Anil Ananthaswamy: What it takes to do extreme astrophysics

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: handarmin -

I would like to talk today

Hari ini saya ingin berbicara

about what I think is one of the greatest adventures

tentang apa yang saya rasa salah satu petualangan terhebat

human beings have embarked upon,

yang pernah dilakukan umat manusia,

which is the quest to understand the universe

yaitu perjalanan untuk memahami alam semesta

and our place in it.

dan kedudukan kita di dalamnya.

My own interest in this subject, and my passion for it,

Ketertarikan dan gairah saya akan subjek ini,

began rather accidentally.

dimulai dengan tidak sengaja.

I had bought a copy of this book,

Saya membeli buku ini

"The Universe and Dr. Einstein" --

"Alam Semesta dan Dr. Einstein" --

a used paperback from a secondhand bookstore in Seattle.

novel bekas dari toko buku bekas di Seattle.

A few years after that, in Bangalore,

Beberapa tahun kemudian, di Bangalore,

I was finding it hard to fall asleep one night,

saya tidak bisa tidur pada suatu malam,

and I picked up this book,

dan saya mengambil buku ini,

thinking it would put me to sleep in 10 minutes.

berharap saya akan tertidur dalam 10 menit.

And as it happened,

Dan yang terjadi adalah

I read it from midnight to five in the morning in one shot.

saya membacanya dari tengah malam hingga jam 5 pagi sekaligus.

And I was left with this intense feeling

Dan meninggalkan saya dengan kesenangan

of awe and exhilaration

dan kekaguman yang luar biasa

at the universe

akan alam semesta

and our own ability to understand as much as we do.

dan kemampuan kita untuk memahaminya sejauh itu.

And that feeling hasn't left me yet.

Dan perasaan itu masih berbekas.

That feeling was the trigger for me

Perasaan itu memicu saya

to actually change my career --

untuk berganti pekerjaan --

from being a software engineer to become a science writer --

dari seorang insinyur piranti lunak menjadi penulis ilmiah --

so that I could partake in the joy of science,

sehingga saya dapat ikut serta dalam kenikmatan ilmu pengetahuan ini

and also the joy of communicating it to others.

dan juga kenikmatan menyampaikannya kepada orang lain.

And that feeling also led me

Dan perasaan itu juga membawa saya

to a pilgrimage of sorts,

untuk pergi berziarah

to go literally to the ends of the earth

ke tempat-tempat yang berada di ujung Bumi

to see telescopes, detectors,

untuk melihat teleskop, detektor,

instruments that people are building, or have built,

peralatan yang sedang, atau telah dibangun

in order to probe the cosmos

untuk menyelidiki antariksa

in greater and greater detail.

dengan sangat rinci.

So it took me from places like Chile --

Jadi saya berkunjung ke tempat-tempat seperti Chili --

the Atacama Desert in Chile --

Gurun Atacama di Chili --

to Siberia,

sampai ke Siberia,

to underground mines

ke tambang-tambang bawah tanah

in the Japanese Alps, in Northern America,

di Pegunungan Jepang, di Amerika Utara,

all the way to Antarctica

hingga ke Antartika

and even to the South Pole.

dan bahkan ke Kutub Selatan.

And today I would like to share with you

Dan hari ini saya ingin membagikan

some images, some stories of these trips.

beberapa gambar dan kisah dari perjalanan ini.

I have been basically spending the last few years

Saya telah menghabiskan beberapa tahun terakhir

documenting the efforts

mendokumentasikan upaya-upaya

of some extremely intrepid men and women

dari beberapa orang dengan keberanian luar biasa

who are putting,

yang menempatkan,

literally at times, their lives at stake

terkadang, hidup mereka sebagai taruhan,

working in some very remote and very hostile places

bekerja di beberapa tempat paling terpencil dan keras

so that they may gather the faintest signals from the cosmos

sehingga mereka dapat mengumpulkan sinyal antariksa selemah apapun

in order for us to understand this universe.

agar kita dapat memahami alam semesta.

And I first begin with a pie chart --

Saya akan memulai dengan diagram lingkaran ini.

and I promise this is the only pie chart

Saya berjanji inilah satu-satunya diagram

in the whole presentation --

dari presentasi ini.

but it sets up the state of our knowledge of the cosmos.

