Can we edit memories? | Amy Milton

Transcriber: Joseph Geni Reviewer: Camille Martínez

Translator: Elda Indria Sari Reviewer: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo

Memory is such an everyday thing that we almost take it for granted.

Memori adalah hal sehari-hari yang sering kita anggap remeh.

We all remember what we had for breakfast this morning

Kita semua ingat makan pagi kita tadi

or what we did last weekend.

atau kegiatan akhir pekan kemarin.

It's only when memory starts to fail

Hanya saat memori mulai rusak,

that we appreciate just how amazing it is

barulah kita menyadari kehebatannya

and how much we allow our past experiences to define us.

dan betapa pengalaman masa lalu menentukan diri kita.

But memory is not always a good thing.

Namun memori tidak selalu baik.

As the American poet and clergyman John Lancaster Spalding once said,

Seperti yang pernah dituturkan pujangga dan pendeta AS, John Lancaster Spalding,

"As memory may be a paradise from which we cannot be driven,

"Memori bisa menjadi surga yang tak bisa dihalau,

it may also be a hell from which we cannot escape."

tetapi bisa pula menjadi neraka yang tak bisa dihindari."

Many of us experience chapters of our lives

Banyak dari kita mengalami kejadian dalam hidup

that we would prefer to never have happened.

yang tidak ingin kita alami.

It is estimated that nearly 90 percent of us

Diperkirakan hampir 90% dari kita

will experience some sort of traumatic event during our lifetimes.

akan mengalami semacam peristiwa traumatis dalam hidup.

Many of us will suffer acutely following these events and then recover,

Banyak orang akan sangat menderita karenanya dan kemudian sembuh,

maybe even become better people because of those experiences.

bahkan mungkin menjadi orang yang lebih baik berkat pengalaman itu.

But some events are so extreme that many --

Namun beberapa peristiwa begitu buruk sehingga banyak --

up to half of those who survive sexual violence, for example --

lebih dari separuh penyintas kekerasan seksual, contohnya --

will go on to develop post-traumatic stress disorder,

akan menderita gangguan stres pascatrauma,

or PTSD.

atau PTSD.

PTSD is a debilitating mental health condition

PTSD merupakan kondisi kesehatan mental yang menguras tenaga

characterized by symptoms such as intense fear and anxiety

ditandai dengan gejala seperti ketakutan hebat dan kegelisahan

and flashbacks of the traumatic event.

serta kilas balik dari peristiwa traumatis tersebut.

These symptoms have a huge impact on a person's quality of life

Gejala-gejala ini sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang

and are often triggered by particular situations

dan sering kali terpicu oleh situasi-situasi tertentu

or cues in that person's environment.

atau tanda-tanda yang ada di lingkungan penderita.

The responses to those cues may have been adaptive when they were first learned --

Respons terhadap tanda-tanda itu mungkin awalnya adaptif --

fear and diving for cover in a war zone, for example --

misalnya rasa takut dan mencari perlindungan di medan perang --

but in PTSD,

tetapi dalam PTSD,

they continue to control behavior when it's no longer appropriate.

kondisi ini terus mengontrol perilaku meski saatnya tidak lagi cocok.

If a combat veteran returns home and is diving for cover

Jika seorang veteran perang ada di rumah dan mencari perlindungan

when he or she hears a car backfiring

ketika mendengar suara knalpot mobil meletus

or can't leave their own home because of intense anxiety,

atau tak bisa keluar rumah akibat dari kecemasan hebat,

then the responses to those cues, those memories,

maka responsnya terhadap tanda-tanda itu, memori itu,

have become what we would refer to as maladaptive.

telah berubah menjadi perilaku maladaptif.

In this way, we can think of PTSD as being a disorder of maladaptive memory.

Karena itu, PTSD bisa dianggap sebagai gangguan memori maladaptif.

