How to spark your curiosity, scientifically | Nadya Mason

Transcriber: Joseph Geni Reviewer: Joanna Pietrulewicz

Translator: Ndel Arni Reviewer: Fathma Melina

A friend called me a few weeks ago

Seorang teman menelepon saya beberapa minggu lalu

with bad news.

dengan kabar buruk.

She dropped her cell phone into the toilet.

Dia menjatuhkan ponselnya ke dalam toilet.

Adakah yang di sini pernah mengalaminya?

Anyone here done that before?

(Laughter)

(tertawa)

So it was a bad situation.

Itu adalah situasi yang buruk.

You know, without getting into the details of exactly how that happened

Tanpa harus menceritakan kejadiannya dengan detail,

or how she got it out,

atau bagaimana dia mengeluarkannya,

let's just say it was a bad situation.

Bisa dikatakan bahwa ini adalah situasi buruk.

And she panicked because, like for many of us,

Dia panik karena seperti kebanyakan dari kita,

her phone is one of the most used and essential tools in her life.

ponsel adalah salah satu benda yang sering digunakan dan penting dalam hidupnya.

But, on the other hand, she had no idea how to fix it,

Di sisi lain, dia tidak mengerti bagaimana memperbaikinya.

because it's a completely mysterious black box.

Karena ini seperti kotak hitam misterius.

So think about it: what would you do?

Pikirkan tentang hal itu: Apa yang akan Anda lakukan?

What do you really understand about how your phone works?

Apa yang Anda tahu tentang bagaimana ponsel Anda bekerja?

What are you willing to test or fix?

Apa yang akan Anda coba atau perbaiki?

For most people, the answer is, nothing.

Kebanyakan orang akan menjawab, tidak ada.

In fact, one survey found

Kenyataannya, survei membuktikan

that almost 80 percent of smartphone users in this country

hampir 80% pengguna ponsel di negara ini

have never even replaced their phone batteries,

tidak pernah mengganti baterai ponsel mereka,

and 25 percent didn't even know this was possible.

dan 25% dari mereka tidak tahu bahwa itu bisa dilakukan.

Now, I'm an experimental physicist,

Nah, saya adalah ahli eksperimen fisika

hence the toys.

karenanya ada mainan.

I specialize in making new types of nanoscale electronic devices

Saya berspesialisasi membuat perangkat elektronik berskala nano

to study their fundamental quantum mechanical properties.

untuk mempelajari properti fundamental mekanika quantum-nya.

But even I wouldn't know where to start in terms of testing elements on my phone

Tapi saya bahkan tidak tahu mulai darimana untuk menguji elemen dalam di ponsel saya

if it broke.

jika itu rusak.

And phones are just one example of the many devices that we depend upon

Ponsel hanyalah salah satu contoh perangkat elektronik yang kita gunakan

but can't test, take apart, or even fully understand.

tapi tidak bisa diuji, dibongkar atau dipahami sepenuhnya.

Cars, electronics, even toys are now so complicated and advanced

Mobil, alat elektronik, bahkan mainan sekarang sangat rumit dan canggih

that we're scared to open and fix them.

sehingga kita takut untuk membongkar dan memperbaikinya.

So here's the problem:

Inilah masalahnya:

there's a disconnect between us and the technology that we use.

Ada suatu pemisah antara kita dengan teknologi yang kita gunakan.

We're completely alienated from the devices that we most depend upon,

Kita merasa asing terhadap perangkat yang sering kita gunakan,

which can make us feel helpless and empty.

yang bisa membuat kita merasa tak berdaya dan hampa.

In fact, it's not surprising then that one study found

Kenyataanya, tidak mengejutkan bahwa satu studi menemukan

that we are now more afraid of technology

bahwa sekarang kita lebih takut terhadap teknologi

than we are of death.

dibanding terhadap kematian.

