How to turn a group of strangers into a team | Amy Edmondson

Translator: Adelia Adelia Reviewer: Fitriani Indahsari Kadirr

It's August 5, 2010.

Tanggal 5 Agustus 2010.

A massive collapse at the San José Copper Mine in Northern Chile

Terjadi longsor besar di tambang tembaga di Chile Utara

has left 33 men trapped half a mile -- that's two Empire State Buildings --

menyebabkan 33 orang terjebak setengah mil setinggi 2 gedung Empire State --

below some of the hardest rock in the world.

di bawah bebatuan paling keras di dunia.

They will find their way to a small refuge designed for this purpose,

Mereka menemukan tempat berlindung yang didesain untuk tujuan ini

where they will find intense heat, filth

tempat di mana mereka merasakan panas menyengat, bau sampah,

and about enough food for two men for 10 days.

dan makanan hanya cukup untuk 2 orang selama 10 hari.

Aboveground, it doesn't take long

Sementara di atas permukaan tanah tidak butuh waktu lama

for the experts to figure out that there is no solution.

para ahli untuk mengatakan bahwa tidak ada solusi untuk itu.

No drilling technology in the industry is capable of getting through rock

Tidak ada teknologi pengeboran yang mampu menembus

that hard and that deep

bebatuan keras dan dalam

fast enough to save their lives.

yang cukup cepat untuk menyelamatkan nyawa mereka.

It's not exactly clear where the refuge is.

Keberadaan para pengungsi juga tidak diketahui.

It's not even clear if the miners are alive.

Bahkan tidak bisa dipastikan apakah mereka masih hidup.

And it's not even clear who's in charge.

Siapa yang bertanggung jawab pun tak diketahui.

Yet, within 70 days, all 33 of these men will be brought to the surface alive.

Tapi dalam 70 hari, 33 pekerja ini akan dibawa ke atas permukaan hidup-hidup.

This remarkable story is a case study

Cerita luar biasa ini adalah sebuah studi kasus

in the power of teaming.

tentang kekuatan kerjasama.

So what's "teaming"?

Jadi apa itu "kerjasama" ?

Teaming is teamwork on the fly.

Kerjasama adalah kerja bersama secara cepat.

It's coordinating and collaborating with people

Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak orang

across boundaries of all kinds --

tanpa batasan apapun --

expertise, distance, time zone, you name it --

seperti keahlian, jarak, zona waktu --

to get work done.

untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Think of your favorite sports team, because this is different.

Bayangkan tim olahraga favorit Anda, sebab ini berbeda.

Sports teams work together: that magic, those game-saving plays.

Tim olahraga bekerja bersama: dapat memenangkan permainan.

Now, sports teams win because they practice.

Sekarang, tim olahraga menang karena mereka berlatih.

But you can only practice if you have the same members over time.

Tapi Anda hanya bisa berlatih dengan anggota yang terus sama.

And so you can think of teaming ...

Bisa Anda bayangkan seperti apa kerjasama itu

Sports teams embody the definition of a team,

Tim olahraga mewakili definisi dari sebuah tim,

the formal definition.

definisi yang sahih.

It's a stable, bounded, reasonably small group of people

Tim yang stabil, sekelompok kecil orang yang tak berubah dan terbatas,

who are interdependent in achieving a shared outcome.

yang saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama.

You can think of teaming as a kind of pickup game in the park,

Kalian dapat bandingkan kerjasama seperti bermain basket di taman,

in contrast to the formal, well-practiced team.

berbeda dengan tim resmi yang terlatih,

Now, which one is going to win in a playoff?

Siapa yang akan menang di babak final?

The answer is obvious.

Jawabannya sudah jelas.

So why do I study teaming?

Jadi mengapa saya mempelajari tentang kerjasama ?

It's because it's the way more and more of us have to work today.

Karena itulah cara yang harus sering kita lakukan saat ini.

With 24/7 global fast-paced operations,

Dengan operasi global yang cepat selama 24/7,

crazy shifting schedules

jadwal jaga yang menggila

and ever-narrower expertise,

dan keahlian yang terbatas,

more and more of us have to work with different people all the time

banyak dari kita harus bekerja dengan orang berbeda sepanjang waktu

to get our work done.

untuk menyelesaikan pekerjaan.

We don't have the luxury of stable teams.

Kita tidak punya keistimewaan berupa tim yang tetap.

Now, when you can have that luxury, by all means do it.

Sekarang, saat Anda bisa memiliki keistimewaan itu, lakukanlah.