Now, I should stop myself here,

Saya harus jeda di sini,

because I'm talking about memory as if it's a single thing.

karena saya berbicara soal memori seolah-olah itu hal yang tunggal.

It isn't.

Tidak demikian.

There are many different types of memory,

Ada banyak tipe memori

and these depend upon different circuits and regions within the brain.

yang bergantung pada sirkuit dan bagian otak yang berbeda.

As you can see, there are two major distinctions in our types of memory.

Ada dua perbedaan utama dalam tipe memori kita.

There are those memories that we're consciously aware of,

Ada memori yang kita sadari,

yang kita ketahui,

where we know we know

and that we can pass on in words.

dan bisa disampaikan lewat kata-kata.

This would include memories for facts and events.

Ini termasuk memori untuk fakta dan peristiwa.

Because we can declare these memories,

Karena memori ini bisa dinyatakan,

we refer to these as declarative memories.

kita menyebutnya memori deklaratif.

The other type of memory is non-declarative.

Tipe memori lainnya adalah non-deklaratif.

These are memories where we often don't have conscious access

Ini adalah memori yang isinya sering tak bisa diakses secara sadar

to the content of those memories

and that we can't pass on in words.

dan tak bisa disampaikan lewat kata-kata.

The classic example of a non-declarative memory

Contoh klasik memori non-deklaratif

is the motor skill for riding a bike.

adalah keterampilan motorik mengendarai sepeda.

Now, this being Cambridge, the odds are that you can ride a bike.

Karena ini di Cambridge, kemungkinan besar Anda bisa naik sepeda.

You know what you're doing on two wheels.

Anda menguasai kendaraan roda dua.

But if I asked you to write me a list of instructions

Namun jika saya minta Anda menulis daftar instruksi

that would teach me how to ride a bike,

untuk mengajari saya cara naik sepeda,

as my four-year-old son did when we bought him a bike

seperti saat putra kami dibelikan sepeda di ulang tahunnya yang lalu,

for his last birthday,

you would really struggle to do that.

Anda pasti kesulitan.

How should you sit on the bike so you're balanced?

Bagaimana cara duduk di sepeda agar seimbang?

How fast do you need to pedal so you're stable?

Harus mengayuh pedal secepat apa supaya stabil?

If a gust of wind comes at you,

Jika angin berhembus ke arah Anda,

which muscles should you tense and by how much

otot mana yang harus ditegangkan dan berapa banyak

so that you don't get blown off?

supaya tidak tertiup angin?

I'll be staggered if you can give the answers to those questions.

Saya akan terkejut jika Anda tahu jawabannya.

But if you can ride a bike, you do have the answers,

Namun jika Anda bisa naik sepeda, Anda pasti tahu,

you're just not consciously aware of them.

hanya saja Anda tidak menyadarinya.

Getting back to PTSD,

Kembali ke PTSD,

another type of non-declarative memory

tipe memori non-deklaratif yang lain

is emotional memory.

adalah memori emosional.

Now, this has a specific meaning in psychology

Memori ini punya arti spesifik dalam psikologi

and refers to our ability to learn about cues in our environment

dan mengacu pada kemampuan kita mempelajari tanda-tanda di lingkungan

and their emotional and motivational significance.

serta makna emosional dan motivasinya.

What do I mean by that?

Apa maksudnya?

Well, think of a cue like the smell of baking bread,

Bayangkan sebuah tanda, misalnya aroma roti yang sedang dipanggang,

or a more abstract cue like a 20-pound note.

atau yang lebih abstrak seperti uang kertas 20 pound.

Because these cues have been pegged with good things in the past,

Karena tanda-tanda ini terkait dengan hal-hal baik di masa lalu,

we like them and we approach them.

kita menyukai dan mendekatinya.

Other cues, like the buzzing of a wasp, elicit very negative emotions

Tanda lain, seperti dengungan tawon, memicu emosi negatif

and quite dramatic avoidance behavior in some people.

dan perilaku menghindar yang cukup dramatis pada sebagian orang.

