How to overcome apathy and find your power | Dolores Huerta

Translator: Theodorency Sitanggang Reviewer: Ade Indarta

I want to start out with quoting Helen Keller,

Saya ingin memulai dengan kutipan Hellen Keller,

that great woman that we all admire.

Perempuan hebat yang kita semua kagumi.

And she had a statement that is very profound,

Dan dia punya sebuah pernyataan yang sangat mendalam,

and this statement is

Pernyataan tersebut adalah

that science has been able to find cures for many evils,

Ilmu pengetahuan bisa menyembuhkan banyak sekali hal buruk,

but never the greatest evil of all in human beings,

tapi ia tidak bisa menyembuhkan yang terburuk dari manusia,

and that evil is apathy.

hal terburuk itu adalah ketidakacuhan.

So, we know that apathy really costs us a lot,

Jadi, kita tahu ketidakacuhan sangat merugikan kita

especially in our democracy.

terutama dalam demokrasi kita.

And when we think of why people do not get involved,

Dan ketika kita bertanya kenapa orang-orang tidak mau terlibat,

why they do not become activists,

kenapa mereka tidak mau menjadi aktivis,

it's often that people are so worn down with their own familial responsibilities,

sering kali orang begitu lelah dengan tanggung jawab keluarga mereka sendiri,

and women especially.

dan terutama wanita.

You know, women, they have so many inhibitions.

Kalian tahu, perempuan punya banyak hambatan.

Many of them have suffered so much trauma in their lives,

Banyak dari mereka mengalami begitu banyak trauma dalam hidup mereka.

so many aggressions in their lives.

Begitu banyak serangan di hidup mereka.

And so it's very hard for them to realize that they have leadership capacities.

Dan sangat sulit sekali untuk mereka menyadari kalau mereka punya daya pimpin.

That they can get out there, and they could change the world.

Bahwa mereka bisa keluar, dan mengubah dunia

Another thing that many women --

Satu hal lagi yang banyak wanita--

we think that we have to do everything.

kita berpikir kita harus melakukan semua.

That we are the only ones responsible for our families,

Bahwa kitalah satu-satunya yang bertanggung jawab atas keluarga kita.

and it is so hard for us to delegate

dan sangat sulit untuk kita melimpahkan tanggung jawab tersebut

and just get others to help us do the duties that we are responsible for.

dan meminta tolong untuk membantu kita melakukan yang jadi tanggung jawab kita

We feel embarrassed or we feel guilty.

Kita merasa malu atau merasa bersalah.

But we know that we have to make this happen,

Tapi kita tahu kita harus mewujudkannya.

because if not, we will never have time to be able to volunteer

karena bila tidak, kita tidak akan punya waktu untuk menjadi sukarelawan

to help on these many causes that are now facing us.

untuk membantu masalah-masalah yang saat ini kita hadapi.

One of the areas that women can give up a little bit of time

salah satu area yang wanita bisa berikan sedikit waktu lebih

and that is in shopping, OK?

dan itu adalah berbelanja, benar?

(Laughter)

(suara tawa)

And especially when we go out there

Dan terutama saat kita keluar

shopping for things that we don't even need.

membeli yang sebenarnya tidak kita perlukan.

(Laughter)

(Suara tawa)

You know, you never saw a hearse with a U-Haul behind it.

Anda tidak pernah melihat mobil jenazah dan mobil barang di belakangnya

(Laughter)

(Suara tawa)

We have to live simply, so that others can simply live.

Kita harus hidup sederhana, agar orang lain bisa hidup.

And when we think of the kind of inheritance

Dan saat kita berpikir mengenai tipe peninggalan

that we want to leave to our children or our grandchildren,

yang ingin kita tinggalkan ke anak-anak atau cucu-cucu kita,

think of leaving them a legacy of justice.

tinggalkanlah peninggalan mengenai keadilan.

This is a legacy that they can not only imitate,

ini adalah peninggalan yang tidak saja dapat dicontoh,

but they can be proud of for the rest of their lives.

tapi juga mereka banggakan selama sisa hidup mereka.

