Why we ignore obvious problems — and how to act on them | Michele Wucker

Translator: Karen Winardi Reviewer: Azfa Adid

So what if there were a highly obvious problem

Bagaimana kalau ada masalah yang sangat jelas

right in front of you?

di depan mata Anda?

One that everyone was talking about,

Masalah yang dibicarakan semua orang,

one that affected you directly.

yang berdampak langsung pada Anda.

Would you do everything within your power to fix things

Apa Anda akan berusaha sebisa mungkin untuk memperbaiki semua

before they got worse?

sebelum bertambah parah?

Don't be so sure.

Jangan yakin dulu.

We are all much more likely than any of us would like to admit

Lebih banyak dari kita yang condong untuk tidak sadar

to miss what's right in front of our eyes.

akan masalah yang terjadi di depan mata.

And in fact,

Dan malahan,

we're sometimes most likely to turn away from things

terkadang kita memiliki kebiasaan kabur dari hal tertentu

precisely because of the threat that they represent to us,

tepatnya karena ancaman bagi kita,

in business, life and the world.

dari segi bisnis, kehidupan, dan dunia.

So I want to give you an example from my world, economic policy.

Saya ingin memberi satu contoh dari ranah saya, kebijakan ekonomi.

So when Alan Greenspan was head of the Federal Reserve,

Saat Alan Greenspan masih jadi kepala Federal Reserve (OJK di AS),

his entire job was to watch out for problems in the US economy

tugasnya adalah bersiaga terhadap masalah-masalah dalam ekonomi AS

and to make sure that they didn't spin out of control.

dan memastikan agar tidak semakin parah di luar kendali.

So, after 2006,

Jadi, setelah tahun 2006,

when real estate prices peaked,

saat harga properti naik drastis,

more and more and more respected leaders and institutions

semakin banyak pemimpin dan institusi terhormat yang

started to sound the alarm bells

mulai menggaungkan peringatan

about risky lending and dangerous market bubbles.

tentang peminjaman berisiko dan gelembung pasar berbahaya.

As you know, in 2008 it all came tumbling down.

Seperti yang Anda tahu, di tahun 2008, semua itu runtuh.

Banks collapsed,

Semua bank kolaps,

global stock markets lost nearly half their value,

Pasar saham global kehilangan hampir 50% dari nilai mereka,

millions and millions of people lost their homes to foreclosure.

Jutaan orang kehilangan rumah mereka karena penyitaan.

And at the bottom,

Dan ujung-ujungnya,

nearly one in 10 Americans was out of work.

nyaris satu dari sepuluh orang Amerika jadi pengangguran.

So after things calmed down a little bit,

Setelah semuanya sedikit mereda,

Greenspan and many others came out with a postmortem and said,

Greenspan dan yang lainnya baru mengeluarkan pernyataan,

"Nobody could have predicted that crisis."

"Krisis itu tidak dapat diprediksi."

They called it "a black swan."

Mereka menyebutnya "angsa hitam."

Something that was unimaginable,

Sesuatu yang tak terbayangkan,

unforeseeable and completely improbable.

tidak dapat diduga dan sama sekali mustahil.

A total surprise.

Sebuah kejutan besar.

Except it wasn't always such a surprise.

Tapi sebenarnya itu tidak begitu mengejutkan.

For example, my Manhattan apartment nearly doubled in value

Contoh, harga apartemen saya di Manhattan nyaris naik 2x lipat

in less than four years.

dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun.

I saw the writing on the wall and I sold it.

Saya melihat tulisan itu di dinding, terus menjual apartemennya.

(Laughter)

(tertawa)

(Applause)

(tepuk tangan)

So, a lot of other people also saw the warning,

Semakin banyak juga yang melihat tanda-tanda,

spoke out publicly

lalu berkoar secara terbuka,

and they were ignored.

dan mereka malah diabaikan.

So we didn't know exactly what the crisis was going to look like,

Jadi kita tidak tahu krisisnya akan jadi seperti apa,

not the exact parameters,

tidak dengan parameter spesifiknya,

but we could all tell

tapi kita semua tahu

that the thing coming at us was as dangerous, visible and predictable

masalah di depan kita berbahaya, jelas, dan bisa diperkirakan

as a giant gray rhino charging right at us.

seperti badak abu-abu raksasa yang mengejar kita.

