The fascinating secret lives of giant clams | Mei Lin Neo

Translator: Nadia Nurul Falah Reviewer: Rizaldi Iswandrata

Back home, my friends call me nicknames,

Di kampung halaman, teman-teman memanggil saya dengan julukan,

such as "The Giant Clam Girl,"

seperti "Gadis Kerang Raksasa,"

"Clam Queen,"

"Ratu Kerang,"

or, "The Mother of Clams."

atau "Induk Kerang."

(Laughter)

(Tawa)

This is because every time I see them,

Hal ini karena setiap saya bertemu mereka,

I talk nonstop about giant clams all day,

tanpa henti saya membicarakan kerang raksasa sepanjang hari

every day.

setiap hari.

Giant clams are these massive and colorful shelled marine animals,

Kerang raksasa merupakan hewan laut bercangkang besar dan penuh warna,

the largest of its kind.

jenis paling besar di kelompoknya.

Just look at this shell.

Lihatlah cangkang-cangkang ini.

The biggest recorded individual was four-and-a-half-feet long

Yang paling besar memiliki panjang sekitar 137 cm

and weighed about 550 pounds.

dan berbobot sekitar 550 pon.

That is almost as heavy as three baby elephants.

Berat tersebut sama dengan berat tiga bayi gajah.

South Pacific legends once described giant clams as man-eaters

Legenda Pasifik Selatan menggambarkan kerang raksasa sebagai pemakan manusia

that would lie in wait on the seabed to trap unsuspecting divers.

yang menanti di dasar laut untuk menjebak penyelam yang tidak tahu apa-apa.

A story goes that a diver had lost his legs

Disebutkan dalam cerita, seorang penyelam kehilangan kedua kakinya

while trying to retrieve a pearl from a giant clam.

saat mencoba mengambil mutiara dari seekor kerang raksasa.

I thought, "Really?"

Saya berpikir, "benarkah?"

So out of curiosity,

Lalu dengan rasa penasaran,

I did an experiment using myself as bait.

saya bereksperimen menjadikan diri saya sebagai umpan.

(Laughter)

(Tawa)

I carefully placed my hand into the clam's mouth and waited.

Pelan-pelan saya memasukkan tangan saya ke dalam mulut kerang dan menunggu.

Hmm ...

Hmm ...

I still have my hand.

Tangan saya masih ada.

It seems that these gentle giants would rather retreat

Nampaknya raksasa jinak ini akan memilih mundur

and protect their fleshy bodies

dan melindungi tubuh gemuknya

than feed on me.

dibandingkan memakanku.

So much for those killer clam myths!

Terlalu banyak mitos kerang pemburu!

Unfortunately, the reality is,

Sayangnya, pada kenyataannya

we are the giant clams' biggest threat.

kita adalah ancaman terbesar bagi kerang-kerang raksasa.

Considered a delicacy throughout the Western Pacific and Indian Oceans,

Dikenal sebagai kelezatan di seluruh Pasifik Barat dan Samudera Hindia,

giant clams have been traditionally fished as seafood.

kerang raksasa sejak lama ditangkap sebagai makanan laut.

Fishermen are particularly interested in their adductor muscles,

Para nelayan khususnya, tertarik pada otot aduktor

which are organs that hold the two shells together like a hinge.

yaitu organ yang menyatukan dua cangkang seperti engsel.

Just for their muscles,

Hanya karena ototnya,

giant clams were almost hunted to extinction

kerang raksasa diburu mendekati kepunahan

between the 1960s and 1980s.

di antara tahun 1960-an dan 1980-an.

Clamshells are also popular in the ornamental trade

Kulit kerang juga populer dalam perdagangan ornamen

as jewelry and for display.

seperti perhiasan dan pajangan.

In the South China Sea,

Di laut Cina Selatan,

fishermen went out of their way to collect fossilized clamshells

nelayan mengumpulkan fosil kerang laut

by digging through large areas of coral reefs.

dengan menggali sebagian besar dari terumbu karang.

These were later carved and sold as so-called "ivory handicrafts" in China.

Lalu kerang-kerang itu diukir dan dijual sebagai "kerajinan tangan gading" di Cina.

Giant clams, dead or alive, are not safe from us.

Kerang raksasa, baik hidup atau mati, tidak aman dari kita.

It's a "clamity!"

Ini "bencana!" (*calamity)

(Laughter)

(Tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

With the spotlight on more charismatic marine animals

Dengan sorotan lebih pada hewan laut berkharisma

such as the whales and coral reefs,

seperti paus dan terumbu karang,

it is easy to forget that other marine life needs our help, too.

sangat mudah untuk melupakan bahwa hewan laut lainnya butuh pertolongan juga.

