How smart are dolphins? - Lori Marino

Translator: Ropan Sihombing Reviewer: Deera Army Pramana

In 1985, three researchers on a dolphin-studying expedition

Pada tahun 1985, tiga peneliti pada ekspedisi riset lumba-lumba

got a little bored.

merasa sedikit bosan.

To lighten things up, one pretended to be Poseidon

Untuk menghidupkan suasana, seseorang berakting sebagai Poseidon

by placing a seaweed garland on his head and then throwing it into the ocean.

dengan memasang mahkota rumput laut di kepala lalu melemparkannya ke lautan.

Moments later, a dolphin surfaced with the seaweed crowning her head.

Tak lama, seekor lumba-lumba muncul dengan mahkota rumput itu di kepalanya.

Sure, this could have been a coincidence,

Tentu, bisa jadi ini hanyalah kebetulan,

but it's also entirely possible that the dolphin was mimicking the scientist.

tapi mungkin juga si lumba-lumba memang meniru ilmuwan tersebut.

That's because dolphins are one of the smartest animals species on Earth.

Sebab, lumba-lumba merupakan salah satu binatang terpintar di bumi ini.

So exactly how smart are they?

Seberapa pintarkah mereka sesungguhnya?

Like whales and porpoises,

Seperti paus dan ikan pesut,

dolphins belong to the group of aquatic mammals

lumba-lumba termasuk ke dalam kelompok mamalia air

known as cetaceans who comprise 86 different species,

yang dikenal sebagai famili Cetacea dan mencakup 87 spesies,

and share a common link with ungulates, or hoofed animals.

dan masih sejalur dengan Ungulata atau hewan berkuku.

Originally land mammals,

Diduga berawal dari mamalia darat,

the first cetaceans entered the water about 55 million years ago

Cetacea pertama ditemukan di perairan kira-kira 55 juta tahun yang lalu

as large predators with sharp teeth.

berupa pemangsa besar dengan gigi tajam.

Then, a shift in ocean temperatures about 35 million years ago

Lalu, perubahan suhu laut sekitar 35 juta tahun yang lalu

reduced the availability of prey.

mengurangi keberadaan mangsa.

One group of cetaceans who survived this distruption,

Satu-satunya Cetacea yg bertahan setelah perubahan ini,

the odontocetes, wound up smaller with less sharp teeth,

Odontoceti, menjadi lebih kecil dengan gigi yang tidak terlalu tajam,

but also larger and more complex brains

tapi dengan otak yang lebih besar dan kompleks

that allowed for complex social relationships,

yang memungkinkan hubungan sosial yang lebih majemuk,

as well as echolocation to navigate and communicate.

selain juga untuk ekolokasi dalam bernavigasi dan komunikasi.

Jump ahead to the present,

Dan saat ini,

and modern dolphins' brains are so large that their encephalization quotient,

otak lumba-lumba modern begitu besar, sehingga kadar ensefalisasinya

their brain size compared to the average for their body size,

yaitu ukuran otak dibandingkan dengan rata-rata ukuran badan,

is second only to humans.

merupakan yang kedua setelah manusia.

Dolphins have evolved to survive

Lumba-lumba telah berevolusi agar dapat bertahan hidup

through their ability to form complex social networks

melalui kemampuan membentuk hubungan sosial yang kompleks

that hunt, ward off rivals, and raise offspring together.

dalam berburu, menghalau saingan, dan membesarkan keturunan bersama.

For example, one group of Florida dolphins

Contohnya, sekelompok lumba-lumba Florida

practices a sophisticated form of cooperation to hunt fish.

melakukan bentuk kerja sama yang canggih dalam berburu ikan.

Seekor lumba-lumba bertindak sebagai "pembuat jaring" dan menghamburkan lumpur

A dolphin designated as "the net-maker" kicks up mud

while another gives the signal

sementara seekor lainnya memberi sinyal

for the other dolphins to simultaneously line up and catch the escaping fish.

kepada yang lain agar serentak berbaris dan menangkap ikan yang berusaha kabur.

Achieving a goal like this requires deliberate planning and cooperation,

Untuk berhasil melakukan ini, butuh rencana dan kerjasama yang matang,

which, in turn, requires some form of intentional communication.

dan membutuhkan suatu bentuk komunikasi yang terencana.

