You are your microbes - Jessica Green and Karen Guillemin

Translator: Andrea McDonough Reviewer: Bedirhan Cinar

Translator: Deera Army Pramana

Being human,

Sebagai manusia,

we each view ourselves as a unique and independent individual,

kita merasa diri kita ini individu tunggal dan bebas,

but we're never alone!

tetapi sesungguhnya kita tak sendiri!

Millions of microscopic beings inhabit our bodies,

Jutaan makhluk hidup mikroskopis menghuni tubuh kita,

and no two bodies are the same.

dan penghuni tiap bagian tubuh juga berbeda.

Each is a different habitat for microbial communities:

Setiap bagian tubuh adalah habitat bagi komunitas mikrob yang berbeda:

from the arid deserts of our skin,

mulai dari gurun kering di kulit kita,

to the villages on our lips,

ke pedesaan di bibir kita,

and the cities in our mouths.

dan juga kota-kota di mulut kita.

Even every tooth is its own distinctive neighborhood,

Bahkan, tiap-tiap gigi memiliki penghuninya yang khas,

and our guts are teaming metropolises of interacting microbes.

dan usus kita merupakan jaringan metropolis mikrob yang berinteraksi.

And in these bustling streets of our guts,

Di jalanan usus kita yang sibuk inilah,

we see a constant influx of food,

pasang surut makanan terus-menerus terjadi,

and every microbe has a job to do.

dan setiap mikrob memiliki tugas yang berbeda-beda.

Misalnya, ini adalah bakteri selulolitik.

Here's a cellulolytic bacteria, for example.

Their one job is to break down cellulose,

Tugas mereka hanya mencerna selulosa, senyawa yang umum pada sayuran,

a common compound in vegetables, into sugars.

untuk diubah menjadi gula.

Those simple sugars then move along to the respirators,

Gula sederhana itu kemudian mengalir di sepanjang tabung itu,

another set of microbes that snatch up

lalu jenis mikrob lain menangkap gula sederhana itu

these simple sugars and burn them as fuel.

dan menggunakannya sebagai bahan bakar.

As food travels through our digestive tract,

Selagi makanan menyusuri saluran pencernaan kita,

it reaches the fermentors who extract energy from these sugars

ia mencapai mikrob fermentor yang akan mengekstrak energi dari gula tadi

by converting them into chemicals,

dengan mengubahnya menjadi bahan kimia

like alcohol and hydrogen gas,

seperti alkohol dan gas hidrogen,

which they spew out as waste products.

yang mereka lepaskan sebagai zat sisa.

Deeper in the depths of our gut city,

Lebih jauh lagi ke dalam kota usus kita,

the syntrophs eke out a living off the fermenters' trash.

mikrob synthrop hidup dari sampah para fermentor tadi.

At each step of this process,

Pada setiap tahap proses tersebut,

energy is released,

dilepaskan energi,

and that energy is absorbed

dan energi itu diserap

by the cells of the digestive tract.

oleh sel-sel saluran pencernaan.

This city we just saw is different in everyone.

Kota yang baru kita lihat tadi berbeda pada tiap-tiap orang.

Every person has a unique and diverse community of gut microbes

Setiap orang memiliki komunitas mikrob usus yang unik dan beragam

that can process food in different ways.

yang dapat mengolah makanan dengan cara berbeda.

One person's gut microbes may be capable

Mikrob usus seseorang mungkin mampu

of releasing only a fraction of the calories

melepaskan hanya sebagian kalori

that another person's gut microbes can extract.

yang bisa diekstrak oleh mikrob pada usus orang lain.

So, what determines the membership of our gut microbial community?

Lalu, apa yang menentukan jenis komunitas mikrob di tubuh kita?

Well, things like our genetic makeup

Hal-hal seperti sifat genetik bawaan

and the microbes we encounter throughout our lives

dan juga mikrob yang kita temui sepanjang hidup kita

can contribute to our microbial ecosystems.

dapat berpengaruh terhadap ekosistem mikrob tubuh.

The food we eat also influences

Apa yang kita makan juga memengaruhi

which microbes live in our gut.

mikrob mana yang hidup di usus.

For example, food made of complex molecules,

Misalnya, makanan yang tersusun atas molekul kompleks, seperti apel,

like an apple,

requires a lot of different microbial workers to break it down.

membutuhkan lebih banyak jenis mikrob untuk mencernanya.

But, if a food is made of simple molecules,

Tetapi, makanan dari molekul sederhana,

like a lollipop,

seperti permen loli,

some of these workers are put out of a job.

membuat sebagian mikrob tersebut menjadi pengangguran.

Those workers leave the city, never to return.

Mereka akan terusir dari kota, tak akan pernah kembali.

Sayangnya, masyarakat mikrob tidak berfungsi dengan baik

What doesn't function well are gut microbial communities

with only a few different types of workers.

jika hanya terdapat sedikit jenis pekerja.

For example, humans who suffer from diseases

Sebagai contoh, manusia yang mengalami penyakit

like diabetes or chronic gut inflamation

seperti diabetes atau peradangan usus kronis

typically have less microbial variety in their guts.

biasanya memiliki lebih sedikit keragaman mikrob di ususnya.

We don't fully understand the best way

Kita tak sepenuhnya paham cara terbaik

to manage our individual microbial societies,

dalam mengelola tiap-tiap kelompok mikrobia,

but it is likely that lifestyle changes,

tetapi tampaknya perubahan gaya hidup,

such as eating a varied diet of complex, plant-based foods,

seperti menyantap beragam jenis makanan yang kompleks, berbasis tumbuhan,

can help revitalize our microbial ecosystems in our gut

dapat memulihkan ekosistem mikrob di usus kita

and across the entire landscape of our body.

dan di seluruh permukaan tubuh kita.

So, we are really not alone in our body.

Jadi, kita tak sepenuhnya sendirian dalam tubuh kita.

Our bodies are homes to millions of different microbes,

Tubuh kita adalah rumah bagi jutaan mikrob yang beragam,

and we need them just as much as they need us.

dan keduanya saling membutuhkan.

As we learn more about how our microbes

Semakin banyak kita tahu cara mikrob berinteraksi satu sama lain

interact with each other and with our bodies,

dan dengan tubuh kita,

we will reveal how we can nurture

kita akan menguak cara untuk dapat merawat

this complex, invisible world

dunia rumit dan tak kasat mata ini

that shapes our personal identity,

yang membentuk identitas diri kita,

our health,

kesehatan kita, dan kesejahteraan kita.

and our well-being.