Now, I hate wasps.

Saya benci tawon.

I can tell you that fact.

Itu fakta.

But what I can't give you are the non-declarative emotional memories

Namun saya tak bisa memberikan memori non-deklaratif

for how I react when there's a wasp nearby.

tentang reaksi saya saat ada tawon.

I can't give you the racing heart,

Saya tak bisa memberikan jantung yang berdebar,

the sweaty palms, that sense of rising panic.

telapak tangan berkeringat, perasaan mulai panik.

I can describe them to you,

Saya bisa menjelaskannya,

but I can't give them to you.

tapi tak bisa saya berikan.

Now, importantly, from the perspective of PTSD,

Yang penting dari perspektif PTSD,

stress has very different effects on declarative and non-declarative memories

stres memiliki efek berbeda pada memori deklaratif dan non-deklaratif

and the brain circuits and regions supporting them.

serta sirkuit otak dan bagian yang menyokongnya.

Emotional memory is supported by a small almond-shaped structure

Memori emosional disokong oleh struktur kecil berbentuk badam

called the amygdala

yang disebut amigdala

and its connections.

dan koneksinya.

Declarative memory, especially the what, where and when of event memory,

Memori deklaratif, khususnya memori peristiwa apa, di mana, dan kapan

is supported by a seahorse-shaped region of the brain

disokong oleh bagian otak yang menyerupai kuda laut

called the hippocampus.

yang disebut hipokampus.

The extreme levels of stress experienced during trauma

Tingginya tingkat stres yang dialami saat trauma

have very different effects on these two structures.

memiliki efek berbeda pada kedua struktur ini.

As you can see, as you increase a person's level of stress

Seperti yang bisa dilihat, saat tingkat stres seseorang meningkat

from not stressful to slightly stressful,

dari tidak stres menjadi agak stres,

the hippocampus,

hipokampus,

acting to support the event memory,

yang perannya menyokong memori peristiwa,

increases in its activity

meningkatkan aktivitasnya

and works better to support the storage of that declarative memory.

dan bekerja lebih baik

untuk menyimpan memori deklaratif tersebut.

But as you increase to moderately stressful, intensely stressful

Namun saat meningkat ke cukup stres, lalu ke sangat stres,

and then extremely stressful, as would be found in trauma,

kemudian ke luar biasa stres, seperti yang ditemukan pada trauma,

the hippocampus effectively shuts down.

hipokampus tidak berfungsi.

This means that under the high levels of stress hormones

Artinya, di bawah tingkat hormon stres tinggi

that are experienced during trauma,

yang dialami selama trauma,

we are not storing the details,

kita tidak menyimpan detailnya,

the specific details of what, where and when.

detail spesifik tentang apa, di mana, dan kapan.

Now, while stress is doing that to the hippocampus,

Saat stres melakukan itu pada hipokampus,

look at what it does to the amygdala,

lihat apa yang terjadi pada amigdala,

that structure important for the emotional, non-declarative memory.

struktur yang penting untuk memori non-deklaratif yang emosional.

Its activity gets stronger and stronger.

Aktivitasnya semakin menguat.

So what this leaves us with in PTSD

Jadi ini artinya PTSD

is an overly strong emotional -- in this case fear -- memory

adalah memori emosional yang terlalu kuat--dalam hal ini rasa takut--

that is not tied to a specific time or place,

yang tidak terikat pada waktu atau tempat tertentu

because the hippocampus is not storing what, where and when.

karena hipokampus tidak menyimpan apa, di mana, dan kapan.

In this way, these cues can control behavior

Dengan demikian, tanda-tanda ini dapat mengendalikan perilaku

when it's no longer appropriate,

saat tak lagi cocok,

and that's how they become maladaptive.

dan seperti itulah caranya menjadi maladaptif.

