Can you spot the problem with these headlines? (Level 1) - Jeff Leek & Lucy McGowan

Translator: Cindy Pandie Reviewer: Reno Kanti Riananda

"New drug may cure cancer."

"Obat baru bisa mengobati kanker."

"Aspirin may reduce risk of heart attacks."

"Aspirin dapat mengurangi risiko serangan jantung."

"Eating breakfast can help you lose weight."

"Sarapan membantumu menurunkan berat badan."

Health headlines like these flood the news,

Judul berita kesehatan seperti ini memenuhi berita,

often contradicting each other.

dan sering kali saling bertentangan.

So how can you figure out what’s a genuine health concern

Lalu, bagaimana memilah masalah kesehatan yang sungguhan,

or a truly promising remedy,

atau obat yang benar-benar ampuh,

and what’s less conclusive?

dari hal yang belum pasti?

Dalam dunia kedokteran,

In medicine,

there’s often a disconnect between news headlines

judul berita sering kali tidak berhubungan

and the scientific research they cover.

dengan cakupan penelitian ilmiah yang dilakukan.

That’s because a headline is designed to catch attention—

Itu karena judul berita dirancang untuk menarik perhatian.

it’s most effective when it makes a big claim.

Judul sangatlah efektif jika mengklaim hal yang besar

By contrast,

Sebaliknya,

many scientific studies produce meaningful results

penelitian memberi hasil yang bermakna

when they focus on a narrow, specific question.

ketika fokus pada pertanyaan dan ruang lingkup yang spesifik.

The best way to bridge this gap

Cara terbaik menjembatani perbedaan itu

is to look at the original research behind a headline.

adalah dengan memahami penelitian asli di balik judul berita itu.

We’ve come up with a simplified research scenario

Kami menyediakan skenario penelitian sederhana

for each of these three headlines to test your skills.

atas tiga judul berita ini untuk menguji kemampuan kalian.

Keep watching for the explanation of the first study;

Teruslah menonton untuk penjelasan atas penelitian yang pertama,

then pause at the headline to figure out the flaw.

lalu jedalah pada judul berita untuk menebak kesalahannya.

Assume all the information you need to spot the flaw is included.

Asumsikan semua informasi yang dibutuhkan untuk menemukan kesalahan telah tersedia.

Let’s start with this hypothetical scenario:

Mari mulai dengan skenario hipotetis ini.

a study using mice to test a new cancer drug.

Sebuah penelitian menggunakan tikus untuk menguji obat kanker baru.

The study includes two groups of mice,

Penelitian itu menggunakan dua kelompok tikus,

one treated with the drug, the other with a placebo.

satu kelompok diberi obat, sementara kelompok lain plasebo.

At the end of the trial,

Pada akhir percobaan,

the mice that receive the drug are cured,

tikus-tikus yang mendapatkan obat sembuh,

while those that received the placebo are not.

sedangkan yang plasebo tidak.

Can you spot the problem with this headline:

Bisakah kamu menemukan masalah pada judul berita ini:

"Study shows new drug could cure cancer"

"Penelitian membuktikan obat baru bisa menyembuhkan kanker"

Karena subjek penelitian itu adalah tikus,

Since the subjects of the study were mice,

we can’t draw conclusions about human disease based on this research.

kita tidak bisa menyimpulkan untuk penyakit manusia

berdasarkan penelitian ini.

In real life, early research on new drugs and therapies is not conducted on humans.

Di dunia nyata, penelitian awal terhadap obat dan terapi baru

tidak dilakukan kepada manusia.

Jika hasil penelitian awal menjanjikan,

If the early results are promising,

clinical trials follow to determine if they hold up in humans.

barulah uji klinis dilakukan

untuk menentukan keberhasilannya pada manusia.

Nah, setelah kamu pemanasan,

Now that you’ve warmed up,

let’s try a trickier example:

ayo coba contoh yang lebih rumit:

a study about the impact of aspirin on heart attack risk.

penelitian tentang dampak aspirin terhadap risiko serangan jantung.

The study randomly divides a pool of men into two groups.

Penelitian tersebut secara acak membagi sekumpulan pria menjadi dua kelompok.

The members of one group take aspirin daily,

Anggota kelompok pertama mengonsumsi aspirin setiap hari,

while the others take a daily placebo.

sementara kelompok lain mengonsumsi plasebo.

By the end of the trial,

Pada akhir percobaan,

kelompok kontrol mengalami lebih banyak serangan jantung

the control group suffered significantly more heart attacks

than the group that took aspirin.

daripada kelompok yang meminum aspirin.