Diagram ini menunjukkan tingkat pengetahuan kita akan alam semesta.

All the theories in physics that we have today

Semua teori fisika yang kita miliki saat ini

properly explain what is called normal matter --

dapat menjelaskan apa yang disebut materi normal dengan baik --

the stuff that we're all made of --

bahan yang membentuk tubuh kita --

and that's four percent of the universe.

yang menyusun 4 persen dari alam semesta.

Astronomers and cosmologists and physicists think

Astronom, kosmolog, dan fisikawan berpikir

that there is something called dark matter in the universe,

bahwa ada sesuatu yang disebut materi gelap di alam semesta,

which makes up 23 percent of the universe,

yang menyusun 23 persen dari alam semesta,

and something called dark energy,

dan sesuatu yang disebut energi gelap,

which permeates the fabric of space-time,

yang menembus pintalan ruang dan waktu

that makes up another 73 percent.

yang menyusun 73 persen sisanya.

So if you look at this pie chart, 96 percent of the universe,

Jadi jika Anda melihat pada diagram ini, 96 persen dari alam semesta,

at this point in our exploration of it,

pada titik penjelajahan kita,

is unknown or not well understood.

tidak diketahui sama sekali atau tidak dipahami dengan baik..

And most of the experiments, telescopes that I went to see

Dan kebanyakan percobaan dan teleskop yang saya lihat

are in some way addressing this question,

dalam beberapa hal berusaha menjawab pertanyaan

these two twin mysteries of dark matter and dark energy.

tentang dua misteri kembar dari materi gelap dan energi gelap ini.

I will take you first to an underground mine

Pertama-tama saya akan mengajak Anda ke tambang bawah tanah

in Northern Minnesota

di Minnesota Utara

where people are looking

di mana orang-orang mencari

for something called dark matter.

sesuatu yang disebut materi gelap.

And the idea here is that they are looking for a sign

Dan idenya adalah mereka mencari tanda

of a dark matter particle hitting one of their detectors.

dari partikel materi gelap yang menabrak salah satu detektor itu.

And the reason why they have to go underground

Dan alasan mereka harus bekerja di bawah tanah

is that, if you did this experiment on the surface of the Earth,

adalah, jika Anda melakukan percobaan ini di permukaan Bumi,

the same experiment would be swamped by signals

percobaan yang sama akan dibanjiri sinyal

that could be created by things like cosmic rays,

yang dapat disebabkan oleh hal-hal seperti sinar kosmis,

ambient radio activity,

gelombang radio di sekitarnya,

even our own bodies. You might not believe it,

bahkan tubuh kita sendiri. Mungkin Anda tidak percaya

but even our own bodies are radioactive enough to disturb this experiment.

namun radioaktif dari tubuh kita cukup untuk mengganggu percobaan ini.

So they go deep inside mines

Jadi mereka pergi ke bawah tanah

to find a kind of environmental silence

untuk mencari semacam kesunyian lingkungan

that will allow them to hear

yang memungkinkan mereka mendengarkan

the ping of a dark matter particle hitting their detector.

desingan materi gelap yang menabrak detektor itu.

And I went to see one of these experiments,

Dan saya pergi melihat salah satu percobaan ini

and this is actually -- you can barely see it,

dan ini sebenarnya -- Anda mungkin tidak dapat melihatnya

and the reason for that is it's entirely dark in there --

dan alasannya adalah suasana yang gelap gulita di sana.

this is a cavern that was left behind by the miners

Ini adalah gua yang telah ditinggalkan para penambang

who left this mine in 1960.

pada tahun 1960.

And physicists came and started using it

Dan para fisikawan datang dan mulai menggunakannya

sometime in the 1980s.

sekitar tahun 1980-an.

And the miners in the early part of the last century

Dan para penambang pada awal abad lalu

worked, literally, in candlelight.

bekerja, hanya dengan cahaya lilin.

And today, you would see this inside the mine,

Dan kini, Anda akan melihat hal seperti ini di dalam tambang

half a mile underground.

setengah mil di bawah tanah.

