This one weird trick will help you spot clickbait - Jeff Leek & Lucy McGowan

Translator: Muhammad Riandy Reviewer: Deera Army Pramana

One simple vitamin can reduce your risk of heart disease.

Vitamin ini dapat Mengurangi Risiko Penyakit Jantung.

Eating chocolate reduces stress in students.

Konsumsi Cokelat dapat Mengurangi Stres pada Pelajar.

New drug prolongs lives of patients with rare disease.

Obat Baru ini Perpanjang Usia Pasien Berpenyakit Langka.

Health headlines like these are published every day,

Tajuk berita kesehatan seperti ini ditulis setiap hari.

sometimes making opposite claims from each other.

Terkadang mereka bertentangan satu sama lain.

There can be a disconnect between broad,

Ada ketidakcocokan antara judul yang umum dan menarik perhatian

attention-grabbing headlines and the often specific,

dengan hasil penelitian yang dibahas, yang sering kali lebih spesifik.

incremental results of the medical research they cover.

So how can you avoid being misled by grabby headlines?

Lalu, bagaimana agar tak terkecoh oleh judul yang berlebihan ini?

The best way to assess a headline’s credibility

Cara terbaik untuk mengetahui kredibilitas tulisan tersebut

is to look at the original research it reports on.

adalah dengan membaca penelitian asli yang digunakan oleh artikel itu.

We’ve come up with a hypothetical research scenario

Kami mencoba membuat skenario penelitian rekaan

for each of these three headlines.

untuk ketiga judul tersebut.

Keep watching for the explanation of the first example;

Perhatikan penjelasan pada contoh pertama.

then pause at the headline to answer the question.

Lalu, periksa kembali judul berita tadi dan cari kesalahannya.

These are simplified scenarios.

Berikut ini adalah skenario sederhananya.

A real study would detail many more factors and how it accounted for them,

Laporan penelitian yang sebenarnya menjelaskan detail faktor dan caranya.

but for the purposes of this exercise,

Namun, untuk latihan kali ini,

assume all the information you need is included.

anggaplah semua informasi yang diperlukan telah tersedia.

Let’s start by considering the cardiovascular effects

Kita mulai dari pengaruh efek kardiovaskular

of a certain vitamin, Healthium.

dari vitamin tertentu, yaitu Healthium.

Sebuah riset menemukan bahwa peserta yang meminum Healthium

The study finds that participants taking Healthium

had a higher level of healthy cholesterol than those taking a placebo.

memiliki kolesterol baik yang lebih tinggi dibandingkan peminum obat plasebo.

Kadar kolesterol baik pada keduanya setara dengan orang yang secara alami

Their levels became similar to those of people with naturally high levels

memang memiliki kadar kolesterol baik yang tinggi.

of this kind of cholesterol.

Previous research has shown that people with naturally high levels

Riset sebelumnya menunjukkan bahwa orang dengan kolestrol baik yang tinggi

of healthy cholesterol have lower rates of heart disease.

memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah.

So what makes this headline misleading:

Lalu, mengapa judul ini jadi menyimpang:

"Healthium reduces risk of heart disease."

"Healthium Menurunkan Risiko Penyakit Jantung".

The problem with this headline is that the research didn’t actually investigate

Kesalahan judul ini adalah riset tersebut tidaklah meneliti

whether Healthium reduces heart disease.

apakah Healthium dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

It only measured Healthium’s impact

Riset itu hanya membahas pengaruh Healthium

on levels of a particular kind of cholesterol.

terhadap kadar jenis kolestrol tertentu.

The fact that people with naturally high levels of that cholesterol

Fakta bahwa orang yang secara alami punya kadar kolesterol baik yang tinggi

have lower risk of heart attacks

berisiko rendah terkena serangan jantung,

doesn’t mean that the same will be true of people

tidak serta merta berlaku

pada pasien yang menaikkan kadar kolestrolnya dengan Healthium.

who elevate their cholesterol levels using Healthium.

Now that you’ve cracked the case of Healthium,

Kini, kamu sudah paham tentang Healthium.

try your hand at a particularly alluring mystery:

Coba pecahkan misteri menarik ini:

the relationship between eating chocolate and stress.

Hubungan antara konsumsi cokelat dengan stres.

This hypothetical study recruits ten students.

Penelitian rekaan ini melibatkan sepuluh siswa.

Half begin consuming a daily dose of chocolate,

Lima siswa memakan cokelat setiap hari,

while half abstain.

sedangkan sisanya, tidak.

As classmates, they all follow the same schedule.

Karena mereka teman sekelas, jadwal kegiatan kedua kelompok itu sama.

By the end of the study, the chocolate eaters are less stressed

Di akhir penelitian, siswa yang mengonsumsi cokelat tidak begitu stres

than their chocolate-free counterparts.

dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsi cokelat.

What’s wrong with this headline:

Lalu, apa yang salah pada judul ini:

"Eating chocolate reduces stress in students"

"Konsumsi Cokelat Mengurangi Stres pada Pelajar."

