Three ways the universe could end - Venus Keus

Reviewer: Karina Prabowo

We know about our universe’s past:

Kita tahu masa lalu alam semesta:

the Big Bang theory predicts that all matter, time, and space

teori Big Bang memprediksi bahwa seluruh materi, waktu, dan ruang

began in an incredibly tiny, compact state about 14 billion years ago.

dimulai dari sebuah titik padat kecil sekitar 14 miliar tahun yang lalu.

And we know about the present:

Dan kita tahu tentang masa kini:

scientists’ observations of the movement of galaxies

penelitian tentang pergerakan galaksi

tell us that the universe is expanding at an accelerated rate.

menunjukkan bahwa alam semesta ini terus meluas dengan cepat.

But what about the future?

Namun, bagaimana dengan nanti?

Do we know how our universe is going to end?

Apakah kita tahu bagaimana alam semesta akan berakhir?

Cosmologists have three possible answers for this question,

Kosmolog punya tiga kemungkinan untuk menjawab pertanyaan ini,

called the Big Freeze,

yaitu Big Freeze,

the Big Rip and the Big Crunch.

Big Rip, dan Big Crunch.

To understand these three scenarios,

Untuk memahami tiga kemungkinan ini,

imagine two objects representing galaxies.

bayangkan dua objek yang menggambarkan galaksi.

A short, tight rubber band is holding them together—

Karet pendek mengikat mereka dengan erat—

that’s the attractive force of gravity.

menggambarkan gaya tarik gravitasi.

Meanwhile, two hooks are pulling them apart—

Sementara itu, dua pengait memisahkan mereka—

that’s the repulsive force expanding the universe.

menggambarkan gaya tolak yang membuat semesta mengembang.

Copy this system over and over again,

Bayangkan sistem ini terus berulang,

and you have something approximating the real universe.

dan kita akan punya gambaran seperti alam semesta yang asli.

The outcome of the battle between these two opposing forces

Hasil dari kedua gaya yang bertolakan ini

determines how the end of the universe will play out.

menentukan bagaimana semesta akan berakhir.

The Big Freeze scenario is what happens if the force pulling the objects apart

Big Freeze terjadi jika gaya tersebut menarik kedua objek secara berlawanan

is just strong enough to stretch the rubber band until it loses its elasticity.

dengan kuat sampai karet gelang kehilangan kelenturannya.

The expansion wouldn’t be able to accelerate anymore,

Pengembangan kemudian terhenti,

but the universe would keep getting bigger.

namun semesta akan terus membesar.

Clusters of galaxies would separate.

Gugus galaksi akan terpisah.

The objects within the galaxies–

Objek di dalam galaksi—

suns, planets, and solar systems

matahari, planet, dan tata surya

would move away from each other,

akan menjauh satu sama lain,

until galaxies dissolved into lonely objects

hingga galaksi lenyap menjadi objek tunggal

floating separately in the vast space.

terapung terpisah di semesta yang luas.

The light they emit would be redshifted to long wavelengths

Cahaya yang dipancarkan jadi merah dengan gelombang cahaya yang panjang

with very low, faint energies,

dengan energi yang sangat rendah,

and the gas emanating from them would be too thin to create new stars.

dan gas yang muncul sangat tipis, tak bisa membuat bintang baru.

The universe would become darker and colder,

Semesta akan jadi lebih gelap dan dingin,

approaching a frozen state

mendekati titik beku,

also known as the Big Chill,

yang disebut sebagai Big Chill,

or the Heat Death of the Universe.

atau Kematian Panas dari Dunia.

But what if the repulsive force is so strong

Namun, bagaimana jika gaya tolaknya sangat kuat

that it stretches the rubber band past its elastic limit,

sehingga menarik karet gelang melampaui batas kelenturannya

and actually tears it?

dan akhirnya putus?

If the expansion of the universe continues to accelerate,

Jika pengembangan semesta terus terjadi,

it will eventually overcome not only the gravitational force –

maka tak hanya akan mengalahkan gaya gravitasi—

tearing apart galaxies and solar systems–

namun juga menghancurkan galaksi dan tata surya—

but also the electromagnetic, weak, and strong nuclear forces

namun juga dengan gaya elektromagnetik, dan energi nuklir yang lemah maupun kuat

which hold atoms and nuclei together.

yang menyatukan atom dan intinya.

As a result,

Akibatnya,

the matter that makes up stars breaks into tiny pieces.

materi yang menyusun bintang hancur berkeping-keping.

Even atoms and subatomic particles will be destroyed.

Bahkan partikel atom dan subatom pun ikut hancur.

That’s the Big Rip.

Skenario ini disebut Big Rip.

What about the third scenario,

Bagaimana dengan skenario ketiga,

where the rubber band wins out?

di mana karet gelang menang?

That corresponds to a possible future

Hal ini bisa saja terjadi

in which the force of gravity brings the universe’s expansion to a halt—

di mana gaya gravitasi membuat alam semesta berhenti mengembang —

and then reverses it.

kemudian membaliknya.

Galaxies would start rushing towards each other,

Galaksi akan mendekati satu sama lain,

dan ketika mereka berkerumun

and as they clumped together

their gravitational pull would get even stronger.

masing-masing gaya gravitasinya akan menjadi lebih kuat.

Bintang pun akan terhempas dan berbenturan.

Stars too would hurtle together and collide.

Temperatures would rise as space would get tighter and tighter.

Suhu akan ikut naik ketika angkasa akan terus memadat.

The size of the universe would plummet

Ukuran semesta pun akan mengecil

until everything compressed into such a small space

hingga akhirnya semua dipadatkan jadi satu

that even atoms and subatomic particles would have to crunch together.

di mana atom dan subatom pun ikut memadat.

The result would be an incredibly dense, hot, compact universe —

Hasilnya akan menjadi semesta yang panas dan padat

a lot like the state that preceded the Big Bang.

seperti ketika sebelum Big Bang terjadi.

This is the Big Crunch.

Inilah yang disebut Big Crunch.

Could this tiny point of matter explode in another Big Bang?

Mungkinkah titik kecil ini meledak menjadi Big Bang lainnya?

Could the universe expand and contract over and over again,

Mungkinkah semesta mengembang dan mengecil terus menerus,

repeating its entire history?

mengulang apa yang sudah terjadi?

The theory describing such a universe is known as the Big Bounce.

Teori ini disebut sebagai Big Bounce.

In fact, there’s no way to tell how many bounces could’ve already happened—

Faktanya, tak ada yang tahu berapa kali skenario ini sudah terjadi—

or how many might happen in the future.

atau berapa kali akan terjadi pada masa depan.

Each bounce would wipe away any record of the universe’s previous history.

Tiap loncatan akan menghapus seluruh catatan semesta sebelumnya.

Which one of those scenarios will be the real one?

Manakah dari skenario tersebut yang akan terjadi?

The answer depends on the exact shape of the universe,

Jawabannya tergantung pada bentuk semesta,

the amount of dark energy it holds,

jumlah energi gelap yang ditampung,

and changes in its expansion rate.

dan perubahan pada tingkat pengembangan.

As of now, our observations suggest that we’re heading for a Big Freeze.

Saat ini, penelitian kami mengira kita sedang menuju Big Freeze.

But the good news is that we’ve probably got about 10 to the 100th power years

Berita baiknya, kita punya waktu sebanyak 10 hingga 100 tahun daya

before the chill sets in —

sebelum dingin melanda.

so don’t start stocking up on mittens just yet.

Jadi, jangan buru-buru menyetok sarung tangan.