How a male contraceptive pill could work | John Amory

Translator: Fitria Aida Marfuaty Reviewer: Mardiyanto Saahi

When I tell people

Ketika saya memberi tahu

that I'm trying to develop a contraceptive pill for men,

bahwa saya sedang berusaha mengembangkan pil kontrasepsi untuk pria

the response usually varies along gender lines.

respons yang saya dapatkan biasanya bervariasi berdasarkan gender.

Women say something like,

Wanita biasanya mengatakan

"Fantastis. Sudah waktunya. Kapan?"

"Fantastic. It's about time. When?"

(Laughter)

(Tawa)

Men have one of two responses.

Pria punya satu dari dua respons.

They either love the idea,

Mereka menyukai gagasan ini,

atau mereka melihat saya sedikit waspada,

or they look at me a little warily

and wonder what exactly I have in store for their testicles.

dan penasaran pada rencana saya yang sesungguhnya untuk testikel mereka.

(Laughter)

(Tawa)

So why does the world need a male pill?

Mengapa dunia butuh pil untuk pria?

Well, what if I told you

Bagaimana jika saya katakan,

that of the six million pregnancies annually in the United States,

bahwa dari enam juta kehamilan per tahun di Amerika Serikat,

three million of them are unintended?

tiga juta diantaranya tidak disengaja?

That's half.

Itu separuhnya.

That's a really surprising number.

Itu angka yang sangat mengejutkan.

And those three million unintended pregnancies

Tiga juta kehamilan yang tak disengaja itu

account for the vast majority of the more than one million abortions

bertanggung jawab atas sebagian besar dari sejuta lebih aborsi per tahun

annually performed in the United States.

yang dilakukan di Amerika Serikat.

Happily, the rate of unintended pregnancy has fallen in the last few years

Syukurlah, beberapa tahun ini tingkat kehamilan yang tak disengaja turun,

by about 10 percent.

yaitu sekitar 10 persen.

This is because more women are using effective, long-acting,

Hal ini karena telah banyak wanita yang menggunakan

reversible forms of contraception.

kontrasepsi yang efektif dan reversibel.

But we still have a long way to go.

Tapi jalan kita masih panjang.

One approach that's finally becoming a real possibility

Satu pendekatan yang dapat menjadi kenyataan

is better contraceptive options for men.

adalah pilihan kontrasepsi yang lebih baik untuk pria.

Think about it.

Coba pikirkan.

We have over a dozen methods of contraception for women:

Kita punya lebih dari selusin metode kontrasepsi untuk wanita:

pills, patches, IUDs, shots, sponges, rings, etc.

pil, patch, IUD, suntikan, spons, cincin, dan lain-lain.

For men, we've had the same two options

Untuk pria, kita punya dua pilihan yang sama

for more than a hundred years:

selama lebih dari seratus tahun,

condoms and vasectomy.

yaitu kondom dan vasektomi.

Despite having only two options,

Meskipun hanya memiliki dua pilihan

both of which have significant drawbacks,

yang mana keduanya memiliki kekurangan yang signifikan,

men currently account for 30 percent of all contraceptive use,

saat ini 30 persen penggunaan kontrasepsi dilakukan oleh pria,

with 10 percent of couples relying on vasectomy

yaitu 10 persen pasangan mengandalkan vasektomi,

and 20 percent of couples using condoms.

dan 20 persen pasangan menggunakan kondom.

Why are 20 percent of couples relying on condoms for contraception

Mengapa 20 persen pasangan mengandalkan kondom untuk kontrasepsi,

when condoms have a one-year failure rate of over 15 percent?

ketika tingkat kegagalan kondom adalah lebih dari 15% dalam satu tahun?

It's because many women can't either safely take

Ini karena banyak wanita merasa tidak aman memakai

alat kontrasepsi wanita yang tersedia karena alasan seperti gumpalan darah,

currently available female contraceptives, for reasons such as blood clots,

or they can't tolerate the side effects.

atau karena tak dapat menoleransi efek sampingnya.

So if we think a male contraceptive would be useful, the next question is:

Jika kontrasepsi pria dirasa berguna, pertanyaan selanjutnya yaitu:

How do we go about developing one?

bagaimana cara mengembangkannya?

Well, there's two general approaches.

Ada dua pendekatan umum.

The first approach is to try and interfere

Pendekatan pertama yaitu berusaha merintangi

with the way the sperm swim towards or bind to the egg.

jalan sperma menuju atau mengikat telur.

This approach turns out to be really difficult,

Pendekatan ini ternyata sangat sulit,

because it's hard to get enough medication in the small volume of the ejaculate

karena sulit untuk menempatkan obat yang cukup dalam volume kecil ejakulasi,

and have it still work inside the female reproductive tract.

dan membuatnya terus bekerja dalam saluran reproduksi wanita.

This is why there's been a lot more work done on the second approach,

Ini alasan telah banyaknya upaya untuk pendekatan kedua,

which is turning off sperm production entirely.

yaitu sepenuhnya mematikan produksi sperma.

This is also challenging.

Pendekatan ini juga menantang.

Why? Turns out that men make a lot of sperm.

Mengapa? Ternyata pria memproduksi sperma yang sangat banyak.

