A coral reef love story | Ayana Elizabeth Johnson | TED

Translator: Hardiyanti NI Reviewer: Emi Kurnia

I want to tell you a love story.

Saya ingin menceritakan kisah cinta.

But it doesn't have a happy ending.

Namun, ceritanya tidak berakhir bahagia.

Once upon a time, I was a stubborn five-year-old

Dahulu, waktu berusia 5 tahun, saya adalah seorang anak keras kepala,

who decided to become a marine biologist.

yang memutuskan untuk menjadi ahli biologi kelautan.

Thirty-four years, 400 scuba dives and one PhD later,

34 tahun kemudian, setelah melakukan 400 kali penyelaman dan bergelar PhD,

I'm still completely enamored with the ocean.

hati saya masih terpikat kepada lautan.

I spent a decade working with fishing communities

Selama 1 dekade,

saya bekerja dengan komunitas nelayan di Karibia,

in the Caribbean,

counting fish, interviewing fishermen,

menghitung ikan, mewawancarai nelayan,

redesigning fishing gear and developing policy.

mendesain ulang alat pancing dan mengembangkan kebijakan.

I've been helping to figure out what sustainable management can look like

Saya membantu mewujudkan pengelolaan berkelanjutan,

for places where food security, jobs and cultures

di tempat-tempat dengan kondisi ketahanan pangan, pekerjaan, dan budaya,

all depend on the sea.

yang semuanya bergantung kepada lautan.

In the midst of all this, I fell in love.

Saat melakukan itu, saya jatuh cinta.

With a fish.

kepada seekor ikan.

There are over 500 fish species that live on Caribbean reefs,

Ada lebih dari 500 spesies ikan yang hidup di terumbu Karibia,

but the ones I just can't get out of my head

namun yang tidak dapat saya lupakan

are parrotfish.

adalah ikan kakatua.

Parrotfish live on coral reefs all over the world,

Ikan kakatua hidup di terumbu karang di seluruh dunia.

there are 100 species,

Ada 100 spesies,

they can grow well over a meter long

panjangnya bisa mencapai 1 meter lebih, dengan berat lebih dari 20 kg,

and weigh over 20 kilograms,

but that's the boring stuff.

tapi informasi itu terlalu umum.

I want to tell you five incredible things about these fish.

Saya ingin membahas 5 hal luar biasa tentang ikan ini.

First, they have a mouth like a parrot's beak,

Pertama, mulut mereka seperti paruh burung kakatua,

which is strong enough to bite coral,

cukup kuat untuk menggigit karang,

although mostly they're after algae.

meskipun mereka umumnya memakan alga.

They are the lawn mowers of the reef.

Merekalah "pemangkas rumput" di terumbu.

This is key, because many reefs are overgrown with algae

Inilah kuncinya, karena banyak terumbu yang tertutup alga,

due to nutrient pollution from sewage and fertilizer

akibat polusi nutrisi dari limbah dan pupuk

that runs off of land.

yang mengalir dari daratan.

And there just aren't enough herbivores like parrotfish

Tidak banyak jenis herbivora seperti ikan kakatua

left out on the reefs

yang tersisa di terumbu,

to mow it all down.

untuk memakan semua alga.

OK, second amazing thing.

Baiklah, hal luar biasa kedua.

After all that eating, they poop fine white sand.

Setelah memakan semua alga, ikan kakatua mengeluarkan kotoran pasir putih halus.

A single parrotfish can produce over 380 kilograms

Seekor ikan kakaktua dapat menghasilkan lebih dari 380 kg

of this pulverized coral each year.

karang halus setiap tahunnya.

Sometimes, when scuba diving,

Terkadang, ketika menyelam,

I would look up from my clipboard

saya memperhatikan dari papan klip

and just see contrails of parrotfish poop raining down.

dan hanya melihat jejak kondensasi kotoran ikan kakatua berjatuhan.