This is one of the largest underground labs in the world.

Inilah salah satu lab bawah tanah terbesar di dunia.

And, among other things, they're looking for dark matter.

Dan salah satunya, mereka mencari materi gelap.

There is another way to search for dark matter,

Ada cara lain untuk mencari materi gelap,

which is indirectly.

secara tidak langsung.

If dark matter exists in our universe,

Jika materi gelap ada di alam semesta kita,

in our galaxy,

di galaksi kita,

then these particles should be smashing together

maka partikel ini seharusnya saling bertabrakan

and producing other particles that we know about --

dan menghasilkan partikel lain yang kita ketahui --

one of them being neutrinos.

salah satunya adalah neutrino.

And neutrinos you can detect

Dan Anda bisa mendeteksi neutrino

by the signature they leave

dari tanda yang ditinggalkannya

when they hit water molecules.

saat menabrak molekul air.

When a neutrino hits a water molecule

Saat neutrino menabrak molekul air

it emits a kind of blue light,

neutrino akan memancarkan sinar biru,

a flash of blue light,

kilatan sinar biru,

and by looking for this blue light,

dan dengan melihat sinar biru ini,

you can essentially understand something about the neutrino

pada dasarnya Anda dapat memahami sesuatu tentang neutrino

and then, indirectly, something about the dark matter

dan secara tidak langsung, sesuatu tentang materi gelap

that might have created this neutrino.

yang mungkin menghasilkan neutrino ini.

But you need very, very large volumes of water

Namun Anda perlu air dalam jumlah yang sangat besar

in order to do this.

untuk melakukannya.

You need something like tens of megatons of water --

Anda memerlukan puluhan ribu ton air --

almost a gigaton of water --

hampir jutaan ton air --

in order to have any chance of catching this neutrino.

agar kita mendapat peluang untuk menangkap neutrino ini.

And where in the world would you find such water?

Lalu dari mana Anda bisa mendapat air sebanyak itu?

Well the Russians have a tank in their own backyard.

Di halaman belakang Rusia ada sebuah tangki.

This is Lake Baikal.

Inilah Danau Baikal

It is the largest lake in the world. It's 800 km long.

Ini adalah danau terbesar di dunia. Panjangnya 800 km.

It's about 40 to 50 km wide

Lebarnya sekitar 40 sampai 50 km,

in most places,

sebagian besar,

and one to two kilometers deep.

dengan kedalaman satu hingga dua kilometer.

And what the Russians are doing

Dan yang dilakukan orang Rusia

is they're building these detectors

adalah membuat detektor ini

and immersing them about a kilometer beneath the surface of the lake

dan menenggelamkannya sekitar 1 km di bawah permukaan air danau ini

so that they can watch for these flashes of blue light.

sehingga mereka dapat melihat kilatan cahaya biru ini.

And this is the scene that greeted me when I landed there.

Dan inilah pemandangan yang menyambut saya saat saya tiba.

This is Lake Baikal

Inilah Danau Baikal

in the peak of the Siberian winter.

di puncak musim dingin Siberia.

The lake is entirely frozen.

Seluruh danau ini membeku.

And the line of black dots

Dan garis titik-titik hitam

that you see in the background,

yang Anda lihat di belakang sana

that's the ice camp where the physicists are working.

adalah tenda es tempat para fisikawan bekerja.

The reason why they have to work in winter

Alasan mereka melakukannya pada musim dingin

is because they don't have the money to work in summer and spring,

adalah mereka tidak memiliki dana untuk bekerja di musim panas dan musim semi

which, if they did that,

di mana, jika mereka melakukannya,

they would need ships and submersibles to do their work.

mereka akan memerlukan kapal dan kapal selam.

So they wait until winter --

Jadi mereka menunggu sampai musim dingin --

the lake is completely frozen over --

semua danau ini membeku --

and they use this meter-thick ice

dan mereka menggunakan es setebal beberapa meter ini

as a platform on which to establish their ice camp and do their work.

sebagai tempat mendirikan tenda es dan tempat bekerja.

So this is the Russians working on the ice

Inilah orang-orang Rusia yang bekerja di atas es

in the peak of the Siberian winter.

pada puncak musim dingin Siberia.

