Who were the Vestal Virgins, and what was their job? - Peta Greenfield

Translator: Claudia Siloy Reviewer: Ade Indarta

Seorang pendeta wanita berjalan menuju ruang bawah tanah.

A lone priestess walks towards an underground chamber.

People line the streets to watch as she proclaims her innocence.

Orang-orang berkumpul menyaksikannya, menyatakan diri bahwa ia tak bersalah

It doesn't matter.

Percuma saja,

She's already been judged and found guilty.

Dia sudah dihakimi dan dianggap bersalah.

The sentence?

Lalu, apa hukumannya?

Live burial.

Dikubur dalam keadaan hidup.

The underground chamber contains a portion of bread, water, milk, and oil.

Di ruang bawah tanah, terdapat seporsi roti, air, susu dan minyak.

She will have a lamp, a bed, and a blanket,

Lampu, tempat tidur, dan selimut disediakan untuknya.

but she won't emerge alive.

Sayangnya, ia tak akan bertahan hidup.

At the threshold, the priestess pauses,

Di ambang pintu, pendeta itu terdiam.

claims her innocence one last time,

Sekali lagi, ia menyatakan bahwa dirinya tak bersalah.

then enters the chamber never to be seen again by the Roman people.

Kemudian, ia masuk ke ruangan itu. Tak akan lagi dilihat siapapun di Roma.

The priestess is one of Rome's six Vestal Virgins,

Pendeta itu adalah bagian dari Enam Perawan Vestal,

each carefully selected as children from Rome's most aristocratic families.

yang diseleksi ketat dari kalangan anak-anak bangsawan Romawi.

But now with her death, there are only five,

Dengan kematian gadis itu, hanya lima orang yang tersisa.

and a new priestess must be chosen.

Pendeta wanita yang baru harus dipilih.

The six-year-old Licinia witnessed the spectacle,

Licinia yang berusia 6 tahun, turut menyaksikan kejadian itu.

never suspecting that a few days later, she'd be chosen as the next Vestal Virgin.

Ia tidak menyangka akan terpilih sebagai Perawan Vestal setelah itu.

Her age, her patrician family lineage,

Usianya, garis keturunan Ayahnya,

and her apparent good health

dan kondisi kesehatannya yang baik

makes her the best candidate to serve the goddess Vesta in the eyes of the Romans.

menjadikannya sebagai kandidat terkuat di mata warga kota Roma.

Her parents are proud that their daughter's been chosen.

Orangtuanya amat bangga atas terpilihnya anaknya.

Licinia is afraid, but she has no choice in the matter.

Licinia khawatir, namun ia tak punya pilihan lain.

She must serve the goddess for at least the next 30 years.

Dia harus melayani sang dewi, minimal selama 30 tahun ke depan.

For the first ten years of Licinia's service,

Dalam 10 tahun pertama pelayanan Licinia,

she's considered in training, learning how to be a Vestal Virgin.

Dia berada di bawah pelatihan untuk menjadi Perawan Vestal yang baik.

Her most important duty is keeping vigil over the flame of Vesta,

Tugas terpentingnya ialah menjaga nyala api Vesta,

the virgin goddess of the hearth.

Sang Dewi Keperawanan di Bumi.

Vesta doesn't have a statue like other Roman gods and goddesses.

Vesta tak mempunyai patung seperti dewa-dewi Roma lainnya.

Instead, she's represented by the flame which burns day and night in her temple

Ia disimbolkan dengan nyala api yang membara siang dan malam di kuilnya,

located next to the Forum in the center of the city.

Yang terletak di samping Forum, di tengah kota.

Like all Vestal priestesses, Licinia spends part of each day on shift,

Seperti pendeta Vestal lainnya, Licinia menghabiskan sebagian waktunya

watching and tending to the flame.

mengawasi dan menjaga nyala api tersebut.

The flame represents two things.

Bara api itu menyimbolkan dua hal.

The first is the continuation of Rome as a power in the world.

Pertama, kelanjutan nasib Roma sebagai penguasa di dunia.

The Romans believed that if the flame goes out, the city's in danger.

Orang-orang Roma percaya bahwa jika api itu padam, Roma berada dalam bahaya.

