Björn Ulvaeus: How music streaming transformed songwriting | TED

Transcriber:

Translator: Elda Indria Sari Reviewer: Reno Kanti Riananda

I'd like to start with a quote,

Saya ingin memulai dengan sebuah kutipan,

but it's very embarrassing because I don't know where it comes from.

walau ini memalukan karena saya tak tahu dari mana asalnya.

But it's very well put, and it goes like this:

Namun, ini kutipan bagus yang berbunyi:

"Copyright is designed not only to provide fairness for authors,

“Hak cipta tak hanya dirancang untuk memberi keadilan bagi pemilik karya,

but also to enhance the quality of life within a society

tetapi sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat

by promoting the progress of science, art and culture."

dengan mempromosikan kemajuan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.”

In other words,

Dengan kata lain,

the concept of making it economically feasible for creators to create

konsep bagi kreator untuk berkarya dengan layak secara ekonomi

is now globally recognized as a social imperative.

saat ini sudah diakui dunia sebagai sebuah keharusan sosial.

I have very few memories writing lyrics to songs.

Saya punya segelintir memori menulis lirik lagu,

But there is a particular one from long ago that I do remember.

tetapi ada satu dari masa lalu yang sangat membekas.

I was lying on my stomach on a bed in a small guest room

Saya sedang berbaring tengkurap di sebuah kamar tamu kecil

with a writing pad in front of me.

dengan sebuah buku catatan di depan saya.

In the master bedroom next door,

Di kamar utama di sebelah,

my then wife, Agnetha, was sleeping undisturbed.

istri saya saat itu, Agnetha, sedang tertidur nyenyak.

The music was playing in my head,

Musiknya mengalun dalam kepala saya,

so no need for speakers, not even headphones.

jadi, tidak perlu pengeras suara, bahkan penyuara jemala.

A melody that still lacks words is virgin territory

Melodi yang masih minim kata-kata adalah wilayah baru

upon which a lyricist must tread lightly.

yang harus ditelusuri dengan lembut oleh seorang penulis lirik.

Some of the time, the final words on the page

Ada kalanya, kata-kata terakhir di halaman tersebut

are the result of hard work, deep thought

adalah buah dari kerja keras, pemikiran mendalam,

and the intuition that a songwriter must learn to trust.

dan intuisi yang harus belajar diyakini oleh seorang penulis lagu.

But sometimes, extraordinary things happen;

Namun terkadang, hal-hal yang luar biasa terjadi;

closed curtains are suddenly drawn, and the melody speaks to you

tirai yang tertutup mendadak tersibak, melodi itu menyapamu

and starts to conjure up images and even sequences of events.

dan mulai membentuk citra, bahkan rangkaian peristiwa.

All you have to do is write it down, write down what you witnessed.

Kau tinggal menulisnya, menulis apa yang kau saksikan.

A song can come to its creator in bits and pieces.

Sebuah lagu dapat mendatangi sang kreator dalam penggalan-penggalan.

But when it once in a while appears out of thin air in its entirety,

Namun, saat sesekali ia muncul begitu saja secara utuh,

it seems to suggest it had already lingered there, God knows how long,

seolah-olah menunjukkan bahwa ia sudah berada di sana, entah sejak kapan,

perhaps impatiently waiting to be plucked down

mungkin tak sabar menunggu hingga saatnya dipetik

by someone with a keen and sensitive ear,

oleh seseorang yang berkuping tajam dan sensitif,

as if it needed the right vessel to flow through

seakan-akan ia membutuhkan wadah yang tepat untuk mengalir

from the realm of ideas all the way down to earth.

dari alam gagasan sampai ke Bumi.

I was deliriously happy when I had finished.

Saya sangat gembira saat menyelesaikannya.

At that moment, I was grateful for music itself,

Pada saat itu, saya sangat berterima kasih pada musik itu sendiri,

for the sheer existence of this elusive, undefinable phenomenon

atas keberadaan fenomena yang sukar dipahami dan tak terdefinisi ini

that seems to ignore our brains and go straight to our hearts.

yang seolah mengabaikan pikiran dan langsung terjun ke hati.