They have to drill holes in the ice,

Mereka harus menggali lubang pada es ini

dive down into the water -- cold, cold water --

menyelam ke dalam air -- air yang sangat dingin --

to get hold of the instrument, bring it up,

untuk mengambil alat-alat penelitian, mengangkatnya,

do any repairs and maintenance that they need to do,

melakukan perawatan dan perbaikan yang diperlukan,

put it back and get out before the ice melts.

memasukkannya kembali dan keluar sebelum esnya mencair.

Because that phase of solid ice lasts for two months

Karena air danau menjadi es selama dua bulan

and it's full of cracks.

dan dipenuhi retakan.

And you have to imagine, there's an entire sea-like lake

Dan Anda harus membayangkan, ada danau yang menyerupai lautan

underneath, moving.

bergerak di bawahnya.

I still don't understand this one Russian man

Saya masih tidak bisa mengerti pria Rusia ini

working in his bare chest,

yang bekerja bertelanjang dada,

but that tells you how hard he was working.

namun itu menunjukkan betapa kerasnya dia bekerja.

And these people, a handful of people,

Dan sekelompok orang ini

have been working for 20 years,

telah bekerja selama 20 tahun,

looking for particles that may or may not exist.

mencari partikel yang mungkin ada dan mungkin juga tidak.

And they have dedicated their lives to it.

Dan mereka mengabdikan hidupnya untuk itu.

And just to give you an idea,

Dan sebagai gambaran,

they have spent 20 million over 20 years.

mereka menghabiskan 20 juta selama 20 tahun.

It's very harsh conditions.

Kondisinya sangat keras.

They work on a shoestring budget.

Dana mereka sangat terbatas.

The toilets there are literally holes in the ground

Toilet yang ada hanyalah sebuah lubang di tanah

covered with a wooden shack.

yang ditutupi gubuk kayu.

And it's that basic,

Itu secara dasarnya,

but they do this every year.

dan mereka melakukannya setiap tahun.

From Siberia to the Atacama Desert in Chile,

Dari Siberia hingga Gurun Atacama di Chili,

to see something called The Very Large Telescope.

untuk melihat sesuatu yang disebut "The Very Large Telescope." (Teleskop Sangat Besar)

The Very Large Telescope

The Very Large Telescope

is one of these things that astronomers do --

adalah salah satu hal yang dilakukan para astronom --

they name their telescopes rather unimaginatively.

memberi nama tanpa daya imajinasi.

I can tell you for a fact,

Saya bisa memberi tahu fakta lain

that the next one that they're planning is called The Extremely Large Telescope.

teleskop yang direncanakan berikutnya bernama "The Extremely Large Telescope." (Teleskop Sangat Besar Sekali)

(Laughter)

(Tawa)

And you wouldn't believe it,

Dan Anda tidak akan percaya

but the one after that is going to be called The Overwhelmingly Large Telescope.

bahwa teleskop yang berikutnya lagi akan disebut "The Overwhelmingly Large Telescope." (Teleskop Luar Biasa Besar)

But nonetheless,

Meskipun demikian,

it's an extraordinary piece of engineering.

ini adalah karya teknik yang luar biasa.

These are four 8.2 meter telescopes.

Ada empat teleskop berukuran 8,2 meter.

And these telescopes, among other things,

Dan teleskop ini, di antara yang lainnya

they're being used to study

digunakan untuk mempelajari

how the expansion of the universe is changing with time.

bagaimana pemuaian alam semesta berubah terhadap waktu.

And the more you understand that,

Dan semakin Anda paham akan hal itu

the better you would understand

Anda akan semakin paham

what this dark energy that the universe is made of is all about.

tentang energi gelap -- penyusun alam semesta -- apa itu sebenarnya.

And one piece of engineering that I want to leave you with

Dan salah satu karya teknik yang akan saya ceritakan

as regards this telescope

sehubungan dengan teleskop ini

is the mirror.

adalah cerminnya.