So if we know that PTSD is due to maladaptive memories,

Jika kita tahu PTSD disebabkan oleh memori maladaptif,

can we use that knowledge to improve treatment outcomes

bisakah kita menggunakannya untuk meningkatkan efek pengobatan

for patients with PTSD?

bagi pasien penderita PTSD?

A radical new approach being developed to treat post-traumatic stress disorder

Cara baru yang radikal tengah dikembangkan untuk merawat gangguan stres pascatrauma

aims to destroy those maladaptive emotional memories

dengan tujuan untuk menghancurkan memori emosional maladaptif

that underlie the disorder.

yang menyebabkan gangguan.

This approach has only been considered a possibility

Pendekatan ini baru dipertimbangkan

because of the profound changes in our understanding of memory

akibat dari perubahan besar dalam pemahaman kami tentang memori

in recent years.

di beberapa tahun terakhir.

Traditionally, it was thought that making a memory

Biasanya, kita menganggap penciptaan memori

was like writing in a notebook in pen:

seperti menulis di buku catatan dengan pena:

once the ink had dried, you couldn't change the information.

begitu tintanya kering, informasinya tak bisa diubah.

It was thought that all those structural changes

Kita menganggap semua perubahan struktural

that happen in the brain to support the storage of memory

yang terjadi di otak untuk menyokong penyimpanan memori

were finished within about six hours,

akan selesai dalam waktu enam jam,

and after that, they were permanent.

dan setelah itu, semuanya permanen.

This is known as the consolidation view.

Ini dikenal sebagai pandangan konsolidasi.

However, more recent research suggests that making a memory

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penciptaan memori

is actually more like writing in a word processor.

lebih seperti menulis dengan word processor.

We initially make the memory and then we save it or store it.

Mulanya kita membuat memori yang kemudian disimpan.

But under the right conditions, we can edit that memory.

Namun di bawah kondisi yang tepat, memori itu bisa disunting.

This reconsolidation view suggests that those structural changes

Pandangan konsolidasi ulang ini menunjukkan bahwa perubahan struktural

that happen in the brain to support memory

yang terjadi pada otak untuk menyokong memori

can be undone,

bisa dihilangkan,

bahkan untuk memori lama.

even for old memories.

Now, this editing process isn't happening all the time.

Proses penyuntingan ini tidak terjadi setiap waktu,

It only happens under very specific conditions

melainkan hanya di bawah beberapa kondisi spesifik

of memory retrieval.

dari pengambilan memori.

So let's consider memory retrieval as being recalling the memory

Anggap saja pengambilan memori seperti mengingat kembali memori

or, like, opening the file.

atau seperti membuka berkas.

Quite often, we are simply retrieving the memory.

Sering kali, kita hanya mengambil memori.

We're opening the file as read-only.

Kita membuka berkas itu dalam mode hanya-baca.

But under the right conditions,

Namun dalam kondisi yang tepat,

we can open that file in edit mode,

kita bisa membuka berkas itu dalam mode sunting,

and then we can change the information.

dan informasinya bisa diganti.

In theory, we could delete the content of that file,

Dalam teori, kita dapat menghapus isi berkas tersebut,

and when we press save,

dan saat menekan tombol simpan,

that is how the file -- the memory --

begitulah cara berkasnya--memorinya--

persists.

tetap ada.

Not only does this reconsolidation view

Konsolidasi ulang ini tak hanya

allow us to account for some of the quirks of memory,

memungkinkan kita untuk menjelaskan beberapa keanehan memori,

like how we all sometimes misremember the past,

seperti bagaimana kita terkadang salah mengingat masa lalu,

it also gives us a way to destroy those maladaptive fear memories

ini juga memberi cara menghancurkan memori rasa takut maladaptif

that underlie PTSD.

yang mendasari PTSD.

All we would need would be two things:

Kita hanya memerlukan dua hal:

a way of making the memory unstable -- opening that file in edit mode --

cara menjadikan memorinya tak stabil --membuka berkas itu dalam mode sunting--

and a way to delete the information.

dan cara menghapus informasi tersebut.

