How early life experience is written into DNA | Moshe Szyf

Translator: Sarmoko Sarmoko Reviewer: Ade Indarta

So it all came to life

Jadi semuanya terwujud

in a dark bar in Madrid.

di suatu bar gelap di Madrid.

I encountered my colleague from McGill, Michael Meaney.

Saya bertemu rekan saya dari McGill, Michael Meaney.

And we were drinking a few beers,

Dan kami minum beberapa gelas bir,

and like scientists do,

dan seperti ilmuwan lainnya,

he told me about his work.

Dia bercerita tentang karyanya

And he told me that he is interested in how mother rats lick their pups

Dia tertarik pada bagaimana ibu tikus menjilati anak-anaknya

after they were born.

setelah mereka lahir.

And I was sitting there and saying,

Dan saya duduk di sana dan berkata,

"This is where my tax dollars are wasted --

"Di sini pajak saya terbuang sia-sia --

(Laughter)

(Tertawa)

on this kind of soft science."

pada ilmu abstrak semacam ini"

And he started telling me

Dia mulai bercerita

that the rats, like humans,

bahwa tikus, seperti manusia

lick their pups in very different ways.

menjilati anak dengan cara yang berbeda.

Some mothers do a lot of that,

Beberapa ibu melakukannya banyak,

some mothers do very little,

beberapa ibu melakukan sangat sedikit,

and most are in between.

dan sebagian besar berada di antaranya.

But what's interesting about it

Tapi yang menarik adalah,

is when he follows these pups when they become adults --

saat dia mengikuti anak tikus ini ketika mereka dewasa --

like, years in human life, long after their mother died.

seperti tahunan dalam hidup manusia, jauh setelah ibunya meninggal.

They are completely different animals.

Mereka benar-benar berbeda.

The animals that were licked and groomed heavily,

Tikus yang dijilati dan terawat baik,--

the high-licking and grooming,

sering dijilati dan terawat,

are not stressed.

tidak mengalamai stres,

They have different sexual behavior.

kebiasaan seksualnya berbeda,

They have a different way of living

cara hidupnya berbeda,

than those that were not treated as intensively by their mothers.

dibanding yang tidak dirawat baik oleh ibu mereka.

So then I was thinking to myself:

Kemudian saya berpikir:

Is this magic?

Apakah ini sihir?

How does this work?

Bagaimana ini bisa?

As geneticists would like you to think,

Sebagai ahli genetik mungkin berpikir:

perhaps the mother had the "bad mother" gene

Mungkin si ibu punya "gen buruk"

that caused her pups to be stressful,

yang membuat anak-anaknya menjadi stres,

and then it was passed from generation to generation;

dan kemudian diteruskan turun-temurun;

it's all determined by genetics.

semua ini ditentukan oleh genetik.

Or is it possible that something else is going on here?

Atau mungkinkah ada sesuatu yang lain?

In rats, we can ask this question and answer it.

Pada tikus, kita dapat bertanya dan menjawabnya.

So what we did is a cross-fostering experiment.

Kita melakukan percobaan pembalikan silang

You essentially separate the litter, the babies of this rat, at birth,

Anda pisahkan kelompok bayi tikus ini saat lahir,

to two kinds of fostering mothers --

pada dua jenis ibu pengasuh --

not the real mothers, but mothers that will take care of them:

bukan ibu kandungnya, tapi ibu yang akan merawat mereka:

high-licking mothers and low-licking mothers.

ibu yang sering menjilati dan jarang menjilati

And you can do the opposite with the low-licking pups.

Dan Anda bisa lakukan yang sebaliknya dengan anak yang menjilati rendah.

And the remarkable answer was,

Jawaban luar biasa adalah,

it wasn't important what gene you got from your mother.

tidaklah penting gen apa yang Anda dapatkan dari ibu.

It was not the biological mother that defined this property of these rats.

Bukan ibu kandung yang menentukan sifat tikus ini.

It is the mother that took care of the pups.

Tapi ibu yang merawat anak tikus itu.

So how can this work?

Bagaimana ini bisa terjadi?

I am an a epigeneticist.

Saya seorang ahli epigenetik,

I am interested in how genes are marked

saya tertarik pada bagaimana gen ditandai,

by a chemical mark

dengan penanda kimia

during embryogenesis, during the time we're in the womb of our mothers,

selama embriogenesis, --selama kita berada di rahim ibu,

and decide which gene will be expressed

dan memikirkan gen yang akan diekspresikan

in what tissue.

di suatu jaringan.

