Can you outsmart the fallacy that divided a nation? - Elizabeth Cox

Translator: Sabiq Najiburrohman Reviewer: aditya prayogi

What, you want my milkshake? Here.

Kenapa, kau mau milkshake-ku? Ini.

“It’s 1819.

“Tahun 1819.

As the United States Congress prepares to make Missouri

Saat Kongres Amerika Serikat bersiap menjadikan Missouri

the 24th state in the Union,

sebagai negara bagian ke-24,

Representative James Tallmage Jr. delivers a speech.

Anggota Perwakilan James Tallmage Jr. menyampaikan pidato.

He says slavery is morally wrong,

Ia mengatakan bahwa perbudakan salah secara moral,

calling it an ‘abomination’ and a ‘monstrous scourge.’

menyebutnya sebagai sebuah ‘kekejian’ dan ‘bencana yang mengerikan’.

He insists that ‘the extension of the evil must now be prevented,’

Ia bersikeras bahwa ‘penyebaran kejahatan ini sekarang mesti dihentikan,’

and that slavery shouldn’t be allowed in Missouri, or any new state.”

dan perbudakan tidak dapat diperbolehkan di Missouri, atau negara bagian manapun.”

Obviously.

Tentu saja.

“Representative Tyler disagrees.

“Anggota perwakilan Tyler tak setuju.

He believes it is a state’s right to choose whether or not to allow slavery.

Ia berpendapat bahwa memperbolehkan atau tidaknya perbudakan adalah hak negara.

He doesn’t think the federal government can prohibit slavery

Ia tak setuju pemerintahan federal dapat melarang perbudakan

in any newly added states.”

di negara bagian baru manapun.”

Whaaaaat?

Apaaaa?

“Senator Thomas proposes what he sees as a compromise:

“Senator Thomas mengajukan apa yang ia anggap sebagai sebuah kompromi:

Missouri will join the union along with another state, Maine.

Missouri akan bergabung di perserikatan bersama dengan negara bagian lain, Maine.

Slavery will be allowed in Missouri and prohibited in Maine.

Perbudakan akan diperbolehkan di Missouri dan dilarang di Maine.

He also suggests drawing a line through territories yet to become states:

Ia mengusulkan untuk menetapkan garis pada teritori yang belum menjadi negara bagian:

slavery will be prohibited north of the line, and allowed south of it.”

perbudakan akan dilarang di sisi utara garis, dan diperbolehkan di sisi selatan.”

And this is where I have to draw the line.

Dan di sini lah aku harus menggambar garis itu.

That’s better.

Itu lebih baik.

Now, senators, congressmen,

Sekarang, senator, anggota perwakilan,

this Missouri compromise you are proposing is fundamentally flawed—

kompromi Missouri yang kalian usulkan punya kekurangan mendasar.

flawed is putting it mildly.

Kekurangan secara halusnya.

The compromise is based on the middle ground fallacy.

Kompromi ini bersumber dari kesesatan berpikir ekuiditas.

By saying that half of the new territories should allow slavery

Dengan mengatakan bahwa setengah dari teritori dapat mengizinkan perbudakan

while half prohibit it,

sementara setengah lagi melarangnnya,

you position the two viewpoints, pro-slavery and anti-slavery,

kalian menempatkan dua sudut pandang, pro-perbudakan dan anti-perbudakan,

as equally valid.

sebagai sama-sama valid.

But if one view is wrong, while the other is right,

Namun jika satu pandangan adalah salah, sementara yang lain benar,

a compromise between them is still wrong.

kompromi dari keduanya tetaplah salah.

And one side is definitely wrong here: the pro-slavery side.

Dan satu sisi di sini benar-benar salah: sisi pro-perbudakan.

The whole reason this government exists,

Satu-satunya alasan pemerintahan ini ada,

the whole reason states exist at all, is to serve the people.

Satu-satunya alasan negara ini ada, adalah untuk melayani masyarakat.

That should include all people.

Yang mana harus mencakup semua masyarakat.

Now, I know there are those among you who would argue otherwise,

Aku tahu pasti ada di antara kalian yang punya argumen sebalikanya,

even among those in favor of ending slavery.

bahkan di antara mereka yang ingin perbudakan berakhir.

In response to your many contorted arguments, all of them wrong,

Untuk menanggapi argumen berbelit kalian, yang semuanya salah,

I offer this reminder:

Kuberikan pengingat ini:

the idea that slavery is morally indefensible is not new to you.

ide bahwa perbudakan secara moral tak bisa dipertahankan bukan hal baru untuk kalian.

The founders of your country knew it and many even acknowledged it publicly,

Pendiri negara kalian mengetahuinya, bahkan banyak yang mengakui secara publik,

even those of them who enslaved other people themselves.

dan juga bahkan mereka yang memperbudak orang lain.

It’s clear that the errors and delusions on this subject

Jelas bahwa kekeliruan dan delusi dalam hal ini

go far beyond the middle ground fallacy,

jauh melebihi kesesatan ekuiditas,

but I call your attention to this particular fallacy

tapi aku meminta perhatianmu pada kesesatan berpikir ini

because it can have dire consequences in many situations.

karna ia dapat menimbulkan konsekuensi buruk di berbagai situasi.

Failure to recognize the fact that a compromise between two positions,

Kegagalan dalam menyadari fakta bahwa kompromi dari dua pandangan,

one of which is morally indefensible, is also morally indefensible,

yang salah satunya tak benar secara moral, adalah tak benar secara moral,

has helped to perpetuate countless injustices large and small.

ikut melanggengkan banyak ketidakadilan besar maupun kecil.

Even well-intentioned people— which rest assured,

Bahkan orang yang berniat baik— yang yakinlah,

I don’t mistake you for— fall prey to this fallacy,

aku tak salah mengira kalian— menjadi mangsa kesesatan pikir ini,

because you humans tend to view compromise as a virtue unto itself.

karena kalian manusia cenderung melihat kompromi sebagai sebuah keutamaan.

“It’s March 1861.

“Mei 1861.

Seven states have seceded from the Union

Tujuh negara bagian meninggalkan Serikat

since Abraham Lincoln was elected president.

sejak Abraham Lincoln terpilih sebagai presiden.

As Lincoln takes office with four more states threatening to leave,

Ketika Lincoln menjabat dengan empat negara bagian mengancam untuk mundur,

he promises not to interfere with slavery in states where it exists,

Ia berjanji tak akan mencampuri perbudakan di negara bagian yang memperbolehkannya,

but to prohibit its expansion into new territories and states.”

namun melarang penyebarannya ke teritori dan negara bagian baru.

“It’s April 1861, and a Civil War has broken out over slavery.”

“April 1861. Perang Saudara pecah karena perbudakan.”

Some things can't be resolved with a compromise.

Ada hal yang tak dapat diselesaikan dengan kompromi.