We've made the most progress

Kemajuan terbesar kami

with working out how to delete the information.

ada di cara menghapus informasinya.

It was found fairly early on

Pada mulanya ditemukan

that a drug widely prescribed to control blood pressure in humans --

bahwa obat yang umum dijual untuk mengontrol tekanan darah manusia--

a beta-blocker called Propranolol --

penyekat beta bernama Propranolol--

could be used to prevent the reconsolidation

bisa digunakan untuk mencegah konsolidasi ulang

of fear memories in rats.

memori rasa takut pada tikus.

If Propranolol was given while the memory was in edit mode,

Jika Propranolol diberikan saat memorinya berada di mode sunting,

rats behaved as if they were no longer afraid of a frightening trigger cue.

tikus berlaku seolah mereka tak lagi takut akan tanda pemicu ketakutan.

It was as if they had never learned to be afraid of that cue.

Seolah mereka tak pernah belajar untuk menakuti tanda itu.

And this was with a drug that was safe for use in humans.

Ini menggunakan obat yang aman bagi manusia.

Now, not long after that,

Tak lama setelah itu,

it was shown that Propranolol could destroy fear memories in humans as well,

diketahui Propranolol juga bisa menghancurkan memori ketakutan manusia,

but critically, it only works if the memory is in edit mode.

tetapi pentingnya, obat itu hanya bekerja jika memorinya dalam mode sunting.

Now, that study was with healthy human volunteers,

Studi tadi dilakukan pada manusia yang sehat,

but it's important because it shows that the rat findings

tetapi itu penting karena temuan pada tikus

can be extended to humans and ultimately, to human patients.

bisa diterapkan pada manusia dan pada akhirnya, pasien manusia.

And with humans,

Dengan manusia,

you can test whether destroying the non-declarative emotional memory

kita bisa menguji apakah menghancurkan memori emosional non-deklaratif

does anything to the declarative event memory.

berdampak pada memori peristiwa deklaratif.

And this is really interesting.

Hal ini sangat menarik.

Even though people who were given Propranolol

Walaupun mereka yang diberikan Propranolol

while the memory was in edit mode

saat memorinya dalam mode sunting

were no longer afraid of that frightening trigger cue,

tak lagi takut akan tanda pemicu rasa takutnya,

they could still describe the relationship

mereka masih bisa menggambarkan hubungan

between the cue and the frightening outcome.

antara tanda tadi dan hasilnya yang menakutkan.

It was as if they knew they should be afraid,

Seolah mereka tahu mereka seharusnya takut,

and yet they weren't.

tetapi mereka tidak merasakannya.

This suggests that Propranolol can selectively target

Ini tandanya Propranolol bisa secara selektif menyasar

the non-declarative emotional memory

memori emosional non-deklaratif,

tapi memori peristiwa deklaratif dibiarkan utuh.

but leave the declarative event memory intact.

But critically, Propranolol can only have any effect on the memory

Pentingnya, Propranolol hanya bisa memengaruhi memori

if it's in edit mode.

saat berada dalam mode sunting.

So how do we make a memory unstable?

Bagaimana kita menjadikan memori tak stabil?

How do we get it into edit mode?

Bagaimana kita mengubahnya ke mode sunting?

Well, my own lab has done quite a lot of work on this.

Lab saya sudah melakukan banyak penelitian tentang ini.

We know that it depends on introducing some but not too much new information

Kami tahu hal ini tergantung pada pengenalan sedikit informasi baru

to be incorporated into the memory.

yang perlu dimasukkan ke dalam memori.

We know about the different chemicals the brain uses

Kami tahu tentang beragam bahan kimia yang dipakai otak

to signal that a memory should be updated

untuk memberi sinyal bahwa sebuah memori harus diperbarui

and the file edited.

dan berkasnya harus disunting.