If we leave them a lot of material goods, all they're going to do is fight,

Jika kita tinggalkan dengan banyak barang, mereka hanya akan bertengkar,

and they're going to hate each other.

dan mereka akan saling benci.

Just remember that, when we think about what we're doing.

ingat itu, saat kita berpikir mengenai apa yang kita lakukan.

The other thing that we have to do to liberate our women, eventually,

hal lain yang harus kita lakukan untuk membebaskan perempuan, pada akhirnya

so that we can do the kind of volunteer work that we need to do

agar kita dapat melakukan pekerjaan sukarela yang perlu kita lakukan

to change this world,

untuk mengubah dunia ini,

is we have to have a different kind of an education for our young women.

kita harus memiliki jenis pendidikan yang berbeda untuk wanita muda kita,

Unfortunately, in our societies around the world,

Sayangnya, di masyarakat di seluruh dunia,

women are taught to be victims.

wanita diajarkan untuk menjadi korban.

Women are not taught that they are going to have to defend themselves,

Wanita tidak diajarkan mereka harus membela diri mereka sendiri,

that they're going to have to support themselves

mereka akan harus mendukung diri mereka sendiri

and they have to protect themselves.

dan mereka harus melindungi diri sendiri

Because, you know, when we actually look at the animal kingdom,

Karena apabila kita lihat kerajaan hewan,

and we see who are the most ferocious, the male or the female?

dan kita lihat siapa yang lebih ganas jantan atau betina?

We know it's the female, right?

kita tahu adalah betina, betul?

So something went wrong with us at the top of that animal kingdom as women.

jadi ada yang salah dengan kita di puncak kerajaan hewan sebagai wanita.

(Laughter)

(Suara tawa)

So I want to give you an example of how I found my voice.

Saya ingin memberikan contoh tentang saya menemukan suara saya.

And I was very fortunate in that, when I was 25 years old,

Saya sangat beruntung sebab, ketika saya berumur 25 tahun,

I met a gentleman named Fred Ross Sr.,

saya bertemu seorang pria bernama Fred Ross Sr.,

who organized a chapter of a group called the Community Service Organization

yang mengatur suatu kelompok bernama Organisasi Layanan Masyarakat

in my hometown of Stockton, California.

d kampung halaman saya Stockton, California.

This was a grassroots organization, and I was recruited to be a volunteer.

Ini adalah organisasi rakyat biasa, dan saya direkrut menjadi sukarelawan

So, one day, while we were sitting in the office,

Jadi, suatu hari, saat kita sedang duduk di kantor,

a farm worker comes in.

seorang pekerja di pertanian datang.

And he's paralyzed, he can hardly walk, he has a crutch.

Dan dia lumpuh, dia hampir tidak dapat berjalan, dia menggunakan penopang.

And he needs help.

Dan dia membutuhkan bantuan

He needs someone to help him go down to the welfare office

Dia butuh orang membantunya pergi ke kantor kesejahteraan

and make an application.

dan membuat aplikasi.

So, I volunteered to do that.

Jadi, saya mengajukan diri melakukannya.

But when I got to the welfare office,

Tapi saat saya sampai di kantor kesejahteraan,

they would not let me make an application for this gentleman.

mereka tidak mengizinkan saya membuat aplikasi untuk Bapak itu.

So I didn't know what to do, I was at a loss.

Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan, saya bingung.

So I went back to the office, and I told Mr. Ross,

Saya kembali ke kantor, dan saya beri tahu Pak Ross,

"They won't let me make an application."

"Mereka tidak mengizinkan saya membuat aplikasi."

And he said to me, very sternly,

Dan dia berkata pada saya, dengan sangat tegas,

"You go right back down to that welfare office,

"Kamu kembali ke kantor kesejahteraan itu,

and you demand to see a supervisor.

dan kamu menuntut untuk bertemu pengawas.

And you demand that they let him make an application."

lalu kamu menuntut agar mereka mengizinkan ia membuat aplikasi."

And I thought, "Wow, I can do that?"

Dan saya berpikir, "Aku dapat lakukan itu?"