I wanted to sing it out loud, but it was two o'clock in the morning,

Saya ingin menyanyikannya keras-keras, tetapi saat itu jam dua dini hari,

and even in my euphoria,

dan bahkan dalam euforia,

I had the good sense not to wake the woman who was to sing my words the next day.

saya sadar untuk tak membangunkan wanita yang akan menyanyikannya esok hari.

If Benny Andersson and I had written that song today,

Jika Benny Andersson dan saya menulis lagu itu hari ini,

you might not have gotten to hear it.

mungkin Anda takkan pernah mendengarnya.

It could have been just another lost dream,

Mungkin itu hanya akan menjadi salah satu mimpi yang hilang,

[one of] about 80,000 new songs uploaded to streaming services

di antara 80.000 lagu baru yang diunggah ke layanan pengaliran

every single day.

setiap hari.

The competition today is fierce,

Kompetisi saat ini sangat ketat,

much fiercer than it was back in 1977.

jauh lebih ketat dibanding tahun 1977.

And even if our song had been clicked very often by Spotify subscribers,

Dan meskipun lagu kami sering diklik oleh pelanggan Spotify,

chances are slim that the royalties would have paid anyone's rent.

kecil kemungkinan royaltinya cukup untuk membayar biaya sewa siapa pun.

So what I want to talk to you about today

Jadi, yang ingin saya bicarakan dengan Anda hari ini

is how I see the changes in the song economy

adalah bagaimana saya melihat perubahan dalam ekonomi lagu

using my perspective of what it was like to be a songwriter

menggunakan sudut pandang saya sebagai seorang penulis lagu

when the music industry was simpler and perhaps more predictable.

saat industri musik lebih sederhana dan mungkin lebih mudah diterka.

These days, everything is tracked by our data.

Zaman sekarang, segalanya dilacak lewat data kita.

And data from streaming tells us

Dan data pengaliran menunjukkan

that listeners much more often click their favorite song

bahwa pendengar lebih sering mengklik lagu favorit mereka

than their favorite artist

dibanding artis favorit mereka di layanan pengaliran.

on a streaming service.

Sometimes they're not even sure who it is they're listening to,

Kadang, mereka bahkan tak tahu siapa yang sedang mereka dengarkan,

if it's a playlist, for example.

misalnya, di dalam daftar putar.

So if we're paying more attention to the song, though,

Jadi, jika kita lebih memperhatikan lagunya,

what about the songwriter?

bagaimana dengan penulisnya?

Songwriters have been forced into the back seat,

Penulis lagu telah dipaksa mundur ke jok belakang,

and I would even say, bungled into the trunk.

bahkan menurut saya, sudah dijejalkan ke dalam bagasi.

My concern is that songwriters are at risk of becoming invisible victims

Saya khawatir penulis lagu berisiko menjadi korban tak kasatmata

of the change that is taking place.

dari perubahan yang tengah terjadi.

The music business is now a song economy.

Bisnis musik saat ini adalah ekonomi lagu.

Yet the creators of the songs that fuel it get the smallest slice of the pie.

Namun, para pencipta lagu malah mendapatkan bagian terkecil.

How did that happen?

Bagaimana ini bisa terjadi?

I am not, for one moment, about to suggest that we should turn back the clock,

Saya tak akan pernah menyarankan untuk kembali ke masa lalu,

which you may have suspected from an old pop star.

yang mungkin Anda duga dari seorang bintang pop lawas.

But what's happened in the last decade

Namun, apa yang terjadi di dekade terakhir

has the potential to be incredibly positive for songwriters.

punya potensi menjadi sesuatu yang positif bagi penulis lagu.

Now, instead, I'm going to describe the unintended consequences

Sebaliknya, saya akan memaparkan konsekuensi yang tak diharapkan

of the streaming revolution,

dari revolusi pengaliran,

how they are reshaping the lives of songwriters.

tentang bagaimana mereka mengubah kehidupan penulis lagu.

And then, I will present some proposals

Lalu saya akan menyajikan beberapa usulan

for how the impact of these unintended consequences can be addressed.

tentang cara mengatasi dampak yang tak diharapkan ini.

It has never been a better time to be writing and making music.

Tak ada waktu yang lebih baik untuk menulis dan menciptakan musik.

