How to practice effectively...for just about anything - Annie Bosler and Don Greene

Translator: Lisa Widjaja Reviewer: Ade Indarta

Mastering any physical skill,

Untuk menguasai keahlian fisik,

baik itu melakukan pirouette,

be it performing a pirouette,

memainkan alat musik,

playing an instrument,

or throwing a baseball,

atau melempar bola,

takes practice.

membutuhkan latihan.

Berlatih adalah mengulang gerakan dengan tujuan penyempurnaan,

Practice is the repetition of an action with the goal of improvement,

and it helps us perform with more ease, speed, and confidence.

and latihan membantu kita melakukan sesuatu dengan mudah, cepat, dan yakin.

So what does practice do in our brains to make us better at things?

Jadi bagaimana latihan mengubah otak untuk membuat kita menjadi lebih mahir?

Our brains have two kinds of neural tissue:

Otak kita mempunyai dua jenis jaringan saraf:

grey matter

lapisan kelabu

and white matter.

dan lapisan putih.

The grey matter processes information in the brain,

Lapisan kelabu memproses informasi di otak,

directing signals and sensory stimuli to nerve cells,

mengirim sinyal dan rangsangan sensorik ke sel saraf,

while white matter is mostly made up of fatty tissue and nerve fibers.

lapisan putih terdiri jaringan lemak dan serabut saraf.

In order for our bodies to move,

Supaya badan kita dapat bergerak,

information needs to travel from the brain's grey matter,

informasi perlu berjalan dari lapisan kelabu otak

down the spinal cord,

ke saraf tulang belakang,

through a chain of nerve fibers called axons

melalui sebuah rantai serabut saraf yang disebut akson

to our muscles.

menuju ke otot.

So how does practice or repetition affect the inner workings of our brains?

Jadi bagaimana latihan mempengaruhi kerja otak?

The axons that exist in the white matter

Akson yang terdapat di lapisan putih

are wrapped with a fatty substance called myelin.

dibungkus oleh sejenis zat lemak yang disebut myelin.

And it's this myelin covering, or sheath, that seems to change with practice.

Bungkusan myelin ini yang berubah dengan adanya latihan.

Myelin is similar to insulation on electrical cables.

Myelin ini mirip dengan insulasi kabel listrik.

Myelin mencegah pengurangan daya sinyal listrik yang dipakai oleh otak,

It prevents energy loss from electrical signals that the brain uses,

moving them more efficiently along neural pathways.

membantu pemindahan informasi secara efisien di sepanjang jalur saraf.

Some recent studies in mice suggest that the repetition of a physical motion

Beberapa studi yang menggunakan tikus menunjukan mengulang-ulang gerakan fisik

increases the layers of myelin sheath that insulates the axons.

akan menambah lapisan sarung myelin yang membalut akson.

And the more layers, the greater the insulation around the axon chains,

Semakin banyak lapisannya, balutannya akan semakin tebal di sekitar rantai akson,

forming a sort of superhighway for information

membentuk sejenis saluran informasi bebas hambatan yang hebat

connecting your brain to your muscles.

menghubungkan otak ke otot.

So while many athletes and performers

Walaupun kebanyakan olahragawan dan artis

attribute their successes to muscle memory,

menghubungkan kesuksesan mereka dengan ingatan otot,

muscles themselves don't really have memory.

otot sendiri tidak mempunyai ingatan.

Rather, it may be the myelination of neural pathways

Kemungkinannya adalah selubung myelin pada jaringan saraf

that gives these athletes and performers their edge

yang memberikan olahragawan dan artis kehebatan mereka

with faster and more efficient neural pathways.

dengan jaringan saraf yang lebih cepat dan efisien.

There are many theories that attempt

Banyak teori yang mencoba

to quantify the number of hours, days, and even years of practice

untuk membuktikan berapa jam, hari, atau tahun yang dibutuhkan untuk berlatih

that it takes to master a skill.

mencapai keahlian tertentu.

While we don't yet have a magic number,

Kita belum mempunyai angka yang pasti,

we do know that mastery isn't simply about the amount of hours of practice.

tapi kita tahu bahwa keahlian bukan hanya tercapai lewat latihan berjam-jam.