It’s a stretch to draw a conclusion about students in general from a sample of ten.

Kesimpulan yang didasarkan pada sampel sejumlah 10 siswa itu terlalu dipaksakan.

That’s because the fewer participants are in a random sample,

Sebab, semakin sedikit jumlah peserta yang terlibat dalam sampel acak,

the less likely it is that the sample will closely represent

semakin kecil juga kemungkinan sampel dapat mewakili

the target population as a whole.

keseluruhan populasi target secara akurat.

For example, if the broader population of students is half male and half female,

Contohnya, jika seluruh populasi pelajar terdiri atas pria dan wanita 1:1,

the chance of drawing a sample of 10

kesempatan untuk memperoleh 10 sampel

that’s skewed 70% male and 30% is about 12%.

yang 70%-nya terdiri atas pria dan 30%-nya wanita adalah sekitar 12%.

In a sample of 100 that would be less than a .0025% chance,

Pada sampel 100 orang, kesempatannya akan kurang dari 0,0025%.

and for a sample of 1000,

Dan pada sampel 1.000 orang,

the odds are less than 6 x 10^-36.

kemungkinannya kurang dari 6 x 10^-36.

Similarly, with fewer participants,

Demikian pula, sedikitnya jumlah peserta membuat data individual

each individual’s outcome has a larger impact on the overall results—

jadi berpengaruh besar terhadap hasil keseluruhan

and can therefore skew big-picture trends.

dan dapat mengubah tren pada hasil penelitian.

Still, there are a lot of good reasons for scientists to run small studies.

Ada juga alasan mengapa para ilmuwan melakukan riset dengan skala kecil.

By starting with a small sample,

Dengan jumlah sampel yang kecil,

they can evaluate whether the results are promising enough

dapat dinilai apakah hasil suatu penelitian layak

to run a more comprehensive, expensive study.

untuk dikaji lebih mendalam serta lebih luas.

And some research requires very specific participants

Beberapa riset membutuhkan partisipan bersifat spesifik,

that may be impossible to recruit in large numbers.

yang memang tak bisa didapatkan dalam jumlah besar.

The key is reproducibility—

Kuncinya adalah reproduksibilitas.

if an article draws a conclusion from one small study,

Jika menarik kesimpulan hanya dari satu penelitian skala kecil,

that conclusion may be suspect—

kesimpulan itu bisa jadi meragukan.

but if it’s based on many studies that have found similar results,

Namun, jika diambil dari bermacam penelitian dengan hasil serupa,

it’s more credible.

jelas lebih kredibel.

We’ve still got one more puzzle.

Tersisa satu teka-teki lagi.

In this scenario, a study tests a new drug for a rare, fatal disease.

Kali ini, skenario pengujian obat baru untuk penyakit langka mematikan.

In a sample of 2,000 patients,

Dengan sampel sebanyak 2.000 pasien,

the ones who start taking the drug upon diagnosis

pasien yang mengonsumsi obat tersebut

live longer than those who take the placebo.

berumur lebih panjang dibandingkan yang hanya meminum obat plasebo.

This time, the question is slightly different.

Kali ini, permasalahannya sedikit berbeda.

What’s one more thing you’d like to know before deciding if the headline,

Apa yang harus diketahui sebelum menentukan kelayakan judul:

"New drug prolongs lives of patients with rare disease", is justified?

"Obat Baru Perpanjang Usia Pasien Berpenyakit Langka"?

Before making this call,

Sebelum menjawab,

you’d want to know how much the drug prolonged the patients’ lives.

kamu harus tahu berapa lama obat itu dapat memperpanjang usia pasien.

Sometimes, a study can have results that,

Kadang, sebuah penelitian sudah memilliki hasil

while scientifically valid, don’t have much bearing on real world outcomes.

yang meski terbukti secara ilmiah tetap saja tidak berdampak secara nyata.

For example, one real-life clinical trial of a pancreatic cancer drug

Contohnya, suatu obat kanker pankreas yang diuji coba secara klinis

found an increase in life expectancy— of ten days.

diketahui dapat menambah usia pasien selama sepuluh hari.

The next time you see a surprising medical headline,

Lain kali kamu membaca judul artikel kesehatan yang menarik,

take a look at the science it’s reporting on.

periksa laporan ilmiah yang dipakai.

Meski laporan penelitian yang lengkap tidaklah gratis,

Even when full papers aren’t available without a fee,

you can often find summaries of experimental design

ringkasan rancangan penelitian masih bisa didapatkan

and results in freely available abstracts,

dan hasil penelitian pun tersedia secara gratis dalam bentuk abstrak

or even within the text of a news article.

bahkan juga ditulis pada batang tubuh berita.

It’s exciting to see scientific research covered in the news,

Sungguh menarik dapat membaca penelitian ilmiah dalam berita,

and important to understand the studies’ findings.

tetapi penting juga untuk memahami penemuan dalam penelitian itu.