Did the Amazons really exist? - Adrienne Mayor

Translator: Reno Kanti Riananda Reviewer: Elda Indria Sari

Since the time of Homer,

Sejak zaman Homeros,

ancient stories told of fierce warriors dwelling beyond the Mediterranean world,

cerita kuno mengisahkan tentang prajurit ganas yang tinggal di luar Mediterania,

striking fear into the mightiest empires of antiquity.

menebar ketakutan ke dalam kerajaan kuno yang terkuat.

Their exploits were recounted by many epic poets.

Aksi mereka juga diceritakan kembali oleh banyak pujangga epos.

They fought in the legendary Trojan War and their grand army invaded Athens.

Mereka bertempur dalam Perang Troya yang legendaris dan menyerbu Athena.

Jason and the Argonauts passed by their shores,

Jason dan Argonauts melintasi pantai mereka,

barely avoiding their deadly arrows.

hampir tidak bisa menghindari panah mematikan mereka.

These formidable fighters faced off against the greatest champions of myth:

Para pejuang tangguh ini berhadapan dengan para jagoan dalam mitos:

Heracles,

Heracles,

Theseus,

Theseus,

and Achilles.

dan Achilles.

And every single one of these warriors was a woman.

Semua prajurit ini adalah wanita.

The war-loving Amazons, "the equals of men" in courage and skill,

Amazon si pencinta perang, "setara dengan pria" dalam keberanian dan keterampilan,

were familiar to everyone in ancient Greece.

telah akrab di telinga semua orang pada zaman Yunani kuno.

Amazon battle scenes decorated the Parthenon on the Athenian Acropolis;

Adegan pertempuran Amazon menghiasi kuil Parthenon di Akropolis Athena;

paintings and statues of Amazons adorned temples and public spaces.

lukisan dan patung-patung Amazon menghiasi kuil dan ruang publik.

Little girls played with Amazon dolls,

Gadis kecil bermain dengan boneka suku Amazon,

and Amazons were a favorite subject on Greek vase paintings.

dan suku Amazon adalah subjek favorit pada lukisan vas bangsa Yunani.

In Greek art and literature,

Dalam seni dan sastra bangsa Yunani,

they were depicted as daring and desirable,

mereka digambarkan sebagai berani dan diidamkan,

but also terrifying and deadly,

tetapi juga menakutkan dan mematikan,

and doomed to die at the hands of Greek heroes.

dan ditakdirkan mati di tangan para pahlawan Yunani.

Were Amazons merely figures of myth, or something more?

Apakah suku Amazon hanyalah tokoh mitos atau sesuatu yang lain?

It was long assumed that they were imaginary,

Sudah lama diasumsikan bahwa mereka hanya imajinasi,

like the cyclops and centaurs.

seperti cyclop dan centaur.

But curiously enough, stories from ancient Egypt,

Namun anehnya, cerita dari Mesir kuno,

Persia,

Persia,

the Middle East,

Timur Tengah,

Central Asia,

Asia Tengah,

India,

India,

and China

dan Cina

also featured Amazon-like warrior women.

juga menampilkan prajurit wanita mirip suku Amazon.

And Amazons were described in ancient historical accounts, not just myths.

Suku Amazon juga digambarkan di catatan sejarah zaman kuno, bukan hanya mitos.

Writers like Herodotus, Plato, and Strabo never doubted their existence.

Penulis seperti Herodotus, Plato, dan Strabo tak meragukan keberadaannya.

So who were the real women warriors known as Amazons?

Jadi siapa sebenarnya prajurit wanita yang dikenal sebagai suku Amazon?

Ancient historians located the Amazon homeland in Scythia,

Sejarawan kuno menemukan tanah air suku Amazon di Skithia,

the vast territory stretching from

wilayah luas yang membentang dari

the Black Sea across the steppes of Central Asia.

Laut Hitam hingga berseberangan dengan padang rumput di Asia Tengah.

This immense region was populated by nomadic tribes

Wilayah yang sangat luas ini dihuni oleh suku nomad

whose lives centered on horses,

yang hidupnya berpusat pada kuda,

archery,

panahan,

and warfare.

dan peperangan.

Their culture flourished for about 1,000 years beginning around 800 BC.

Budaya mereka berkembang selama 1.000 tahun yang dimulai sekitar 800 SM.

Feared by Greeks, Persians, and the Chinese, the Scythians left

Ditakuti oleh bangsa Yunani, Persia, dan Cina, bangsa Skithia tak menyisakan

no written records. But we can find clues in how

peninggalan tertulis. Tetapi kita dapat menemukan petunjuk dari bagaimana

their neighbors described them, as well as in archaeology.

tetangga mereka menggambarkan mereka, dan juga dari arkeologi.