But increasingly for a lot of the work we do today,

Tapi meningkatnya banyak pekerjaan hari ini,

we don't have that option.

kita tidak punya pilihan itu.

One place where this is true is hospitals.

Satu tempat yang menjadi contohnya, yaitu di rumah sakit.

This is where I've done a lot of my research over the years.

Disinilah saya banyak meneliti selama bertahun-tahun.

So it turns out hospitals have to be open 24/7.

Maka benarlah rumah sakit harus buka selama 24/7.

And patients -- well, they're all different.

Pasien-pasien -- mereka semua berbeda-beda.

They're all different in complicated and unique ways.

Mereka semua berbeda-beda, rumit dan unik.

The average hospitalized patient is seen by 60 or so different caregivers

Rata-rata pasien rawat inap dijaga oleh 60 perawat berbeda atau lebih

throughout his stay.

selama masa perawatannya.

They come from different shifts, different specialties,

Mereka dengan jadwal jaga & spesialisasi yang berbeda-beda,

different areas of expertise,

dengan bidang keahlian yang berbeda,

and they may not even know each other's name.

dan mereka bahkan tak saling kenal satu sama lain.

But they have to coordinate in order for the patient to get great care.

Tapi mereka harus saling berkoordinasi agar pasien mendapat perawatan terbaik.

And when they don't, the results can be tragic.

Karena jika tidak, hasilnya bisa buruk.

Of course, in teaming, the stakes aren't always life and death.

Dalam kerjasama yang ditaruhkan tidak selalu soal hidup dan mati.

Consider what it takes to create an animated film,

Bandingkan, apa yang diperlukan untuk membuat sebuah film kartun,

an award-winning animated film.

yang dapat meraih penghargaan.

I had the good fortune to go to Disney Animation

Saya pernah berkesempatan mengunjungi studio Animasi Disney

and study over 900 scientists, artists,

dan belajar bersama lebih 900 ilmuwan, seniman,

storytellers, computer scientists

pendongeng, ahli-ahli IT

as they teamed up in constantly changing configurations

mereka bekerjasama dalam kondisi yang terus berubah

to create amazing outcomes like "Frozen."

untuk menciptakan hasil luar biasa seperti "Frozen."

They just work together, and never the same group twice,

Mereka bekerja secara bersama, dan tidak pernah dengan tim yang sama,

not knowing what's going to happen next.

tidak tahu-menahu yang akan terjadi selanjutnya.

Now, taking care of patients in the emergency room

Sekarang, merawat pasien di ruang gawat darurat

and designing an animated film

dan mendesain sebuah film animasi

are obviously very different work.

tentu saja adalah hal yang berbeda.

Yet underneath the differences, they have a lot in common.

Tapi dibalik perbedaan itu, keduanya punya banyak persamaan.

You have to get different expertise at different times,

Anda harus memperoleh keahlian berbeda di waktu berbeda,

you don't have fixed roles, you don't have fixed deliverables,

Anda tidak punya peran yang tetap, Anda tidak punya hasil yang jelas,

you're going to be doing a lot of things that have never been done before,

Anda ingin melakukan banyak hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya,

and you can't do it in a stable team.

Anda tidak bisa melakukannya dengan tim yang tetap.

Now, this way of working isn't easy,

Sekarang, cara kerja seperti ini memang tidak mudah,

but as I said, it's more and more the way many of us have to work,

tapi seperti yang kujelaskan inilah cara kerja yang harus kita lakukan,

so we have to understand it.

jadi kita harus memahaminya.

And I would argue that it's especially needed

Dan saya tidak setuju apabila ini hanya dibutuhkan

bagi pekerjaan yang kompleks dan tak terprediksi

for work that's complex and unpredictable

and for solving big problems.

dan untuk menyelesaikan masalah besar.

Paul Polman, the Unilever CEO, put this really well

Paul Polman, CEO Unilever, sangat memahami ini

when he said, "The issues we face today are so big and so challenging,

saat dia berkata,"Masalah yang kita hadapi saat ini sangat besar & menantang,

it becomes quite clear we can't do it alone,

sangat jelas bahwa kita tidak bisa mengerjakannya sendirian,

and so there is a certain humility in knowing you have to invite people in."

jadi sudah pasti bahwa Anda harus mengajak orang lain untuk ikut terlibat."

Issues like food or water scarcity cannot be done by individuals,

Masalah kelangkaan pangan dan air tidak bisa diselesaikan oleh satu orang,

even by single companies,

bahkan oleh satu perusahaan,

even by single sectors.

bahkan oleh satu bidang.

So we're reaching out to team across big teaming,

Jadi kami mencari tim yang besar,

grand-scale teaming.

kerjasama skala besar.