(Laughter)

(Tertawa)

But I think that we can reconnect to our devices,

Tapi aku rasa kita bisa terhubung kembali ke perangkat kita

rehumanize them in a sense,

memanusiakan mereka kembali dalam arti tertentu

by doing more hands-on experiments.

dengan melakukan lebih banyak praktik.

Why? Well, because an experiment is a procedure to test a hypothesis,

Kenapa? Karena eksperimen adalah salah satu prosedur untuk menguji hipotesis,

demonstrate a fact.

membuktikan fakta.

It's the way that we use our senses,

Itulah cara kita menggunakan indra kita,

our hands,

tangan kita,

to connect the world

untuk terhubung dengan dunia

and figure out how it works.

dan mencari tahu bagaimana cara kerjanya.

And that's the connection that we're missing.

Itulah hubungan yang kita lupakan.

So let me give you an example.

Saya akan berikan sebuah contoh.

Ini adalah eksperimen yang baru-baru saya lakukan

Here's an experiment that I did recently

to think about how a touchscreen works.

untuk memikirkan cara kerja layar sentuh.

It's just two metal plates,

Ini hanya dua piringan logam,

and I can put charge on one of the plates from a battery.

dan saya bisa memberikan muatan listrik pada salah satu piringan dari baterai.

OK.

Oke.

Saya bisa mengukur perbedaan muatan listrik menggunakan voltmeter ini.

And I can measure the charge separation with this voltmeter here.

Now -- let's make sure it's working.

Sekarang -- pastikan semuanya berfungsi.

So when I wave my hand near the plates,

Jadi saat saya melambaikan tanganku dekat piringan,

you can see that the voltage changes

Anda bisa lihat tegangannya berubah

just like the touchscreen responds to my hand.

seperti halnya layar sentuh merespon tangan saya.

But what is it about my hand? Now I need to do more experiments.

Tapi apa yang ada di tangan saya? Sekarang saya perlu bereksperimen lagi.

So I can, say, take a piece of wood

Jadi saya bisa, misalnya, ambil sebatang kayu

and touch one of the plates and see that not much happens,

dan sentuh salah satu piringan lalu lihat tidak ada yang terjadi,

but if I take a piece of metal and touch the plate,

tapi jika saya mengambil sepotong logam dan menyentuh piringan,

then the voltage changes dramatically.

maka tegangannya berubah drastis.

So now I can do further experiments to see what the difference is

Sekarang saya bisa bereksperimen lebih jauh untuk melihat perbedaan

antara kayu dan logam,

between the wood and the metal,

and I should find out that the wood is not conducting

lalu saya akan menemukan bahwa kayu tidak menghantarkan listrik

but the metal is conducting like my hand.

tapi logam menghantarkan listrik seperti tangan saya.

And, you see, I build up my understanding.

Dan, dapat dilihat saya membangun pemahaman saya.

Like, now I can see why I can't use a touchscreen with gloves,

Jadi saya tahu, mengapa sarung tangan tidak berfungsi pada layar sentuh,

because gloves aren't conducting.

karena sarung tangan bukan penghantar.

But I've also broken down some of the mystery behind the technology

Tapi saya juga memecahkan beberapa misteri di balik teknologi

and built up my agency,

dan mengembangkan agensi saya,

my personal input and interactions with the basis of my devices.

masukan dan interaksi pribadi saya berdasarkan perangkat saya.

But experimenting is a step beyond just taking things apart.

Tapi eksperimen adalah langkah lebih dari sekadar memisahkan hal-hal.

It's testing and doing hands-on critical thinking.

Ini menguji sekaligus mempraktikkan berpikir kritis.

And it doesn't really matter whether I'm testing how a touchscreen works

Tidak begitu penting apakah saya menguji cara kerja layar sentuh,

or if I'm measuring how conducting different types of materials are,

atau apakah saya mengukur kemampuan menghantar dari bahan-bahan berbeda,

or even if I'm just using my hands to see how hard it is to break

atau bahkan jika saya pakai tangan saya untuk melihat seberapa sulit merusak

different thicknesses of materials.

ketebalan berbeda dari bahan-bahan.