(Laughter)

(Tawa)

Men make a thousand sperm every second

Pria menghasilkan seribu sperma tiap detik,

and to have an effective contraceptive,

dan untuk menghasilkan kontrasepsi yang efektif

you need to get that level of sperm production

diperlukan penurunan level produksi sperma

down to one percent of its normal value.

menjadi satu persen dari nilai normalnya.

The good news is, this is possible,

Kabar baiknya adalah hal ini hampir bisa dilakukan.

almost.

The most studied approach has been to use hormones to suppress sperm production.

Pendekatan terpopuler yaitu menggunakan hormon untuk menekan produksi sperma.

Testosterone and progesterone, when administered together,

Saat testosteron dan progesteron dikelola bersama

will suppress the signals from the brain to the testes to make sperm,

akan menekan sinyal dari otak ke testis untuk membuat sperma

and in about 90 percent of men,

dan produksi sperma sekitar 90 persen pria

sperm production after three to four months will stop.

akan berhenti setelah tiga sampai empat bulan.

Unfortunately, 10 percent of men don't respond to these hormonal regimens

Sayangnya, 10 persen pria tidak merespon pendekatan hormon ini

for reasons that aren't understood.

dengan alasan yang tak dimengerti.

For the last several years, my colleagues and I

Beberapa tahun terakhir, kolega saya dan saya

telah melakukan pendekatan berbeda untuk pengembangan kontrasepsi pria,

have been taking a different approach to male contraceptive development,

one that doesn't involve the administration of hormones.

yaitu pendekatan yang tidak melibatkan sistem hormon.

Specifically, we are looking to block the function of vitamin A in the testes.

Yaitu kami ingin memblokir fungsi vitamin A di testis.

Why? Well, for over 90 years it's been known

Mengapa? Selama lebih dari 90 tahun telah diketahui,

that you need vitamin A to make sperm.

bahwa Anda butuh vitamin A untuk memproduksi sperma.

Animals who are deprived of vitamin A in their diet

Hewan yang kekurangan vitamin A dalam makanan mereka

berhenti memproduksi sperma

stop making sperm

and restart making sperm again when the vitamin A is reintroduced.

dan memproduksi sperma lagi ketika diberikan lagi vitamin A.

The vitamin A that we ingest

Vitamin A yang kita konsumsi

is converted by a family of enzymes to something called retinoic acid.

diubah oleh keluarga enzim menjadi asam retinoat.

One of these enzymes is found only in the testes.

Salah satu enzim ini hanya terdapat di testis.

It's this enzyme that we are attempting to block.

Enzim inilah yang kami coba blokir.

The blockade of this enzyme should deprive the testes of retinoic acid

Pemblokiran enzim ini akan menghilangkan asam retinoat dari testis

and stop sperm production

dan menghentikan produksi sperma,

without affecting vitamin A's functions elsewhere in the body.

tanpa memengaruhi fungsi vitamin A di bagian tubuh yang lain.

We're testing this approach in animals

Kami mengetes pendekatan ini pada hewan

and hope to move to human testing soon.

dan semoga kami dapat segera melakukan tes pada manusia.

Obviously, the impact of such a male contraceptive

Tentunya, dampak dari kontrasepsi pria seperti ini

would go well beyond reproductive biology.

akan melampaui biologi reproduksi.

It's interesting to speculate about the effect that it would have

Sangat menarik untuk berspekulasi tentang efek yang akan terjadi

on relationships between men and women.

pada hubungan antara pria dan wanita.

One intriguing possibility

Satu kemungkinan yang menarik,

is that a man could monitor his contraceptive status over time.

yaitu seorang pria dapat memantau status kontrasepsinya dari waktu ke waktu.

In the last several years,

Dalam beberapa tahun terakhir,

two groups have introduced home sperm-testing devices

dua grup telah memperkenalkan alat penguji sperma pribadi

that are iPhone-based

berbasis iPhone yang mudah digunakan.

and that are easy to use.

A man could test his sperm count and share the result with his partner.

Pria bisa menguji jumlah sperma dan memberi tahu hasilnya pada pasangan.

If the man's sperm count were zero,

Jika jumlah sperma adalah nol,

the man and his partner would feel very comfortable

maka pria dan pasangannya dapat merasa sangat aman

relying on his contraceptive.

mengandalkan alat kontrasepsinya.

A tool like this, coupled with a male contraceptive,

Alat seperti ini dipadukan dengan kontrasepsi pria

could greatly increase the role for men in preventing unintended pregnancy.

dapat meningkatkan peran pria dalam mencegah kehamilan tak disengaja.

The researchers who are working on male contraception

Para peneliti kontrasepsi pria

are trying to create a better future for couples,

berusaha menciptakan masa depan lebih baik untuk pasangan,

a future where contraception is no longer considered just "a woman's issue,"

di mana kontrasepsi tak lagi hanya dianggap sebagai "masalah wanita",

tapi masalah yang bisa diputuskan bersama oleh pasangan.

rather an issue for couples to decide together.

So why does the world need a male pill?

Jadi, mengapa dunia membutuhkan pil untuk pria?

Well, I believe that a male pill

Saya percaya bahwa pil untuk pria

will help reduce the stubbornly high rates of unintended pregnancy and abortion

dapat mengurangi tingginya kehamilan yang tak disengaja dan aborsi

and allow men to equally participate

dan memungkinkan pria untuk bersama-sama berpartisipasi

dalam kontrasepsi.

in contraception.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)