Take the quest for smart cities.

Lihatlah kota-kota pintar.

Maybe you've seen some of the rhetoric:

Mungkin Anda pernah melihat retorikanya:

mixed-use designs, zero net energy buildings,

dengan desain serba guna, bangunan tanpa limbah,

smart mobility,

mobilitas pintar,

green, livable, wonderful cities.

kota hijau yang indah dan layak huni.

We have the vocabulary, we have the visions,

Kita punya perbendaharaan, Kita punya visinya,

not to mention the need.

dan kebutuhan.

We have the technology.

Kita punya teknologinya.

Two megatrends --

Dua perubahan besar --

urbanization, we're fast becoming a more urban planet,

urbanisasi, kita semakin cepat menjadi masyarakat perkotaan,

and climate change --

dan perubahan iklim --

have been increasingly pointing to cities

semakin meningkat di perkotaan

as a crucial target for innovation.

sebagai target penting untuk inovasi.

And now around the world in various locations,

Dan sekarang di seluruh penjuru dunia,

people have been teaming up

orang-orang bekerja sama

to design and try to create green, livable, smart cities.

untuk merancang dan membuat kota pintar yang hijau dan layak huni.

It's a massive innovation challenge.

Ini adalah tantangan besar inovasi.

To understand it better,

Untuk memahaminya lebih baik,

I studied a start-up -- a smart-city software start-up --

Saya mempelajari perusahaan -- penyedia software kota pintar --

as it teamed up with a real estate developer,

yang bekerjasama dengan pengembang perumahan,

some civil engineers,

beberapa teknik sipil,

a mayor,

walikota,

an architect, some builders, some tech companies.

arsitek, konstruktor, beberapa perusahaan teknologi.

Their goal was to build a demo smart city from scratch.

Tujuan mereka adalah membangun bentuk dasar kota pintar dari awal.

OK. Five years into the project, not a whole lot had happened.

OK. Lima tahun proyek berjalan, belum banyak yang terjadi.

Six years, still no ground broken.

Enam tahun, masih belum ada lapisan tanah yang tertembus.

It seemed that teaming across industry boundaries

Sepertinya kerjasama yang melewati batasan industri

was really, really hard.

memang sangat, sangat sulit.

OK, so ...

OK, jadi ...

We had inadvertently discovered

Kami secara tidak sengaja menemukan

what I call "professional culture clash" with this project.

apa yang disebut "perbedaan budaya para ahli" dalam proyek ini.

You know, software engineers and real estate developers

Pembuat software dan pengembang perumahan

think differently --

berpikir secara berbeda --

really differently:

sangat berbeda:

different values, different time frames -- time frames is a big one --

perbedaan nilai, periode waktu -- periode waktu adalah yang utama --

and different jargon, different language.

dan perbedaan jargon, perbedaan bahasa.

And so they don't always see eye to eye.

Dan mereka tidak selalu bertatap muka.

I think this is a bigger problem than most of us realize.

Menurutku ini adalah satu masalah lebih besar dari yang kita sadari.

In fact, I think professional culture clash

Faktanya, menurutku perbedaan budaya para ahli

is a major barrier to building the future that we aspire to build.

adalah penghalang besar untuk membangun masa depan yang kita inginkan.

And so it becomes a problem that we have to understand,

Dan ini menjadi masalah yang harus kita pahami,

a problem that we have to figure out how to crack.

masalah yang harus kita pecahkan.

So how do you make sure teaming goes well, especially big teaming?

Bagaimana Anda memastikan kerja samanya berjalan lancar, khususnya tim besar?

This is the question I've been trying to solve for a number of years

Ini adalah pertanyaan yang saya berusaha pecahkan selama beberapa tahun

in many different workplaces

di tempat yang berbeda-beda

with my research.

bersama penelitian saya.

Now, to begin to get just a glimpse of the answer to this question,

Sekarang, untuk melihat sekilas jawaban dari pertanyaan tersebut,

let's go back to Chile.

mari kembali ke Chile

In Chile, we witnessed 10 weeks of teaming

Di Chile, kita melihat adanya kerjasama selama 10 minggu

by hundreds of individuals

oleh ratusan orang

from different professions, different companies,

dari profesi dan perusahaan yang berbeda-beda,

different sectors, even different nations.

sektor dan negara yang berbeda.