Based on this situation, what’s wrong with the headline:

Berdasarkan situasi ini, apa yang salah dengan judul berita:

"Aspirin may reduce risk of heart attacks"

"Aspirin dapat mengurangi risiko serangan jantung"

In this case, the study shows evidence that aspirin reduces heart attacks in men,

Penelitian ini membuktikan bahwa aspirin mengurangi serangan jantung pada pria,

because all the participants were men.

karena semua peserta adalah pria.

Tetapi, kesimpulan "aspirin mengurangi risiko serangan jantung" terlalu luas.

But the conclusion “aspirin reduces risk of heart attacks” is too broad;

we can’t assume that results found in men would also apply to women.

Kita tak dapat berasumsi hasil penelitian pada pria juga berlaku pada wanita.

Penelitian sering kali membatasi peserta

Studies often limit participants based on geographic location, age, gender,

berdasarkan lokasi geografis, umur, jenis kelamin,

atau banyak faktor lain.

or many other factors.

Sebelum menggeneralisasi temuan ini,

Before these findings can be generalized,

similar studies need to be run on other groups.

penelitian serupa harus dilakukan pada kelompok lain.

If a headline makes a general claim,

Jika judul berita memuat pernyataan umum,

it should draw its evidence from a diverse body of research, not one study.

buktinya harus mencakup beberapa penelitian, bukan hanya satu.

Can you take your skills from the first two questions to the next level?

Beranikah kamu menguji kemampuanmu di tingkat berikutnya?

Try this example about the impact of eating breakfast on weight loss.

Coba telaah contoh berikut mengenai dampak sarapan terhadap penurunan berat badan.

Peneliti merekrut sekelompok orang yang selalu melewatkan sarapan.

Researchers recruit a group of people who had always skipped breakfast

dan meminta mereka untuk sarapan setiap hari.

and ask them to start eating breakfast everyday.

The participants include men and women of a range of ages and backgrounds.

Pesertanya mencakup pria dan wanita dari berbagai usia dan latar belakang.

Over a year-long period,

Selama jangka waktu satu tahun,

participants lose an average of five pounds.

peserta kehilangan rata-rata 2,27 kilogram berat badan.

So what’s wrong with the headline:

Lalu, apa yang salah dengan judul berita:

"Eating breakfast can help you lose weight"

"Sarapan dapat membantumu menurunkan berat badan"

The people in the study started eating breakfast and lost weight—

Peserta penelitian mulai sarapan dan kehilangan berat badan,

but we don’t know that they lost weight because they started eating breakfast;

tetapi tak bisa dipastikan

kehilangan berat badan itu adalah karena mulai sarapan.

Mungkin saja pemantauan berat badan

perhaps having their weight tracked

inspired them to change their eating habits in other ways.

mendorong mereka untuk mengubah kebiasaan makan.

To rule out the possibility that some other factor caused weight loss,

Untuk menyingkirkan kemungkinan berat peserta turun karena faktor lain,

we would need to compare these participants

kita perlu membandingkan peserta-peserta ini

dengan kelompok yang tak pernah sarapan sebelum penelitian

to a group who didn’t eat breakfast before the study

and continued to skip it during the study.

dan tetap melewatkan sarapan selama penelitian.

A headline certainly shouldn’t claim the results of this research

Judul berita tentu saja tidak boleh mengklaim bahwa hasil penelitian ini

are generally applicable.

berlaku secara umum.

And if the study itself made such a claim without a comparison group,

Jika penelitian itu sendiri yang membuat klaim tanpa kelompok pembanding,

then you should question its credibility.

maka pertanyakanlah kredibilitasnya.

Now that you’ve battle-tested your skills

Nah, setelah kamu menguji kemampuanmu

on these hypothetical studies and headlines,

lewat penelitian dan judul berita hipotetis ini,

you can test them on real-world news.

kamu bisa mengujinya pada berita di dunia nyata.

Even when full papers aren’t available without a fee,

Bahkan kalaupun makalah lengkap tidak tersedia gratis,

you can often find summaries of experimental design and results

kamu dapat menemukan ringkasan dari rancangan penelitian dan hasilnya

in freely available abstracts,

dalam abstrak yang tersedia secara bebas,

or even within the text of a news article.

atau bahkan di dalam badan artikel berita.

Individual studies have results

Hasil dari satu penelitian

that don’t necessarily correspond to a grabby headline.

biasanya tidak selalu sesuai dengan judul berita yang menarik.

Big conclusions for human health issues

Kesimpulan besar untuk masalah kesehatan manusia

require lots of evidence accumulated over time.

membutuhkan banyak bukti yang terakumulasi dari waktu ke waktu.

But in the meantime,

Sementara itu,

we can keep on top of the science, by reading past the headlines.

kita tetap bisa mendapat informasi sains dengan menyaring judul berita.