The most notorious scientific feud in history - Lukas Rieppel

Translator: Prita Kusumaningtyas Reviewer: Sarmoko Sarmoko

After the California Gold Rush of 1848,

Setelah Demam Emas California pada 1858,

white settlers streamed west to strike it rich.

warga kulit putih berduyun-duyun ke barat untuk meraup kekayaan.

In addition to precious metals, they unearthed another treasure:

Selain mencari logam mulia, mereka juga menggali harta karun lain:

dinosaur bones.

tulang dinosaurus.

Two wealthy scientists in particular—

Ada dua ilmuwan kaya raya—

Othniel Charles Marsh and Edward Drinker Cope—

Othniel Charles Marsh dan Edward Drinker Cope—

competed to uncover these prehistoric monsters.

berlomba untuk menemukan monster pra-sejarah tersebut.

Marsh and Cope were first to describe iconic creatures

Marsh dan Cope, orang pertama yang menggambarkan makhluk unik

like Brontosaurus, Triceratops, and Stegosaurus.

seperti Brontosaurus, Triceratops, dan Stegosaurus.

But they also showcased the destructive whirlwind of profiteering and ambition

Tapi, mereka juga memamerkan kekuatan merusak dari pencatutan dan ambisi.

yang menggerakkan sains Amerika selama akhir 1800an.

that fueled American science during the late 1800s.

Their rivalry, one of the most notorious scientific feuds in history,

Persaingan mereka menjadi perseteruan ilmiah paling sengit dalam sejarah

yang dikenal dengan nama Perang Tulang.

became known as the Bone Wars.

Marsh was ill-tempered and had a knack for debunking falsehoods.

Marsh terkenal pemarah dan memiliki keterampilan untuk membongkar kebohongan

One woman said that getting to know him was “like running against a pitchfork.”

Seorang wanita yang mengenalnya mengatakan “mencabik seperti cangkul garpu”

Cope, on the other hand, was charismatic and given to bold theorizing.

Sementara itu, Cope adalah orang yang karismatik dan berani membuat teori

But he was also sarcastic and temperamental.

Tapi dia juga suka menyindir dan mudah marah.

By his own admission, he wasn’t

Menurut pengakuannya sendiri, dia tidak

“constructed for getting along comfortably with the general run of people.”

“dibentuk untuk dapat akrab dengan orang-orang pada umumnya.”

When Marsh and Cope first met in 1864, they were friendly,

Saat Marsh dan Cope pertama bertemu pada tahun 1864, mereka bersahabat

and each named a new species in the other’s honor.

dan menemukan spesies baru dengan menghargai satu sama lain.

But their relationship soon soured.

Namun, hubungan mereka kian tidak ramah.

In 1868, Cope took Marsh to a quarry near his home in New Jersey

Pada 1868, Cope mengajak Marsh ke tambang dekat rumahnya di New Jersey,

where one of the most complete dinosaur skeletons to date

tempat salah satu tulang dinosaurus paling lengkap sampai sekarang

had recently been discovered.

baru saja ditemukan.

Sensing an opportunity, Marsh paid the mine operators

Melihat kesempatan, Marsh membayar operator tambang untuk mengirimkan

to send him the most interesting new finds.

penemuan baru yang paling menarik ke padanya.

Outraged, Cope accused Marsh of bribery.

Cope sangat marah menuduh Marsh melakukan suap.

That same year, Cope showed Marsh his reconstruction of a new marine reptile

Di tahun yang sama, Cope menunjukkan pada Marsh

rekonstruksi reptil laut miliknya yang bernama Elasmosaurus.

called Elasmosaurus.

Marsh immediately noticed that something was wrong:

Marsh langsung menyadari ada yang salah.

Cope had mistaken the creature’s long neck for its tail.

Cope telah keliru mengira leher panjang makhluk itu adalah ekornya.

When Cope's mentor sided with Marsh, Cope was mortified.

Ketika mentor Cope setuju dengan Marsh, Cope merasa sangat malu.

He tried to buy and destroy every copy of the article containing his blunder,

Ia mencoba membeli dan menghancurkan setiap salinan dari artikel

yang mengandung blundernya, tetapi usahanya sia-sia.

but to no avail.

Their mutual resentment blossomed.

Kebencian satu sama lain pun mulai muncul.

After the transcontinental railroad was completed the following year,

Setelah jalur kereta lintas-benua selesai di tahun berikutnya,

Cope and Marsh began scouring the American West for fossils.

Cope dan Marsh mulai menjelajahi Amerika Barat untuk mencari fosil-fosil.

They found riches the likes of which neither had dreamed.

Mereka menemukan harta yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Relying on the help of Native American guides,

Mengandalkan bantuan arahan dari penduduk asli Amerika,

Marsh made some especially significant discoveries,

Marsh membuat beberapa penemuan yang sangat berharga,

like ancient birds with teeth that are still celebrated

seperti burung purba bergigi yang dinyatakan sebagai

as a missing link between dinosaurs and modern birds.

penghubung yang hilang antara dinosaurus dan burung modern.