And as this process unfolded,

Dan saat proses ini berlangsung,

they had lots of ideas, they tried many things,

mereka punya banyak ide, dan mencoba banyak hal,

they experimented, they failed,

mereka bereksperimen, dan gagal,

they experienced devastating daily failure,

mereka mengalami kegagalan setiap harinya,

but they picked up, persevered,

tapi mereka terima, bertahan,

and went on forward.

dan terus maju.

And really, what we witnessed there

Dan sungguh, apa yang kita saksikan disana

was they were able to be humble

adalah mereka dapat bermurah hati

in the face of the very real challenge ahead,

dalam menghadapi tantangan nyata didepannya,

curious -- all of these diverse individuals,

rasa penasaran -- orang yang berbeda-beda ini,

diverse expertise especially, nationality as well,

berbeda keahlian juga kewarganegaraan,

were quite curious about what each other brings.

merasa penasaran tentang keahlian masing-masing.

And they were willing to take risks to learn fast what might work.

Dan mereka mau mengambil risiko belajar cepat untuk mencapai keberhasilan.

And ultimately, 17 days into this remarkable story,

Dan akhirnya, 17 hari dalam cerita yang luar biasa ini,

ideas came from everywhere.

banyak ide bermunculan.

They came from André Sougarret, who is a brilliant mining engineer

Ide dicetus oleh Andre Sougarret, insinyur pertambangan yang cerdas

who was appointed by the government to lead the rescue.

yang ditunjuk oleh pemerintah untuk memimpin penyelamatan ini.

They came from NASA.

Ide muncul dari NASA.

They came from Chilean Special Forces.

Juga berasal dari Pasukan Khusus Chile.

They came from volunteers around the world.

Juga dari para sukarelawan di seluruh dunia.

And while many of us, including myself, watched from afar,

Dan saat banyak dari kita, termasuk saya, melihatnya dari jauh,

these folks made slow, painful progress through the rock.

orang-orang ini membuat kemajuan lambat dan menyakitkan melewati bebatuan.

On the 17th day, they broke through to the refuge.

Di hari ke-17, mereka berhasil menembus sampai ke tempat perlindungan.

It's just a remarkable moment.

Itu adalah momen luar biasa.

And with just a very small incision, they were able to find it

Dengan hanya irisan yang sangat tipis, mereka berhasil menemukannya

through a bunch of experimental techniques.

melalui berbagai teknik percobaan.

And then for the next 53 days,

Dan 53 hari setelahnya,

that narrow lifeline would be the path

jalur penyelamatan kecil itu akan menjadi jalur

where food and medicine and communication would travel,

yang akan dilalui makanan, obat-obatan dan jalur komunikasi,

while aboveground, for 53 more days, they continued the teaming

sementara di atas tanah lebih 53 hari lagi mereka melanjutkan kerjasama

to find a way to create a much larger hole

untuk menemukan cara membuat lubang yang lebih besar

and also to design a capsule.

dan juga untuk merancang sebuah kapsul.

This is the capsule.

Ini adalah kapsulnya.

And then on the 69th day,

Dan di hari ke-69,

over 22 painstaking hours,

setelah 22 jam yang melelahkan,

they managed to pull the miners out one by one.

mereka berhasil menarik keluar penambang satu per satu.

So how did they overcome professional culture clash?

Jadi bagaimana mereka mengatasi perbedaan budaya para ahli?

I would say in a word, it's leadership, but let me be more specific.

Menurut saya, ini soal kepemimpinan, izinkan saya membahas lebih spesifik.

When teaming works,

Saat kerjasama berhasil,

you can be sure that some leaders,

Anda bisa yakin bahwa sebagian pemimpin,

leaders at all levels,

pemimpin di tingkat apapun,

have been crystal clear that they don't have the answers.

sangat jelas bahwa mereka tidak punya jawaban.

Let's call this "situational humility."

Sebut saja ini "kerendahan hati yang situasional."

It's appropriate humility.

Kerendahan hati yang tepat.

We don't know how to do it.

Kita tidak tahu cara melakukannya.

You can be sure, as I said before, people were very curious,

Yakinlah bahwa orang-orang merasa sangat penasaran,

and this situational humility

dan kerendahan hati yang situasional ini

combined with curiosity

bercampur dengan rasa penasaran

creates a sense of psychological safety

menciptakan rasa aman

that allows you take risks with strangers,

dan Anda mengambil risiko dengan orang lain

because let's face it: it's hard to speak up, right?

karena sejujurnya: sulit untuk bersuara, benar?

It's hard to ask for help.

Sulit untuk meminta bantuan.

It's hard to offer an idea that might be a stupid idea

Sulit untuk menawarkan satu ide yang mungkin terlihat bodoh

if you don't know people very well.

jika tak mengenal orang dengan sangat baik.

