Allan Jones: A map of the brain

Translator: Antonius Yudi Sendjaja Reviewer: Yustina Suryanti

Humans have long held a fascination

Manusia sudah lama terpesona

for the human brain.

dengan otak manusia.

We chart it, we've described it,

Kita memetakan, melukiskan,

we've drawn it,

dan menggambarkannya,

we've mapped it.

kita memetakannya.

Now just like the physical maps of our world

Lalu seperti peta fisik dari dunia kita

that have been highly influenced by technology --

yang telah banyak dipengaruhi oleh teknologi --

think Google Maps,

seperti Google Maps,

think GPS --

atau GPS --

the same thing is happening for brain mapping

hal yang sama juga terjadi dalam pemetaan otak

through transformation.

melalui transformasi ini.

So let's take a look at the brain.

Lalu mari kita melihat pada otak.

Most people, when they first look at a fresh human brain,

Kebanyakan orang saat pertama kali melihat otak manusia yang segar

they say, "It doesn't look what you're typically looking at

mereka berkata, "Itu tidak seperti apa yang biasa anda lihat

when someone shows you a brain."

saat ada orang yang menunjukkan sebuah otak."

Typically, what you're looking at is a fixed brain. It's gray.

Biasanya, yang Anda lihat adalah otak yang kaku, berwarna kelabu.

And this outer layer, this is the vasculature,

Dan lapisan luar ini, ini adalah pembuluh darah

which is incredible, around a human brain.

yang sangat luar biasa, mengelilingi otak manusia.

This is the blood vessels.

Ini adalah pembuluh darah.

20 percent of the oxygen

20 persen dari oksigen

coming from your lungs,

yang masuk ke paru-paru Anda,

20 percent of the blood pumped from your heart,

20 persen dari darah yang dipompa dari jantung Anda

is servicing this one organ.

melayani organ tubuh yang satu ini,

That's basically, if you hold two fists together,

yang ukurannya, jika Anda mengepalkan kedua tangan,

it's just slightly larger than the two fists.

ukurannya hanya sedikit lebih besar daripada kedua kepalan tangan ini.

Scientists, sort of at the end of the 20th century,

Ilmuwan, pada sekitar akhir abad 20

learned that they could track blood flow

menyadari bahwa mereka dapat melacak aliran darah

to map non-invasively

untuk memetakan kegiatan yang terjadi

where activity was going on in the human brain.

di otak manusia tanpa mengganggu otak.

So for example, they can see in the back part of the brain,

Sebagai contoh, mereka dapat melihat pada bagian belakang otak

which is just turning around there.

yang ada di sana.

There's the cerebellum; that's keeping you upright right now.

Itulah cerebellum, bagian yang membuat Anda tegak sekarang.

It's keeping me standing. It's involved in coordinated movement.

Bagian ini membuat saya tetap berdiri. Ia mengatur gerakan terkoordinasi.

On the side here, this is temporal cortex.

Bagian ini adalah temporal cortex.

This is the area where primary auditory processing --

Inilah bagian pengolahan pendengaran utama --

so you're hearing my words,

sehingga Anda bisa mendengar suara saya,

you're sending it up into higher language processing centers.

Anda mengirimkannya ke pusat pengolahan bahasa yang lebih tinggi.

Towards the front of the brain

Di bagian depan otak

is the place in which all of the more complex thought, decision making --

adalah tempat di mana pemikiran yang lebih sulit, pengambilan keputusan --

it's the last to mature in late adulthood.

inilah bagian yang paling akhir menjadi dewasa.

This is where all your decision-making processes are going on.

Inilah tempat di mana semua proses pengambilan keputusan dilakukan.

It's the place where you're deciding right now

Inilah tempat di mana saat ini Anda memutuskan

you probably aren't going to order the steak for dinner.

mungkin Anda tidak mau memesan steak untuk makan malam.