Anyone today has the potential to find a global audience,

Saat ini, siapa pun punya potensi untuk meraih pendengar global,

and if they so choose,

dan jika mereka mau,

they can even try to do that on their own, without a record label or music publisher.

mereka bahkan bisa melakukannya sendiri tanpa label rekaman atau penerbit musik.

A whole music software industry is emerging,

Industri perangkat lunak musik bermunculan,

serving the needs of a new generation of artists and songwriters.

melayani kebutuhan artis dan penulis lagu generasi baru.

Streaming has enabled this new music paradigm.

Pengaliran telah memungkinkan paradigma musik baru ini.

Once the pandemic stopped live music in 2020,

Saat pandemi menghentikan pertunjukan musik langsung di tahun 2020,

many artists realized that they couldn't pay their bills on streaming alone.

banyak artis sadar mereka tak bisa hidup hanya dari pengaliran semata.

Some have moved back in with their parents,

Beberapa kembali ke rumah orang tua mereka,

and others are driving Ubers to make ends meet.

dan yang lain menjadi pengemudi Uber untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Previously, streaming had more or less been promotion for their tours,

Sebelumnya, pengaliran hanya menjadi ajang promosi bagi tur,

and live appearances, by far providing most of their revenue.

dan penampilan langsung yang menjadi sumber penghasilan utama mereka.

It's funny, but it was exactly the opposite for Abba in the 70s.

Ini lucu, karena ini berbeda dengan ABBA di tahun 70-an.

We hardly toured at all, and when we did, we lost money.

Kami jarang sekali melakukan tur, dan jika tur, kami malah merugi.

But, I mean, the touring was supposed to be promotion for the album

Namun, tur memang seharusnya menjadi promosi bagi album kami,

so that didn't matter.

jadi, itu bukan masalah.

And I can't recall that we ever complained about the size of our royalties,

Dan saya tak ingat pernah mengeluh tentang besaran royalti kami,

which the artists, during the pandemic, have done bitterly,

yang tak banyak diterima oleh artis selama pandemi,

when streaming and royalties suddenly were the only source of income.

saat pengaliran dan royalti mendadak jadi sumber penghasilan satu-satunya.

"If this is the impact on artists," I thought,

“Jika beginilah dampaknya terhadap artis,” saya pikir,

"welcome to the world of songwriters."

“maka selamat datang di dunia penulis lagu.”

Most professional songwriters don't tour,

Kebanyakan penulis lagu profesional tidak melakukan tur,

they don't sell T-shirts or other merchandise ...

mereka tidak menjual kaus atau barang dagangan lain.

They rely on the song itself.

Mereka bergantung pada lagu itu sendiri.

But even that seems to be changing,

Namun, itu pun sepertinya berubah,

because the song has evolved in response to streaming,

karena lagu telah berevolusi sebagai respons terhadap pengaliran,

and it's increasingly common for record labels

dan semakin lumrah bagi label rekaman

to get large teams of songwriters to work together,

untuk mengumpulkan sekelompok besar penulis lagu untuk bekerja sama,

creating almost genetically modified hits.

dan menciptakan lagu hit yang nyaris dimodifikasi secara genetik.

Songs are written and structured in ways

Lagu-lagu ditulis sedemikian rupa

that are optimized for the algorithms that streaming services use

dengan mengoptimalkan algoritma yang digunakan layanan pengaliran

to decide what music you and I listen to.

untuk menentukan musik apa yang Anda dan saya dengarkan.

Some research has been done to suggest that these days,

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat ini,

a Billboard Top 10 hit has, on average, five songwriters --

lagu hit Billboard Top 10 memiliki rata-rata lima penulis lagu—

not one or two, but five -- and sometimes even 10.

bukan satu atau dua, tetapi lima— bahkan kadang-kadang sepuluh.

And on top of this, they’re having to write more songs and more quickly,

Ditambah lagi, mereka harus menulis lebih banyak lagu dan lebih cepat,

simply to keep up with the insatiable demand

hanya untuk memenuhi permintaan yang tak pernah putus

for new music that streaming creates.

akan lagu-lagu baru yang diciptakan oleh pengaliran.

