Underwater farms vs. climate change - Ayana Elizabeth Johnson and Megan Davis

Translator: Elsie Haris Reviewer: Ade Indarta

For 3 billion people around the world,

Bagi 3 miliar jiwa dari seluruh dunia,

seafood provides a significant source of protein and nutrition.

makanan laut adalah sumber protein dan nutrisi yang penting.

But recent studies show that 33% of wild fisheries are overfished,

Tetapi riset terbaru menunjukkan bahwa 33% perikanan liar ditangkap berlebih,

while another 60% are fished at their maximum capacity.

sementara 60% lainnya telah mencapai kapasitas maksimum.

In fact, over half the seafood we eat–

Bahkan, lebih dari setengahnya yang kita makan-

from finfish and shellfish to seaweed and algae–

dari ikan dan kerang sampai rumput laut dan alga-

isn’t caught in the wild.

bukan ditangkap secara liar;

It’s grown through aquaculture, or aquatic farming.

melainkan dibudidayakan dari akuakultur atau budi daya perairan.

Farmed seafood is one of the fastest-growing food industries,

Akuakultur adalah salah satu industri makanan yang tumbuh tercepat,

expanding in volume by 5.8% each year.

dengan tingkat pertumbuhan yang mencapai 5,8% setiap tahunnya.

But different methods of aquaculture come with different advantages and issues–

Tetapi metode akuakultur yang berbeda memiliki kelebihan dan masalahnya sendiri-

some of which echo the serious problems we’ve seen in industrial agriculture.

beberapanya mencerminkan masalah serius dalam industri agrikultur.

So how can we avoid repeating the mistakes we’ve made on land, at sea?

Jadi bagaimanakah cara kita menghindari masalah darat agar tidak terulang di laut?

What aquaculture approaches are we currently using,

Metode akuakultur apakah yang kita digunakan saat ini?

and what does a sustainable way to farm the ocean really look like?

Dan seperti apakah perikanan laut yang berkelanjutan?

One of the most common aquaculture methods involves large pens made of nets,

Salah satu metode akuakultur paling umum ialah kandang besar terbuat dari jaring,

where fish are farmed offshore in floating cages roughly 1000 square meters in size.

ikan dibudidayakan di dalam jaring yang mengapung di daerah lepas pantai.

yang besarnya sekitar 1000 meter persegi,

Commonly employed off the coast of Chile and in the fjords of Norway,

Metode ini sering ditemukan di pesisir Chili dan fyord Norwegia.

these fish, like many industrially farmed animals,

Ikan tersebut, seperti kebanyakan hewan ternak industri,

occupy stressful, overcrowded pens.

hidup di dalam kandang yang sempit dan penuh tekanan.

They produce massive amounts of waste,

Mereka menghasilkan kotoran dalam jumlah besar,

polluting the surrounding areas

mencemari laut sekitarnya dan berpotensi menyebarkan penyakit ke spesies liar.

and potentially spreading diseases to wild species.

Worse still, since the antibiotics employed to fight disease

Lebih parah lagi, karena antibiotik yang digunakan untuk melawan penyakit

aren’t fully absorbed by the fish,

tidak diserap sepenuhnya oleh ikan tersebut,

they get excreted back into the environment.

mereka dikeluarkan kembali ke lingkungan.

Net pens are also susceptible to escapes,

Selain itu, ikan juga mudah lolos dari kandang jaring,

unleashing huge numbers of fish which compete for resources

sehingga melepaskan sejumlah besar ikan yang bersaing untuk sumber daya,

and weaken the local gene pool with genes adapted for captivity.

dan melemahkan lungkang gen lokal dengan gen yang diadaptasi untuk penangkaran.

Escaped fish can even disrupt local ecosystems as invasive species.

Ikan yang lolos bahkan dapat menjadi spesies invasif

yang mengganggu ekosistem lokal.

Other techniques,

Teknik lainnya,

such as man-made coastal ponds commonly used for shrimp farming in Southeast Asia,

seperti tambak yang biasanya digunakan untuk budidaya udang di Asia Tenggara,

create additional environmental problems.

dapat menimbulkan masalah lingkungan lainnya.

Just like net pens, these ponds are prone to spreading pollution and disease.

Sama seperti kandang jaring,

kolam-kolam ini rentan terhadap penyebaran polusi dan penyakit.