Each mirror, there are four of them,

Setiap cermin, ada empat cermin di sana

is made of a single piece of glass,

terbuat dari selembar kaca,

a monolithic piece of high-tech ceramic,

selembar kepingan monolitis keramik berteknologi tinggi

that has been ground down and polished to such accuracy

yang telah diratakan dan dipoles dengan tingkat ketepatan

that the only way to understand what that is

di mana satu-satunya cara untuk memahaminya

is [to] imagine a city like Paris,

adalah bayangkan kota seperti Paris,

with all its buildings and the Eiffel Tower,

dengan semua gedung-gedungnya dan Menara Eiffel,

if you grind down Paris to that kind of accuracy,

jika Anda meratakan Paris dengan tingkat ketepatan seperti itu,

you would be left with bumps that are one millimeter high.

Anda akan mendapat tonjolan seukuran 1 milimeter.

And that's the kind of polishing that these mirrors have endured.

Itulah pemolesan yang telah dilalui oleh cermin-cermin ini.

An extraordinary set of telescopes.

Seperangkat teleskop yang luar biasa.

Here's another view of the same.

Inilah gambar yang sama dari sudut pandang lainnya.

The reason why you have to build these telescopes

Alasan mengapa Anda harus membangun teleskop ini

in places like the Atacama Desert

di tempat-tempat seperti Gurun Atacama

is because of the high altitude desert.

adalah karena gurun ini terletak di dataran tinggi.

The dry air is really good for telescopes,

Udara kering sangat baik bagi teleskop

and also, the cloud cover is below the summit of these mountains

dan juga, puncak gunung ini lebih tinggi dari awan

so that the telescopes have

sehingga teleskop ini mendapat

about 300 days of clear skies.

cuaca cerah selama 300 hari.

Finally, I want to take you to Antarctica.

Akhirnya, saya ingin mengajak Anda ke Antartika.

I want to spend most of my time on this part of the world.

Saya ingin menghabiskan sebagian besar waktu saya di belahan dunia ini.

This is cosmology's final frontier.

Inilah batas terakhir kosmologi.

Some of the most amazing experiments,

Beberapa percobaan paling luar biasa,

some of the most extreme experiments,

beberapa percobaan paling ekstrim

are being done in Antarctica.

dilakukan di Antartika.

I was there to view something called a long-duration balloon flight,

Saya ke sana untuk melihat sesuatu yang disebut "penerbangan balon jangka panjang,"

which basically takes telescopes and instruments

yang mengangkut teleskop dan alat penelitian

all the way to the upper atmosphere,

sampai ke bagian atas atmosfer,

the upper stratosphere, 40 km up.

bagian atas stratosfer, 40 km di udara.

And that's where they do their experiments,

Dan di sanalah mereka melakukan percobaan,

and then the balloon, the payload, is brought down.

dan kemudian balon dan muatannya dibawa turun.

So this is us landing on the Ross Ice Shelf in Antarctica.

Inilah saat kami mendarat di beting es Rose Antartika.

That's an American C-17 cargo plane

Itu adalah pesawat kargo C-17 milik Amerika

that flew us from New Zealand

yang menerbangkan kami dari Selandia Baru

to McMurdo in Antarctica.

ke McMurdo di Antartika.

And here we are about to board our bus.

Dan dari sini kami akan naik bis.

And I don't know if you can read the lettering,

Dan saya tidak tahu jika Anda bisa membacanya

but it says, "Ivan the Terribus."

tulisan itu berbunyi, "Ivan the Terribus." (Ivan Bis Mengerikan)

And that's taking us to McMurdo.

Bis itu membawa kami ke McMurdo.

And this is the scene that greets you in McMurdo.

Dan inilah pemandangan yang menyambut Anda di McMurdo.

And you barely might be able to make out

Anda mungkin tidak akan bisa keluar

this hut here.

dari pondok ini.

This hut was built by Robert Falcon Scott and his men

Pondok ini dibangun oleh Robert Falcon-Scott dan anak buahnya

when they first came to Antarctica

saat mereka pertama kali datang ke Antartika

on their first expedition to go to the South Pole.

dalam ekspedisi pertama mereka ke Kutub Selatan.