The flame also symbolizes the continuing virginity of Vesta's priestesses.

Api tersebut juga menyimbolkan kesucian Perawan Vestal.

For the Romans, a Vestal's virginity signaled not only her castitas,

Bagi orang Roma, kesucian Perawan Vestal tidak hanya menyimbolkan kesucian

or modest spirit and body,

atau kesederhanaan jiwa dan tubuhnya,

but also her ritual purity.

tetapi juga kesucian ritualnya.

So Licinia knows she must never let the flame go out.

Licinia tahu bahwa ia tak boleh membiarkan api tersebut padam.

Her life,

Hidupnya

the lives of her fellow Vestals,

dan hidup para Perawan Vestal lainnya

and the safety of Rome itself depends upon it.

dan keamanan Roma tergantung pada nyala api itu.

Licinia learns to collect water each day from a nearby fountain

Licinia mengambil air di sumber air mancur setiap hari

to cleanse the temple.

untuk membersihkan kuilnya.

She learns the Fasti, the calendar of sacred rituals

Ia mempelajari Fasti, kalender ritual suci.

and she watches while the senior priestesses conduct sacrifices.

Ia juga mengamati pendeta senior melakukan pengurbanan.

By the time Licinia completes her training,

Licinia berhasil menyelesaikan pelatihannya.

she's 16 years old.

Kini, ia berusia 16 tahun.

Licinia understands that the way she must act

Licinia mengerti bahwa dia harus berperilaku

is a reflection of the goddess she serves.

dengan mencerminkan dewi yang ia puja.

When it's her turn to collect the water, she keeps her eyes lowered to the ground.

Ketika ia mengambil air, ia tetap menunduk melihat ke bawah.

When she performs sacrifices, she focuses intently on the task.

Saat ia melakukan pengurbanan, ia bersungguh-sungguh menjalankannya.

Licinia directs her energy towards being the best priestess she can be.

Licinia berusaha sebaik mungkin untuk menjadi pendeta yang terbaik.

She's worried that someday the state will claim her life for its own purposes

Ia khawatir suatu hari negaranya akan mengambil hidupnya dengan tujuan tertentu,

to protect itself from danger.

yakni melindungi negara dari bahaya.

Licinia could be accused of incestum, meaning unchastity,

Licinia bisa dituduh melakukan incestum, atau menodai kesuciannya,

at any time and be sacrificed whether she's innocent or guilty.

kapan saja dan dijadikan kurban, tanpa peduli ia bersalah atau tidak bersalah.

Licinia fully understands now why her predecessor was buried alive.

Kini, Licinia tahu mengapa pendeta sebelumnya dikubur hidup-hidup.

Ten years ago, the flame of Vesta went out.

10 tahun yang lalu, bara Api Vesta tiba-tiba padam.

The priestesses knew that they couldn't keep it a secret.

Para pendeta sadar mereka tak bisa menyembunyikan ini,

The future of Rome depended upon it.

Karena masa depan Roma bergantung pada hal ini

They went to the chief priest and he opened an investigation

Mereka datang pada kepala pendeta, lalu melakukan investigasi

to discover why the flame had failed.

untuk mencari tahu mengapa api tersebut padam.

Someone came forward and claimed that one of the Vestals

Seseorang datang dan menyatakan bahwa salah satu dari mereka

was no longer a virgin.

melanggar kesuciannya.

That was the beginning of the end.

Itulah awal dari akhir segalanya.

The accused protested her innocence, but it wasn't enough.

Sang tertuduh menyatakan diri tak bersalah, namun sia-sia.

She was tried and found guilty.

Ia telah diadili dan dinyatakan bersalah.

That Vestal's death was meant to protect the city,

Tujuan kematiannya ialah untuk menyelamatkan kota Roma.

but Licinia weeps for what has been lost and for what she knows now.

Namun Licinia berduka akan apa yang hilang dan yang ia ketahui.

Her own path was paved by the death of another,

Jalan hidupnya ditentukan dari kematian seseorang.

and her life could be taken just as easily

dan hidupnya pun bisa semudah itu direnggut,

for something as simple as a flame going out.

hanya dengan alasan sesederhana padamnya bara api.