So if you take a deeper look at the brain,

Jadi jika Anda melihat otak lebih dalam

one of the things, if you look at it in cross-section,

jika Anda melihat pada penampang melintangnya,

what you can see

salah satu yang Anda lihat

is that you can't really see a whole lot of structure there.

adalah Anda tidak benar-benar melihat struktur yang utuh.

But there's actually a lot of structure there.

Namun ada banyak struktur di sana.

It's cells and it's wires all wired together.

Sel-sel dan kabelnya saling terhubung.

So about a hundred years ago,

Sekitar 100 tahun yang lalu,

some scientists invented a stain that would stain cells.

beberapa ilmuwan menemukan pewarna yang dapat menandai sel.

And that's shown here in the the very light blue.

Pewarna itu ditunjukkan dengan warna biru muda ini.

You can see areas

Anda bisa melihat daerah

where neuronal cell bodies are being stained.

di mana sel-sel tubuh normal sedang ditandai.

And what you can see is it's very non-uniform. You see a lot more structure there.

Dan yang Anda lihat pewarna ini tidak seragam. Anda melihat banyak sekali struktur di sana.

So the outer part of that brain

Jadi bagian luar dari otak itu

is the neocortex.

adalah neocortex.

It's one continuous processing unit, if you will.

Bisa dianggap sebuah unit pengolahan kontinu.

But you can also see things underneath there as well.

Namun Anda juga bisa melihat beberapa hal di bawahnya.

And all of these blank areas

Dan semua daerah kosong ini

are the areas in which the wires are running through.

adalah daerah di mana kabel-kabel itu berada.

They're probably less cell dense.

Mungkin daerah ini tidak terlalu padat.

So there's about 86 billion neurons in our brain.

Jadi ada sekitar 86 milyar neuron di dalam otak kita.

And as you can see, they're very non-uniformly distributed.

Dan seperti yang Anda lihat, mereka tersebar dengan tidak merata.

And how they're distributed really contributes

Dan bagaimana mereka tersebar benar-benar berkontribusi

to their underlying function.

pada fungsi mereka.

And of course, as I mentioned before,

Dan tentu saja, seperti yang telah saya sebutkan

since we can now start to map brain function,

karena kita dapat mulai memetakan fungsi otak,

we can start to tie these into the individual cells.

kita dapat mulai mengaitkan hal ini dengan sel-sel tunggal.

So let's take a deeper look.

Jadi mari kita melihat lebih jauh.

Let's look at neurons.

Mari kita melihat pada neuron,

So as I mentioned, there are 86 billion neurons.

jadi seperti yang saya sebutkan, ada 86 milyar neuron.

There are also these smaller cells as you'll see.

Ada juga sel-sel yang lebih kecil ini.

These are support cells -- astrocytes glia.

Ini adalah sel-sel pendukung -- astrosit glia.

And the nerves themselves

Dan sel saraf itu sendiri

are the ones who are receiving input.

adalah sel-sel yang menerima masukan.

They're storing it, they're processing it.

Mereka menyimpan dan mengolahnya.

Each neuron is connected via synapses

Setiap neuron terhubung dengan sinapsis

to up to 10,000 other neurons in your brain.

dengan hingga 10.000 neuron lain dalam otak Anda.

And each neuron itself

Dan setiap neuron itu sendiri

is largely unique.

sangat unik.

The unique character of both individual neurons

Sifat unik dari setiap neuron itu

and neurons within a collection of the brain

dan neuron di dalam bagian tertentu dari otak

are driven by fundamental properties

ditentukan oleh sifat-sifat dasar

of their underlying biochemistry.

dari biokimia dasarnya.

These are proteins.

Ini adalah protein

They're proteins that are controlling things like ion channel movement.

yang mengendalikan hal-hal seperti pergerakan saluran ion.

They're controlling who nervous system cells partner up with.

Protein ini mengendalikan siapa rekan dari sistem sel-sel syaraf.