The black swan lends itself

Angsa hitam memberi kita pemikiran

to the idea that we don't have power over our futures.

bahwa kita tidak memiliki kuasa atas masa depan kita.

And unfortunately, the less control that we think we have,

Sayangnya, semakin kita berpikir kendali yang kita pegang itu sedikit,

the more likely we are to downplay it

kita mungkin akan semakin menggampangkan masalah

or ignore it entirely.

atau sama sekali mengabaikannya.

And this dangerous dynamic masks another problem:

Dan dinamika berbahaya ini menutupi masalah lain:

that most of the problems that we're facing

kebanyakan masalah yang kita hadapi

are so probable and obvious,

sebenarnya begitu jelas dan mungkin bisa terjadi,

they're things that we can see, but we still don't do anything about.

masalah itu bisa kita lihat, tapi masih kita abaikan.

So I created the gray rhino metaphor

Jadi saya menciptakan metafora badak abu-abu

to meet what I felt was an urgent need.

untuk mengungkapkan apa yang saya rasa sangat penting.

To help us to take a fresh look,

Untuk membantu kita melihat hal secara berbeda,

with the same passion that people had for the black swan,

dengan minat yang sama seperti terhadap angsa hitam,

but this time, for the things that were highly obvious,

tapi kali ini, untuk masalah yang sangat terlihat jelas,

highly probable, but still neglected.

sangat mungkin terjadi, tapi masih tidak dipedulikan.

Itu adalah badak abu-abu.

Those are the gray rhinos.

Once you start looking for gray rhinos,

Sekali Anda mulai mencari badak abu-abu,

you see them in the headlines every day.

Anda melihatnya di judul berita setiap hari.

And so what I see in the headlines is another big gray rhino,

Dan yang saya lihat di judul berita adalah badak abu-abu lain,

a new highly probable financial crisis.

krisis keuangan yang sangat mungkin terjadi.

And I wonder if we've learned anything in the last 10 years.

Dan saya bertanya-tanya apa kita sudah belajar selama 10 tahun terakhir ini.

So if you listen to Washington or Wall Street,

Jadi, kalau Anda mengikuti berita Washington atau Wall Street,

you could almost be forgiven for thinking that only smooth sailing laid ahead.

Anda nyaris diampuni kalau berpikir yang ada di hadapan sana mulus semua.

But in China, where I spend a lot of time,

Tapi di Cina, tempat saya banyak menghabiskan waktu,

the conversation is totally different.

keadaannya sangat berbeda.

The entire economic team,

Seluruh tim ahli ekonomi,

all the way up to president Xi Jinping himself,

bahkan sampai ke Xi Jinping, presidennya sendiri,

talk very specifically and clearly

berkata dengan sangat spesifik dan jelas

about financial risks as gray rhinos,

tentang krisis keuangan sebagai badak abu-abu,

and how they can tame them.

dan bagaimana mereka bisa menjinakkannya.

Now, to be sure, China and the US

Untuk memperjelas, Cina dan AS

have very, very different systems of government,

punya sistem pemerintahan yang sangat berbeda,

which affects what they're able to do or not.

membedakan tindakan yang bisa mereka ambil.

And many of the root causes for their economic problems

Dan kebanyakan penyebab utama masalah ekonomi mereka

are totally different.

sangat berbeda jauh.

But it's no secret that both countries have problems

Tapi sudah bukan rahasia lagi kedua negara itu bermasalah dengan

with debt, with inequality and with economic productivity.

hutang, kesenjangan sosial, dan produktivitas ekonomi.

So how come the conversations are so different?

Jadi mengapa percakapannya berbeda jauh?

You could actually ask this question,

Anda juga bisa bertanya begitu,

not just about countries,

tidak hanya tentang negara,

but about just about everyone.

tapi juga semua orang.