You need psychological safety to do that.

Anda butuh merasa aman untuk melakukan itu.

They overcame what I like to call the basic human challenge:

Mereka mengatasi apa yang suka saya sebut tantangan dasar manusia:

it's hard to learn if you already know.

sulit untuk belajar jika Anda sudah tahu.

And unfortunately, we're hardwired to think we know.

Dan sayangnya, kita terprogram untuk berpikir bahwa kita tahu.

And so we've got to remind ourselves -- and we can do it --

Kita harus mengingatkan diri sendiri -- dan kita bisa melakukannya

to be curious;

untuk merasa penasaran;

to be curious about what others bring.

tentang apa yang orang lain sampaikan.

And that curiosity can also spawn a kind of generosity of interpretation.

Dan rasa penasaran juga bisa muncul dari arti kemurahan hati.

But there's another barrier, and you all know it.

Tapi masih ada halangan lain, dan Anda semua tahu itu.

You wouldn't be in this room if you didn't know it.

Anda tidak akan ada disini jika Anda tidak tahu itu

And to explain it, I'm going to quote from the movie "The Paper Chase."

Untuk menjelaskannya, saya mengutip pesan dari film "The Paper Chase",

This, by the way, is what Hollywood thinks

tentang bagaimana Hollywood menggambarkan

a Harvard professor is supposed to look like.

seorang profesor di Harvard.

You be the judge.

Anda yang akan menilainya.

The professor in this famous scene,

Ada seorang profesor di adegan ini,

he's welcoming the new 1L class,

dia menyambut siswa kelas tahun pertama,

and he says, "Look to your left. Look to your right.

dan dia berkata, "Lihatlah di kanan dan kiri kalian,

one of you won't be here next year."

satu dari Anda tidak akan di sini tahun depan."

What message did they hear? "It's me or you."

Pesan apa yang mereka dengar? "Ini soal Saya atau Anda."

For me to succeed, you must fail.

Agar saya berhasil, Anda harus gagal.

Now, I don't think too many organizations welcome newcomers that way anymore,

Saat ini, rasanya tidak banyak perusahaan menyambut dengan cara itu lagi,

but still, many times people arrive with that message of scarcity anyway.

tapi tetap saja, seringkali orang masih menangkap pesan itu.

It's me or you.

Ini soal Saya atau Anda.

It's awfully hard to team if you inadvertently see others as competitors.

Sangat sulit bekerjasama apabila Anda memandang orang lain sebagai pesaing.

So we have to overcome that one as well,

Jadi kita harus mengatasinya satu hal itu juga,

and when we do, the results can be awesome.

dan ketika kita lakukan, hasilnya dapat menakjubkan.

Abraham Lincoln said once,

Abraham Lincoln pernah berkata,

"I don't like that man very much. I must get to know him better."

"Saya sangat tidak suka orang itu. Saya harus kenal dia lebih jauh."

Think about that --

Pikirkan hal itu --

I don't like him, that means I don't know him well enough.

Saya tidak suka dia, artinya saya belum cukup mengenalnya.

It's extraordinary.

Ini luar biasa.

This is the mindset, I have to say,

Inilah pola pikirnya, harus kukatakan,

this is the mindset you need for effective teaming.

ini adalah pola pikir yang Anda butuhkan untuk kerjasama yang efektif.

In our silos, we can get things done.

Secara sendiri-sendiri, kita bisa menyelesaikan suatu hal.

But when we step back and reach out and reach across,

Tapi saat kita berjalan mundur dan menjangkau keluar,

miracles can happen.

keajaiban bisa terjadi.

Miners can be rescued,

Penambang bisa diselamatkan,

patients can be saved,

pasien bisa diselamatkan,

beautiful films can be created.

film menakjubkan bisa dibuat.

Untuk mencapai itu, saya rasa tidak ada nasihat lebih baik dari:

To get there, I think there's no better advice than this:

look to your left, look to your right.

melihat ke kiri dan kanan Anda.

How quickly can you find the unique talents, skills

Seberapa cepat Anda dapat menemukan bakat dan keahlian unik

and hopes of your neighbor,

dan harapan bagi lingkungan Anda,

and how quickly, in turn, can you convey what you bring?

dan seberapa cepat Anda bisa menyampaikannya?

Because for us to team up to build the future we know we can create

Karena bagi kita untuk bekerja sama membangun masa depan

that none of us can do alone,

tak satupun dari kita bisa mengerjakannya sendiri,

that's the mindset we need.

itulah pola pikir yang kita butuhkan

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(tepuk tangan)