And they're controlling

Dan mereka mengendalikan

basically everything that the nervous system has to do.

semua yang harus dilakukan oleh sistem syaraf.

So if we zoom in to an even deeper level,

Lalu jika kita memperbesarnya lebih jauh,

all of those proteins

semua protein ini

are encoded by our genomes.

tersandikan dalam genom kita.

We each have 23 pairs of chromosomes.

Kita semua masing-masing memiliki 23 pasang kromosom.

We get one from mom, one from dad.

Kita mendapat 1 dari ibu dan 1 dari ayah.

And on these chromosomes

Dan di dalam kromosom ini

are roughly 25,000 genes.

ada sekitar 25.000 gen

They're encoded in the DNA.

yang tersandikan di dalam DNA.

And the nature of a given cell

Dan sifat dasar dari setiap sel

driving its underlying biochemistry

dalam menentukan biokimia yang ada di dalamnya

is dictated by which of these 25,000 genes

ditentukan oleh gen mana di antara 25.000 gen itu

are turned on

yang aktif

and at what level they're turned on.

dan sejauh mana gen itu aktif.

And so our project

Jadi, proyek kami

is seeking to look at this readout,

adalah melihat pada bacaan ini,

understanding which of these 25,000 genes is turned on.

memahami gen yang mana yang diaktifkan dari 25.000 gen yang ada.

So in order to undertake such a project,

Jadi untuk melakukan proyek seperti ini,

we obviously need brains.

kami memerlukan otak.

So we sent our lab technician out.

Jadi kami mengirimkan teknisi lab kami.

We were seeking normal human brains.

Kami mencari otak manusia normal.

What we actually start with

Kami akhirnya mulai dari

is a medical examiner's office.

kamar otopsi.

This a place where the dead are brought in.

Inilah tempat penampungan orang meninggal.

We are seeking normal human brains.

Kami mencari otak manusia normal.

There's a lot of criteria by which we're selecting these brains.

Ada banyak syarat dalam memilih otak-otak ini.

We want to make sure

Kami ingin memastikan

that we have normal humans between the ages of 20 to 60,

bahwa kami mendapat otak orang normal berusia antara 20 hingga 60 tahun,

they died a somewhat natural death

mereka meninggal secara alami

with no injury to the brain,

tanpa cedera di otak,

no history of psychiatric disease,

tanpa sejarah penyakit kejiwaan,

no drugs on board --

tanpa obat-obatan --

we do a toxicology workup.

kami melakukan pemeriksaan racun.

And we're very careful

Dan kami sangat berhati-hati

about the brains that we do take.

dengan otak yang kami ambil.

We're also selecting for brains

Kami juga memilih otak

in which we can get the tissue,

di mana kami bisa mendapatkan jaringannya,

we can get consent to take the tissue

kami dapat memperoleh persetujuan untuk mengambil jaringan itu

within 24 hours of time of death.

dalam 24 jam setelah kematian.

Because what we're trying to measure, the RNA --

Karena apa yang kami coba ukur, RNA --

which is the readout from our genes --

yang merupakan bacaan dari gen kita --

is very labile,

sangat labil,

and so we have to move very quickly.

sehingga kami harus bergerak sangat cepat.

One side note on the collection of brains:

Salah satu catatan dalam mengambil otak ini:

because of the way that we collect,

karena cara kami mengambilnya

and because we require consent,

dan karena kami memerlukan persetujuan,

we actually have a lot more male brains than female brains.

kami mendapat lebih banyak otak pria dibandingkan otak wanita.

Males are much more likely to die an accidental death in the prime of their life.

Pria jauh lebih mungkin meninggal dalam usia emas kehidupannya.

And men are much more likely

Dan pria jauh lebih mungkin

to have their significant other, spouse, give consent

memiliki orang untuk memberi persetujuan, yaitu pasangannya,

than the other way around.

ketimbang sebaliknya.