In all cases, I'm gaining control and understanding

Dalam semua kasus, saya mendapatkan kendali dan pemahaman

of the basis of the things that I use.

tentang dasar dari benda-benda yang saya gunakan.

And there's research behind this.

Dan ada penelitian dibalik ini.

For one, I'm using my hands,

Pertama, saya menggunakan tangan saya,

which seem to promote well-being.

yang sepertinya mendukung kesehatan.

I'm also engaging in hands-on learning,

Saya juga melakukan pembelajaran praktik,

which has been shown to improve understanding and retention,

yang telah terbukti meningkatkan pemahaman dan daya ingat,

and even activate more parts of your brain.

dan bahkan mengaktifkan bagian-bagian otak.

So hands-on thinking through experiments

Jadi pemikiran praktis melalui eksperimen

connects our understanding,

menghubungkan pemahaman kita,

even our sense of vitality,

bahkan rasa vitalitas kita,

to the physical world and the things that we use.

kepada dunia fisik dan benda-benda yang kita gunakan.

Looking things up on the internet

Mencari hal-hal di internet

does not have the same effect.

tidak memiliki efek yang sama.

Now, for me this focus on experiments

Nah, bagi saya, fokus terhadap eksperimen ini

is also personal.

juga sesuatu yang personal.

Saya tidak tumbuh melakukan eksperimen.

I didn't grow up doing experiments.

Saya tak tahu apa yang fisikawan lakukan.

I didn't know what a physicist did.

I remember my sister had a chemistry set that I always wanted to use

Saya ingat saudari saya memiliki peralatan kimia yang ingin saya pakai

but she never let me touch.

tapi dia tak membolehkannya.

I felt mentally disconnected from the world

Saya merasa terputus dari dunia

and didn't know why.

dan saya tidak tahu kenapa.

In fact, when I was nine years old,

Faktanya, saat saya berusia sembilan tahun,

my grandmother called me a solipsist,

nenek saya menyebut saya solipsist,

which is something I had to look up.

sesuatu yang harus saya cari tahu artinya.

It means that you think that yourself is all that exists.

Artinya yaitu Anda berpikir hanya diri Anda yang ada (nyata).

And at the time I was pretty offended,

Dan pada waktu itu saya tersinggung,

because whose grandmother calls them that?

karena nenek siapa yang menyebut cucunya demikian?

(Laughter)

(Tertawa)

But I think that it was true.

Tapi saya rasa itu benar.

And it wasn't until years later,

Hingga beberapa tahun kemudian,

when I was in college and studying basic physics,

ketika saya masih kuliah dan mempelajari fisika dasar,

that I had a revelation

saya mendapat ilham

that the world,

bahwa dunia,

at least the physical world,

setidakya dunia fisik,

could be tested and understood,

dapat diuji dan dipahami,

that I started to gain a completely different sense

hingga saya mulai mendapat pandangan sangat berbeda

of how the world worked

soal cara kerja dunia

and what my place was in it.

dan apa peran saya di dalamnya.

And then later, when I was able my own testing

Kemudian, ketika saya mampu melakukan percobaan saya sendiri

and understanding through research,

dan pemahaman melalui penelitian,

a big part of my connection to the world was complete.

suatu bagian besar dari hubungan saya dengan dunia menjadi sempurna.

Now, I know that not everyone is an experimental physicist by profession,

Sekarang, saya tahu tidak semua orang berprofesi fisikawan eksperimental,

but I think that everyone could be doing more hands-on experiments.

tapi saya rasa semua orang bisa lebih banyak melakukan eksperimen praktis.

And actually I think we sort of --

Sebenarnya saya rasa kita semacam --

I'll give you another example.

Saya akan berikan Anda contoh lain.

I was recently working with some middle school students,

Baru-baru ini saya bekerja dengan murid sekolah menengah,

helping them learn about magnetism,

membantu mereka mempelajari kemagnetan,

and I gave them a Magna Doodle to take apart.

dan saya memberi mereka Magna Doodle untuk dibongkar.

