Why isn't the world covered in poop? - Eleanor Slade and Paul Manning

Translator: Rizqi Nurul Akbar Reviewer: Deera Army Pramana

[Kumbang tinja masuk ke bar. "Apakah kursi ini kosong?"]

Somewhere near you, an animal is defecating.

Mungkin saat ini di dekatmu, seekor binatang sedang buang air besar.

Faktanya, setiap hari hewan menghasilkan tinja yang setara

In fact, each day, the animal kingdom produces roughly enough dung

to match the volume of water pouring over the Victoria Falls.

dengan volume air yang mengalir di air terjun Victoria.

So why isn’t the planet covered in the stuff?

Tetapi mengapa planet ini tidak tertimbun oleh kotoran?

You can thank the humble dung beetle for eating up the excess.

Berterimakasihlah kepada kumbang tinja yang bersedia memakan sisa-sisa itu.

Capable of burying 250 times their body weight in a single night,

Mampu mengubur tinja seukuran 250 kali berat badan mereka dalam satu malam,

these valiant insects make quick work of an endless stream of feces.

kumbang pemberani ini bekerja menangani tinja yang tak ada habisnya.

Over 7,000 known species of dung beetle run clean-up duty across six continents

Ada lebih dari 7.000 spesies kumbang tinja tersebar di enam benua

—everywhere except Antarctica.

—di mana saja kecuali Antartika.

A dung beetle’s first task is to locate dung.

Tugas pertama kumbang tinja adalah menemukan lokasi tinja.

Some live on the anal regions of larger animals,

Sebagian kumbang hidup di daerah anus hewan yang berukuran besar,

ready to leap off when they defecate.

siap untuk melompat saat hewan itu buang air besar.

Others sniff out feces that animals leave behind.

Ada juga yang melacak tinja yang ditinggalkan oleh hewan.

A pile of elephant dung can attract 4,000 beetles in 15 minutes.

Setumpuk kotoran gajah bisa menarik 4.000 kumbang dalam 15 menit.

So once a beetle finds dung,

Maka, ketika kumbang menemukan tinja,

it must work quickly to secure some of the bounty for itself.

ia harus bekerja cepat untuk menyisihkan sebagian tinja untuk dirinya.

Most dung beetle species fall into one of three main groups:

Sebagian besar spesies kumbang tinja dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama:

rollers,

penggulung,

tunnelers,

penggali terowongan,

and dwellers.

dan penetap.

Dung rollers sculpt a ball of dung, and using their back legs,

Tipe penggulung memahat bola tinja, lalu menggunakan kaki belakang mereka

quickly roll it away from competitors.

untuk cepat-cepat mendorongnya menjauh dari pesaing mereka.

Potential partners jump on the ball,

Calon-calon pasangan berlompatan ke atas bola,

and once the ball-maker has selected their mate,

dan setelah pembuat bola memilih salah satunya,

the pair dig their dung ball into the soil.

pasangan kumbang itu menggali untuk mengubur bola tinja.

Once it’s been buried, the female lays a single egg within the dung ball.

Setelah terkubur, betina meletakkan satu telur di dalam bola tinja.

Tunnelers have a different approach.

Tipe penggali terowongan punya cara berbeda.

Digging underneath a pat, some drag dung down into the soil

Setelah menggali di bawah tumpukan, mereka menyeret tinja ke dalam tanah

and pack it into clumps known as brood balls,

dan mengemasnya menjadi gumpalan yang dikenal sebagai bola eram,

dung balls,

bola tinja,

or dung “sausages,” depending on their shape and size.

atau "sosis" tinja, tergantung pada bentuk dan ukurannya.

Male tunnelers sport a spectacular array of horns

Kumbang penggali jantan memiliki susunan tanduk yang mencolok

to fight each other for control of these tunnels,

untuk bertarung demi menguasai terowongan ini,

which they then defend until the female’s laid her egg.

yang mereka jaga hingga si betina meletakkan telurnya.

Some male tunnelers avoid the fray by masquerading as hornless females

Sebagian pejantan menghindari perkelahian dengan menyaru betina yang tak bertanduk

and sneaking into tunnels to mate while the guardians’ heads are turned.

dan menyelinap ke terowongan untuk kawin sementara si penjaga tak melihat.

The third group of dung beetles, dwellers,

Kelompok kumbang kotoran yang ketiga, tipe penetap,

take the most straightforward approach,

memilih cara yang paling mudah,

laying their eggs directly into a dung pat.

bertelur langsung di tumpukan tinja.