After ABBA had won the Eurovision Song Contest in 1974 with "Waterloo,"

setelah ABBA memenangkan Kontes Lagu Eurovision tahun 1974 dengan Waterloo,

royalties suddenly came pouring in,

royalti tiba-tiba mengalir masuk,

and Benny and I could afford to write songs full time,

lalu Benni dan saya pun mampu menulis lagu penuh waktu,

nine-to-five.

dari pagi sampai sore.

That made such a huge difference.

Itu membuat perbedaan besar.

We could afford to throw away 95 percent of what we wrote

Kami bisa membuang 95 persen yang telah kami tulis

and just keep the very, very best.

dan hanya menyimpan yang terbaik.

We learned how to recognize garbage,

Kami belajar cara mengenali karya buruk,

and that's essential if you want to get good at your craft.

dan itu penting jika Anda ingin mahir dalam keahlian Anda.

Royalties simply gave us time and creative freedom.

Royalti memberi kami waktu dan kebebasan berkreasi.

Needless to say, you will have neither

Jelas Anda tak akan memiliki keduanya

if you’re in a hurry and someone is breathing down your neck all the time.

jika Anda tergesa-gesa dan ada yang selalu memburu Anda.

The industrial approach to songwriting is making it harder

Pendekatan industri pada penulisan lagu membuat banyak penulis lagu

for many songwriters to build sustainable careers.

semakin sulit untuk membangun karir yang mapan.

Those that are successful are very successful,

Mereka yang sukses sangat sukses,

but those in the layers below,

sementara mereka yang ada di bawah,

who used to be able to make a living from songwriting,

yang dahulu bisa hidup dari menulis lagu,

are really suffering.

sangat menderita.

They are becoming parts of a system that they serve more than it serves them.

Mereka menjadi bagian sistem yang lebih dilayani daripada melayani.

And here are three key pain points.

Dan inilah tiga poin yang menyakitkan.

Firstly, streaming services typically pay out about four times more

Pertama, layanan pengaliran umumnya membayar empat kali lipat

for the recording than they do the composition,

untuk rekaman daripada komposisi,

which means a streaming income is even smaller for songwriters

yang artinya, pendapatan pengaliran bahkan jauh lebih kecil untuk penulis lagu

than it is for artists.

daripada untuk artis.

It's a legacy from the past,

Ini adalah warisan dari masa lalu,

when recordings and the packaging of physical products were very expensive,

saat rekaman dan kemasan produk fisik sangat mahal,

so a larger share for the recording was justified.

sehingga sebagian besar penghasilan harus disesuaikan.

But that has changed.

Hal itu sudah berubah,

But the change has not yet been reflected in the division of royalties.

tetapi perubahan tersebut belum nampak pada pembagian royalti.

Secondly,

Kedua,

even the way that streaming services pay royalties is problematic.

bahkan cara layanan pengaliran membayar royalti bermasalah.

A listener’s monthly 9.99 subscription goes into a central pot,

Biaya berlangganan pendengar sebesar 9,99 dolar masuk ke pusat,

which then gets divided by the total number of streams that month.

yang kemudian dibagi oleh total jumlah aliran bulan itu.

That decides the value of one stream, or listen.

Itulah yang menentukan nilai satu aliran, atau yang didengarkan.

This means that you if you have streamed Arne Jansen's jazz trio,

Artinya, jika Anda mendengarkan trio jaz Arne Jansen

if you have done that 50 times in the past month,

sebanyak 50 kali di bulan lalu,

and the neighbor’s teenage daughter has streamed Justin Bieber 5,000 times,

dan gadis remaja tetangga mendengarkan Justin Bieber sebanyak 5.000 kali,

only a small fraction of your 9.99 will go to Arne Jansen.

hanya sebagian kecil dari 9,99 dolar itu yang akan diterima oleh Arne Jansen.

Nothing wrong with Justin Bieber,

Justin Bieber tak masalah,

but how does that reward your favorite artist?

tetapi bagaimana itu menghargai artis favorit Anda?

And thirdly, bad metadata is a big problem,

Ketiga, metadata yang buruk merupakan masalah besar,

metadata being the relevant information about a song and its recording.

metadata sebagai informasi relevan tentang sebuah lagu dan perekamannya.

Very often, recordings are injected into a streaming service

Tak jarang, rekaman dimasukkan ke dalam layanan pengaliran

without accurate data.

tanpa data yang akurat.

