5 Things You Should Know About Back Pain | Body Stuff with Dr. Jen Gunter | TED

Back pain is one of the biggest reasons we seek medical care,

Translator: Qomariah Najmi Reviewer: Karina Prabowo

Nyeri punggung adalah salah satu alasan mengapa kita butuh perawatan medis,

and low back pain is listed as a leading cause of disability worldwide.

dan nyeri punggung bawah terdaftar sebagai penyebab utama disabilitas di dunia.

But there's a lot of misinformation out there,

Namun ada banyak informasi yang salah di luar sana,

and along with it, a lot of bad treatments.

dan bersama itu pula, banyak juga pengobatan buruk.

(Music)

(Musik)

[Body Stuff with Dr. Jen Gunter]

[Masalah tubuh dengan Dr. Jen Gunter]

So today, I want to bring up five things you should know about back pain.

Hari ini saya ingin menjelaskan 5 hal yang perlu Anda tahu tentang nyeri punggung.

One:

Pertama:

Back pain isn't just limited to the spine.

Nyeri punggung tak terbatas di tulang belakang.

Our back is made of bones called vertebrae

Punggung kita terbentuk atas vertebrae

that run from your neck to your tailbone.

yang menjalar dari leher sampai tulang ekor.

These vertebrae form the spinal column, which houses the spinal cord.

Vertebrae ini membentuk tulang belakang, tempat menampung sumsum tulang belakang.

Each vertebrae is also connected to the others by ligaments.

Tiap vertebrae juga tersambung dengan yang lainnya melalui ligamen.

Between each vertebrae are discs

Antara tiap vertebrae terdapat cakram

which provide cushion and help absorb and distribute pressure.

yang menyediakan bantalan, membantu menyerap, dan mendistribusi tekanan.

Within this structure of connections

Di dalam struktur hubungan ini

are also joints, muscles, tendons and nerves.

terdapat juga sendi, otot, tendon, dan saraf.

But our back isn't held up by just the spine.

Namun punggung kita tidak hanya ditopang oleh tulang belakang.

In fact, a lot of that work is done by our core,

Faktanya, banyak pekerjaan yang dilakukan dengan inti kita,

which includes our abdominal muscles,

yang mana mencakup otot perut kita,

low back muscles, hips and glutes and pelvic floor.

otot punggung belakang, pinggul, bokong, dan dasar panggul.

The muscles in our core take pressure off the rest of the spine.

Otot-otot di inti kita mengambil tekanan dari sisa tulang belakang.

Every day, we put all kinds of pressure on our backs

Setiap hari, kita menaruh berbagai macam tekanan di punggung kita

when we walk, stand, carry our groceries, lift boxes,

saat kita berjalan, berdiri, membawa barang belanja, mengangkat kotak,

and even when we sit.

dan bahkan saat kita duduk.

So it’s not only spinal pressure

Jadi, bukan hanya tekanan tulang belakang

but torn muscles or slipped discs that could be contributing to back pain.

tapi otot robek atau cakram tergelincir dapat juga menyebabkan nyeri punggung.

But pain itself is even more complex.

Tapi nyeri itu sendiri bahkan lebih rumit.

Often, it's how pain signals are processed in the nerves,

Seringkali, sinyal nyeri yang diproses di dalam saraf,

or in the brain

atau di dalam otak,

that perpetuates the pain.

yang membuat rasa nyerinya tetap.

Other factors, like stress and anxiety, can amplify pain.

Faktor-faktor lain, seperti tekanan dan kecemasan dapat pula memperkuat nyeri.

This complexity is why treating back pain can be so frustrating,

Kerumitan ini membuat kenapa merawat nyeri punggung itu dapat membuat frustrasi,

and why it's enticing to seek out all sorts of medically suspect care.

dan mengapa menarik untuk mencari berbagai pengobatan yang mencurigai secara medis.

Which leads me to two:

Hal ini membawaku pada poin kedua:

Chiropractic treatment is not backed by science.

Pengobatan kiropraktik tidak didasari oleh ilmu pengetahuan.

Going to chiropractors for spinal manipulation is very popular,

Mengunjungi chiropractor untuk manipulasi tulang punggung sangat populer terjadi

especially in the United States.

khususnya di Amerika Serikat.

But a study that looked at 45 systematic reviews

Namun sebuah studi yang tampak pada 45 tinjauan sistematis

found no evidence supporting chiropractic treatment

tidak menemukan bukti yang mendukung pengobatan kiropraktik

as effective for any medical condition.

efektif untuk kondisi medis apapun.

I'm not denying that people who visit chiropractors

Saya tak menyangkal bahwa orang yang datang ke chiropractor

sometimes feel better after a session,

terkadang merasa lebih baik,

but studies suggest that the comfort and relief from being touched

namun studi mengatakan kalau kenyamanan dan kelegaan dari disentuh itu

is most likely a placebo effect.

kemungkinan besar adalah efek plasebo.