Now, our work is mostly in rats,

Kami lebih banyak menggunakan tikus, tetapi lab lain menemukan

but other labs have found the same factors allow memories to be edited in humans,

bahwa faktor yang sama memungkinkan penyuntingan memori manusia,

even maladaptive memories like those underlying PTSD.

bahkan memori maladaptif yang mendasari PTSD.

In fact, a number of labs in several different countries

Bahkan, sejumlah lab di beberapa negara

have begun small-scale clinical trials of these memory-destroying treatments

telah memulai uji klinis skala kecil tentang pengobatan penghancuran memori

for PTSD

untuk PTSD

and have found really promising results.

dan mereka mendapatkan hasil yang menjanjikan.

Now, these studies need replication on a larger scale,

Semua studi ini harus ditiru dalam skala besar,

but they show the promise of these memory-destroying treatments

tetapi ada harapan dari perawatan penghancuran memori untuk PTSD.

for PTSD.

Maybe trauma memories do not need to be the hell from which we cannot escape.

Mungkin memori trauma tak harus menjadi neraka yang tak bisa dihindari.

Now, although this memory-destroying approach holds great promise,

Meskipun cara penghancuran memori ini menjanjikan,

that's not to say that it's straightforward

bukan berarti itu sederhana

or without controversy.

atau tanpa kontroversi.

Is it ethical to destroy memories?

Apakah menghancurkan memori itu etis?

What about things like eyewitness testimony?

Bagaimana dengan testimoni saksi mata?

What if you can't give someone Propranolol

Bagaimana jika seseorang tak boleh minum Propranolol

because it would interfere with other medicines that they're taking?

karena bisa mengganggu pengobatan lain yang sedang dijalani?

Well, with respect to ethics and eyewitness testimony,

Dalam hal etika dan testimoni saksi mata,

I would say the important point to remember

penting bagi kita untuk mengingat temuan dari studi terhadap manusia.

is the finding from that human study.

Because Propranolol is only acting on the non-declarative emotional memory,

Karena Propranolol hanya bereaksi pada memori emosional non-deklaratif,

it seems unlikely that it would affect eyewitness testimony,

sepertinya tak mungkin memengaruhi testimoni saksi mata,

which is based on declarative memory.

yang berdasarkan memori deklaratif.

Essentially, what these memory-destroying treatments

Pada dasarnya, sasaran pengobatan penghancuran memori ini

are aiming to do

is to reduce the emotional memory,

adalah mengurangi memori emosionalnya,

not get rid of the trauma memory altogether.

bukan menyingkirkan memori traumanya sekaligus.

This should make the responses of those with PTSD

Ini akan menjadikan respons para penderita PTSD

more like those who have been through trauma

lebih mirip seperti mereka yang telah mengalami trauma

and not developed PTSD

yang tidak berkembang menjadi PTSD;

than people who have never experienced trauma in the first place.

bukan mirip mereka yang belum pernah merasakan trauma sebelumnya.

I think that most people would find that more ethically acceptable

Saya pikir sebagian besar orang akan menganggapnya lebih etis

than a treatment that aimed to create some sort of spotless mind.

daripada pengobatan yang bertujuan untuk membuat pikiran yang bersih.

What about Propranolol?

Bagaimana dengan Propranolol?

You can't give Propranolol to everyone,

Propranolol bukan untuk semua orang,

and not everyone wants to take drugs to treat mental health conditions.

dan tidak semua orang ingin minum obat untuk gangguan mental.

Well, here Tetris could be useful.

Di sinilah peran Tetris.

Yes, Tetris.

Ya, Tetris.

Working with clinical collaborators,

Bekerja sama dengan rekan klinis,

we've been looking at whether behavioral interventions

kami tengah meneliti apakah intervensi perilaku

can also interfere with the reconsolidation of memories.

bisa juga mengganggu konsolidasi ulang memori.

Now, how would that work?

Bagaimana cara kerjanya?

