True Love — and the Myth of “Happily Ever After” | Francesca Hogi | TED

Translator: Melodiva Madao Reviewer: Evarini Dairi

The fairytale industrial complex has been lying to you.

Industri dongeng yang kompleks telah berbohong pada Anda.

Through a pervasive web of marketing,

Melalui jaringan pemasaran yang luas,

advertising, music, movies and more,

iklan, musik, film, dan banyak lagi.

it's said that while you can't buy love,

Ada yang bilang meski Anda tidak bisa membeli cinta,

you can buy your worthiness of being loved.

Anda bisa membeli kelayakan untuk dicintai.

Its comodofication of romantic love as a storybook fantasy

Komodofikasi cinta romantis sebagai fantasi buku cerita

can be summed up in three simple words:

bisa diringkas pada tiga kata sederhana:

"Happily ever after."

“Bahagia selama-lamanya.”

Happiness, forever.

Kebahagiaan, selamanya.

If only you're lucky enough

Kalau Anda cukup beruntung

and good enough and good-looking enough

dan cukup baik dan cukup rupawan,

to be chosen by a high-status partner,

Anda bisa terpilih oleh pasangan berstatus tinggi,

ideally in a romantic comedy-worthy moment.

yang ideal dalam momen komedi romantis.

Over the last 10 years,

Selama 10 tahun terakhir,

I have spoken to thousands of people about their romantic hopes and dreams,

saya telah berbicara pada ribuan orang tentang mimpi dan harapan romantis mereka,

and I can report that for many,

bisa saya katakan bagi banyak orang,

their vision of an ideal relationship

pandangan mereka tentang hubungan ideal

is straight out of the fairytale fantasy playbook.

adalah seperti yang ada pada buku fantasi dongeng.

Which is no wonder,

Ini tidak mengherankan,

given that "happily ever after" is used to sell us everything,

mengingat “bahagia selamanya” dipakai untuk menjual segalanya pada kita,

from makeup to cars to chewing gum.

mulai dari mekap hingga mobil, atau hingga permen karet.

We've incorporated this propaganda

Kita telah memasukkan propaganda ini

into our real-life approach to relationships,

ke dalam pendekatan kehidupan nyata kita terhadap hubungan,

which disconnects us from love,

yang menjauhkan kita dari cinta,

which disconnects us from self-worth

dari harga diri

and causes genuine confusion about compatibility.

dan menyebabkan kebingungan tentang kompatibilitas.

Instead of making us feel that love is an abundant,

Alih-alih membuat kita merasa jika cinta adalah sumber daya yang berlimpah,

infinitely renewable resource inside of us, which it is,

terbarukan tanpa batas di dalam diri kita, yang mana itu benar,

it tries to convince us that love is external and scarce.

hal itu mencoba meyakinkan kita jika cinta itu eksternal dan langka.

It's time to consider a new possibility for our collective romantic future.

Inilah saatnya menimbang kemungkinan baru untuk masa depan percintaan kita.

One that centers self-love, self-worth

Yang fokus mencintai diri, harga diri

and prioritizes making romantic choices

dan memprioritaskan membuat pilihan yang romantis,

in alignment with our authentic values.

selaras dengan nilai-nilai otentik kita.

No purchase required.

Tidak perlu membeli apa pun.

Despite what you've been told,

Terlepas dari apa yang dikatakan,

each of us holds the keys to true love.

kita semua memegang kunci pada cinta sejati.

A true-love relationship, as I define it,

Hubungan cinta sejati, yang saya definisikan,

has the foundational values of love,

memiliki nilai-nilai dasar cinta,

respect, intimacy, safety, commitment, adoration and joy.

rasa hormat, keintiman, keamanan, komitmen, pemujaan, dan sukacita.

When you approach romantic love from this foundation,

Saat Anda mendekati cinta romantis dari fondasi ini,

you empower yourself to transcend the shallow fantasy of love

Anda memberdayakan diri sendiri untuk melampaui fantasi dangkal cinta

you've been sold for so long.

yang telah lama dijual pada Anda.

With sincere intention,

Dengan niat yang tulus,

the courage to open your heart to be vulnerable

keberanian untuk membuka hati Anda menjadi rapuh

and the cultivation of dating and love skills,

dan mengolah keterampilan berkencan dan cinta,

true love can be a reality for all.

cinta sejati bisa menjadi kenyataan bagi semua orang.

How could it be any other way?

Bagaimana bisa ada cara lain?

You are a born love genius.

Anda terlahir genius dalam cinta.

You were born knowing how to love.

Anda terlahir mengetahui cara mencintai.

All of the love that you've ever experienced

Semua cinta yang pernah Anda alami

and ever will experience

dan akan dialami

is inside of you right now.

ada di dalam diri Anda sekarang.

The more that we cultivate the love within,

Makin kita menumbuhkan cinta di dalam,

the better it is for everyone.

makin baik untuk semua orang.

That's because how we each individually approach love

Itu karena cara kita masing-masing memandang cinta

contributes to how we all collectively experience it.

berkontribusi pada cara kita semua akan mengalaminya.

We have the opportunity to transcend the manipulations

Kita memiliki kesempatan untuk melampaui manipulasi

of the fairytale industrial complex

industri dongeng yang kompleks

and embrace a brighter, more intentional,

dan merangkul masa depan romantis yang lebih cerah, lebih menjiwai,

more inclusive romantic future for all.

lebih inklusif untuk semua.

One that sees us all as worthy without exception.

Yang menganggap kita semua layak tanpa terkecuali.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)