Why is cotton in everything? - Michael R. Stiff

Translator: Ahmad Zakky Habibie Reviewer: Reno Kanti Riananda

Centuries ago, the Inca developed ingenuous suits of armor

Berabad lalu, suku Inca membuat baju zirah

that could flex with the blows of sharp spears and maces,

yang dapat melekuk mengikuti hantaman tombak dan gada,

protecting warriors from even the fiercest physical attacks.

melindungi prajurit dari serangan yang paling kuat.

These hardy structures were made not from iron or steel,

Struktur keras ini bukan terbuat dari besi atau baja,

but rather something unexpectedly soft: cotton.

tetapi dari sesuatu yang ternyata lembut: kapas.

These thickly woven, layered quilts of cotton

Anyaman tebal kapas yang berlapis-lapis ini

could distribute the energy from a blow across a large surface area,

dapat menyebarkan energi dari hantaman melintasi permukaan yang luas,

shielding warriors without restricting their mobility.

melindungi prajurit tanpa membatasi pergerakannya.

These seemingly contradictory features—

Fitur yang tampaknya bertolakbelakang—

strength and flexibility, softness and durability—

kekuatan dan kelenturan, kelembutan dan ketahanan—

have their roots in the intricate biology of the nearly invisible cotton fiber.

berasal dari struktur biologis serat kapas yang hampir tak kasatmata.

These fibers begin life deep within a cotton flower,

Serat ini muncul dari dalam bunga kapas,

on the surface of a seed.

di permukaan bijinya.

As many as 16,000 fibers will festoon a single seed,

Sebanyak 16.000 serat terangkai dalam satu biji,

bulging from the seed’s surface like miniature water balloons.

muncul dari permukaannya seperti balon air mini.

Each cotton fiber, no matter how large it grows,

Setiap serat kapas, sebesar apa pun tumbuhnya,

is made of just one cell.

hanya terdiri dari satu sel.

That cell has multiple layers of cell wall.

Sel ini memiliki dinding sel yang berlapis-lapis.

After a few days, the sides of the first layer,

Setelah beberapa hari, sisi dari lapisan pertama,

called the primary cell wall,

yaitu dinding sel primer,

stiffen, pushing cell growth in one direction

mengeras, memaksa pertumbuhan sel ke satu arah

and causing the fiber to elongate.

dan menyebabkan serat memanjang.

The fiber elongates quickly for about 16 days.

Serat memanjang dengan cepat selama 16 hari.

Then it begins the next stage: strengthening the cell wall.

Lalu mulai tahap berikutnya: penguatan dinding sel.

It does this by making more of the carbohydrate cellulose.

Penguatan dilakukan dengan meningkatkan kadar selulosa karbohidrat.

Cellulose will make up 34% of the cell wall at this stage

Selulosa menyusun 34% dari dinding sel pada tahapan ini

and swiftly increases.

dan bertambah dengan cepat.

This new growth also reinforces the cell wall

Pertumbuhan ini juga memperkuat dinding sel

by going against the grain of the existing wall.

dengan cara tumbuh berlawanan dari urat yang ada di dinding.

The strengthened wall is more rigid, restricting further growth.

Dinding yang diperkuat menjadi lebih kaku, membatasi pertumbuhan.

That means if the fiber remodels its walls too early,

Artinya, kalau serat mengubah dindingnya terlalu cepat,

it will be short,

seratnya jadi pendek,

and ultimately make rough, weak fabrics.

dan akhirnya akan menjadi bahan yang kasar dan gampang sobek.

But if cell wall strengthening begins too late,

Tetapi jika penguatan dinding terlambat,

the wall won’t be sturdy enough—

dindingnya tidak akan cukup kuat—

producing fibers that are too weak to hold fabrics together well.

menghasilkan serat yang terlalu lemah untuk menyatukan kainnya.