Cope made important discoveries, too,

Cope juga mendapatkan penemuan penting,

but Marsh successfully invalidated many of them,

Tapi Marsh berhasil membatalkan banyak penemuannya,

showing them to be redundant with other known species.

menunjukkan penemuan itu tidak berguna yang serupa dengan spesies lain.

Enraged, Cope tried to secure priority for new findings

Cope pun murka dan melindungi prioritas untuk temuan barunya

by announcing them via telegram.

dengan mengumumkannya menggunakan telegram.

He even purchased a respected journal

Ia bahkan membeli jurnal yang terkenal

so future publications could be rushed into print.

sehingga publikasinya mendatang dapat segera terbit.

But Marsh used his personal fortune to gain the upper hand,

Namun Marsh menggunakan kekayaan pribadinya untuk mendapat keunggulan,

hiring a small army of fossil hunters to out-compete his rival.

menyewa pasukan kecil pemburu fosil untuk mengalahkan musuhnya.

In 1878, Marsh bought an especially promising quarry in Como Bluff, Wyoming,

Pada 1878, Marsh membeli tambang yang sangat menjanjikan di Como Bluff, Wyoming,

from two frontier collectors.

dari dua pejabat daerah.

It yielded tons of fossils,

Dari situ ia mendapatkan fosil yang melimpah,

including the near-complete skeleton of a gigantic dinosaur

meliputi tengkorak yang nyaris sempurna dari dinosaurus raksasa

that Marsh named Brontosaurus.

yang Marsh namakan Brontosaurus.

Over the next 10 years, his men shipped him more than 480 boxes

Lebih dari 10 tahun berselang, pegawainya mengirimkan lebih dari 480 kotak

of dinosaur bones from Como alone.

berisi tulang dinosaurus hanya dari Como.

Marsh named dozens of new species.

Marsh menemukan banyak sekali spesies baru.

But his assistants could be ruthless in their quest

Tapi pegawainya bekerja dengan kejam dalam pencarian mereka

to further Marsh’s scientific ambitions.

demi mendukung ambisi saintifik Marsh.

They sometimes destroyed fossils just to prevent them

Kadang mereka menghancurkan fosil demi mencegahnya

from falling into Cope’s hands.

agar tidak sampai di tangan Cope.

Desperate to catch up with Marsh,

Berputus asa untuk mengalahkan Marsh,

Cope invested his dwindling fortune into silver mining.

Cope menanamkan sisa kekayaannya ke pertambangan perak.

The gamble failed, and he was left nearly destitute.

Taruhan itu gagal, dan ia hampir jatuh miskin.

While Cope contemplated selling his precious collection,

Sementara Cope merenungkan untuk menjual koleksi berharganya,

Marsh was named lead paleontologist for the US Geological Survey.

Marsh diganjar sebagai ahli paleontologi terkemuka oleh Survey Geologi AS.

This well-funded branch of the government often sponsored Westward expeditions,

Lembaga negara yang kaya ini sering mensponsori ekspedisi ke Barat

memberi Marsh sumber kekuatan lebih untuk menaklukkan musuhnya.

giving Marsh even more resources to vanquish his rival.

The Bone Wars spilled into public view when Cope had a tabloid newspaper

Perang Tulang menyebar ke masyarakat ketika Cope menerbitkan artikel

publish an article accusing Marsh of plagiarism, fraud, and corruption.

pada koran tabloid yang menuduh Marsh akan penjiplakan, penipuan, dan korupsi.

Marsh fired back and the two further tarnished each other’s reputations.

Marsh membalas dan keduanya kerap menodai reputasi satu sama lain.

Neither ever relented.

Keduanya tidak mau mengalah.

When Cope died, he donated his skull to science,

Saat Cope meninggal, ia menyumbangkan tengkoraknya untuk ilmu pengetahuan

hoping to prove that his brain was larger than that of his enemy.

mengharap dapat menunjukkan otaknya lebih besar dibanding musuhnya.

Marsh never accepted the challenge.

Marsh tak pernah menerima tantangan ini.

Although Marsh named more species than Cope,

Meski Marsh menemukan spesies lebih banyak daripada Cope,

both men greatly expanded our understanding of evolution.

keduanya telah banyak menambah pemahaman kita akan evolusi.

But their egotistical one-upmanship reminds us that,

Namun, persaingan egois mereka mengingatkan kita,

in spite of its ideals,

terlepas dari idealnya,

science is a personal enterprise conducted by individual—

sains adalah usaha pribadi yang dilakukan oleh individu—

and at times deeply flawed— human beings.

yang tak pernah luput dari salah— yakni manusia