What causes constipation? - Heba Shaheed

Translator: Rizqi Nurul Akbar Reviewer: Sarmoko Sarmoko

Visiting the bathroom is part of the daily human experience.

Pergi ke kamar kecil merupakan bagian pengalaman kita sehari-hari.

But occasionally, constipation strikes,

Tapi terkadang, kita terkena sembelit,

a condition that causes a backup in your digestive system.

suatu kondisi macet pada sistem pencernaan.

The food you eat can take several days to exit your body.

Makanan yang masuk bisa menghabiskan beberapa hari untuk keluar dari tubuh

And for many, constipation can become chronic,

Bagi banyak orang, sembelit bisa menjadi kronis,

meaning regularly passing lumpy hard stools accompanied by straining.

artinya buang air besar dengan tinja keras dan kental disertai dengan mengejan.

What's behind this unsettling phenomenon?

Ada apa di balik fenomena yang mengganggu ini?

Constipation arises in the colon, also known as the large intestine.

Sembelit terjadi di kolon, juga dikenal sebagai usus besar.

This muscular organ is split into four sections:

Organ berotot ini terbagi menjadi empat bagian:

the ascending,

bagian menaik,

transverse,

bagian melintang,

descending,

bagian menurun,

and sigmoid colon,

dan kolon sigmoid,

which connects with the rectum and anus.

yang menghubungkan rektum dan dubur.

The small intestine delivers stool

Usus halus mengirim tinja

consisting of ingested food, bile, and digestive juices

terdiri dari makanan yang telah dicerna, cairan empedu, dan cairan pencernaan

to the large intestine.

menuju usus besar.

As this stool moves through the colon,

Saat tinja bergerak melalui usus besar,

the organ siphons off most of the water it contains,

organ ini mengambil banyak air pada makanan,

transforming it from liquid to solid.

mengubahnya dari cair menjadi padat.

The longer this transmission takes,

Semakin lama proses ini terjadi,

the more reabsorption occurs, resulting in increasingly solid stool.

semakin banyak penyerapan kembali terjadi, menghasilkan tinja yang semakin padat.

Once it reaches the sigmoid colon,

Saat mencapai usus sigmoid,

a final bout of reabsorption occurs before it enters the rectum,

penyerapan kembali terakhir terjadi, sebelum memasuki rektum,

distending its walls and telling the internal anal sphincter to relax.

menggembungkan dinding dan memerintahkan otot sfingter dubur dalam untuk longgar.

This is the point where you can usually decide whether to physically expel

Ini adalah titik di mana kamu bisa putuskan untuk mengeluarkan

or retain the stool.

atau menahan tinja.

That’s regulated by the pelvic floor muscles,

Hal tersebut diatur oleh otot dasar panggul,

particularly the puborectalis

khususnya puborektalis

and external anal sphincter.

dan otot sfingter dubur luar.

The puborectalis forms a sling-like formation around the rectum

Puborektalis berbentuk seperti kereta luncur di sekitar rektum

called the anorectal angle.

disebut sudut anorektal.

And when you voluntarily relax your external anal sphincter,

Saat kamu melonggarkan otot sfingter dubur luar secara sadar,

the stool is finally expelled.

tinja tersebut akhirnya dikeluarkan.

When you’re constipated, however,

Namun saat kamu mengalami sembelit

a desire to visit the bathroom isn't enough to coax your body into action.

hasrat ke kamar kecil tidak cukup untuk membujuk tubuh bekerja.

Usually there's two factors behind this problem:

Biasanya ada dua faktor di balik masalah ini:

the stool’s slow movement through the colon

gerakan tinja yang lambat melalui usus besar

and/or pelvic floor dysfunction.

dan/atau gangguan pada dasar panggul.

In the first, stool moves excessively slowly through the intestines,

Untuk yang pertama, tinja bergerak sangat pelan melalui usus,

causing over-absorption of liquid, which makes the stool dry and hard.

menyebabkan penyerapan cairan berlebih, membuat tinja menjadi kering dan keras.

With pelvic floor dysfunction,

Untuk gangguan di dasar panggul

stool becomes difficult to eliminate from the rectum

tinja menjadi sulit untuk dikeluarkan dari rektum

because of tightened pelvic floor muscles, or due to a pelvic organ prolapse,

karena pengencangan otot dasar panggul, atau karena turunnya organ panggul,

usually through childbirth or aging.

biasanya melalui persalinan atau penuaan.

Both of these problems make the anorectal angle more acute

Kedua masalah ini membuat sudut anorektal lebih akut

and it becomes difficult to expel waste.

dan menjadi sulit untuk membuang tinja.

To identify constipation precisely,

Untuk mengenal sembelit secara tepat,

researchers have developed metrics, such as the Bristol Stool Chart.

peneliti telah mengembangkan metode, seperti Grafik Bristol Stool.

Most people who look at that chart

Kebanyakan orang yang melihat grafik ini

will be able to tell they’ve experienced constipation before.

dapat mengatakan mereka sudah pernah mengalami sembelit sebelumnya.

When you’re on the toilet, you should ideally be in a squatting position.

Ketika di toilet, idealnya kamu harus berada dalam posisi jongkok.

With your buttocks firmly on the toilet seat,

Dengan pantat duduk rapat di kursi toilet,

you can elevate your feet on a stool

kamu bisa mengangkat kaki

and lean forwards with a straight back,

dan condong ke depan dengan punggung yang lurus,

which straightens the anorectal angle and eases the passage of waste.

yang meluruskan sudut anorektal dan memudahkan jalannya tinja.

Going a day without a bowel movement isn’t necessarily cause for alarm.

Sehari tanpa buang air besar tidak selalu menyebabkan bahaya.

But if you are experiencing chronic constipation,

Tetapi jika kamu mengalami sembelit yang kronis,

simple dietary and lifestyle changes,

diet sederhana dan perubahan pola hidup

like fibrous vegetables,

seperti sayuran berserat,

regular exercise,

olahraga teratur,

abdominal massage,

pijat perut,

and 6 to 8 cups of water per day

dan minum 6 hingga 8 gelas air per hari

may help restore your daily trip to the toilet.

dapat membantumu ketika buang air besar.