Different genes are expressed in the brain than in the liver and the eye.

Gen yang berbeda diekspresikan di otak daripada di hati dan mata.

And we thought: Is it possible

Dan kami berpikir: mungkinkah

that the mother is somehow reprogramming the gene of her offspring

bahwa ibu itu entah bagaimana memprogram ulang gen keturunannya

through her behavior?

melalui perilakunya?

And we spent 10 years,

Dan kami habiskan waktu 10 tahun,

and we found that there is a cascade of biochemical events

kami temukan adanya serangkaian kejadian biokimia

by which the licking and grooming of the mother, the care of the mother,

dari menjilati dan perawatan ibu,

is translated to biochemical signals

diterjemahkan menjadi sinyal biokimia,

that go into the nucleus and into the DNA

yang masuk ke inti sel dan ke dalam DNA

and program it differently.

dan memprogramnya secara berbeda.

So now the animal can prepare itself for life:

Hewan itu bisa mempersiapkan dirinya untuk hidup:

Is life going to be harsh?

Apakah akan hidup dengan keras?

Is there going to be a lot of food?

Apakah dengan kecukupan makanan?

Are there going to be a lot of cats and snakes around,

Apakah akan ada banyak kucing dan ular di sekitar,

or will I live in an upper-class neighborhood

atau akan hidup di lingkungan kelas atas

where all I have to do is behave well and proper,

di mana saya harus berperilaku baik dan pantas,

and that will gain me social acceptance?

yang akan membuat saya diterima secara sosial?

And now one can think about how important that process can be

Saat ini orang bisa memikirkan betapa pentingnya proses itu bisa

for our lives.

untuk hidup kita.

We inherit our DNA from our ancestors.

Kita mewarisi DNA dari nenek moyang kita.

The DNA is old.

DNA adalah kuno,

It evolved during evolution.

berkembang selama evolusi.

But it doesn't tell us if you are going to be born in Stockholm,

Tapi ini tidak memberitahu kita jika Anda akan lahir di Stockholm,

where the days are long in the summer and short in the winter,

di mana siang lebih lama di musim panas dan lebih pendek di musim dingin,

or in Ecuador,

atau di Ekuador,

where there's an equal number of hours for day and night all year round.

di mana siang dan malam jumlahnya sama sepanjang tahun.

And that has such an enormous [effect] on our physiology.

Dan itu memiliki pengaruh besar pada fisiologi kita.

So what we suggest is, perhaps what happens early in life,

Sehingga mungkin apa yang terjadi di awal kehidupan,

those signals that come through the mother,

sinyal yang datang dari ibu,

tell the child what kind of social world you're going to be living in.

memberi tahu anak jenis dunia sosial yang akan dijalani.

It will be harsh, and you'd better be anxious and be stressful,

Akankah menjadi keras, dan Anda akan cemas dan menjadi stres,

or it's going to be an easy world, and you have to be different.

atau itu akan menjadi dunia yang mudah, dan Anda harus berbeda.

Is it going to be a world with a lot of light or little light?

Apakah akan menjadi dunia dengan siang yang panjang atau pendek?

Is it going to be a world with a lot of food or little food?

Apakah akan menjadi dunia dengan makanan yang banyak atau sedikit?

If there's no food around,

Jika tidak ada makanan,

you'd better develop your brain to binge whenever you see a meal,

lebih baik mengembangkan otak untuk rakus setiap kali melihat makanan,

or store every piece of food that you have as fat.

atau menyimpan setiap makanan yang Anda punya sebagai lemak.

So this is good.

Jadi ini bagus.

Evolution has selected this

Evolusi telah memilih ini

to allow our fixed, old DNA to function in a dynamic way

untuk memungkinkan DNA kita yang konstan dan kuno berfungsi secara dinamis

in new environments.

di lingkungan baru.

But sometimes things can go wrong;

Tapi terkadang hal bisa salah;

for example, if you're born to a poor family

misal, jika Anda lahir di keluarga miskin

and the signals are, "You better binge,

sinyalnya adalah, "Kamu lebih baik rakus,

you better eat every piece of food you're going to encounter."

makan setiap makanan yang Anda temui"

But now we humans and our brain have evolved,

Tapi sekarang manusia dan otak telah berevolusi,

have changed evolution even faster.

telah mengubah evolusi lebih cepat lagi.