Scythians' ancestors were the first to ride horses

Leluhur bangsa Skithia merupakan penunggang kuda pertama

and they invented the recurve bow.

dan penemu busur melengkung.

And, because a female mounted archer could be as fast and as deadly as a male,

Karena pemanah wanita bisa memiliki kemampuan yang sama dengan pria,

all children were trained to ride and shoot.

semua anak dilatih untuk menunggang kuda dan memanah.

Women hunted and fought alongside men, using the same weapons.

Wanita berburu dan berjuang bersama pria, menggunakan senjata yang sama.

The harsh landscape and their nomadic lifestyle

Alam yang keras dan gaya hidup nomad mereka

created its own form of equality.

menciptakan bentuk kesetaraannya sendiri.

This amazed the ancient Greeks, whose women led restricted indoor lives.

Ini mengejutkan orang-orang Yunani kuno, yang kehidupan wanita-nya sangat dibatasi.

The earliest stories of the Scythians, and Amazons,

Kisah-kisah awal tentang bangsa Skithia dan suku Amazon

may have been exaggerated rumors.

mungkin hanya rumor yang dilebih-lebihkan.

But as the Greeks began to trade around the Black Sea and further east,

Namun ketika bangsa Yunani mulai berdagang

di sekitar Laut Hitam dan timur jauh,

their portrayals became more realistic.

penggambaran mereka menjadi lebih realistis.

Early depictions of Amazons showed them with Greek weapons and armor.

Penggambaran awal suku Amazon memakai senjata dan baju zirah bangsa Yunani.

But in later representations,

Namun setelahnya,

they wielded bows and battle-axes,

mereka menggunakan busur dan kapak perang,

rode horses,

menunggangi kuda,

and wore pointed caps and patterned trousers

dan memakai topi runcing dan celana bermotif

characteristic of steppe nomads.

khas pengembara padang rumput.

Until recently, no one was sure how strong the links were

Sampai saat ini, tidak ada yang yakin seberapa kuat hubungan

between Scythians and the Amazons of Greek myth.

antara bangsa Skithia dengan suku Amazon dalam mitos Yunani.

But recent archaeological discoveries have provided ample evidence.

Namun penemuan arkeologis baru-baru ini telah memberikan banyak bukti.

More than 1,000 ancient Scythian kurgans, or burial mounds, have been excavated,

Lebih dari 1.000 kurgan bangsa Skithia kuno, atau pemakaman, telah dibongkar

containing skeletons and weapons.

yang berisi kerangka dan persenjataan.

Archaeologists had previously assumed

Para arkeolog sebelumnya berasumsi

that weapons could only belong to male warriors.

keberadaan senjata hanya menandakan prajurit pria.

But modern DNA analysis so far

Namun analisis DNA modern sejauh ini

has revealed that about 300 skeletons buried with weapons

telah mengungkapkan bahwa sekitar 300 kerangka yang terkubur dengan senjata

belong to females ranging in age from 10 to 45,

merupakan wanita berusia mulai dari 10 hingga 45 tahun,

and more are being found every year.

dan setiap tahun terus bertambah.

The women's skeletons show battle injuries:

Kerangka mereka menunjukkan cedera pertempuran:

ribs slashed by swords,

rusuk yang tersayat pedang,

skulls bashed by battle-axes,

tengkorak yang hancur oleh kapak perang,

and arrows embedded in bones.

dan anak panah yang tertanam di tulang.

In classical art and writings,

Dalam seni dan tulisan klasik,

the fearsome Amazons were always portrayed as brave and heroic.

bangsa Amazon yang menakutkan

digambarkan sebagai sosok pemberani dan heroik.

In male-dominated classical Greece, however,

Dalam kehidupan Yunani klasik yang didominasi oleh pria,

the very idea of strong women who gloried in freedom and war aroused mixed feelings.

ide tentang wanita yang berjaya dalam perang menimbulkan perasaan campur aduk.

And yet, the Greeks were also drawn to egalitarian ideals.

Namun bangsa Yunani juga tertarik dengan kesetaraan.

Is it possible that the mythic realm of thrilling Amazon tales

Apakah mungkin bahwa alam mitos kisah-kisah Amazon yang mendebarkan

was a way to imagine women and men as equal companions?

adalah cara untuk membayangkan wanita dan pria sebagai makhluk yang setara?