(Laughter)

(Suara tawa)

So I thought about it,

Jadi saya berpikir,

and I kind of overcame my anxieties and my fears.

dan saya agak mengatasi kecemasan dan kekhawatiran saya.

I went down to the welfare office and I demanded to see the supervisor.

saya ke kantor kesejahteraan dan saya menuntut bertemu dengan pengawas

Sure enough, he came out,

Dan tentu, dia muncul,

and they had to let Mr. Ruiz make an application for welfare.

dan mereka harus mengizinkan Tuan Ruiz membuat aplikasi kesejahteraan.

And he got his disability for himself and his family.

Dan dia mendapat tunjangan cacat untuk dirinya dan keluarganya.

But that taught me a lesson.

Tapi hal itu mengajarkan saya.

That taught me that I had a voice.

Hal itu mengajarkan saya bahwa saya memiliki suara.

Well, Mr. Ross also taught many of us many other things, including Cesar Chavez

Pak Ross juga mengajarkan banyak dari kami banyak hal, termasuk Cesar Chavez

and many other volunteers.

dan banyak sukarelawan lainnya.

And he taught us not only that we can make demands of people,

Dan dia mengajarkan kami tidak hanya kita dapat menuntut dari orang-orang

especially our public officials.

terutama pejabat publik kita.

And this is something we should always keep in mind:

Ini sesuatu yang harus kita ingat:

every public official -- guess what -- they work for us.

setiap pejabat publik -- Anda tahu -- mereka bekerja untuk kita.

Because we pay their salaries with out taxes.

Karena kita membayar gaji mereka dengan pajak.

And they are actually our servants.

Dan mereka sebenarnya adalah pelayan kita.

Some of them turn out to be leaders, but not all of them.

Beberapa menjadi pemimpin. tapi tidak semuanya.

(Laughter)

(Suara tawa)

Once in a while we get a leader out of there.

Sesekali kita mendapatkan pemimpin dari sana.

The other thing that Mr. Ross taught us is that voting is extremely important.

Hal lain yang Pak Ross ajarkan adalah memilih adalah sangat penting.

And not just voting,

Dan bukan hanya memilih,

but going out there and getting other people to vote.

tapi pergi keluar sana dan mengajak orang lain untuk memilih.

Going door to door.

Pergi dari pintu ke pintu.

Phone banking, talking to voters,

Melalui telepon, berbicara kepada pemilih,

because many voters have a lot of doubts and they don't know how to vote.

karena banyak pemilih memiliki keraguan dan mereka tidak tahu cara memilih.

And unfortunately,

Dan sayangnya,

we know that in many countries people are not allowed to vote

kita tahu di banyak negara orang-orang tidak diizinkan memilih

because we have voter suppression in other countries,

karena ada tekanan bagi pemilih di negara lain,

like we do here in the United States of America.

seperti di sini di Amerika Serikat.

But the thing is, if we can get out there as individuals

Tapi masalahnya, bila kita bsa keluar sebagai individu

and talk to people, so we can remove their apathy

dan berbicara kepada orang-orang, dan menghilangkan ketidakacuhan mereka

and make sure that they can vote.

dan meyakinkan bahwa mereka dapat memilih.

So, I want to give you an example of a woman in our foundation,

Saya ingin memberikan contoh mengenai seorang wanita di yayasan kami,

the Dolores Huerta Foundation,

the Dolores Huerta Foundation

and just to show you that sometimes people have power,

dan menunjukan kepada Anda kadang-kadang orang memiliki kekuasaan,

but they don't know it.

tapi tidak mengetahuinya.

But once they find it, they do miraculous things.

tapi begitu mereka mengetahuinya mereka melakukan hal ajaib

So, Leticia Prado is an immigrant from Mexico,

Leticia Prado adalah imigran dari meksiko

only has a sixth-grade education

hanya menyelesaikan pendidikan kelas enam

and speaks very limited English.

dan berbicara bahasa Inggris yang sangat terbatas.

