ini memberi energi pada perusahaan dan membuat semua orang lebih produktif.

and makes the whole company more productive.

Kesiapan, membangun koalisi,

Preparedness, coalition-building,

imagination, experiments,

imajinasi, ekperimen,

bravery --

keberanian --

pada saat yang sulit diprediksi,

in an unpredictable age,

these are tremendous sources of resilience and strength.

inilah sumber utama munculnya keuletan dan kekuatan.

They aren't efficient,

Hal-hal itu tidak efisien,

but they give us limitless capacity

tetapi mereka memungkinkan adaptasi,

for adaptation, variation and invention.

variasi, dan inovasi yang tak terbatas.

And the less we know about the future,

Dan semakin tidak jelas masa depan kita,

the more we're going to need these tremendous sources

semakin kita perlu memiliki kemampuan dasar manusia

of human, messy, unpredictable skills.

yang kacau dan tak menentu.

But in our growing dependence on technology,

Namun, dengan kita yang semakin tergantung pada teknologi,

we're asset-stripping those skills.

kita justru menukar keahlian itu.

Every time we use technology

Setiap kali kita memakai teknologi untuk mengambil keputusan

to nudge us through a decision or a choice

atau untuk mengartikan perasaan seseorang

or to interpret how somebody's feeling

or to guide us through a conversation,

atau untuk memandu obrolan kita,

we outsource to a machine what we could, can do ourselves,

kita mengalihkan tugas yang dapat kita lakukan sendiri kepada mesin,

and it's an expensive trade-off.

dan ini adalah pertukaran yang mahal.

The more we let machines think for us,

Semakin sering kita biarkan mesin yang melakukan untuk kita,

the less we can think for ourselves.

semakin kita tak bisa berpikir untuk diri sendiri.

The more --

Semakin --

(Applause)

(Tepuk tangan)

The more time doctors spend staring at digital medical records,

Semakin lama dokter menatap laporan medis,

the less time they spend looking at their patients.

semakin sedikit waktu yang dihabiskan dengan pasien.

The more we use parenting apps,

Semakin banyak aplikasi pengasuhan yang dipakai orang tua,

the less we know our kids.

semakin sedikit kita memahami anak kita.

The more time we spend with people that we're predicted and programmed to like,

Semakin sering berkumpul dengan orang yang diprediksi dan diprogram menyukai kita,

the less we can connect with people who are different from ourselves.

semakin sedikit kita berinteraksi dengan orang yang berbeda dengan kita.

And the less compassion we need, the less compassion we have.

Semakin sedikit kasih yang kita butuhkan, semakin sedikit kasih yang kita punya.

What all of these technologies attempt to do

Yang dilakukan teknologi adalah

is to force-fit a standardized model of a predictable reality

memasukkan model standar realitas yang dapat diprediksi secara paksa

onto a world that is infinitely surprising.

ke dalam dunia yang penuh ketidakpastian.

What gets left out?

Apa yang lupa dimasukkan?

Anything that can't be measured --

Semua yang tak bisa diukur --

which is just about everything that counts.

yang justru adalah bagian pentingnya.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Our growing dependence on technology

Tingkat ketergantungan kita pada teknologi yang makin besar

risks us becoming less skilled,

membuat kita semakin tak terampil,

more vulnerable

semakin rawan dalam menghadapi semakin kompleksnya dunia nyata.

to the deep and growing complexity

of the real world.

Now, as I was thinking about the extremes of stress and turbulence

Sekarang, seraya saya berpikir tentang tekanan dan pergolakan ekstrem

that we know we will have to confront,

yang kita tahu harus kita hadapi,

I went and I talked to a number of chief executives

saya mendatangi beberapa direktur utama

whose own businesses had gone through existential crises,

yang bisnisnya pernah mengalami krisis,

when they teetered on the brink of collapse.

saat mereka ada di ambang kebangkrutan.

These were frank, gut-wrenching conversations.

Ini adalah perbincangan jujur dan menyayat hati.

Many men wept just remembering.

Banyak yang menangis karena mengingatnya.

So I asked them:

Aku tanya mereka:

"What kept you going through this?"

"Apa yang membuatmu bertahan?"

And they all had exactly the same answer.

Dan mereka semua mengatakan hal yang sama.

"Bukan data atau teknologi," kata mereka.

"It wasn't data or technology," they said.

"It was my friends and my colleagues

“Teman dan kolegaku yang membuatku bertahan.”

who kept me going."

One added, "It was pretty much the opposite of the gig economy."

Seorang menambahkan, “Sama sekali kebalikan dari gig economy,

But then I went and I talked to a group of young, rising executives,

Tetapi kemudian saya mendatangi sekumpulan eksekutif muda yang sedang naik

and I asked them,

dan bertanya,

"Who are your friends at work?"

"Siapa temanmu di tempat kerja?"

And they just looked blank.

Dan mereka menatap hampa.

"There's no time."

"Tak ada waktu."

"They're too busy."

"Mereka terlalu sibuk."

"It's not efficient."

"Hal itu tak efisien."

Who, I wondered, is going to give them

Saya bertanya-tanya, siapa yang akan memberi mereka

imagination and stamina and bravery

imajinasi, tenaga, keberanian

when the storms come?

ketika badai datang?

Anyone who tries to tell you that they know the future

Siapapun yang bilang bahwa mereka bisa memprediksi masa depan

is just trying to own it,

adalah mereka mencoba memiliki takdir yang seolah-olah sudah ditentukan bagi mereka.

a spurious kind of manifest destiny.

The harder, deeper truth is

Kenyataan yang menyakitkannya adalah

that the future is uncharted,

masa depan belum terpetakan,

that we can't map it till we get there.

dan kita tak bisa memetakannya sampai kita tiba di sana.

But that's OK,

Tetapi tidak apa-apa,

because we have so much imagination --

karena imjinasi kita sangat banyak --

if we use it.

jika kita menggunakannya.

We have deep talents of inventiveness and exploration --

Kita memiliki keahlian luar biasa untuk menciptakan dan mengekplorasi --

if we apply them.

jika kita menerapkannya.

We are brave enough to invent things we've never seen before.

Kita sangat berani untuk menciptakan hal yang belum pernah ada.

Lose those skills,

Kehilangan keterampilan itu,

and we are adrift.

maka kita hanyut,

But hone and develop them,

Namun asah dan kembangkan,

we can make any future we choose.

maka kita bisa memilih masa depan seperti apapun.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)