History vs. Augustus - Peta Greenfield & Alex Gendler

Reviewer: Diah Novianti Dewi

His reign marked the beginning of one of history’s greatest empires

Pemerintahannya menandai awal salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah

and the end of one of its first republics.

dan akhir dari salah satu republik pertamanya.

Was Rome’s first emperor

Apakah kaisar pertama di Roma

a visionary leader who guaranteed his civilization’s place in history

seorang pemimpin visioner yang menjamin tempat peradabannya dalam sejarah

or a tyrant who destroyed its core values?

atau seorang tiran yang menghancurkan nilai-nilai intinya?

Find out in History versus Augustus.

Cari tahu dalam Sejarah versus Augustus.

Order, order.

Interupsi, interupsi.

The defendant today is Gaius Octavius?

Terdakwa hari ini adalah Gayus Octavius?

Gaius Julius Caesar/Augustus...

Gaius Julius Caesar / Augustus ...

Do we have the wrong guy?

Apakah orang yang salah?

No, your Honor.

Tidak, Yang Mulia.

Gaius Octavius, born in 63 BCE, was the grand-nephew of Julius Caesar.

Gaius Octavius, lahir pada tahun 63 SM, adalah keponakan dari Julius Caesar.

He became Gaius Julius Caesar

Ia menjadi Gaius Julius Caesar

upon being named his great-uncle’s adoptive son and heir.

setelah diberi nama dari anak angkat dan pewaris paman buyutnya.

And he gained the title Augustus in 27 BCE

Dan dia mendapatkan gelar Augustus pada tahun 27 SM

when the Senate granted him additional honors.

ketika Senat memberikan dia penghargaan tambahan.

Maksudmu ketika dia mendirikan otoritas tunggal dan menjadi kaisar Roma.

You mean when he established sole authority and became emperor of Rome.

Is that bad?

Apakah itu buruk?

Didn’t every place have some king or emperor back then?

Tidakkah setiap kerajaan punya raja atau kaisar pada saat itu?

Actually, your Honor,

Betul, Yang Mulia,

the Roman people had overthrown their kings centuries before

orang Romawi telah menggulingkan raja-raja mereka berabad-abad sebelumnya

to establish a republic,

untuk mendirikan republik,

a government meant to serve the people, not the privilege of a ruling family.

sebuah pemerintahan untuk melayani rakyat, bukan hak istimewa keluarga yang berkuasa.

And it was Octavius who destroyed this tradition.

Dan Octavius yang menghancurkan tradisi ini.

Octavius was a model public servant.

Octavius sebagai contoh untuk melayani masyarakat .

Pada usia 16, dia terpilih ke Perguruan Tinggi Pontiffs

At 16, he was elected to the College of Pontiffs

that supervised religious worship.

yang mengawasi kegiatan peribadatan.

Dia berjuang untuk Roma di Hispania bersama paman buyutnya Caesar

He fought for Rome in Hispania alongside his great-uncle Caesar

and took up the responsibility of avenging Caesar’s death

dan mengambil tanggung jawab untuk membalas kematian Caesar

when the corrupt oligarchs in the Senate betrayed and murdered him.

ketika oligarki korup di Senat mengkhianati dan membunuhnya.

Caesar had been a power-hungry tyrant who tried to make himself a king

Caesar seorang tiran yang haus kekuasaan dan mencoba menjadikan dirinya raja

while consorting with his Egyptian queen Cleopatra.

sementara mendampingi ratu Mesir Cleopatra.

After his death,

Setelah kematiannya,

Octavius joined his general Mark Antony

Octavius bergabung dengan Jenderal Mark Antony

in starting a civil war that tore Rome apart,

dalam memulai perang saudara yang mengoyak Roma,

then stabbed his ally in the back to increase his own power.

lalu menikam kawannya dari belakang untuk meningkatkan kekuatannya sendiri.

Antony was a fool.

Antony itu bodoh.

He waged a disastrous campaign in Parthia

Dia mengobarkan kampanye yang berbahaya di Parthia

and plotted to turn Roman territories

dan berencana untuk mengubah wilayah Romawi

into personal kingdoms for himself and Cleopatra.

menjadi kerajaan pribadi untuk dirinya dan Cleopatra.

Isn’t that what Caesar had been accused of?

Bukankah itu tuduhan untuk Caesar?

Well...

Begini...

So Octavius destroyed Antony for trying to become a king

Octavius menghancurkan Antony yang mencoba menjadi raja

and then became one himself?

dan kemudian menjadi raja?

That’s right.

Benar.

You can see the megalomania even in his adopted title – "The Illustrious One."

Anda dapat melihat megalomania bahkan di judul yang diadopsi - “Yang Terkemuka.”

That was a religious honorific.

Itu adalah kehormatan religius.

And Augustus didn’t seek power for his own sake.

Dan Augustus tidak mencari kekuatan demi dirinya sendiri.