The auto companies that put safety first

Perusahaan otomotif yang mengutamakan keselamatan

and the ones that don't bother to recall their shoddy cars

dan yang tidak mau menarik mobil jelek buatan mereka

until after people die.

sampai setelah ada yang mati.

The grandparents who, in preparing for the inevitable --

Kakek nenek yang sedang bersiap untuk kematian mereka --

the ones who have the eulogy written,

yang puisi penghormatannya dan menu

the menu for the funeral lunch.

makan siang pemakamannya sudah dibuat.

(Laughter)

(tertawa)

My grandparents did.

Itu kakek nenek saya dulu.

(Laughter)

(tertawa)

And everything but the final date chiseled into the gravestone.

Dan yang semua kecuali tanggal kematiannya sudah diukir di batu nisan.

But then you have the grandparents on the other side,

Tapi di satu sisi ada kakek nenek yang

who don't put their final affairs in order,

tidak mengurusi hal-hal terakhir mereka,

who don't get rid of all the junk

membuang semua benda sampah yang

they've been hoarding for decades and decades

sudah mereka kumpulkan selama puluhan tahun

and leave their kids to deal with it.

dan menyuruh anak mereka mengurusnya.

So what makes the difference between one side and the other?

Jadi apa bedanya satu sisi dengan yang lain?

Why do some people see things and deal with them,

Mengapa beberapa orang sadar untuk mengatasi masalah,

and the other ones just look away?

tapi yang lain malah lari?

So the first one has to do with culture, society,

Penyebab pertama ada kaitannya dengan budaya: masyarakat,

the people around you.

orang-orang di sekitar Anda.

If you think that someone around you

Kalau Anda berpikir orang lain akan

is going to help pick you up when you fall,

membantu Anda saat Anda gagal,

you're much more likely to see a danger as being smaller.

Anda mungkin akan memandang masalah itu lebih kecil.

And that allows us to take good chances, not just the bad ones.

Dan kita jadi bisa mengambil kesempatan bagus, tidak hanya yang buruk.

For example, like risking criticism

Contoh, mengambil risiko dikritik

when you talk about the danger that nobody wants you to talk about.

saat membicarakan bahaya yang orang lain tidak mau dengar.

Or taking the opportunities that are kind of scary,

Atau mengambil kesempatan yang rada menakutkan,

so in their own way are gray rhinos.

jadi kurang lebih mereka itu badak abu-abu.

So the US has a very individualist culture -- go it alone.

Budaya AS sangatlah individual -- hadapi semua sendirian.

And paradoxically,

Dan secara paradoks,

this makes many Americans much less open to change

banyak orang Amerika kurang terbuka pada perubahan

and taking good risks.

dan mengambil risiko baik.

In China, by contrast,

Sebaliknya, di Cina,

people believe that the government is going to keep problems from happening,

orang-orang percaya pemerintah akan mencegah masalah sebelum terjadi,

which might not always be what happens, but people believe it.

dan kejadiannya tidak selalu begitu, tapi orang tetap percaya.

They believe they can rely on their families,

Mereka bisa bergantung pada keluarga,

so that makes them more likely to take certain risks.

jadi mereka lebih mungkin mengambil risiko tertentu.

Like buying Beijing real estate,

Seperti membeli properti Beijing,

or like being more open about the fact that they need to change direction,

atau terbuka pada fakta mereka perlu mengambil arahan baru,

and in fact, the pace of change in China is absolutely amazing.

dan justru kecepatan perubahan di Cina sangat mengagumkan.

Second of all,

Yang kedua,

how much do you know about a situation,

seberapa banyak Anda tahu soal suatu situasi,

how much are you willing to learn?

seberapa besar keinginan belajar Anda?

And are you willing to see things even when it's not what you want?

Dan apa Anda mau menerima realita walau itu bukan keinginan Anda?

So many of us are so unlikely

Kebanyakan dari kita mungkin enggan

to pay attention to the things that we just want to black out,

untuk memperhatikan hal yang ingin kita abaikan,

we don't like them.

karena kita tidak suka.

We pay attention to what we want to see, what we like, what we agree with.

Kita memperhatikan apa yang ingin kita lihat, suka, dan setujui.