Well, we know that it's basically impossible

Kita pada dasarnya tahu

bahwa tidak mungkin mengerjakan dua tugas sekaligus

to do two tasks at the same time

if they both depend on the same brain region for processing.

jika keduanya diproses oleh bagian otak yang sama.

Think trying to sing along to the radio

Misalnya menyanyi mengikuti alunan lagu di radio

while you're trying to compose an email.

sambil menulis surel.

The processing for one interferes with the other.

Proses yang satu akan mengganggu yang lainnya.

Well, it's the same when you retrieve a memory,

Sama halnya saat kita mengambil memori, khususnya dalam mode sunting.

especially in edit mode.

If we take a highly visual symptom like flashbacks in PTSD

Jika kita memakai gejala visual seperti kilas balik di PTSD

and get people to recall the memory in edit mode

dan membuat seseorang mengingatnya dalam mode sunting

and then get them to do a highly engaging visual task

dan memintanya melakukan tugas yang sangat visual

like playing Tetris,

seperti bermain Tetris,

it should be possible to introduce so much interfering information

maka banyak informasi pengusik itu bisa dimasukkan

into that memory

ke dalam memori itu

that it essentially becomes meaningless.

sehingga pada akhirnya menjadi tidak berarti.

That's the theory,

Itu teorinya,

and it's supported by data from healthy human volunteers.

dan didukung data dari sukarelawan manusia yang sehat.

Now, our volunteers watched highly unpleasant films --

Para sukarelawan kami menonton film yang sangat tidak menyenangkan

so, think eye surgery, road traffic safety adverts,

seperti operasi mata, iklan keselamatan lalu lintas,

Scorsese's "The Big Shave."

"The Big Shave" karya Scorsese.

These trauma films produce something like flashbacks

Film-film trauma ini memicu sesuatu seperti kilas balik

in healthy volunteers for about a week after viewing them.

pada sukarelawan yang sehat seminggu setelah menontonnya.

We found that getting people to recall those memories,

Kami menemukan bahwa meminta mereka mengingat memori itu,

the worst moments of those unpleasant films,

momen-momen terburuk dari film-film tak menyenangkan tadi,

and playing Tetris at the same time,

sambil bermain Tetris,

massively reduced the frequency of the flashbacks.

sangat mengurangi frekuensi kilas baliknya.

And again: the memory had to be in edit mode for that to work.

Sekali lagi: memorinya harus ada dalam mode sunting agar efektif.

Now, my collaborators have since taken this to clinical populations.

Para rekan kami telah mengujinya pada populasi klinis.

They've tested this in survivors of road traffic accidents

Mereka mengujinya pada penyintas kecelakaan lalu lintas

and mothers who've had emergency Caesarean sections,

dan para ibu yang menjalani operasi caesar darurat,

both types of trauma that frequently lead to PTSD,

keduanya adalah jenis trauma yang sering berujung pada PTSD,

and they found really promising reductions in symptoms

dan mereka menemukan pengurangan gejala yang menjanjikan

in both of those clinical cases.

di kedua kasus klinis tersebut.

So although there is still much to learn and procedures to optimize,

Walaupun masih memerlukan banyak pelajaran dan peningkatan prosedur,

these memory-destroying treatments hold great promise

pengobatan penghancuran memori ini sangat menjanjikan

for the treatment of mental health disorders

bagi perawatan gangguan kesehatan mental

like PTSD.

seperti PTSD.

Maybe trauma memories do not need to be a hell from which we cannot escape.

Mungkin memori trauma tak harus menjadi neraka yang tak bisa dihindari.

I believe that this approach

Saya percaya pendekatan ini

should allow those who want to

memungkinkan mereka yang ingin,

untuk menghapus babak dalam hidupnya yang tak ingin mereka rasakan,

to turn the page on chapters of their lives

that they would prefer to never have experienced,

and so improve our mental health.

dan dengan begitu, meningkatkan kesehatan mental kita.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)