As winner of the civil war and commander of the most troops,

Sebagai pemenang perang saudara dan komandan dari pasukan terbanyak,

it was his duty to restore law and order to Rome

itu adalah tugasnya untuk memulihkan hukum dan ketertiban di Roma

so that other factions didn’t continue fighting.

sehingga fraksi lain tidak terus bertempur.

He didn’t restore the law - he made it subordinate to him!

Ia tidak memulihkan hukum - dia membuatnya menjadi bawahannya!

Not true.

Itu salah.

Augustus worked to restore the Senate’s prestige,

Augustus bekerja untuk memulihkan Senat,

improved food security for the lower classes,

peningkatan keamanan pangan untuk kelas bawah,

and relinquished control of the army when he resigned his consul post.

dan melepaskan kendali atas tentara saat mengundurkan diri dari pos konsulnya.

Mere optics.

Tipuan belaka.

He used his military influence and personal wealth

Dia menggunakan pengaruh militernya dan kekayaan pribadi

to stack the Senate in his favor,

untuk menumpuk Senat demi dirinya,

while retaining the powers of a tribune

sambil mempertahankan kekuatan tribun

and the right to celebrate military triumphs.

dan hak untuk merayakan kemenangan militer.

He kept control of provinces with the most legions.

Dia mengendalikan provinsi dengan pasukan paling banyak.

And if that wasn’t enough,

Dan jika itu tidak cukup,

he assumed the consul position twice more to promote his grandchildren.

dia mengambil posisi konsul dua kali untuk mempromosikan cucunya.

He was clearly trying to establish a dynasty.

Dia jelas berusaha sekali untuk membangun sebuah dinasti.

But what did he do with all that power?

Tapi apa yang dilakukan dengan kekuatan itu?

Glad you asked, your Honor.

Senang Anda bertanya, Yang Mulia.

Augustus’s accomplishments were almost too many to name.

Prestasi Augustus hampir terlalu banyak untuk disebutkan.

He established consistent taxation for all provinces,

Ia mendirikan perpajakan yang konsisten untuk semua provinsi,

mengakhiri eksploitasi pribadi oleh pejabat pajak setempat.

ending private exploitation by local tax officials.

He personally financed a network of roads and employed couriers

Dia secara pribadi membiayai pembangunan jalan dan kurir yang dipekerjakan

so news and troops could travel easily throughout the realm.

sehingga berita dan pasukan bisa bepergian dengan mudah ke seluruh dunia.

And it was under Augustus

Dan di bawah Augustus

that many of Rome’s famous public buildings were constructed.

banyak bangunan umum yang terkenal di kota Roma dibangun.

The writers of the time were nearly unanimous in praising his rule.

Para penulis saat itu hampir dengan suara bulat memuji pemerintahannya.

Did the writers have any other choice?

Apakah penulis punya pilihan lain?

Augustus exiled plenty of people on vague charges,

Augustus mengasingkan banyak orang dengan tuduhan tidak jelas,

including Ovid, one of Rome’s greatest poets.

termasuk Ovid, salah satu penyair terbesar Roma.

And you forgot to mention the intrusive laws regarding citizens’ personal lives –

Dan Anda lupa menyebutkan intrusifnya hukum tentang kehidupan pribadi warga -

punishing adultery,

menghukum perzinahan,

restricting marriage between social classes,

membatasi perkawinan di antara kelas sosial,

even penalties for remaining unmarried.

bahkan hukuman untuk yang belum menikah.

He was trying to improve the citizenry and instill discipline.

Dia berusaha meningkatkan kewarganegaraan dan menanamkan kedisiplinan.

And he succeeded.

Dan dia berhasil.

His legacy speaks for itself:

Warisannya berbicara sendiri:

40 years of internal stability,

40 tahun stabilitas internal,

a professional army that expanded Rome’s frontiers in all directions,

tentara profesional yang diperluas ke perbatasan Roma di semua arah,

and a government still remembered as a model of civic virtue.

dan pemerintah masih diingat sebagai model kebajikan sipil.

His legacy was an empire

Warisannya adalah sebuah kerajaan

that would go on to wage endless conquest until it collapsed,

yang akan terus menaklukan tanpa akhir sampai runtuh,

and a tradition of military autocracy.

dan tradisi otokrasi militer.

Any time a dictator in a general’s uniform commits atrocities

Kapanpun seorang diktator dalam seragam umum melakukan kekejaman

while claiming to act on behalf of "the people,"

sambil mengaku bertindak atas nama “orang-orang,”

we have Augustus Caesar to thank.

kita harus berterima kasih kepada Caesar Augustus.

So you’re saying Augustus was a good emperor,

Jadi Anda bilang Augustus adalah kaisar yang baik,

and you’re saying there’s no such thing?

dan Anda mengatakan tidak ada hal yang seperti itu?

We’re used to celebrating historical leaders

Kami biasa merayakan pemimpin bersejarah

for their achievements and victories.

untuk pencapaian dan kemenangan mereka.

But to ask whether an individual should have such power in the first place

Tetapi menanyakan apa seseorang seharusnya punya kekuatan seperti itu dari awal

is to put history itself on trial.

adalah menempatkan sejarah itu sendiri di pengadilan.