Now you can buy McDonald's for one dollar.

Anda bisa membeli McDonald's 12,000 rupiah

And therefore, the preparation that we had by our mothers

Dan karena itu, persiapan yang kita miliki oleh ibu kita

is turning out to be maladaptive.

ternyata maladaptif.

The same preparation that was supposed to protect us from hunger and famine

Persiapan yang sama yang seharusnya melindungi kita dari kelaparan

is going to cause obesity,

akan menyebabkan obesitas,

cardiovascular problems and metabolic disease.

masalah kardiovaskular dan penyakit metabolik.

So this concept that genes could be marked by our experience,

Jadi konsep bahwa gen bisa ditandai dengan pengalaman kita,

and especially the early life experience,

dan terutama pengalaman awal kehidupan,

can provide us a unifying explanation

bisa memberi kita penjelasan pemersatu,

of both health and disease.

baik kesehatan dan penyakit.

But is true only for rats?

Namun apakah benar hanya untuk tikus?

The problem is, we cannot test this in humans,

Masalahnya, kita tidak bisa menguji ini pada manusia,

because ethically, we cannot administer child adversity in a random way.

secara etis, kita tidak bisa mengatur kemalangan anak secara acak.

So if a poor child develops a certain property,

Jika anak miskin mengembangkan suatu sifat tertentu,

we don't know whether this is caused by poverty

kita tidak tahu apakah hal ini disebabkan oleh kemiskinan

or whether poor people have bad genes.

atau apakah orang miskin memiliki gen yang buruk.

So geneticists will try to tell you that poor people are poor

Ahli genetika mencoba memberi tahu bahwa orang miskin itu malang

because their genes make them poor.

karena gen mereka membuat mereka miskin.

Epigeneticists will tell you

Ahli epigenetik akan memberi tahu Anda,

poor people are in a bad environment or an impoverished environment

orang miskin berada dalam lingkungan yang buruk atau miskin

that creates that phenotype, that property.

itulah yang menciptakan fenotip, -- ciri lahiriah tersebut.

So we moved to look into our cousins, the monkeys.

Mari kita lihat ke sepupu kita, monyet-monyet itu.

My colleague, Stephen Suomi, has been rearing monkeys

Rekan saya, Stephen Suomi, telah membesarkan monyet

in two different ways:

dalam dua cara berbeda:

randomly separated the monkey from the mother

dipisahkan secara acak dari ibu

and reared her with a nurse

dan membesarkannya dengan seorang perawat

and surrogate motherhood conditions.

dan kondisi ibu pengganti.

So these monkeys didn't have a mother; they had a nurse.

Monyet-monyet ini tidak memiliki ibu; tapi perawat

And other monkeys were reared with their normal, natural mothers.

Monyet lainnya dibesarkan dengan ibu kandung.

And when they were old, they were completely different animals.

Dan saat mereka dewasa, mereka benar-benar berbeda.

The monkeys that had a mother did not care about alcohol,

Monyet yang punya ibu, tidak peduli dengan alkohol,

they were not sexually aggressive.

tidak agresif secara seksual.

The monkeys that didn't have a mother were aggressive, were stressed

Monyet yang tidak punya ibu: agresif, stres

and were alcoholics.

dan alkoholik.

So we looked at their DNA early after birth, to see:

Jadi kita melihat DNA mereka pada awal kelahiran, untuk melihat:

Is it possible that the mother is marking?

Mungkinkah ibu itu menandai?

Is there a signature of the mother in the DNA of the offspring?

Apakah ada penanda sang ibu dalam DNA keturunannya?

These are Day-14 monkeys,

Ini adalah monyet Hari-14

and what you see here is the modern way by which we study epigenetics.

yang Anda lihat di sini adalah cara modern mempelajari epigenetik.

We can now map those chemical marks, which we call methylation marks,

Kita bisa memetakan penanda kimia itu, disebut tanda "metilasi",

on DNA at a single nucleotide resolution.

pada DNA pada nukleotida tunggal.

We can map the entire genome.

Kita dapat memetakan seluruh genom.

We can now compare the monkey that had a mother or not.

Kita bisa bandingkan monyet yang punya ibu dan yang tidak.

And here's a visual presentation of this.

Dan ini gambaran visualnya.

What you see is the genes that got more methylated are red.

Gen yang lebih termetilasi adalah merah.

The genes that got less methylated are green.