(Laughter)

(Tawa)

So the first thing that we do at the site of collection

Jadi hal pertama yang kami lakukan saat mengambilnya

is we collect what's called an MR.

adalah kami mengambil apa yang disebut MR.

This is magnetic resonance imaging -- MRI.

Pemindaian resonansi magnetik -- MRI.

It's a standard template by which we're going to hang the rest of this data.

Ini adalah prosedur standar di mana kami akan meletakkan data selanjutnya.

So we collect this MR.

Jadi kami mengumpulkan data MR ini.

And you can think of this as our satellite view for our map.

Anda bisa menganggap ini adalah tampak atas dari peta kami.

The next thing we do

Selanjutnya

is we collect what's called a diffusion tensor imaging.

kami mengumpulkan apa yang disebut pencitraan penyebaran otot.

This maps the large cabling in the brain.

Pencitraan ini memetakan kabel-kabel besar di otak.

And again, you can think of this

Dan Anda dapat membayangkan hal ini

as almost mapping our interstate highways, if you will.

hampir seperti memetakan jalan raya antarnegara bagian.

The brain is removed from the skull,

Otak ini dipisahkan dari tengkorak

and then it's sliced into one-centimeter slices.

lalu diiris menjadi irisan setebal 1 cm.

And those are frozen solid,

Selanjutnya otak dibekukan

and they're shipped to Seattle.

dan dikirim ke Seattle.

And in Seattle, we take these --

Dan di Seattle, kami mengambil ini --

this is a whole human hemisphere --

ini adalah belahan manusia --

and we put them into what's basically a glorified meat slicer.

dan kami menaruhnya di dalam pemotong daging yang "mulia."

There's a blade here that's going to cut across

Di sana ada pisau yang akan memotong

a section of the tissue

bagian dari jaringan ini

and transfer it to a microscope slide.

dan memindahkannya ke kaca objek mikroskop.

We're going to then apply one of those stains to it,

Kami akan memasukkan pewarna ke dalamnya

and we scan it.

dan memindainya.

And then what we get is our first mapping.

Lalu apa yang kami dapatkan adalah peta pertama.

So this is where experts come in

Jadi di sinilah para ahli terlibat

and they make basic anatomic assignments.

dan mereka membuat anatomi dasarnya.

You could consider this state boundaries, if you will,

Anda dapat menganggap garis-garis yang cukup luas itu

those pretty broad outlines.

sebagai batas negara bagian.

From this, we're able to then fragment that brain into further pieces,

Dari sana, kita dapat memotong otak itu menjadi bagian-bagian kecil

which then we can put on a smaller cryostat.

yang dapat kita masukkan ke dalam alat pembeku yang lebih kecil.

And this is just showing this here --

Dan ini hanyalah contohnya --

this frozen tissue, and it's being cut.

jaringan beku ini sedang dipotong.

This is 20 microns thin, so this is about a baby hair's width.

Jaringan ini tebalnya 20 mikron, setebal sekitar rambut bayi.

And remember, it's frozen.

Dan ingat, jaringan ini beku.

And so you can see here,

Dan anda bisa melihat,

old-fashioned technology of the paintbrush being applied.

kami menerapkan teknologi lama bernama kuas.

We take a microscope slide.

Kami mengambil kaca objek mikroskop.

Then we very carefully melt onto the slide.

Lalu kami melelehkannya dengan hati-hati.

This will then go onto a robot

Lelehan ini akan dipasang ke robot

that's going to apply one of those stains to it.

yang akan memasukkan pewarna ke dalamnya.

And our anatomists are going to go in and take a deeper look at this.

Dan ahli anatomi kami akan datang dan melihat lebih jauh akan hal ini.

So again this is what they can see under the microscope.

Kembali, inilah apa yang mereka dapat lihat di bawah mikroskop.

You can see collections and configurations

Anda bisa melihat kumpulan dan susunan

of large and small cells

dari sel-sel besar dan kecil

in clusters and various places.

dalam gugusan dan di berbagai tempat.