Remember one of these things?

Anda mengingat benda ini?

So at first, none of them wanted to touch it.

Awalnya, tidak satu pun dari mereka mau menyentuhnya.

They'd been told for so long not to break things

Mereka sudah diberitahu begitu lama untuk tidak merusak benda

that they're accustomed to just passive using.

hingga mereka terbiasa menggunakan benda secara pasif.

But then I started asking them questions.

Tapi lalu saya mulai bertanya pada mereka.

You know, how does it work? What parts are magnetic?

Bagaimana cara kerjanya? Bagian apa yang magnetik?

Can you make a hypothesis and test it?

Bisakah kamu membuat hipotesis dan mengujinya?

But they still didn't want to break it open.

Tapi mereka tetap tidak mau membongkarnya.

They wanted to take it home with them, really.

Mereka malah ingin membawanya pulang.

Hingga satu anak akhirnya memotongnya dan menemukan benda keren di dalamnya.

Until, one kid finally sliced it through and found really cool stuff inside.

And so this is something we can do here together.

Jadi ini sesuatu yang bisa kita lakukan bersama di sini.

They're pretty easy to take apart.

Benda-benda ini mudah dibongkar.

See, there's a magnet inside, and I can just cut this open.

Lihat, ada magnet di dalamnya, dan saya bisa memotongnya.

Cut it open again, you can split it.

Potong lagi, Anda bisa membelahnya.

OK, so when I do that -- I don't know if you can see this,

OK, jadi saat saya lakukan itu -- saya tak tahu apa Anda bisa melihatnya,

but there is sort of -- there it is, this oozy white stuff in here.

ada semacam -- ini dia, benda cair putih di dalamnya.

Now you can see it on my finger.

Anda dapat melihatnya pada jari saya.

And when I drag the pen on it,

Dan saat saya seret pena padanya,

you can see that these filaments are attached to it.

Anda bisa lihat filamen-filamen ini menempel padanya.

So the kids saw this,

Jadi anak-anak melihat ini,

and at this point they're like, this is really cool.

dan di titik ini mereka seperti, 'Ini sangat keren!'

They got excited.

Mereka jadi bersemangat.

They all started ripping them open and taking them apart

Mereka mulai menyobeknya dan membongkarnya

and yelling out the things that they discovered,

dan meneriaki hal-hal yang mereka temukan,

how these magnetic filaments connected to the magnetic pen

bagaimana filamen-filamen magnetik ini tersangkut pada pena magnetik

and that's how it wrote.

dan caranya menulis.

Or, how the oozy white stuff kept things dispersed so it could write.

Atau, bagaimana benda cair putih tadi memencarkan hal-hal agar bisa menulis.

Saat mereka meninggalkan ruangan,

And as they were leaving the room,

two of them turned to me and said,

dua dari mereka membalik kepada saya dan berkata,

"We loved that.

"Kami menyukainya.

Me and her are going home this weekend to do more experiments."

Aku dan dia akan pulang akhir pekan ini untuk bereksperimen lebih banyak."

(Laughter)

(Tertawa)

Yeah, I know, the parents in there are worried about it,

Ya, aku tahu, orangtua di sana khawatir,

but it's a good thing!

tapi itu bagus!

Experimenting is good, and actually I found it extremely gratifying,

Bereksperimen itu bagus, dan sebenarnya saya merasa eksperimen sangat memuaskan,

and I think hopefully it was very life-enriching for them.

dan saya pikir, semoga eksperimen memperkaya hidup bagi mereka.

Because, even a basic magnet

Karena, bahkan magnet biasa

is something that we can experiment with at home.

bisa kita jadikan eksperimen di rumah.

They're both simple and complex at the same time.

Ia sederhana dan rumit di saat bersamaan.