This makes their offspring more vulnerable to predation

Cara ini membuat anakan mereka lebih rawan terhadap pemangsa

dibandingkan pada penggali terowongan dan penggulung.

than those of the tunnelers and rollers.

As the larvae feed, they riddle the dung pat with tunnels,

Selagi larva makan, mereka membentuk lubang dan terowongan pada tinja,

leaving remains that are quickly colonized by bacteria and fungi and weathered away.

meninggalkan sisa-sisa yang dengan cepat ditumbuhi bakteri dan jamur hingga lapuk.

Inside a tunnel, ball, or pat, once the larvae hatch,

Di dalam terowongan, bola, atau tumpukan tinja itu, begitu larva menetas,

they consume the dung before metamorphosing into a pupa

mereka mengkonsumsi tinja sampai akhirnya bermetamorfosis menjadi pupa

and then an adult beetle.

dan kemudian menjadi kumbang dewasa.

Besides clearing dung, the actions of these beetles

Selain membersihkan kotoran, tindakan kumbang ini

have considerable ecological importance.

memiliki peran ekologis yang cukup besar.

For one, they serve as secondary seed dispersers.

Salah satunya, mereka berfungsi sebagai penyebar biji sekunder.

Dung from monkeys,

Tinja dari monyet,

babi liar,

wild pigs,

and other animals is riddled with seeds from the fruits they eat.

dan hewan lainnya penuh dengan biji dari buah yang mereka makan.

When beetles bury their dung balls,

Ketika kumbang mengubur bola tinja mereka,

they inadvertently protect these seeds from predators

mereka tanpa sengaja melindungi benih-benih ini dari pemangsa

and increase the likelihood they’ll germinate.

dan meningkatkan kemungkinan tumbuhan itu untuk berkecambah.

The advantage is so great that one South African plant

Manfaat dari hal ini sungguh besar sehingga satu tanaman Afrika Selatan

has evolved to produce seeds that look and smell like dung

telah berevolusi untuk menghasilkan biji yang terlihat dan bau seperti kotoran

to trick beetles into burying them.

untuk mengelabui kumbang agar menguburnya.

Dung beetles also play important roles in agricultural systems.

Kumbang tinja juga memainkan peran penting dalam sistem pertanian.

Livestock, like cows and sheep, produce huge amounts of dung,

Ternak, seperti sapi dan domba, menghasilkan kotoran dalam jumlah besar,

which contains nutrients that can benefit plants.

yang mengandung nutrisi yang bisa menguntungkan tanaman.

The beetles break up the dung and tunnel it deep into the soil,

Kumbang itu memecah kotoran dan menguburnya jauh ke dalam tanah,

bringing the nutrients into close contact with plant roots.

mengantarkan nutrisi sampai ke dekat akar tanaman.

Their services to farmers have been valued at $380 million a year in the US

Jasa mereka kepada petani diperkirakan senilai $380 juta setahun di AS

and £367 million a year in the UK.

dan £367 juta setahun di Inggris.

Dung beetles can even help us battle global warming

Kumbang tinja bahkan dapat membantu kita melawan pemanasan global

by reducing greenhouse gas emissions associated with farming.

dengan mengurangi emisi gas rumah kaca yang terkait dengan pertanian.

Microbes living in oxygen-poor livestock dung

Karena kotoran ternak miskin oksigen, mikroba yang hidup di sana

produce methane, a potent greenhouse gas.

menghasilkan metana, suatu gas rumah kaca yang kuat.

But beetles oxygenate pats when they tunnel into them,

Kumbang meningkatkan pasokan oksigen melalui terowongan yang dibuatnya,

preventing the microbes from producing methane.

sehingga mencegah mikroba dari menghasilkan metana.

The dung beetle spreads seeds,

Kumbang tinja menyebarkan biji,

helps farmers,

membantu para petani,

and fights climate change

serta menekan perubahan iklim

—and accomplishes it all simply by doing its business.

—dan melakukan semua itu cukup dengan menjalankan apa yang menjadi tugasnya.

Maybe next time you come across some dung in the forest or a field,

Mungkin lain kali jika kamu bertemu beberapa kotoran di hutan atau ladang,

you’ll be tempted to take a closer look.

Kamu akan tergoda untuk mengamati dengan lebih jeli.