Because it's so cold,

Karena sangat dingin

the entire contents of that hut is still as they left it,

semua barang di pondok itu masih sama seperti saat mereka pergi

with the remnants of the last meal they cooked still there.

di mana sisa makanan terakhir yang mereka masak masih ada.

It's an extraordinary place.

Ini adalah tempat yang menakjubkan.

This is McMurdo itself. About a thousand people work here in summer,

Inilah McMurdo. Sekitar seribu orang bekerja di sini selama musim panas

and about 200 in winter

dan sekitar 200 orang di musim dingin

when it's completely dark for six months.

saat langit gelap selama 6 bulan.

I was here to see the launch

Saya di sini untuk menyaksikan peluncuran

of this particular type of instrument.

dari peralatan ini.

This is a cosmic ray experiment

Ini adalah percobaan sinar kosmis

that has been launched all the way to the upper-stratosphere

yang telah diluncurkan hingga ke bagian atas stratosfer

to an altitude of 40 km.

hingga ketinggian 40 km.

What I want you to imagine is this is two tons in weight.

Saya ingin Anda membayangkan bahwa berat benda ini 2 ton.

So you're using a balloon

Jadi ada memakai balon

to carry something that is two tons

untuk mengangkat sesuatu seberat 2 ton

all the way to an altitude of 40 km.

sampai ke ketinggian 40 km.

And the engineers, the technicians, the physicists

Dan para insinyur, para teknisi, dan para fisikawan

have all got to assemble on the Ross Ice Shelf,

harus memasangnya di beting es Rose

because Antarctica -- I won't go into the reasons why --

karena Antartika -- saya tidak akan menceritakan alasannya --

but it's one of the most favorable places for doing these balloon launches,

namun inilah tempat paling bagus untuk meluncurkan balon-balon ini,

except for the weather.

kecuali untuk alasan cuaca.

The weather, as you can imagine,

Cuacanya, seperti yang bisa Anda bayangkan,

this is summer, and you're standing on 200 ft of ice.

Anda berdiri di atas es setebal 200 kaki di musim panas.

And there's a volcano behind,

Dan ada gunung berapi di belakangnya

which has glaciers at the very top.

dengan glasier pada bagian atasnya.

And what they have to do

Dan yang harus mereka lakukan

is they have to assemble the entire balloon --

adalah memasang seluruh balon ini --

the fabric, parachute and everything -- on the ice

kerangka, parasut, dan semuanya -- di atas es

and then fill it up with helium.

lalu mengisinya dengan helium.

And that process takes about two hours.

Seluruh proses ini memerlukan waktu 2 jam.

And the weather can change as they're putting together this whole assembly.

Dan cuaca dapat berubah saat mereka memasang balon ini.

For instance, here they are laying down the balloon fabric behind,

Sebagai contoh, mereka membentangkan kerangka balon di bagian belakang

which is eventually going to be filled up with helium.

yang nantinya akan diisi dengan helium.

Those two trucks you see at the very end

Dua buah truk yang Anda lihat di ujung

carry 12 tanks each of compressed helium.

masing-masing membawa 12 tangki helium bertekanan.

Now, in case the weather changes before the launch,

Jika cuaca berubah sebelum peluncuran

they have to actually pack everything back up into their boxes

mereka harus mengemas kembali semuanya ke dalam kotak

and take it out back to McMurdo Station.

dan membawanya kembali ke Stasiun McMurdo.

And this particular balloon,

Khususnya balon ini,

because it has to launch two tons of weight,

karena harus membawa muatan 2 ton,

is an extremely huge balloon.

ukurannya benar-benar besar.

The fabric alone weighs two tons.

Kerangkanya sendiri beratnya 2 ton.

In order to minimize the weight,

Untuk memperkecil beratnya,

it's very thin, it's as thin as a sandwich wrapper.

balon ini sangat tipis, setipis pembungkus sandwich.

And if they have to pack it back,

Dan jika mereka harus mengemasnya

they have to put it into boxes

mereka harus memasukkannya ke dalam kotak

and stamp on it so that it fits into the box again --

dan menyegelnya sehingga dapat dimasukkan kembali --

except, when they did it first,

kecuali, saat pertama kali dimasukkan

it would have been done in Texas.

mereka mengerjakannya di Texas.