Dolphins pass down their communication methods and other skills

Lumba-lumba mewariskan metode komunikasi dan keahlian-keahlian lainnya

from generation to generation.

dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Different dolphin populations exhibit variations in greetings,

Populasi lumba-lumba yang berbeda memiliki perbedaan dalam bentuk sapaan,

hunting strategies, and other behaviors.

strategi berburu, dan perilaku lainnya.

This sort of cultural transmission even extends to tool use.

Hal yang serupa pewarisan budaya ini bahkan mencakup penggunaan alat.

One group of bottlenose dolphins off the Australian coast

Sekelompok lumba-lumba di lepas pantai Australia

nicknamed The Dolphin Sponge Club,

yakni Dolphin Sponge Club,

has learned how to cover their rostrums with sponges when rooting in sharp corals,

belajar menutupi moncong mereka dengan spons saat menyelam di sela karang tajam,

passing the knowledge from mother to daughter.

dan menurunkan ilmu itu dari induk ke anaknya.

Dolphins have even demonstrated language comprehension.

Lumba-lumba bahkan telah menunjukkan pemahaman terhadap bahasa.

When taught a language based on whistles and hand gestures,

Saat dilatih berbahasa menggunakan peluit dan gerak tangan,

they not only understood what the signals meant,

selain mengerti apa maksud dari simbol itu,

but that their order had meaning:

mereka juga mengerti bahwa urutannya punya arti:

the difference between bringing the ball to the hoop

perbedaan antara membawa bola ke hulahup

and bringing the hoop to the ball.

dan sebaliknya membawa hulahup mendekati bola.

So they were able to process two of the main elements of human language:

Jadi mereka bisa memproses dua elemen bahasa manusia:

symbols that stand for objects and actions,

simbol yang mengacu kepada benda dan tindakan,

and syntax that governs how they are structured.

serta sintaks yang mengatur struktur urutannya.

Dolphins are also one of the few species who pass the mirror test.

Lumba-lumba juga salah satu dari sedikit spesies yang lulus tes cermin.

By recognizing themselves in mirrors, they indicate physical self-awareness,

Dengan mengenali diri mereka di cermin, mereka menunjukkan kesadaran akan dirinya,

and research shows they can recognize not just their bodies,

dan penelitian menunjukkan, mereka tidak hanya sanggup mengenali tubuh ,

but also their own thoughts, a property called metacognition.

tapi juga pikiran mereka, suatu hal yang disebut metakognitif.

In one study, dolphins comparing two sounds

Pada suatu studi, lumba-lumba yang membandingkan 2 bunyi

could indicate a same, different, or uncertain response.

bisa memberi respons bahwa bunyi itu sama, berbeda, atau malah tak yakin.

Just like humans,

Seperti manusia,

they indicated uncertainty more often with difficult trials,

mereka menunjukkan ketidakyakinan lebih sering pada percobaan yang sulit,

suggesting they're aware of what they know,

yang berarti mereka sadar apa yang diketahui,

and how confident they feel about that knowledge.

dan seberapa yakin mereka terhadap pengetahuan tersebut.

But some of the most amazing things about dolphins

Tetapi hal menakjubkan lain dari lumba-lumba adalah

are their senses of empathy, altruism, and attachment.

rasa empati, altruisme, dan kasih sayang.

The habit of helping injured individuals extends across the species barrier

Sifat menolong individu yang terluka meluas ke spesies lainnya

as evidenced by the many accounts

seperti dibuktikan oleh banyak kasus

of dolphins carrying humans to the surface to breathe.

lumba-lumba membantu membawa manusia ke permukaan air untuk bernapas.

And like us, dolphins mourn their dead.

Dan seperti manusia, mereka juga berkabung.

When we consider all the evidence,

Melihat bukti-bukti yang ada,

we may wonder why humans still hunt dolphins for meat,

kita perlu mempertanyakan kenapa manusia memburu lumba-lumba untuk dagingnya,

endanger them through fishing and pollution,

mengancam habitat mereka dengan memancing dan polusi,

or imprison them to perform tricks.

atau mengurung mereka dalam sirkus.

The ultimate question may not be whether dolphins are intelligent

Sekarang pertanyaannya bukanlah apakah lumba-lumba itu cerdas

and complex beings,

dan merupakan makhluk kompleks,

but whether humans can empathize with them enough to keep them safe and free.

tapi apakah manusia mampu berempati untuk melindungi mereka.