My fascination with giant clams got me started on conservation research

Ketertarikan saya pada kerang raksasa membuat saya memulai penelitian cagar alam

to fill in the knowledge gaps on their ecology and behavior.

untuk mengisi kekosongan ilmu mengenai ekologi dan tabiat mereka,

One of the discoveries that we made was that giant clams could walk

Salah satu yang kami temukan yaitu kerang raksasa dapat berjalan

across the seafloor.

melintasi dasar laut.

Yes, you heard me right:

Ya, kalian tidak salah dengar:

they can walk.

mereka bisa berjalan.

To find out,

Untuk mencari tahu,

we placed numerous baby clams on a grid.

kami menaruh bayi-bayi kerang pada sebuah jala.

Now watch what happens over 24 hours.

Lihat apa yang terjadi selama 24 jam.

We think that walking is important for getting away from predators

Kami berpikir bahwa berjalan itu penting untuk menghindari predator

and finding mates for breeding.

dan mencari pasangan berkembang biak

While it can hard to imagine any movement in these enormous animals,

Meskipun sulit membayangkan setiap gerakan dari hewan besar ini,

giant clams up to 400 pounds can still walk,

kerang raksasa seberat 400 pon masih bisa berjalan,

they just move slower.

hanya gerakan mereka lebih lambat.

During my PhD, I discovered more secrets about the giant clams.

Saat studi PhD, saya menemukan lebih banyak rahasia tentang kerang raksasa.

But there was something missing in my work.

Namun ada sesuatu yang kurang dalam pekerjaan saya.

I found myself asking,

Saya menemukan diri ini bertanya,

"Why should people care about conserving giant clams?" --

"Mengapa orang-orang harus peduli untuk melestarikan kerang raksasa?"

other than myself, of course.

orang-orang selain saya, tentu saja.

(Laughter)

(Tawa)

It turns out that giant clams have a giant impact on coral reefs.

Ternyata kerang raksasa memiliki dampak besar terhadap terumbu karang.

These multitasking clams are reef builders,

Kerang-kerang serba bisa ini merupakan pembuat terumbu karang,

food factories,

penyedia makanan,

shelters for shrimps and crabs

tempat perlindungan udang dan kepiting

and water filters,

dan penyaring air,

all rolled into one.

yang bergabung jadi satu.

In a nutshell,

Singkatnya,

giant clams play a major contributing role

kerang raksasa turut berperan besar

as residents of their own reef home,

sebagai penghuni rumah terumbu karangnya,

and just having them around keeps the reef healthy.

dan dengan adanya mereka, terumbu karang tetap terjaga baik.

And because they can live up to 100 years old,

Dan karena mereka dapat hidup hingga 100 tahun,

giant clams make vital indicators of coral reef health.

kerang raksasa menjadi indikator penting atas kesehatan terumbu karang.

So when giant clams start to disappear from coral reefs,

Jadi saat kerang raksasa mulai hilang dari batu karang,

their absence can serve as an alarm bell

ketiadaannya dapat berarti peringatan

for scientists to start paying attention,

agar para ilmuwan mulai memberi perhatian,

similar to the canary in a coal mine.

seperti burung kenari di tambang batu bara.

But giant clams are endangered.

Namun, kerang raksasa terancam punah.

The largest clam in the world is facing the threat of extinction,

Kerang terbesar di dunia yang menghadapi ancaman kepunahan,

with more than 50 percent of the wild population severely depleted.

dengan lebih dari 50% dari populasi liar sudah habis sama sekali.

And the ecological benefits of having giant clams on coral reefs

Dan manfaat ekologis dari memiliki kerang raksasa di sekitar terumbu karang

are likely to continue only if populations are healthy,

nampak akan berlanjut jika populasinya sehat,

making their conservation paramount.

dengan mengutamakan konservasi mereka.

So I stand here today to give a voice to the giant clams,

Jadi saya berdri di sini bersuara untuk para kerang raksasa,

because I care a whole lot for these amazing animals,

karena saya sangat peduli kepada para hewan luar biasa tersebut,

and they deserve to be cared for.

dan mereka berhak untuk dipedulikan.

It is time for the giant clams to step out of their shells,

Inilah saatnya untuk kerang raksasa bergerak keluar dari cangkangnya,

and show the world that they, too, can be the heroes of the oceans.

dan memperlihatkan dunia bahwa mereka juga bisa menjadi pahlawan lautan.

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)