The name of the writer is missing, for instance.

Nama penulis yang hilang, contohnya.

That means that the streaming service doesn't know where to send the royalties,

Ini berarti layanan pengaliran tak tahu ke mana harus mengirim royalti,

and the money is put in a so-called "black box."

dan uang itu akan dimasukkan ke dalam “kotak hitam”.

Just sits there.

Hanya didiamkan di situ.

Recently,

Baru-baru ini,

20 streaming services distributed 424 million dollars

dua puluh layanan pengaliran mendistribusikan 424 juta dolar

to a US nonprofit organization,

ke sebuah organisasi nirlaba AS,

which is supposed to try and find the rightful recipients of all that money.

yang seharusnya mencari penerima sah semua uang itu.

It will take years -- if they ever find them.

Akan memakan waktu bertahun-tahun, itu pun kalau tertemu.

The combination of all these issues and others

Kombinasi semua masalah ini dan yang lainnya

are creating a perfect storm for songwriters.

menciptakan badai yang sempurna bagi penulis lagu.

Over the last decade, I've watched this situation get progressively worse.

Dalam dekade terakhir, saya melihat situasi ini semakin parah.

And during the past five years,

Dan selama lima tahun terakhir,

I've been engaged in projects that aim to do something about it.

saya telah bergabung dalam proyek yang bertujuan untuk mencari solusi.

So how can I help?

Jadi, bagaimana caranya?

Well, first of all,

Pertama-tama,

I have you all here today listening to me,

hari ini, Anda semua ada di sini mendengarkan saya,

and that's, of course, what I want to do -- to raise awareness.

dan itulah yang saya mau, untuk meningkatkan kepedulian.

But I want to do more than just raise awareness of the issues.

Namun, saya ingin melakukan lebih dari sekadar meningkatkan kepedulian.

I also want to help the industry identify solutions.

Saya juga ingin membantu industri menemukan solusi.

And here are a few suggestions,

Dan ini beberapa saran,

out of many.

dari banyak saran yang ada.

One: fan-centric royalties.

Satu: Royalti berbasis penggemar.

In order to ensure that all songwriters get paid fairly,

Untuk memastikan semua penulis lagu dibayar dengan adil,

I suggest that streaming services allocate their royalty payments

saya usulkan layanan pengaliran mengalokasikan pembayaran royalti

based on the behavior of individual listeners.

berdasarkan perilaku pendengar individual.

The individual description should be divided by the number of songs

Deskripsi individual harus dibagi dengan jumlah lagu

the individual listener has played during a month.

yang didengarkan mereka selama satu bulan.

That gives each song a value.

Ini memberi nilai pada setiap lagu.

If the subscription is 9.99,

Jika biaya berlangganan sebesar 9,99,

and the listener has played 10 Arne Jansen, again,

dan pendengar telah memainkan 10 lagu Arne Jansen di bulan tersebut,

songs that month,

each song has the value of .99, almost a dollar,

setiap lagu bernilai 99 sen, hampir satu dolar,

and that's the amount that will be paid to Arne Jansen.

dan itu jumlah yang akan dibayarkan kepada Arne Jansen.

Under the current system,

Di bawah sistem saat ini,

you can be sure that Arne would get

bisa dipastikan Arne akan mendapat

the value of .00-something dollars.

sekitar ,00 dolar.

So this fan-centric approach to royalties will bring much-needed fairness

Jadi, pendekatan royalti berbasis penggemar ini akan membawa keadilan

and can build on the important starts made by Deezer and SoundCloud.

dan dapat membangun awal penting yang dibuat oleh Deezer dan SoundCloud.

But perhaps the simplest and most effective way

Namun, mungkin cara paling sederhana dan paling mudah

to improve streaming royalties

untuk meningkatkan royalti pengaliran

would be for streaming services to increase how much they charge.

adalah bagi layanan pengaliran untuk menaikkan biaya mereka.

Streaming pricing has been stuck at ridiculous 9.99 for more than a decade.

Harga pengaliran mandek di 9,99 dolar selama lebih dari satu dekade.

Meanwhile, Netflix seems to increase its pricing every week.

Sementara, Netflix sepertinya menaikkan biayanya setiap minggu.

