How to spot a misleading graph - Lea Gaslowitz

Reviewer: Made Pramana

A toothpaste brand claims their product will destroy more plaque

Suatu merek pasta gigi mengklaim menghancurkan lebih banyak plak

than any product ever made.

dibandingkan produk lain yang pernah ada.

A politician tells you their plan will create the most jobs.

Seorang politisi mengatakan rencananya akan memberikan banyak lapangan kerja.

We're so used to hearing these kinds of exaggerations

Kita sudah sering mendengar pernyataan berlebihan ini

in advertising and politics

pada iklan ataupun politik

that we might not even bat an eye.

sehingga kita sudah tidak kaget lagi.

Tapi, bagaimana bila klaim tersebut didukung dengan grafik?

But what about when the claim is accompanied by a graph?

Lagipula, grafik bukan pendapat.

Afterall, a graph isn't an opinion.

It represents cold, hard numbers, and who can argue with those?

Dia mewakili suatu angka, dan siapa yang dapat membantahnya?

Yet, as it turns out, there are plenty of ways graphs can mislead

Namun, ternyata, ada banyak cara yang membuat grafik dapat menyesatkan

and outright manipulate.

dan bahkan memanipulasi.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diwaspadai.

Here are some things to look out for.

In this 1992 ad, Chevy claimed to make the most reliable trucks in America

Pada iklan tahun 1992 ini, Chevy mengklaim membuat truk paling andal di Amerika

using this graph.

menggunakan grafik ini.

Not only does it show that 98% of all Chevy trucks sold in the last ten years

Tak hanya menunjukkan bahwa 98% truk Chevy yang terjual dalam sepuluh terakhir

are still on the road,

masih digunakan,

but it looks like they're twice as dependable as Toyota trucks.

tapi juga menampilkan mereka dua kali lebih terpercaya daripada truk Toyota.

That is, until you take a closer look at the numbers on the left

Namun, itu sebelum Anda melihat lagi pada angka di sebelah kiri

and see that the figure for Toyota is about 96.5%.

dan melihat bahwa angka untuk Toyota adalah sekitar 96,5%.

The scale only goes between 95 and 100%.

Skala ini hanya berkisar antara 95% sampai 100%.

If it went from 0 to 100, it would look like this.

Jika ini mulai dari 0% hingga 100%, maka grafiknya akan terlihat seperti ini.

This is one of the most common ways graphs misrepresent data,

Ini adalah salah satu bentuk grafik yang salah menampilkan data,

by distorting the scale.

dengan mengubah skala.

Zooming in on a small portion of the y-axis

Memperbesar suatu bagian di sumbu y

exaggerates a barely detectable difference between the things being compared.

untuk memperbesar perbedaan tipis antara hal-hal yang dibandingkan.

And it's especially misleading with bar graphs

Dan khususnya menyesatkan dengan grafik batang

since we assume the difference in the size of the bars

karena kita mengasumsi perbedaan antara ukuran tiap batang itu

sebanding dengan nilai asli.

is proportional to the values.

Tapi, skala juga bisa diubah pada sumbu x,

But the scale can also be distorted along the x-axis,

usually in line graphs showing something changing over time.

biasanya pada grafik garis yang menunjukkan tren perubahan.

This chart showing the rise in American unemployment from 2008 to 2010

Grafik ini menunjukkan peningkatan pengangguran di Amerika dari 2008 ke 2010

manipulates the x-axis in two ways.

dengan memanipulasi sumbu x melalui dua cara.

First of all, the scale is inconsistent,

Pertama, skalanya tidak konsisten,

compressing the 15-month span after March 2009

dengan membuat jarak 15 bulan setelah Maret 2009

to look shorter than the preceding six months.

terlihat lebih pendek dari jarak sebelumnya yang enam bulan.

Using more consistent data points gives a different picture

Penggunaan titik data yang konsisten menampilkan gambar yang berbeda

with job losses tapering off by the end of 2009.

dengan angka pengangguran melandai pada akhir tahun 2009.

And if you wonder why they were increasing in the first place,

Dan jika Anda bertanya-tanya mengapa mereka meningkat di awal,

the timeline starts immediately after the U.S.'s biggest financial collapse

grafik ini dimulai setelah keruntuhan finansial terbesar Amerika

since the Great Depression.

sejak 'Great Depression'.

These techniques are known as cherry picking.

Teknik ini dikenal sebagai Cherry Picking.

A time range can be carefully chosen to exclude the impact of a major event

Rentang waktu dipilih dengan mengabaikan dampak peristiwa besar

right outside it.

diluar rentang waktu tersebut.

And picking specific data points can hide important changes in between.

Dan memilih titik data tertentu dapat menyembunyikan perubahan penting.

Even when there's nothing wrong with the graph itself,

Bahkan ketika tak ada yang salah dengan grafiknya,

leaving out relevant data can give a misleading impression.

tanpa data yang relevan dapat memberi kesan yang salah.

This chart of how many people watch the Super Bowl each year

Grafik ini menunjukkan jumlah penonton Super Bowl tiap tahun

makes it look like the event's popularity is exploding.

dan menampilkan popularitas acara tampak seperti meningkat drastis.

But it's not accounting for population growth.

Tapi grafik tidak memperhitungkan peningkatan populasi.

The ratings have actually held steady

Sebenarnya peringkatnya stabil

because while the number of football fans has increased,

karena meskipun jumlah penggemar sepak bola meningkat,

their share of overall viewership has not.

jumlah penonton keseluruhan tetap.

Finally, a graph can't tell you much

Akhirnya, grafik tak memberi tahu banyak

if you don't know the full significance of what's being presented.

jika Anda tidak tahu keseluruhan dari apa yang disajikan.

Both of the following graphs use the same ocean temperature data

Kedua grafik berikut menggunakan data suhu lautan yang sama

from the National Centers for Environmental Information.

dari National Centers for Environmental Information (NCEI).

So why do they seem to give opposite impressions?

Jadi, mengapa mereka seakan memberi kesan berbeda?

The first graph plots the average annual ocean temperature

Grafik pertama menampilkan rata-rata suhu lautan

from 1880 to 2016,

dari tahun 1880 hingga 2016,

making the change look insignificant.

membuat perubahan tampak tidak berarti.

Namun kenyataannya, kenaikan setengah derajat Celcius saja

But in fact, a rise of even half a degree Celsius

can cause massive ecological disruption.

dapat mengakibatkan gangguan ekologis yang besar.

This is why the second graph,

Oleh karena itu, grafik kedua

yang menunjukkan rata-rata variasi suhu lautan per tahun,

which show the average temperature variation each year,

is far more significant.

jauh lebih bermakna.

When they're used well, graphs can help us intuitively grasp complex data.

Ketika digunakan dengan baik, grafik dapat membantu mengartikan data yang rumit.

But as visual software has enabled more usage of graphs throughout all media,

Adanya peranti lunak visual yang mendukung pemakaian grafik di berbagai media,

it's also made them easier to use in a careless or dishonest way.

itu juga dapat memudahkan orang untuk memakainya dengan cara yang tidak benar.

So the next time you see a graph, don't be swayed by the lines and curves.

Jadi ketika Anda melihat suatu grafik, jangan terpengaruh oleh garis dan kurva.

Look at the labels,

Lihatlah label,

the numbers,

angka,

the scale,

skala,

and the context,

dan konteks,

and ask what story the picture is trying to tell.

dan tanya cerita apa yang berusaha mereka gambarkan.