But she was very concerned

Tapi dia sangat prihatin

because the children at the middle school in their town called Weedpatch --

karena murid SMP di kotanya yang bernama Weedpatch --

this is in California, Central Valley --

ini di California Central Valley --

they couldn't go out and play in the schoolyard,

mereka tidak dapat keluar dan bermain di halaman sekolah,

because the air quality is so bad

karena kualitas udara yang sangat buruk

in the southern part of Kern County, California

di wilayah Kern bagian selatan, California

in our United States of America.

Amerika Serikat

So she and her husband went out there, and they passed a bond issue

Dia dan suaminya ke sana mempermasalahkan soal kontrak

to build a brand new, state-of-the-art gymnasium

untuk membangun pusat olahraga baru yang canggih

for the kids at their middle school.

untuk anak-anak di SMP mereka.

That was a big success.

Hal itu sangat sukses.

Then she heard a rumor

lalu dia mendengar kabar angin

that the principal was going to end the breakfast program

bahwa kepala sekolah akan menghentikan program sarapan

for the farm worker children,

bagi anak-anak petani

because the principal thought it was just too much paperwork.

karena kepala sekolah berpikir terlalu banyak pekerjaan administrasi.

So, Leticia got herself elected to the school board.

Jadi, Leticia maju menjadi dewan sekolah.

And they kept the breakfast program, and she got rid of the principal.

Dan program sarapan terus berlanjut, dan dia menyingkirkan kepala sekolah itu.

(Laughter)

(suara tawa)

(Applause)

(tepuk tangan)

So there were other rumors

Lalu ada kabar angin lain

about some corruption in the local water district.

tentang korupsi di distrik air setempat.

So, Leticia got herself elected to the water district.

Leticia terpilih di distrik air.

Then she looked into all of the finances of the water district

Lalu dia memeriksa semua keuangan dari distrik air

and found there was 250,000 dollars missing from their bank account.

dan menemukan ada 250.000 dolar hilang dari rekening bank mereka.

So, Leticia called in the grand jury, and several arrests have been made.

Leticia kemudian memanggil Juri utama, dan terjadilah beberapa penangkapan.

And this is just an example of a woman who never went to high school,

Dan ini hanyalah contoh mengenai wanita yang tidak mengikuti SMU

never went to college,

tidak menjalani kuliah,

but she found her power.

tapi menemukan kekuatannya.

And in addition, she has recruited other people in the community

selain itu, dia merekrut orang lain di masyarakat

to also run for public office,

untuk juga bekerja di kantor publik,

and guess what -- they've all gotten themselves elected.

dan ternyata -- mereka semua terpilih

So, I take that Leticia really embodies

Jadi, Leticia benar-benar mewujudkan

something that Coretta Scott King said.

sesuatu yang Coretta Scot King katakan

And I want to share this with you. Coretta Scott King said,

Dan saya ingin membaginya dengan Anda. Kata Coretta Scott King,

"We will never have peace in the world until women take power."

"Tidak akan ada kedamaian di dunia sampai wanita mengambil alih."

(Applause)

(tepuk tangan)

Now, I have amended that statement to say

Saya telah mengubah kalimat itu menjadi

that we will never have peace in the world until feminists take power.

tidak akan ada kedamaian di dunia sampai feminis mengambil alih.

(Laughter)

(suara tawa)

Because we know there is a difference, right?

Karena kita tahu bahwa ada perbedaannya, kan?

Not only that, but if we want to define what is a feminist --

Bukan hanya itu, tapi bila kita ingin mendefinisikan apa itu feminis --

a person who stands up for reproductive rights,

orang yang memperjuangkan hak reproduksi,

for immigrants' rights, for the environment,

hak imigran, hak untuk lingkungan,

for LGBT rights and also for labor unions and working people.

hak untuk LGBT dan juga untuk serikat buruh dan pekerja.

(Applause)

(tepuk tangan)

Which also means that men can also be feminists.

Yang juga berarti bahwa pria dapat juga menjadi feminis.

(Applause)

(Tepuk tangan)

So when we think of feminization,

Jadi waktu kita berpikir tentang feminisasi,

we should also think of how can we feminize the policies,

Kita juga perlu berpikir tentang bagaimana memfeminisasi kebijakan,

and not only of our major countries,

dan bukan hanya dalam negara-negara besar kita,

the wealthy countries like the United States,

negara-negara kaya seperti Amerika Serikat,

but all over the world,

tapi di seluruh dunia,

our domestic and foreign policy.

kebijakan dalam dan luar negri.