Gen yang kurang termetilasi adalah hijau.

You can see many genes are changing,

Anda lihat banyak gen berubah,

because not having a mother is not just one thing --

karena tidak punya ibu bukan hanya satu hal --

it affects the whole way;

itu mempengaruhi segalanya;

it sends signals about the whole way your world is going to look

mengirimkan sinyal tentang seperti apa keseluruhan dunia Anda

when you become an adult.

ketika Anda menjadi dewasa.

And you can see the two groups of monkeys

Anda lihat dua kelompok monyet

extremely well-separated from each other.

sangat terpisah satu sama lain.

How early does this develop?

Seberapa awal perkembangan ini?

These monkeys already didn't see their mothers,

Monyet ini tidak melihat ibunya,

so they had a social experience.

mereka punya pengalaman sosial.

Do we sense our social status, even at the moment of birth?

Apakah kita merasakan status sosial kita, bahkan pada saat kelahiran?

So in this experiment, we took placentas of monkeys

Dalam percobaan ini, kami mengambil plasenta monyet

that had different social status.

yang memiliki status sosial berbeda.

What's interesting about social rank is that across all living beings,

Hal menarik dari kelas sosial, bahwa pada semua makhluk hidup,

they will structure themselves by hierarchy.

mereka akan menyusun diri dengan hirarki.

Monkey number one is the boss;

Monyet nomor satu adalah bos;

monkey number four is the peon.

monyet nomor empat adalah pesuruh.

You put four monkeys in a cage,

Anda masukkan 4 ekor monyet ke kurungan,

there will always be a boss and always be a peon.

Akan selalu ada bos dan selalu ada pesuruh.

And what's interesting is that the monkey number one

Dan yang menarik bahwa monyet nomor satu

is much healthier than monkey number four.

jauh lebih sehat dibanding nomor empat.

And if you put them in a cage,

Jika Anda masukkan monyet ke kurungan

monkey number one will not eat as much.

monyet nomor satu tidak banyak makan.

Monkey number four will eat [a lot].

Monyet nomor empat akan banyak makan.

And what you see here in this methylation mapping,

Anda lihat ini adalah pemetaan metilasi,

a dramatic separation at birth

pemisahan yang drastis saat lahir

of the animals that had a high social status

dari hewan yang memiliki status sosial yang tinggi

versus the animals that did not have a high status.

versus hewan yang tidak memiliki status tinggi.

So we are born already knowing the social information,

Jadi kita terlahir sudah tahu informasi sosial,

and that social information is not bad or good,

dan informasi sosial itu tidak buruk atau bagus,

it just prepares us for life,

hanya persiapan untuk hidup,

because we have to program our biology differently

karena kita harus memprogram biologis kita secara berbeda

if we are in the high or the low social status.

apakah kita di status sosial yang tinggi atau rendah.

But how can you study this in humans?

Bagaimana Anda bisa mempelajari ini pada manusia?

We can't do experiments, we can't administer adversity to humans.

Kita tidak bisa melakukan percobaan, tidak bisa mengatur kemalangan orang

But God does experiments with humans,

Tapi Tuhan melakukan percobaan dengan manusia,

and it's called natural disasters.

dinamakan bencana alam.

One of the hardest natural disasters in Canadian history

Salah satu bencana alam terberat dalam sejarah Kanada

happened in my province of Quebec.

terjadi di provinsi saya Quebec.

It's the ice storm of 1998.

Badai es tahun 1998.

We lost our entire electrical grid because of an ice storm

Kami kehilangan seluruh jaringan listrik karena badai es

when the temperatures were, in the dead of winter in Quebec,

ketika suhu, --musim dingin parah--

minus 20 to minus 30.

mencapai -20 dan -30.

And there were pregnant mothers during that time.

Dan ada ibu-ibu hamil saat itu.

And my colleague Suzanne King followed the children of these mothers

Rekan saya, Suzanne King, mengikuti anak-anak dari ibu tersebut

for 15 years.

selama 15 tahun.

And what happened was, that as the stress increased --

Dan apa yang terjadi, bahwa saat stres meningkat --

and here we had objective measures of stress:

dan kita memiliki pengukur stres yang objektif ini:

How long were you without power? Where did you spend your time?

Berapa lama Anda tanpa listrik? Di mana Anda menghabiskan waktu?

Was it in your mother-in-law's apartment or in some posh country home?