And from there it's routine. They understand where to make these assignments.

Selanjutnya hanya prosedur rutin. Mereka paham apa yang harus dilakukan.

And they can make basically what's a reference atlas.

Dan mereka dapat membuat peta panduan.

This is a more detailed map.

Ini adalah peta yang lebih rinci.

Our scientists then use this

Ilmuwan kami menggunakan peta ini

to go back to another piece of that tissue

untuk kembali pada jaringan itu

and do what's called laser scanning microdissection.

dan melakukan apa yang disebut pemindaian laser pembedahan mikro.

So the technician takes the instructions.

Jadi para teknisi mengambil petunjuknya.

They scribe along a place there.

Mereka menuliskannya di sana.

And then the laser actually cuts.

Lalu laser itu mulai memotong.

You can see that blue dot there cutting. And that tissue falls off.

Anda melihat titik-titik biru yang terpotong itu. Dan jaringannya terlepas.

You can see on the microscope slide here,

Anda dapat melihat pada penampang mikroskopis ini,

that's what's happening in real time.

itulah yang sedang terjadi.

There's a container underneath that's collecting that tissue.

Di bawahnya ada wadah yang mengumpulkan jaringan ini.

We take that tissue,

Kami mengambil jaringan ini

we purify the RNA out of it

dan memurnikan RNAnya

using some basic technology,

menggunakan teknologi dasar

and then we put a florescent tag on it.

lalu kami menandainya dengan floresens.

We take that tagged material

Kami mengambil bahan itu

and we put it on to something called a microarray.

dan meletakkannya di wadah yang disebut mikroarray.

Now this may look like a bunch of dots to you,

Mungkin ini hanya tampak seperti titik-titik bagi Anda,

but each one of these individual dots

namun setiap titik ini

is actually a unique piece of the human genome

sebenarnya bagian unik dari genom manusia

that we spotted down on glass.

yang kami lihat dengan kaca.

This has roughly 60,000 elements on it,

Genom ini memiliki sekitar 60.000 elemen,

so we repeatedly measure various genes

jadi kami mengukur berbagai macam gen berulang-ulang

of the 25,000 genes in the genome.

dari 25.000 gen di dalam genom ini.

And when we take a sample and we hybridize it to it,

Lalu kami mengambil contoh dan menggabungkannya,

we get a unique fingerprint, if you will,

kami lalu mendapat sidik jari yang unik,

quantitatively of what genes are turned on in that sample.

secara quantitatif mengenai gen apa yang aktif pada contoh ini.

Now we do this over and over again,

Kami melakukan ini berulang-ulang,

this process for any given brain.

pada semua otak yang ada.

We're taking over a thousand samples for each brain.

Kami mengambil lebih dari seribu contoh untuk setiap otak.

This area shown here is an area called the hippocampus.

Daerah yang ditunjukkan di sini disebut hippocampus

It's involved in learning and memory.

yang terlibat dalam pembelajaran dan ingatan.

And it contributes to about 70 samples

Dan bagian ini meliputi 70 contoh

of those thousand samples.

dari ribuan contoh itu.

So each sample gets us about 50,000 data points

Jadi setiap contoh memberikan kami sekitar 50.000 titik data

with repeat measurements, a thousand samples.

dengan pengukuran berulang, dengan seribu contoh.

So roughly, we have 50 million data points

Jadi kami memiliki sekitar 50 juta titik data

for a given human brain.

untuk setiap otak manusia.

We've done right now

Saat ini kami telah menyelesaikan

two human brains-worth of data.

data dari 2 otak manusia.

We've put all of that together

Kami menggabungkannya

into one thing,

menjadi satu hal

and I'll show you what that synthesis looks like.

dan saya akan menunjukkan bagaimana penampakannya.