And one of the things that we can do to stop wars and to have peace

dan hal yang dapat kita lakukan untuk mestop perang dan memperoleh perdamaian

is to make sure that the wealthiest countries in the world

adalah memastikan negara-negara terkaya di dunia

also help the developing countries.

juga membantu negara-negara berkembang.

Now, we did this in the past.

Jadi, kita lakukan ini di masa lalu.

After World War II,

Setelah Perang Dunia II,

when Japan and Germany were devastated after the war,

Saat Jepang dan Jerman hancur setelah perang,

United States of America gave many tax dollars to those two countries,

Amerika Seikat memberikan banyak uang dari pajak ke kedua negara,

so that they can rebuild their economies and rebuild their corporations.

sehingga mereka dapat membangun kembali perekonomian dan perusahaan mereka.

And we can do that again.

dan kita dapat melakukan itu lagi.

And if we can think about how we can help these other countries.

Dan bila kita dapat berpikir tentang cara membantu negara lain.

And I want to give an example

Dan saya ingin memberi contoh

of issues that we are facing in the United States of America,

masalah-masalah yang kita hadapi di Amerika Serikat,

for instance.

sebagai contoh.

We know that right now

kita tahu saat ini

we have a lot of refugees from Central America

ada banyak pengungsi dari Amerika Tengah

that are at the border of the United States.

yang berada di perbatasan Amerika Serikat.

Why do people leave their homes,

Mengapa orang-orang meninggalkan rumah mereka

their beautiful homes that we go to as tourists?

rumah indah mereka yang kita kunjungi sebagai turis?

Because they don't have opportunities there.

Karena mereka tidak punya kesempatan di sana.

And then we think, "Hm, bananas."

Lalu kita berpikir, "Hm, pisang."

How many jillions of bananas do we consume in the United States every single day?

Berapa banyak pisang yang kita konsumsi setiap hari di Amerika Serikat?

And throughout the world.

Dan di seluruh dunia.

Now, do the people in Central America

Tapi, apakah orang di Amerika Tengah

get the profits from the bananas that we consume?

mendapatkan keuntungan dari pisang yang kita konsumsi?

No, they don't.

Tidak.

The profits go to corporations from the United States of America.

Kentungan pergi ke perusahaan Amerika Serikat

And we think that this is wrong.

Dan menurut kami ini salah.

Now, if the people in Central America were to be able to get some of that money

Tapi, apabila orang di Amerika Tengah bisa mendapatkan sebagian dari uang tersebut

that we pay for bananas,

yang kita bayarkan untuk pisang,

then they wouldn't have to leave their homes.

mereka tidak perlu meninggalkan rumah mereka.

They wouldn't have to come as asylum seekers

Mereka tidak perlu datang sebagai pencari suaka

to the borders of the United States of America.

ke perbatasan Amerika Serikat.

And then maybe, many children would not have to be separated from their parents.

Lalu mungkin, banyak anak tidak perlu terpisahkan dari orang tua mereka.

Now, we know that there are countries in the world

Kita tahu bahwa ada negara-negara di dunia

that actually have free education and have free health care

yang memberikan biaya pendidikan dan biaya kesehatan secara gratis

for all of the people in their country.

untuk semua orang di negara mereka

And that country is Cuba.

Dan negara itu adalah Kuba.

Cuba has health care for every one of their citizens,

Kuba memiliki layanan kesehatan untuk setiap warga negara

and they have a free college education for every one of their citizens.

dan bebas biaya perguruan tinggi untuk setiap warga negara.

They're 11 million citizens.

Ada 11 juta warga negara.

Now, we think, if a poor country like Cuba

Jadi, jika negara miskin seperti Kuba

can have these kind of resources, and we know that they're a poor country,

memiliki sumber daya seperti ini dan kita tahu dia adalah negara miskin,

then why can't some of the other wealthier countries,

lalu kenapa tidak beberapa negara yang lebih kaya,

like the United States of America,

seperti Amerika Serikat,

do the same?

melakukan hal yang sama?