Their construction also frequently destroys important ecosystems

Pembangunan kolam juga sering menghancurkan ekosistem penting,

like mangroves and marshes,

seperti bakau dan rawa-rawa,

which protect coastal areas from storms,

yang melindungi wilayah pesisir dari badai,

provide habitats, and absorb tons of greenhouse gases.

menyediakan habitat, dan menyerap banyak gas rumah kaca.

One way to solve these problems is to farm fish on land

Salah satu cara untuk memecahkan masalah ini adalah

dengan membudidayakan ikan di darat dalam sistem yang terkontrol.

in completely contained systems.

Tanks and raceways can recirculate and filter water to prevent pollution.

Tangki dan kolam air deras dapat menyirkulasi ulang

dan menyaring air untuk mencegah polusi.

But even fully contained facilities still contend with another major hurdle:

Tetapi fasilitas terkontrol sepenuhnya pun masih menghadapi kendala besar lainnya:

fishmeal.

Tepung ikan.

About 10% of the seafood caught globally is used to feed animals,

Secara global, sekitar 10% hasil laut digunakan sebagai pakan ternak,

including carnivorous farmed fish.

termasuk ikan karnivora yang dibudidayakan.

Researchers are working on fish feed made of insects and plant-based proteins,

Para peneliti sedang meneliti pakan ikan yang berbahan serangga dan protein nabati,

but for now many inland fish farms are connected to overfishing.

tetapi untuk sekarang,

banyak peternakan ikan pedalaman masih terkait dengan penangkapan berlebih.

All these obstacles can make sustainable aquaculture feel a long way off,

Kendala-kendala tersebut dapat membuat akuakultur berkelanjutan terkesan jauh,

but innovative farmers are finding new ways to responsibly farm the seas.

namun para peternak inovatif sedang mencari cara yang lebih bertanggung jawab.

The most promising solution of all may be to look lower on the food chain.

Solusi yang paling menjanjikan mungkin ialah

melihat bagian lebih rendah dari rantai makanan.

Instead of cramming large, carnivorous fish into pens,

Daripada menjejalkan ikan karnivora besar ke dalam kandang,

we can work with natural ocean systems

kita dapat mempergunakan sistem laut alami

to produce huge amounts of shellfish and seaweeds.

untuk memproduksi kerang dan rumput laut dalam jumlah besar.

These low-maintenance flora and fauna don’t need to be fed at all.

Flora dan fauna dengan pemeliharaan rendah ini tidak perlu diberi makan sama sekali.

In fact, they naturally improve water quality,

Bahkan, mereka meningkatkan kualitas air secara alami,

filtering it as they feed off of sunlight and nutrients in the seawater.

menyaringnya ketika mereka menyerap sinar matahari dan nutrisi dari air laut.

By absorbing carbon through photosynthesis,

Dengan menyerap karbon melalui fotosintesis,

these farms help battle climate change,

perikanan tersebut membantu memerangi perubahan iklim,

and reduce local ocean acidification

dan mengurangi pengasaman laut lokal

while creating habitats for other species to thrive.

sementara juga menciptakan habitat bagi spesies lain untuk berkembang.

Shifting to restorative ocean farming

Transisi menuju akuakultur laut restoratif

could provide good jobs for coastal communities,

dapat menciptakan peluang kerja bagi penduduk pesisir.

and support healthy plant and shellfish-based diets

dan mendukung pola makan sehat yang berbahan tumbuhan dan kerang.

that have an incredibly low carbon footprint.

yang menghasilkan jejak karbon yang sangat rendah.

In just 5 months,

Hanya dalam 5 bulan,

4,000 square meters of ocean can produce 25 tons of seaweed

4.000 meter persegi lautan dapat menghasilkan 25 ton rumput laut

and 250,000 of shellfish.

dan 250.000 kerang.

With the right distribution network,

Dengan jaringan distribusi yang tepat,

a series of small farms, collectively the size of Washington State

serangkaian perikanan kecil, yang secara kolektif seluas Negara Bagian Washington

could feed the planet.

dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia.

Farms like these are already popping up around the globe,

Perikanan serupa sudah bermunculan di seluruh dunia,

and a new generation of farmers is stepping up

dan peternak generasi baru juga mulai mengambil tindakan

to pursue a more sustainable future.

untuk berjuang untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.

Done properly,

Jika dilakukan dengan benar,

regenerative ocean farming could play a vital role in helping our oceans,

pertanian laut regeneratif dapat memainkan peran penting

dalam membantu lautan kita, iklim kita, dan diri kita sendiri.

our climate, and ourselves.