For example, you can ask yourself,

Misalnya, Anda bisa menanyakan diri Anda,

how can the same material both attract and repel?

bagaimana bahan yang sama dapat menarik juga menolak?

If I take a magnet, is it useful if I can get one of them

Jika saya mengambil magnet, apakah bermanfaat jika bisa saya gunakan

to rotate the other, for example?

untuk memutar magnet lainnya, misalnya?

Or, you can take this dollar bill over here,

Atau, Anda bisa ambil uang kertas dolar ini,

and I can take a set of magnets,

dan saya bisa ambil sekumpulan magnet,

and you can see that the dollar bill gets lifted by the magnets.

dan Anda bisa lihat uang kertasnya terangkat oleh magnet.

There's magnetic ink hidden in here that prevents counterfeiting.

Ada tinta magnetik tersembunyi di dalam sini yang mencegah pemalsuan uang.

Or, here I have some crushed-up bran cereal. OK?

Atau, di sini saya memiliki sereal Bran yang hancur. OK?

And that's also magnetic. Right?

Itu juga magnetik. Iya kan?

That has iron in it.

Ada kandungan besi di dalamnya.

(Tertawa)

(Laughter)

Dan itu bisa bagus untuk Anda, kan?

And that can be good for you, right?

OK, here's something else.

OK, ini yang lain.

This thing over here is not magnetic.

Benda di sebelah sini tidak magnetik.

I can't lift it up with the magnet.

Saya tidak bisa mengangkatnya dengan magnet.

But now I'm going to make it cold.

Tapi sekarang saya akan mendinginkannya.

The same thing in here, cold,

Sama dengan yang di sini, dingin,

and when I make it cold,

dan ketika saya mendinginkannya,

and put it on top of the magnet,

dan menaruhnya di atas magnet,

so --

jadi --

(Applause)

(Tepuk tangan)

It's amazing.

Ini mengagumkan.

That's not magnetic,

Benda itu tidak magnetik,

but somehow it's interacting with a magnet.

tapi entah bagaimana berinteraksi dengan magnet.

So clearly understanding this is going to take many more experiments.

Jadi jelas memahami hal ini akan membutuhkan eksperimen lebih banyak.

In fact, this is something that I've spent much of my career studying.

Faktanya, ini sudah lama saya pelajari dalam karir saya.

Namanya superkonduktor.

It's called a superconductor.

Now, superconductors can be complex,

Sekarang, superkonduktor bisa jadi rumit,

but even simple experiments can connect us better to the world.

tapi bahkan eksperimen sederhana bisa lebih menghubungkan kita dengan dunia.

So now if I tell you that flash memory works by rotating small magnets,

Sekarang jika saya katakan memori flash bekerja dengan memutar magnet kecil,

maka Anda bisa membayangkannya. Anda sudah melihatnya.

then you can imagine it. You've seen it.

Or, if I say that MRI machines

Atau, jika saya katakan mesin MRI

use magnetism to rotate magnetic particles in your body,

menggunakan kemagnetan untuk memutar partikel magnetik dalam tubuh Anda,

you've seen it done.

Anda sudah melihatnya.

You've interacted with the technology and understood the basis of these devices.

Anda sudah berinteraksi dengan teknologi

dan memahami dasar dari perangkat-perangkat ini.

Now, I know that it's hard to add more things to our lives,

Saya tahu betapa sulitnya menambahkan sesuatu pada hidup kita,

especially experiments.

terutama eksperimen.

But I think that the challenge is worth it.

Tapi saya rasa tantangannya setimpal.

Think about how something works, then take it apart to test it.

Pikirkan bagaimana sesuatu bekerja, lalu bongkar untuk mengujinya.

Manipulate something and prove some physical principle to yourself.

Manipulasi sesuatu dan buktikan beberapa prinsip fisika pada diri Anda sendiri.

Put the human back in the technology.

Kembalikan 'manusia' pada teknologi.

You'll be surprised at the connections that you make.

Anda akan terkejut dengan hubungan yang Anda buat.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)