But we have the opportunity and the ability

Tapi kita punya kesempatan dan kemampuan

to correct those blind spots.

untuk memperbaiki titik buta itu.

I spend a lot of time talking with people of all walks of life

Saya banyak berbicara dengan orang dari berbagai latar belakang

about the gray rhinos in their life and their attitudes.

tentang badak abu-abu dalam hidup mereka dan sikap mereka.

And you might think

Dan mungkin Anda berpikir

that the people who are more afraid of risk,

orang-orang yang takut akan risiko,

who are more sensitive to them,

lebih sensitif terhadap risiko,

would be the ones who would be less open to change.

akan tidak terlalu terbuka terhadap perubahan.

But the opposite is actually true.

Tapi sebaliknya malah benar.

I've found that the people

Saya menemukan bahwa

who are wiling to recognize the problems around them

orang yang ingin menyadari masalah di sekitar mereka

and make plans

dan merencanakan solusi

are the ones who are able to tolerate more risk, good risk,

justru lebih bisa menolerir risiko yang baik,

and deal with the bad risk.

dan menghadapi risiko buruk.

And it's because as we seek information,

Itu karena seiring dengan kita mencari informasi,

we increase our power to do something about the things that we're afraid of.

kita meningkatkan kekuatan untuk mengatasi hal yang menakutkan untuk kita.

And that brings me to my third point.

Dan itu ada kaitannya dengan poin ketiga.

How much control do you feel that you have

Seberapa besar Anda merasa punya kendali

over the gray rhinos in your life?

atas badak abu-abu dalam hidup kalian?

One of the reasons we don't act

Salah satu alasan kita tidak bertindak

is that we often feel too helpless.

adalah karena sering merasa tidak berdaya.

Think of climate change, it can feel so big,

Pikirkan perubahan iklim, rasanya sangat besar

that not a single one of us could make a difference.

sampai masing-masing dari kita tidak bisa membuat perbedaan.

So some people go about life denying it.

Beberapa orang hidup menyangkal itu.

Other people blame everyone except themselves.

Beberapa menyalahkan semua orang kecuali diri mereka sendiri.

Like my friend who says he's not ever going to give up his SUV

Seperti teman saya yang ogah merelakan mobil jipnya sampai

until they stop building coal plants in China.

tambang batu bara berhenti dibangun di Cina.

But we have an opportunity to change.

Tapi kita berkesempatan untuk berubah.

No two of us are the same.

Kita semua unik.

Every single one of us has the opportunity to change our attitudes,

Masing-masing dari kita berkesempatan untuk mengubah sikap kita

our own and those of people around us.

dan juga sikap orang lain di sekitar kita.

So today, I want to invite all of you

Hari ini, saya ingin mengajak Anda semua

to join me in helping to spark an open and honest conversation

untuk ikut menciptakan percakapan jujur dan terbuka dengan semua orang

with the people around you,

di sekitar kalian,

about the gray rhinos in our world,

tentang badak abu-abu di dunia kita,

and be brutally honest about how well we're dealing with them.

dan bersikap jujur tentang kemampuan kita menghadapi itu.

I hear so many times in the States,

Sudah sering saya dengar di AS,

"Well, of course we should deal with obvious problems,

"Jelas kita harus mengatasi masalah yang kelihatan,

but if you don't see what's in front of you,

tapi jika Anda tidak melihat hal di depan,

you're either dumb or ignorant."

Anda pasti bodoh atau apatis."

That's what they say, and I could not disagree more.

Itu kata mereka, dan saya tidak setuju.

If you don't see what's in front of you,

Kalau Anda tidak melihat apa yang ada di depan Anda,

you're not dumb, you're not ignorant,

Anda tidak bodoh ataupun apatis.

you're human.

Anda manusia.

And once we all recognize that shared vulnerability,

Sekali kita menyadari titik lemah bersama kita semua,

that gives us the power to open our eyes,

itu adalah kekuatan untuk membuka mata kita,

to see what's in front of us

agar kita bisa melihat hal di depan kita

and to act before we get trampled.

dan bertindak sebelum terinjak.

(Applause)

(tepuk tangan)