It's basically a large data set of information

Ini adalah sekelompok data yang besar

that's all freely available to any scientist around the world.

yang tersedia dengan gratis bagi semua ilmuwan di seluruh dunia.

They don't even have to log in to come use this tool,

Mereka bahkan tidak perlu mendaftar untuk menggunakannya,

mine this data, find interesting things out with this.

untuk mengambil data ini dan menemukan hal-hal menarik di sana.

So here's the modalities that we put together.

Inilah pengandaian yang kita satukan bersama.

You'll start to recognize these things from what we've collected before.

Anda akan mulai mengenali hal ini dari apa yang telah kami ambil sebelumnya.

Here's the MR. It provides the framework.

Inilah MR, yang menyediakan kerangka bagi hal itu.

There's an operator side on the right that allows you to turn,

Ada bagian operator di sebelah kanan yang memungkinkan Anda memutar,

it allows you to zoom in,

juga memperbesar

it allows you to highlight individual structures.

dan menandai struktur-struktur tunggal.

But most importantly,

Namun yang paling penting,

we're now mapping into this anatomic framework,

kami kini memetakannya dalam kerangka anatomi,

which is a common framework for people to understand where genes are turned on.

yang merupakan kerangka umum bagi orang-orang untuk memahami gen mana yang aktif.

So the red levels

Jadi warna merah itu

are where a gene is turned on to a great degree.

menunjukkan gen yang sangat aktif.

Green is the sort of cool areas where it's not turned on.

Hijau adalah daerah sejuk di mana gen itu tidak aktif.

And each gene gives us a fingerprint.

Dan setiap gen memberikan sidik jari.

And remember that we've assayed all the 25,000 genes in the genome

Harap diingat bahwa kami menguji 25.000 gen di dalam genom

and have all of that data available.

dan memiliki semua data itu.

So what can scientists learn about this data?

Jadi apa yang dapat dipelajari para ilmuwan dari data ini?

We're just starting to look at this data ourselves.

Kami baru saja mulai melihat sendiri pada data ini.

There's some basic things that you would want to understand.

Ada beberapa hal dasar yang ingin Anda pahami.

Two great examples are drugs,

Dua contoh yang bagus adalah obat-obatan,

Prozac and Wellbutrin.

Prozac and Wellbutrin

These are commonly prescribed antidepressants.

Ini adalah obat antidepresi yang biasa diresepkan.

Now remember, we're assaying genes.

Ingatlah bahwa kami menguji gen ini.

Genes send the instructions to make proteins.

Gen-gen ini mengirimkan petunjuk untuk membuat protein.

Proteins are targets for drugs.

Protein adalah sasaran obat-obatan.

So drugs bind to proteins

Sehingga obat-obatan terikat pada protein

and either turn them off, etc.

dan akan menonaktifkan atau melakukan hal lainnya.

So if you want to understand the action of drugs,

Jadi jika Anda ingin memahami pengaruh dari obat-obatan,

you want to understand how they're acting in the ways you want them to,

Anda ingin memahami bagaimana obat itu bereaksi dalam cara yang Anda inginkan

and also in the ways you don't want them to.

dan dalam cara yang tidak Anda inginkan.

In the side effect profile, etc.,

Contohnya dalam efek sampingnya,

you want to see where those genes are turned on.

Anda ingin melihat di mana gen-gen yang diaktifkan itu.

And for the first time, we can actually do that.

Dan untuk pertama kalinya, kami dapat melakukan hal itu.

We can do that in multiple individuals that we've assayed too.

Kami dapat melakukannya dalam otak banyak orang yang kami uji.

So now we can look throughout the brain.

Jadi kami dapat melihat melalui otak

We can see this unique fingerprint.

dan melihat sidik jari unik itu.

And we get confirmation.