In ideal growing conditions—

Dalam kondisi pertumbuhan yang ideal—

with the right temperature, water, fertilizer, pest control, and light—

dengan temperatur, air, pupuk, pengendalian hama, dan cahaya yang tepat—

a cotton fiber can grow up to 3.6 centimeters long

serat kapas dapat tumbuh hingga sepanjang 3,6 sentimeter

with only a 25 micrometer width.

dengan lebar 25 mikrometer.

Long, fine fibers can wrap around one another

Serat yang panjang dan halus dapat saling membungkus

better than shorter, less fine fibers,

lebih baik daripada serat yang pendek dan kurang halus,

which means those long, fine fibers make stronger threads

serat panjang dan halus akan menghasilkan benang yang lebih kuat

that hang together better as fabric.

dan menjadi kain yang lebih baik.

Cotton with these qualities has diverse uses—

Kapas dengan kualitas ini memiliki manfaat yang beragam—

from soft textiles to the U.S. dollar bill,

dari bahan yang lembut sampai uang kertas dolar AS,

which is 75% cotton.

yang mengandung 75% kapas.

The next crucial stage of the cotton fiber’s growth

Tahapan penting selanjutnya dari pertumbuhan serat kapas

begins as it thickens its secondary cell wall

diawali dengan penebalan dinding sel sekunder

by depositing large quantities of cellulose into the secondary layer.

melalui penyimpanan selulosa dalam jumlah besar di lapisan sekundernya.

Cellulose goes on to make up over 90% of the fiber’s weight.

Selulosa terus bertambah hingga lebih dari 90% berat serat.

The more cellulose that gets deposited,

Semakin banyak selulosa yang tersimpan,

the denser that secondary layer becomes—

semakin padat lapisan sekunder tadi—

and this determines the strength of the final fiber.

ini menentukan kekuatan akhir dari serat.

This stage is essential for developing long-lasting material

Tahapan ini penting untuk membuat bahan yang awet

for the likes of, say, a t-shirt.

seperti misalnya, baju kaus.

The garment’s capacity to withstand years of washing and wear

Kekuatan pakaian untuk tahan pencucian dan pemakaian selama bertahun-tahun

is largely determined by the density of that secondary cell wall.

sebagian besar ditentukan dari kepadatan dinding sel sekunder tadi.

On the other hand,

Di sisi lain,

its softness is strongly influenced by the length of the fiber,

kelembutannya sangat dipengaruhi dari panjangnya serat,

established with the remodeling of the primary wall layer.

yang dibangun dari pemodelan ulang lapisan dinding primer.

Finally, after about 50 days, the fiber is fully grown.

Akhirnya, setelah sekitar 50 hari, serat tumbuh maksimal.

The living matter within the cell dies off,

Materi hidup di dalam selnya mati,

leaving behind only the cellulose.

meninggalkan selulosanya saja.

The dried cotton seed pod, or boll, that surrounds the fibers cracks open,

Cangkang kapas yang kering, disebut buah kapas, terbuka,

unveiling a burst of several thousand fiber cells in a fluffy mass.

menyibak ribuan sel serat berbentuk bulu halus.

The thread-like fibers we see— thinner than a human hair—

Serat seperti benang yang kita lihat— lebih tipis dari rambut manusia—

are the remains of those dense, dried out walls of cellulose.

adalah sisa dari selulosa di dinding yang padat dan mengering.

Tens of thousands of these fibers spun into yarn

Puluhan ribu serat ini dipintal menjadi benang tenun

will go on to make everything from fabric, to coffee filters, diapers,

untuk kemudian dibuat menjadi banyak hal seperti kain, saringan kopi, popok,

and fishing nets.

dan jaring ikan.

And with the help of modern science,

Dengan bantuan ilmu pengetahuan modern,

cotton might soon be softer, stronger, and more resilient than ever

kapas akan menjadi lebih lembut, lebih kuat, dan lebih tangguh dari sebelumnya

as researchers investigate how to optimize its growth

karena para ilmuwan meneliti bagaimana mengoptimalisasi pertumbuhannya

based on nutrients, weather conditions, and genetics.

berdasarkan nutrisi, kondisi cuaca, dan genetika.