So next time you're lounging on a tropical white-sand beach,

Jadi jika suatu hari Anda bersantai di pantai tropis berpasir putih,

maybe thank of parrotfish.

mungkin Anda ingat kotoran ikan kakatua.

(Laughter)

(Tawa)

Third, they have so much style.

Ketiga, mereka memiliki bermacam corak.

Mottled and striped, teal, magenta,

Belang dan bergaris, hijau kebiru-biruan,

yellow, orange, polka-dotted,

magenta, kuning, oranye, polkadot,

parrotfish are a big part of what makes coral reefs so colorful.

ikan kakatua membuat terumbu karang tampak berwarna-warni.

Plus, in true diva style,

Sebagai tambahan, dengan gaya diva sejati,

they have multiple wardrobe changes throughout their life.

ikan kakatua berganti kostum beberapa kali sepanjang hidup.

A juvenile outfit,

Kostum remaja,

an intermediate getup,

kostum gaya menengah,

and a terminal look.

dan penampilan akhir.

Fourth, with this last wardrobe change comes a sex change from female to male,

Keempat.

Pada pergantian kostum terakhir, terjadi pula perubahan jenis kelamin

dari betina ke jantan, disebut hermafroditisme sekuensial.

termed sequential hermaphroditism.

These large males then gather harems of females to spawn.

Jantan dewasa ini kemudian mengumpulkan ikan kakatua betina untuk memijah.

Heterosexual monogamy is certainly not nature's status quo.

Monogami heteroseksual tentu saja bukan status quo dalam alam.

And parrotfish exemplify some of the beauty

Ikan kakatua menunjukkan keindahan

of diverse reproductive strategies.

strategi reproduksi yang beragam.

Fifth, and the most incredible,

Kelima, dan yang paling luar biasa.

sometimes when parrotfish cozy up into a nook in the reef at night,

Terkadang ketika ikan kakatua beristirahat di sudut karang pada malam hari,

they secrete a mucus bubble from a gland in their head

mereka mengeluarkan gelembung lendir dari kelenjar di kepala,

that envelops their entire body.

yang menyelimuti seluruh tubuh mereka.

This masks their scent from predators

Aroma lendir melindungi mereka dari pemangsa

and protects them from parasites,

dan parasit,

so they can sleep soundly.

jadi mereka dapat tidur nyenyak.

I mean, how cool is this?

Sangat menarik bukan?

(Laughter)

(Tawa)

So this is a confession of my love for parrotfish

Jadi, ini adalah pernyataan cinta saya kepada ikan kakatua,

in all their flamboyant,

dengan segala pesonanya,

algae-eating, sand-pooping, sex-changing glory.

pemakan alga, kotoran berbentuk pasir, dan perubahan jenis kelamin.

(Laughter)

(Tawa)

But with this love comes heartache.

Namun, cinta ini menimbulkan sakit hati.

Now that groupers and snappers are woefully overfished,

Saat ini, ikan kerapu dan kakap sulit ditemui akibat penangkapan berlebihan,

fishermen are targeting parrotfish.

sehingga para nelayan mengincar ikan kakatua.

Spearfishing took out the large species,

Penombak ikan menghabisi spesies berukuran besar,

midnight blue and rainbow parrotfish are now exceedingly rare,

sehingga ikan kakatua jenis midnight, blue, dan rainbow sangat langka sekarang,

and nets and traps are scooping up the smaller species.

dan spesies yang lebih kecil ditangkap dengan jaring dan perangkap.

As both a marine biologist and a single person,

Sebagai ahli biologi kelautan dan seseorang yang lajang,

I can tell you,

saya bisa meyakinkan Anda,

there aren't that many fish in the sea.

bahwa tidak banyak ikan di laut.

(Laughter)

(Tawa)

And then, there's my love for their home,

Selanjutnya, cinta saya kepada rumah mereka,

the coral reef,

terumbu karang,

which was once as vibrant as Caribbean cultures,

yang dulunya semeriah budaya Karibia,

as colorful as the architecture,

beraneka warna seperti arsitekturnya,

and as bustling as carnival.

dan seramai karnaval.