I think that we can make that happen.

Saya pikir kita dapat mewujudkan itu.

(Applause)

(Tepuk tangan)

But we know it's not going to happen

Tapi hal itu tidak akan terjadi

until we, the people of the United States of America,

sampai kita, masyarakat Amerika Serikat,

and people throughout the world,

dan semua orang di seluruh dunia,

start making sure that they get public officials elected to their governments

mulai memastikan mereka memilih pejabat publik dalam pemerintahan mereka

that really care about the constituents, they care about people,

yang benar-benar peduli akan konstituen, mereka peduli terhadap masyarakat,

they will commit to make sure that the resources that they have

mereka berkomitmen untuk memastikan sumber daya yang mereka miliki

are going to be used for their citizens, and not to be used for war.

digunakan untuk masyarakat, dan bukan untuk perang.

So, how do we make this happen?

Jadi, bagaimana kita mewujudkannya?

We have to get rid of the apathy,

dengan menghilangkan ketidakacuhan,

we have to get more people involved.

membuat lebih banyak orang terlibat.

We know that if we can't have a democracy in the United States,

Kita tahu bila kita tidak memiliki demokrasi di Amerika Serikat,

we can't have democracies throughout the world,

Kita tidak bisa ada demokrasi di seluruh dunia,

unless people participate.

kecuali masyarakat terlibat.

So it is imperative that all of us get out there and we say,

jadi sangat penting bagi kita semua untuk keluar dan mengatakan,

"Get rid of the apathy, get off of the sidewalk,

"Singkirkan ketidakacuhan, jangan berdiam diri,

come and join the march for peace and justice,

bergabunglah dengan barisan perdamaian dan keadilan,

let's make Coretta Scott's vision a reality,

mari jadikan visi Coretta Scott kenyataan

to have peace in the world."

akan adanya perdamaian di dunia."

We recently had midterm elections in the United States of America.

Baru-baru ini ada pemilu tengah semester di Amerika Serikat.

And what did we see?

Dan apa yang kita lihat?

We saw that so many more women,

Kita melihat lebih banyak lagi wanita,

young people, people of color, LGBT folks,

anak muda, orang kulit berwarna, orang LGBT,

were all elected to public office.

terpilih di kantor publik.

And we know this happened -- why?

dan kita tahu ini terjadi -- kenapa?

Because so many women were on the march.

Karena sangat banyak wanita turun ke jalan.

We had the Women's March in the United States.

Ada Barisan Wanita di Amerika Serikat.

They had the Women's Marches all over the world.

Ada Barisan Wanita di seluruh dunia.

And so we now see that we have this potential.

Jadi sekarang kita tahu bahwa kita memiliki potensi ini.

We have this potential to get rid of the apathy.

Kita miliki potensi menyingkirkan ketidakacuhan.

And if we get everyone involved, get everyone committed,

Dan bila kita membuat semua orang terlibat semua orang berkomitmen,

then, I think, we can make Coretta Scott's vision come true.

Lalu, saya pikir, kita dapat membuat visi Coretta Scott menjadi kenyataan.

So, I want to just remind everybody,

Jadi, saya ingin mengingatkan semua orang,

throughout the world, one of the things is,

di seluruh dunia, salah satu hal adalah,

we have power,

kita memiliki kekuatan,

poor people have power,

orang miskin memiliki kekuatan,

every citizen has power.

setiap warga negara punya kekuatan.

But in order to achieve the peace that we all yearn for,

Tapi untuk mencapai kedamaian yang kita semua inginkan,

then we've all got to get involved.

maka kita semua harus melibatkan diri

So, what do we say?

jadi, apa kata kita?

Can we do it?

Dapatkah kita lakukan itu?

We say, "Yes, we can!"

Kita katakan, "Ya, dapat!"

And in Spanish, we say, "Sí, se puede."

Dan dalam bahasa Spanyol, "Si, se puede."

Thank you very much.

Terima kasih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)