Dan kita dapat memastikan

We get confirmation that, indeed, the gene is turned on --

bahwa, gen-gen ini sungguh menjadi aktif --

for something like Prozac,

karena sesuatu seperti Prozac,

in serotonergic structures, things that are already known be affected --

dalam struktur serotonergik, hal-hal yang sudah diketahui terkena pengaruhnya --

but we also get to see the whole thing.

namun kami juga dapat melihat gambaran besarnya.

We also get to see areas that no one has ever looked at before,

Kami juga melihat daerah yang belum pernah dilihat sebelumnya

and we see these genes turned on there.

dan kami melihat gen-gen itu diaktifkan.

It's as interesting a side effect as it could be.

Efek samping ini dapat menjadi sangat menarik.

One other thing you can do with such a thing

Hal lain yang dapat Anda lakukan dengan itu

is you can, because it's a pattern matching exercise,

adalah, karena ini adalah sistem pencocokan pola

because there's unique fingerprint,

dan karena ada sidik jari yang unik,

we can actually scan through the entire genome

kami dapat memindai seluruh genom ini

and find other proteins

dan menemukan protein lain

that show a similar fingerprint.

yang menunjukkan sidik jari yang sama.

So if you're in drug discovery, for example,

Sehingga jika Anda bekerja untuk menemukan obat,

you can go through

Anda dapat melihat

an entire listing of what the genome has on offer

seluruh daftar yang mungkin dari genom itu

to find perhaps better drug targets and optimize.

untuk menemukan sasaran yang lebih baik dan mengoptimalkannya.

Most of you are probably familiar

Kebanyakan dari Anda mungkin akrab

with genome-wide association studies

dengan kajian yang berhubungan dengan genom

in the form of people covering in the news

di mana orang-orang meliput berita

saying, "Scientists have recently discovered the gene or genes

yang mengatakan, "Para ilmuwan telah menemukan gen

which affect X."

yang mempengaruhi X."

And so these kinds of studies

Jadi kajian seperti ini

are routinely published by scientists

diterbitkan secara rutin oleh para ilmuwan

and they're great. They analyze large populations.

dan mereka luar biasa. Mereka menganalisis banyak data.

They look at their entire genomes,

Mereka melihat seluruh genomnya

and they try to find hot spots of activity

dan mereka mencoba menemukan pusat kegiatan

that are linked causally to genes.

yang terhubung dengan gen ini.

But what you get out of such an exercise

Namun apa yang Anda dapatkan dari hal itu

is simply a list of genes.

hanyalah daftar gen

It tells you the what, but it doesn't tell you the where.

yang memberitahukan tentang apa, namun tidak memberitahu di mana.

And so it's very important for those researchers

Jadi penemuan sumber daya ini

that we've created this resource.

akan sangat penting bagi para ilmuwan itu.

Now they can come in

Kini mereka dapat bekerja

and they can start to get clues about activity.

dan mulai mendapat petunjuk tentang kegiatan itu.

They can start to look at common pathways --

Mereka dapat mulai melihat rute umum --

other things that they simply haven't been able to do before.

suatu cara lain yang belum pernah dapat mereka lakukan sebelumnya.

So I think this audience in particular

Jadi saya rasa para penonton di sini

can understand the importance of individuality.

dapat memahami pentingnya suatu kepribadian.

And I think every human,

Dan saya rasa setiap manusia

we all have different genetic backgrounds,

memiliki latar belakang genetik yang berbeda,

we all have lived separate lives.

kita semua hidup secara terpisah.

But the fact is

Namun pada kenyataannya

our genomes are greater than 99 percent similar.

genom kita lebih dari 99 persen serupa.

We're similar at the genetic level.

Kita semua serupa dalam tingkatan genetik.

And what we're finding

Dan apa yang kami temukan

is actually, even at the brain biochemical level,

adalah , bahkan pada tingkat biokimia otak,

we are quite similar.

kita semua cukup serupa.