Research shows that subscribers will pay more;

Penelitian menunjukkan bahwa pelanggan rela membayar lebih;

9.99 could quite easily become 11.99,

dan 9,99 dolar bisa berubah menjadi 11,99 dolar dengan mudah,

perhaps even 12.99.

bahkan menjadi 12,99 dolar.

And thirdly: the tedious but absolutely necessary registration.

Dan ketiga: pendaftaran yang menjemukan, tetapi sangat diperlukan.

Wherever the 80,000 new songs per day make their entry into the music industry,

Saat ada 80 ribu lagu baru per hari masuk ke industri musik,

there should be user-friendly registration portals

seharusnya ada portal pendaftaran yang ramah pengguna

to make sure that relevant information about the work is captured early.

untuk memastikan informasi relevan tentang sebuah karya terekam dari awal.

This would diminish the problem with black boxes and conflicts.

Ini akan menghilangkan masalah kotak hitam dan konflik.

In my view, it is an obligation for collecting societies,

Menurut saya, adalah kewajiban bagi kelompok pengumpul,

who collect creators' royalties at source,

yang mengumpulkan royalti kreator pada sumbernya,

to modernize and to adapt their technology to the digital age.

untuk memodernisasi dan mengadaptasi teknologi mereka ke zaman digital.

I know it's easy for me to stand here in front of you

Saya tahu mudah bagi saya berdiri di hadapan Anda

and reel off a list of suggestions for the industry --

dan merinci daftar solusi bagi industri ini—

much easier than making these changes happen.

jauh lebih mudah daripada membuat perubahan.

But change does need to happen,

Namun, perubahan memang diperlukan,

and soon.

dan secepatnya.

Crucially, this change needs to be brought about

Yang terpenting, perubahan ini harus dilakukan

by the music industry as a whole,

oleh industri musik secara keseluruhan,

each part working together.

setiap bagian bekerja sama.

The song and the songwriter fuel everything,

Lagu dan penulis lagu mengisi segalanya,

from the recording through to live performances,

mulai dari rekaman hingga pertunjukan langsung,

even a T-shirt would not sell if the band hadn't good songs.

bahkan kaus tak akan terjual jika band-nya tak punya lagu bagus.

I have created memories to some of those songs,

Saya memiliki kenangan dengan beberapa lagu itu,

from the Everly Brothers

mulai dari Everly Brothers,

and then the Beatles,

lalu Beatles,

Elton John and many more,

Elton John dan banyak lagi.

songs that sometimes would surprise me with a stab of ending,

Lagu-lagu yang kadang mengejutkan saya dengan rasa iri,

quickly washed away by their sheer beauty

yang lekas tergantikan oleh keindahan

and the inspiration that they gave me.

dan inspirasi yang mereka berikan.

I know what they mean

Saya tahu artinya

and what they meant to me.

dan arti mereka bagi saya.

I've often wondered: What would we be without music?

Saya sering berpikir: Apa jadinya kita tanpa musik?

Less human, I'm convinced of that.

Kurang manusiawi, itu pasti.

If we couldn't hear music, then what else would we be deaf to?

Jika tak bisa mendengar musik, kita akan tuli pada hal apa lagi?

But we never seem to think about that,

Namun, sepertinya itu tak pernah terpikir,

even though music is all around us all of the time.

walau musik ada di sekitar kita sepanjang waktu.

This is the moment for the entire music industry to invest in supporting

Inilah momen bagi seluruh industri musik untuk berinvestasi dalam mendukung

what is, without a doubt, its most valuable asset.

sesuatu yang tak diragukan lagi merupakan aset terpenting mereka.

Far too many songwriters out there are suffering in this creaking system.

Terlalu banyak penulis lagu di luar sana yang menderita akibat sistem ini.

Solutions like those that I have outlined could help rebalance the song economy

Solusi seperti yang saya sebutkan bisa membantu menyeimbangkan ekonomi lagu

so that more songwriters and their listeners

sehingga banyak penulis lagu dan pendengarnya

will be able to lean back and say, in all honesty,

dapat bersandar dan berkata sejujurnya,

exactly what I said in the song that I was talking about in the beginning:

persis seperti lagu yang saya bicarakan di awal tadi:

"Thank you for the music."

“Terima kasih untuk musik ini.”