It's also the quality and effectiveness of that practice.

Keahlian membutuhan latihan yang berkualitas dan efektif.

Latihan yang efektif adalah yang konsisten,

Effective practice is consistent,

intensely focused,

sangat terfokus,

and targets content or weaknesses

dan menargetkan kelemahan

that lie at the edge of one's current abilities.

dari kemampuan seseorang.

Jadi kalau latihan efektif adalah kuncinya,

So if effective practice is the key,

how can we get the most out of our practice time?

bagaimana kita mampu mendapatkan yang terbaik dari latihan?

Try these tips.

Cobalah kiat-kiat ini.

Focus on the task at hand.

Fokus pada tugas yang sedang dijalankan

Minimize potential distractions by turning off the computer or TV

Kurangi kemungkinan gangguan dengan mematikan komputer atau TV

and putting your cell phone on airplane mode.

dan ganti pengaturan ponsel Anda ke mode kapal terbang.

In one study, researchers observed 260 students studying.

Di salah satu studi, peneliti mengamati 260 murid-murid yang sedang belajar.

On average,

Secara rata-rata,

those students were able to stay on task for only six minutes at a time.

mereka dapat menekuni tugas hanya selama enam menit.

Laptops, smartphones, and particularly Facebook

Laptop, ponsel pintar, dan terutama Facebook

were the root of most distractions.

adalah akar dari kebanyakan gangguan.

Start out slowly or in slow-motion.

Mulai dengan cara perlahan-lahan.

Coordination is built with repetitions, whether correct or incorrect.

Koordinasi tercapai dengan pengulangan, walaupun salah atau benar.

If you gradually increase the speed of the quality repetitons,

Jika Anda mempercepat kualitas pengulangan sedikit demi sedikit,

you have a better chance of doing them correctly.

peluang melakukannya dengan benar lebih besar.

Next, frequent repetitions with allotted breaks are common practice habits

Berikutnya, pengulangan terus menerus dengan jeda pada waktu tertentu adalah

of elite performers.

kebiasaan latihan dari performer elit.

Studies have shown that many top athletes, musicians, and dancers

Banyak studi menunjukan banyak atlet top, pemusik, dan penari

spend 50-60 hours per week on activities related to their craft.

menghabiskan 50-60 jam seminggu untuk menyempurnakan keahlian mereka.

Many divide their time used for effective practice

Mereka membagi waktu mereka untuk berlatih secara efektif

into multiple daily practice sessions of limited duration.

dalam beberapa sesi setiap hari selama waktu terbatas.

And finally, practice in your brain in vivid detail.

Akhirnya, latihan dilakukan di dalam otak secara jelas dan rinci.

It's a bit surprising, but a number of studies suggest

Memang mengejutkan, tapi banyak studi yang mengusulkan

that once a physical motion has been established,

kalau sebuah gerakan fisik sudah mapan,

it can be reinforced just by imagining it.

gerakan itu dapat diperkuat hanya dengan dipikirkan saja.

In one study, 144 basketball players were divided into two groups.

Di sebuah studi, 144 pemain basket dibagi menjadi dua grup.

Group A physically practiced one-handed free throws

Grup A latihan melempar bebas dengan satu tangan

while Group B only mentally practiced them.

sedangkan Grup B hanya latihan memikirkan hal yang sama.

When they were tested at the end of the two week experiment,

Ketika mereka diuji di akhir minggu kedua dari riset ini,

the intermediate and experienced players in both groups

pemain menengah dan berpengalaman dari kedua grup

had improved by nearly the same amount.

menunjukan kemajuan yang sama.

As scientists get closer to unraveling the secrets of our brains,

Sejalan dengan ilmuan mencari tahu rahasia otak kita,

our understanding of effective practice will only improve.

pengertian kita tentang latihan yang efektif akan menjadi lebih baik.

In the meantime, effective practice is the best way we have

Sementara itu, latihan secara efektif adalah cara yang tepat

of pushing our individual limits,

untuk mendorong kemampuan kita,

achieving new heights,

mencapai level lebih tinggi,

and maximizing our potential.

dan meningkatkan potensi kita.