Apakah di apartemen ibu mertua? atau di rumah mewah?

So all of these added up to a social stress scale,

Jadi semua ini ditambahkan ke timbangan stres sosial.

and you can ask the question:

Dan Anda lalu bertanya:

How did the children look?

bagaimana anak-anak ini terlihat?

And it appears that as stress increases,

Dan tampak bahwa saat stres meningkat,

the children develop more autism,

anak-anak terkena lebih banyak autisme,

they develop more metabolic diseases

penyakit metabolik,

and they develop more autoimmune diseases.

serta penyakit autoimun.

We would map the methylation state,

Kita memetakan tingkat metilasi,

and again, you see the green genes becoming red as stress increases,

dan lagi, Anda lihat gen hijau menjadi merah saat stres meningkat,

the red genes becoming green as stress increases,

gen merah menjadi hijau saat stres meningkat,

an entire rearrangement of the genome in response to stress.

--penataan ulang sepenuhnya dari genom dalam merespons stres.

So if we can program genes,

Jika kita bisa memprogram gen,

if we are not just the slaves of the history of our genes,

jika kita bukan hanya budak sejarah gen kita,

that they could be programmed, can we deprogram them?

mereka bisa diprogram, bisakah kita memprogram ulang?

Because epigenetic causes can cause diseases like cancer,

Karena epigenetik bisa menyebabkan penyakit seperti kanker,

metabolic disease

penyakit metabolik,

and mental health diseases.

dan penyakit kesehatan mental.

Let's talk about cocaine addiction.

Mari kita bahas tentang kecanduan kokain.

Cocaine addiction is a terrible situation

Kecanduan kokain adalah situasi yang mengerikan

that can lead to death and to loss of human life.

yang bisa menyebabkan kematian dan hilangnya nyawa manusia.

We asked the question:

Kami mengajukan pertanyaan:

Can we reprogram the addicted brain

Bisakah kita memprogram ulang kecanduan

to make that animal not addicted anymore?

untuk membuat hewan tidak kecanduan lagi?

We used a cocaine addiction model

Kami menggunakan model kecanduan kokain

that recapitulates what happens in humans.

yang mewakili apa yang terjadi di manusia.

In humans, you're in high school,

Pada manusia, Anda anak SMA

some friends suggest you use some cocaine,

beberapa teman mengajak Anda pakai kokain,

you take cocaine, nothing happens.

ketika dipakai, tidak terjadi apa-apa

Months pass by, something reminds you of what happened the first time,

Bulan berlalu, sesuatu mengingatkan Anda pada apa yang terjadi pertama kali,

a pusher pushes cocaine,

pendorong memakai kokain,

and you become addicted and your life has changed.

dan Anda menjadi kecanduan dan hidup Anda telah berubah.

In rats, we do the same thing.

Di tikus, kami melakukan hal sama

My colleague, Gal Yadid,

Rekan saya, Gal Yadid,

he trains the animals to get used to cocaine,

dia melatih hewan untuk terbiasa dengan kokain,

then for one month, no cocaine.

setelah satu bulan, tidak ada kokain.

Then he reminds them of the party when they saw the cocaine the first time

Lalu dia mengingatkan tikus pada pesta pertama kali tikus melihat kokain

by cue, the colors of the cage when they saw cocaine.

dengan isyarat, warna kandang saat mereka melihat kokain.

And they go crazy.

Dan tikus pun menggila.

They will press the lever to get cocaine

Mereka akan menekan tuas untuk mendapatkan kokain

until they die.

sampai mereka mati.

We first determined that the difference between these animals

Pertama, kami menentukan bahwa perbedaan antara hewan-hewan ini,

is that during that time when nothing happens,

bahwa selama waktu tidak terjadi apa-apa,

there's no cocaine around,

tidak ada kokain di sekitar,

their epigenome is rearranged.

epigenom mereka ditata ulang,

Their genes are re-marked in a different way,

gen mereka ditandai ulang dengan cara berbeda,

and when the cue comes, their genome is ready

dan saat isyarat itu datang, genom mereka sudah siap

to develop this addictive phenotype.

untuk mengembangkan fenotip kecanduan.

So we treated these animals with drugs that either increase DNA methylation,

Kami mengobati hewan dengan obat-obatan peningkat metilasi DNA,

which was the epigenetic marker to look at,

-- suatu penanda epigenetik untuk dilihat,

or decrease epigenetic markings.

atau menurunkan penanda epigenetik.

