How to defeat a dragon with math - Garth Sundem

Translator: Andrea McDonough Reviewer: Bedirhan Cinar

Translator: Faradila Zuchrina Reviewer: Prameswari Rahmanu

Once upon a time

Pada suatu hari,

in the magical and very round Land of Pi,

di Tanah Pi yang ajaib dan sangat bulat,

there lived six swashbuckling musketeers.

hiduplah enam musketir pemberani.

There names were Parentheses,

Mereka ialah Tanda Kurung,

Eksponen,

Exponents,

Perkalian, Pembagian, Penjumlahan, dan Pengurangan.

Multiplication,

Division,

Addition,

and Subtraction.

But each was known best by his or her mark:

Masing-masing dikenal dari tandanya:

the two hands ready to catch a fly of Parentheses,

Tanda Kurung dengan kedua tangannya siap menangkap lalat

Eksponen yang kecil dan memperbanyak angka,

the small and raised digits of Exponents,

the mighty X of Multiplication,

Perkalian dengan X yang kuat,

slash of Division,

garis miring Pembagian,

plus of Addition,

tanda plus Penjumlahan,

and, well, you can guess the symbol

dan, tentu saja kalian tahu,

by which little Subtraction was best known.

simbol terkenal dari si kecil Pengurangan.

The Land of Pi was not necessarily the most peaceful place,

Tanah Pi bukanlah tanah yang cukup damai.

and that's why the numbers of the kingdom

Oleh karena itu, para angka di kerajaan

needed the musketeers.

membutuhkan para musketir.

The Land of Pi had been ruled by the numbers

Tanah Pi dipimpin oleh angka-angka

as anarcho-syndicalist commune,

sebagai komune anarko sindikalis.

each number with a vote,

Tiap angka punya satu suara.

but, one powerful number from what we'll call the Imperial Senate,

Namun, satu angka terkuat yang disebut Senat Impeuler,

engineered a war between some robot things

mendalangi perang antara robot

and the knights of the kingdom,

dan ksatria kerajaan.

and then installed himself as Supreme Emperor,

Ia pun mengangkat dirinya sebagai Kaisar Tertinggi.

and then Puff the Magic Digit Dragon ate him,

Namun, Puff sang Naga Angka Ajaib memakannya

and a princess or two,

dan satu atau dua putri.

and, well, all the other numbers in the Land of Pi actually.

Sebenarnya juga semua angka lain di Tanah Pi.

It was kind of a big day.

Hari itu adalah hari yang besar.

Anyway, the musketeers were called to action

Meskipun demikian, para musketir dipanggil untuk beraksi

to save the Land of Pi from the voracious dragon.

dan menyelamatkan Tanah Pi dari sang naga rakus.

They rode towards him on their valiant steeds and attacked.

Mereka berlari ke arahnya dengan gagah berani dan menyerang.

First Multiplication,

Pertama Perkalian,

then Parentheses,

kemudian Tanda Kurung,

but that didn't work.

tapi tidak berhasil.

The dragon continued eating people.

Naga itu melanjutkan memakan orang-orang.

So Addition tried, but was thrown aside.

Penjumlahan pun menyerang, tapi akhirnya terlempar.

Exponents leaped at the beast

Eksponen melompat ke makhluk buas itu,

tapi diremukkan seketika.

and was quickly squashed.

Nothing was working.

Tak ada yang berhasil.

The musketeers huddled and formulated a plan.

Para musketir pun bersiasat dan membuat rencana,

They would attack in sequence,

Mereka akan menyerang secara bertahap.

Namun, siapa yang menyerang pertama?

but who should go first?

They bickered for a while,

Mereka berselisih sebentar.

Sementara sang naga melahap lebih banyak puteri lagi.

the dragon ate a few more princesses,

and then they finally agreed.

Akhirnya, mereka setuju.

They jumped into the first, smallest parentheses

Mereka melompat ke tanda kurung terkecil

inside the great Puff the Digit Dragon.

di dalam Puff sang Naga Angka yang hebat.

Parentheses pointed out where to work first

Tanda Kurung menunjukkan tempat bekerja pertama

and protected Exponents, Multiplication, Division,

dan melindungi Eksponen, Perkalian, Pembagian,

Addition, and Subtraction

Penjumlahan, dan Pengurangan

while they diced and sliced.

sementara mereka memotong dan mengiris.

First here,

Pertama, di sini,

then, move over there,

lalu bergerak ke arah sana,

then there.

dan ke situ.

Look out! There's another set!

“Awas! Ada kumpulan yang lain!”

Parentheses pointed and Exponents took the lead.

Tanda Kurung memberi petunjuk dan Eksponen memimpin.

Then, it was Multiplication, Division,

Lalu, Perkalian, Pembagian,

Addition, and Subtraction, each in turn,

Penjumlahan, dan Pengurangan, secara bergiliran

always the same order.

dengan urutan yang selalu sama

P-E-M-D-A-S

P-E-M-D-A-S

Setelah selesai, mereka pindah ke kumpulan lain.

When they finished that set, they went to another,

and another,

dan yang lain.

always working inside the parentheses in PEMDAS order.

Selalu bekerja dalam tanda kurung dengan urutan PEMDAS.

Pop! Pop! Pop! Pop! Pop!

“Pop! Pop! Pop! Pop! Pop!”

PEMDAS, there is another spot!

“PEMDAS, ada titik yang lain!”

Don't forget, there can be parentheses inside parentheses.

Jangan lupa. Tanda kurung bisa di dalam tanda kurung juga.

There's one!

“Ada lagi!”

And that tricky exponent.

Itu sebuah eksponen yang mengecoh.

There we go!

“Nah, begini!”

Finally, the PEMDAS Musketeers had whittled Puff

Akhirnya, para musketir PEMDAS mengerucutkan Puff

down to his last fearsome roar.

hingga raungan terakhirnya yang menakutkan.

But, having vanquished Puff the Magic Digit Dragon,

Namun, dengan hilangnya Puff sang Naga Angka Ajaib,

all the empire's numbers sprang again from this tiny little number one,

semua angka di kekaisaran tumbuh lagi dari angka satu yang mungil ini.

and they all lived happily ever after.

Mereka pun hidup bahagia selamanya.

Except for the Emperor Number,

Kecuali Kaisar Angka

yang mereka lempar ke mulut makhluk purba

which they threw into the mouth

of an ancient nesting creature in the desert.

yang bersarang di padang pasir.

The End.

Tamat.