And so this shows it's not 99 percent,

Dan tingkat keserupaannya bukanlah 99 persen,

but it's roughly 90 percent correspondence

namun sekitar 90 persen

at a reasonable cutoff,

dengan tingkat penyisihan tertentu,

so everything in the cloud is roughly correlated.

jadi pada dasarnya semuanya berhubungan.

And then we find some outliers,

Lalu kami menemukan beberapa keganjilan,

some things that lie beyond the cloud.

bebarapa hal di luar kewajaran.

And those genes are interesting,

Dan gen-gen itu sangat menarik

but they're very subtle.

namun juga sangat tersembunyi.

So I think it's an important message

Jadi saya rasa ini adalah pesan

to take home today

yang penting untuk dibawa,

that even though we celebrate all of our differences,

bahwa walaupun kita mensyukuri semua perbedaan kita,

we are quite similar

kita cukup serupa

even at the brain level.

bahkan pada tingkatan otak.

Now what do those differences look like?

Kini bagaimana perbedaan itu?

This is an example of a study that we did

Ini adalah contoh kajian yang kami lakukan

to follow up and see what exactly those differences were --

untuk menindaklanjuti tentang bagaimana perbedaan itu sebenarnya --

and they're quite subtle.

dan perbedaan itu cukup tersembunyi.

These are things where genes are turned on in an individual cell type.

Ini adalah tempat di mana gen menjadi aktif pada sel tunggal.

These are two genes that we found as good examples.

Ini adalah dua gen yang kami anggap merupakan contoh yang bagus.

One is called RELN -- it's involved in early developmental cues.

Salah satunya adalah RELN -- yang berhubungan dengan perkembangan awal.

DISC1 is a gene

DISC1 adalah gen

that's deleted in schizophrenia.

yang hilang pada penderita skizofrenia.

These aren't schizophrenic individuals,

Orang ini bukan penderita skizofrenia,

but they do show some population variation.

namun mereka menunjukkan variasi populasi.

And so what you're looking at here

Jadi apa yang Anda lihat di sini

in donor one and donor four,

pada pendonor pertama dan keempat,

which are the exceptions to the other two,

yang merupakan pengecualian dibandingkan dua donor lainnya,

that genes are being turned on

bahwa gen yang aktif

in a very specific subset of cells.

pada kelompok sel yang khusus.

It's this dark purple precipitate within the cell

Warna ungu gelap ini mengendap di dalam sel

that's telling us a gene is turned on there.

yang memberi tahu bahwa gen ini diaktifkan.

Whether or not that's due

Apakah hal itu merupakan petunjuk

to an individual's genetic background or their experiences,

akan latar belakang genetik atau pengalaman orang itu,

we don't know.

kami masih tidak tahu.

Those kinds of studies require much larger populations.

Kajian seperti ini memerlukan contoh yang jauh lebih banyak.

So I'm going to leave you with a final note

Jadi saya akan meninggalkan satu catatan

about the complexity of the brain

tentang kompleksitas dari otak

and how much more we have to go.

dan seberapa jauh lagi kita harus melangkah.

I think these resources are incredibly valuable.

Saya rasa sumber daya ini sangatlah berharga.

They give researchers a handle

Mereka memberikan pegangan kepada para ilmuwan

on where to go.

tentang ke mmana harus melangkah.

But we only looked at a handful of individuals at this point.

Namun kami hanya melihat beberapa orang pada saat ini.

We're certainly going to be looking at more.

Sudah pasti kami akan melihat lebih banyak orang lagi.

I'll just close by saying

Saya akan menutup dengan mengatakan

that the tools are there,

bahwa alatnya ada di sana

and this is truly an unexplored, undiscovered continent.

dan ini adalah daratan yang belum ditemukan dan terjamah.

This is the new frontier, if you will.

Ini adalah batas yang baru.

And so for those who are undaunted,

Jadi bagi mereka yang tidak takut

but humbled by the complexity of the brain,

namun kesulitan akan kompleksitas otak,

the future awaits.

masa depan telah menanti.

Thanks.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)