And we found that if we increased methylation,

Dan kami temukan, jika kita meningkatkan metilasi

these animals go even crazier.

Hewan-hewan ini bahkan lebih gila,

They become more craving for cocaine.

mereka menjadi lebih menginginkan kokain.

But if we reduce the DNA methylation,

Tapi jika kita mengurangi metilasi DNA,

the animals are not addicted anymore.

hewan tidak lagi kecanduan.

We have reprogrammed them.

Kami memprogram ulang mereka.

And a fundamental difference between an epigenetic drug

Dan perbedaan mendasar antara obat epigenetik

and any other drug

dan obat-obat lain,

is that with epigenetic drugs,

bahwa dengan obat epigenetik,

we essentially remove the signs of experience,

kita pada dasarnya menghapus tanda-tanda pengalaman,

and once they're gone,

dan begitu mereka pergi,

they will not come back unless you have the same experience.

mereka tak akan kembali kecuali jika Anda punya pengalaman sama.

The animal now is reprogrammed.

Hewan sekarang diprogram ulang.

So when we visited the animals 30 days, 60 days later,

Saat kami memeriksa hewan pada 30 hari, 60 hari kemudian,

which is in human terms many years of life,

--dalam konteks manusia adalah bertahun-tahun,

they were still not addicted -- by a single epigenetic treatment.

mereka masih belum kecanduan -- dengan pengobatan epigenetik tunggal.

So what did we learn about DNA?

Jadi apa yang kita pelajari tentang DNA?

DNA is not just a sequence of letters;

DNA bukan hanya urutan huruf;

it's not just a script.

bukan hanya sebuah naskah.

DNA is a dynamic movie.

DNA adalah film yang dinamis.

Our experiences are being written into this movie, which is interactive.

Pengalaman kita sedang ditulis ke dalam film ini, yang interaktif.

You're, like, watching a movie of your life, with the DNA,

Anda seperti menonton film hidup Anda, dengan DNA,

with your remote control.

dengan remote control Anda.

You can remove an actor and add an actor.

Anda bisa menghapus dan menambah aktor.

And so you have, in spite of the deterministic nature of genetics,

Jadi, terlepas dari sifat deterministik genetik,

you have control of the way your genes look,

Anda memiliki kendali terhadap cara gen Anda terlihat,

and this has a tremendous optimistic message

dan ini memiliki pesan optimis sangat luar biasa

for the ability to now encounter some of the deadly diseases

untuk kemampuan dalam menghadapi beberapa penyakit mematikan

like cancer, mental health,

seperti kanker, kesehatan mental,

with a new approach,

dengan pendekatan baru,

looking at them as maladaptation.

melihat sebagai maladaptasi.

And if we can epigenetically intervene,

Jika kita bisa ikut campur secara epigenetik,

[we can] reverse the movie by removing an actor

[Kita bisa] membalikkan film dengan menghapus seorang aktor

and setting up a new narrative.

dan menyiapkan naskah baru.

So what I told you today is,

Jadi apa yang saya katakan hari ini,

our DNA is really combined of two components,

DNA kita benar-benar digabungkan dari dua komponen,

two layers of information.

dua lapisan informasi.

One layer of information is old,

Lapisan pertama adalah kuno,

evolved from millions of years of evolution.

berevolusi dari jutaan tahun evolusi.

It is fixed and very hard to change.

Ini konstan dan sangat sulit untuk diubah.

The other layer of information is the epigenetic layer,

Lapisan informasi lainnya adalah lapisan epigenetik,

which is open and dynamic

yang terbuka dan dinamis,

and sets up a narrative that is interactive,

dan membuat naskah yang interaktif,

that allows us to control, to a large extent, our destiny,

yang memungkinkan kita untuk mengontrol, sebagian besar, takdir kita,

to help the destiny of our children

untuk membantu takdir anak-anak kita

and to hopefully conquer disease

dan untuk semoga menaklukkan penyakit

and serious health challenges

dan tantangan kesehatan yang serius

that have plagued humankind for a long time.

yang telah menimpa manusia untuk waktu yang lama.

So even though we are determined

Meski kita sudah ditentukan

by our genes,

oleh gen kita,

we have a degree of freedom

kita memiliki tingkat kebebasan

that can set up our life to a life of responsibility.

yang bisa mengatur hidup kita untuk tanggung jawab suatu kehidupan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)