Here, they can't do it with the kind shoes they're wearing,

Di sini, mereka tidak dapat melakukannya dengan memakai sepatu seperti itu

so they have to take their shoes off,

jadi mereka harus melepaskan sepatunya,

get barefoot into the boxes, in this cold,

bertelanjang kaki ke dalam kotak itu di tengah udara dingin

and do that kind of work.

dan mengerjakannya.

That's the kind of dedication these people have.

Itulah pengabdian dari orang-orang ini.

Here's the balloon being filled up with helium,

Inilah balon yang sedang diisi helium

and you can see it's a gorgeous sight.

Anda bisa melihat kalau pemandangan ini menakjubkan.

Here's a scene

Inilah gambar

that shows you the balloon and the payload end-to-end.

yang menunjukkan seluruh balon dan muatannya.

So the balloon is being filled up with helium on the left-hand side,

Jadi balon ini diisi dengan helium di sebelah kiri,

and the fabric actually runs all the way to the middle

dan kerangkanya tersusun hingga ke bagian tengah

where there's a piece of electronics and explosives

di mana ada kepingan bahan elektronik dan bahan peledak

being connected to a parachute,

dihubungkan dengan parasut

and then the parachute is then connected to the payload.

kemudian parasut itu dihubungkan dengan muatannya.

And remember, all this wiring is being done

Dan ingatlah, semua pemasangan ini dilakukan

by people in extreme cold, in sub-zero temperatures.

oleh orang-orang di tengah cuaca yang sangat dingin, di bawah 0.derajat.

They're wearing about 15 kg of clothing and stuff,

Mereka memakai pakaian dan barang lainnya seberat 15 kg

but they have to take their gloves off in order to do that.

namun mereka harus melepaskan sarung tangan untuk melakukannya.

And I would like to share with you a launch.

Dan saya ingin membagikan peristiwa peluncuran ini kepada Anda.

(Video) Radio: Okay, release the balloon,

(Video) Radio: Baiklah, lepaskan balonnya,

release the balloon, release the balloon.

lepaskan balonnya, lepaskan balonnya.

Anil Ananthaswamy: And I'll finally like to leave you with two images.

Anil Ananthaswamy: Dan akhirnya saya ingin menunjukkan dua gambar.

This is an observatory in the Himalayas, in Ladakh in India.

Ini adalah observatorium di Pegunungan Himalaya, di Ladakh, India.

And the thing I want you to look at here

Dan hal yang saya ingin Anda lihat

is the telescope on the right-hand side.

adalah teleskop di bagian kanan.

And on the far left there

Dan di ujung kiri di sana

is a 400 year-old Buddhist monastery.

adalah biara Budha berusia 400 tahun.

This is a close-up of the Buddhist monastery.

Inilah gambar biara Budha itu dari dekat.

And I was struck by the juxtaposition

Dan saya sangat tersentak akan penjajaran

of these two enormous disciplines that humanity has.

dari dua ilmu besar yang dimiliki umat manusia.

One is exploring the cosmos on the outside,

Yang satu menjelajahi antariksa di luar,

and the other one is exploring our interior being.

dan yang satunya lagi menjelajahi bagian dalam diri kita.

And both require silence of some sort.

Dan keduanya memerlukan kesunyian.

And what struck me was

Dan apa yang menyentak saya adalah

every place that I went to to see these telescopes,

di setiap tempat yang saya kunjungi untuk melihat teleskop ini,

the astronomers and cosmologists

para astronom dan kosmolog

are in search of a certain kind of silence,

selalu mencari kesunyian tertentu,

whether it's silence from radio pollution

baik kesunyian dari polusi gelombang radio

or light pollution or whatever.

maupun dari cahaya atau apapun.

And it was very obvious

Dan sudah pasti

that, if we destroy these silent places on Earth,

jika kita menghancurkan tempat-tempat sunyi seperti ini,

we will be stuck on a planet without the ability to look outwards,

kita akan terperangkap di Bumi tanpa mampu melihat keluar

because we will not be able to understand the signals that come from outer space.

karena kita tidak akan dapat memahami sinyal yang datang dari luar angkasa.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)