This is also a reminder

Ini juga adalah pengingat

that chiropractic treatment can sometimes be dangerous.

bahwa pengobatan kiropraktik terkadang bisa membahayakan.

There are people who have suffered vascular strokes after neck adjustments.

Ada orang-orang yang menderita stroke vaskular setelah pengaturan leher.

Three:

Ketiga:

Imaging techniques like MRI or X-ray

Teknik pencitraan seperti MRI atau sinar X

don't always help with diagnosing back pain.

tidak selalu membantu dalam mendiagnosis nyeri punggung.

For instance, you can be in a lot of pain

Contohnya, Anda bisa dalam keadaan sangat nyeri,

and get an MRI showing a pristine spine with nothing out of the ordinary.

lalu MRI menunjukkan tulang belakang masih asli, dan tidak terjadi apa-apa.

Or you could have no pain whatsoever,

Atau Anda bisa saja tidak sedang nyeri apapun,

and an MRI could turn up abnormalities, like a bulging disc.

lalu MRI menunjukkan adanya kelainan seperti cakram yang menonjol.

What’s more, sometimes, when you do have pain,

Yang lebih parahnya, terkadang, ketika Anda sedang nyeri,

and abnormality on MRI may have nothing to do with it.

kelainan yang muncul di MRI bisa saja tidak ada hubungannya dengan nyeri itu.

Additionally, an MRI doesn't always capture what's happening with your muscles

Sebagai tambahan, MRI tidak selalu menangkap apa yang terjadi dengan ototmu

or tell us how pain is being processed in the brain.

atau memberi tahu kita bagaimana nyeri itu diproses di dalam otak.

There are instances when imaging helps to rule out a serious problem,

Terdapat contoh ketika pencitraan membantu menyingkirkan masalah serius,

especially after trauma or an accident,

terutama setelah ada trauma atau kecelakaan,

or if there are red flags,

atau jika ada bendera merah,

meaning warning signs for cancer or troubling neurological symptoms.

yang berarti tanda peringatan untuk kanker atau gejala neurologis yang mengganggu.

But for the majority of people with back pain,

Namun, untuk kebanyakan penderita nyeri punggung,

imaging has actually been associated with worse patient outcomes

pencitraan sebenarnya telah dikaitkan dengan hasil pasien yang lebih buruk

and unnecessary surgeries.

dan operasi yang tidak perlu.

Speaking of surgeries, four:

Omong-omong tentang operasi, keempat:

Back surgeries can sometimes do more harm than good.

Operasi punggung kadang bisa lebih menimbulkan kerugian daripada kebaikan.

Researchers analyzed studies on two types of spine surgery,

Para peneliti menganalisis studi pada dua tipe operasi tulang punggung,

lumbar spine fusion and lumbar spine decompression.

Fusi tulang belakang lumbar dan dekompresi tulang belakang lumbar.

They found that neither of these surgeries

Mereka menemukan bahwa kedua operasi tidak

was more effective than nonsurgical treatment,

lebih efektif dari pengobatan non-operasi,

which I'll get into in a bit.

yang mana akan Saya jelaskan setelah ini.

Finally, five:

Terakhir, kelima:

Physical therapy is a really good option for back pain.

Terapi fisik adalah pilihan yang sangat baik untuk nyeri punggung.

A well-designed physical therapy program

Program terapi fisik yang dirancang baik

can often be very effective at treating acute and chronic back pain.

seringkali bisa sangat efektif dalam mengobati nyeri punggung akut dan kronis.

But it does take work.

Namun, itu perlu waktu.

Good physical therapy involves not just assessments,

Terapi fisik yang baik melibatkan tidak hanya penilaian

but also a structured home exercise program,

tapi juga program latihan di rumah yang terstruktur,

which you need to do regularly.

yang Anda bisa lakukan secara rutin.

There are also multidisciplinary clinics that can offer multimodal therapy,

Terdapat pula klinik multidisiplin yang menyediakan terapi multimodal,

like medications, physical therapy, and, sometimes, injections.

seperti obat-obatan, terapi fisik, dan, kadang, suntikan.

What I'm saying is there isn't always an easy fix for back pain.

Yang Saya maksud disini yaitu tidak selalu ada cara mudah mengobati nyeri punggung.

The solutions take time

Solusinya membutuhkan waktu

and sometimes need a multipronged approach.

dan terkadang butuh pendekatan yang bercabang.

For now, you can show your back some love by staying active

Untuk sekarang, Anda bisa menyayangi punggung Anda dengan cara tetap aktif

and doing exercises that strengthen your muscles,

dan lakukan olahraga yang dapat memperkuat otot,

including your core.

termasuk bagian badan Anda.