Because of climate change,

Akibat perubahan iklim,

on top of overfishing and pollution,

diperburuk oleh penangkapan ikan berlebihan dan polusi,

coral reefs may be gone within 30 years.

terumbu karang mungkin akan punah dalam waktu 30 tahun.

An entire ecosystem erased.

Seluruh ekosistem akan punah.

This is devastating,

Ini sangat menyedihkan,

because hundreds of millions of people around the world

karena ratusan juta orang di seluruh dunia

depend on reefs for their nutrition and income.

bergantung pada terumbu untuk memperoleh nutrisi dan meraih pendapatan.

Let that sink in.

Mari kita renungkan.

A little bit of good news

Ada sedikit kabar baik,

is that places like Belize, Barbuda and Bonaire are protecting these VIPs --

tempat-tempat seperti Belize, Barbuda, dan Bonaire melindungi para VIP ini --

Very Important Parrotfish.

"Very Important Parrotfish" (VIP).

Also, more and more places are establishing protected areas

Semakin banyak tempat yang membangun kawasan lindung,

that protect the entire ecosystem.

yang melindungi seluruh ekosistem.

These are critical efforts, but it's not enough.

Semua ini adalah upaya mendesak, tetapi itu saja belum cukup.

As I stand here today,

Saat saya berdiri di sini,

only 2.2 percent of the ocean is protected.

hanya 2,2 persen lautan yang dilindungi.

Meanwhile, 90 percent of the large fish,

Sementara itu, 90 persen ikan besar,

and 80 percent of the coral on Caribbean reefs,

dan 80 persen karang di terumbu Karibia,

is already gone.

telah punah.

We're in the midst of the sixth mass extinction.

Kita berada di tengah kepunahan massal keenam.

And we, humans, are causing it.

Dan kita, manusia, yang menyebabkannya.

We also have the solutions.

Kita juga punya solusinya.

Reverse climate change and overfishing,

Menghentikan perubahan iklim dan penangkapan ikan berlebihan,

protect half the ocean

melindungi separuh lautan,

and stop pollution running from land.

dan menghentikan aliran polusi dari darat.

But these are massive undertakings

Tetapi, ini adalah tugas yang sangat berat,

requiring systemic changes,

yang membutuhkan perubahan sistemik,

and we're really taking our sweet time getting around to it.

dan kita harus meluangkan waktu untuk melakukan perubahan.

Each of us can contribute, though.

Setiap orang dapat memberikan kontribusi.

With our votes, our voices, our food choices,

Dengan pilihan kita, suara kita, pilihan makanan kita,

our skills and our dollars.

keterampilan dan uang kita.

We must overhaul both corporate practices

Kita harus merombak praktik korporat

and government policies.

dan kebijakan pemerintah.

We must transform culture.

Kita harus mengubah budaya.

Building community around solutions

Membangun komunitas untuk mencari solusi

is the most important thing.

adalah hal yang paling penting.

I am never going to give up

Saya tidak akan pernah berhenti bekerja

working to protect and restore this magnificent planet.

untuk melindungi dan memulihkan planet yang mengagumkan ini.

Every bit of habitat we preserve,

Setiap bagian dari habitat yang kita lestarikan,

every tenth of a degree of warming we prevent,

setiap sepersepuluh derajat pemanasan yang kita cegah,

really does matter.

benar-benar penting.

Thankfully, I'm not motivated by hope,

Syukurlah, saya tidak suka berandai-andai,

but rather a desire to be useful.

saya lebih suka melakukan sesuatu yang berguna,

Because I don't know how to give an honest talk

karena saya tidak tahu cara menyampaikan cerita nyata

about my beloved parrotfish and coral reefs

tentang ikan kakatua dan terumbu karang yang saya cintai,

that has a happy ending.

yang berakhir bahagia.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)