Can steroids save your life? - Anees Bahji

Translator: Bias Ayu Reviewer: Reno Kanti Riananda

Steroids: they’re infamous for their use in sports.

Steroid: terkenal karena penggunaannya dalam dunia olahraga.

But they’re also found in inhalers, creams to treat poison ivy and eczema,

Namun, steroid juga ditemukan pada inhaler dan krim pengobatan jelatang dan eksim,

and shots to ease inflammation.

serta suntikan pereda radang.

The steroids in these medicines aren’t the same as the ones used to build muscle.

Steroid dalam obat-obatan ini berbeda dari yang digunakan untuk membentuk otot.

In fact, they’re all based on yet another steroid—

Faktanya, semua steroid ini berasal dari steroid jenis lain—

one our body produces naturally, and we can’t live without.

yang diproduksi tubuh secara alami, dan kita tak bisa hidup tanpanya.

Taking a step back, the reason there are so many different steroids

Alasan terdapatnya begitu banyak steroid yang berbeda-beda adalah

is because the term refers to substances with a shared molecular structure,

karena istilah "steroid" mengacu pada zat dengan struktur molekul yang sama,

rather than shared effects on the body.

bukan efek yang sama pada tubuh.

Steroids can be naturally occurring or synthetic,

Steroid dapat dihasilkan secara alami maupun sintetis,

but what all steroids have in common is a molecular structure

tetapi semua steroid memiliki kesamaan struktur molekul

that consists of a base of four rings made of 17 carbon atoms

yang terdiri dari empat cincin yang terbuat dari 17 atom karbon,

arranged in three hexagons and one pentagon.

dan tersusun dari tiga segi enam serta satu segi lima.

A molecule must contain this exact arrangement to be a steroid,

Molekul harus memiliki pengaturan sedemikian untuk disebut steroid,

though most also have side chains—

meski sebagian besar juga memiliki rantai samping—

additional atoms that can dramatically impact the molecule’s function.

tambahan atom yang secara dramatis menentukan fungsi molekul.

Steroids get their name from the fatty molecule cholesterol.

Steroid mendapatkan namanya dari molekul kolesterol yang berlemak.

In fact, our bodies make steroids out of cholesterol.

Faktanya, tubuh kita membuat steroid dari kolesterol.

Dasar kolesterol yang berlemak tersebut

That fatty cholesterol base means that steroids

menyebabkan steroid dapat melintasi membran sel lemak dan memasuki sel.

are able to cross fatty cell membranes and enter cells.

Within the cell, they can directly influence gene expression

Di dalam sel, steroid bisa langsung memengaruhi ekspresi gen

and protein synthesis.

dan sintesis protein.

This is different from many other types of signaling molecules,

Ini berbeda dari berbagai jenis molekul persinyalan lainnya,

which can’t cross the cell membrane

yang tidak bisa melewati sel membran

and have to create their effects from outside the cell,

dan harus berfungsi dari luar sel,

through more complicated pathways.

melalui jalur yang lebih rumit.

So steroids can create their effects faster than those other molecules.

Oleh karena itu, steroid menghasilkan efek lebih cepat dibandingkan molekul lainnya.

Back to the steroids in anti-inflammatory medications:

Kembali ke konteks steroid sebagai pengobatan anti inflamasi:

all of these are based on a naturally occurring steroid called cortisol.

semua obat-obatan ini berbahan dasar steroid alami yang disebut kortisol.

Cortisol is the body’s primary stress signal,

Kortisol adalah sinyal stres utama tubuh,

and it has a huge range of functions.

dan memiliki beragam fungsi.

When we experience a stressor—

Saat kita mengalami stres—,

anything from a fight with a friend, to spotting a bear,

mulai dari bertengkar dengan teman, bertemu beruang,

to an infection or low blood sugar—

hingga infeksi maupun gula darah rendah—

the brain reacts by sending a signal from the hypothalamus to the pituitary gland.

otak bereaksi dengan mengirimkan sinyal dari hipotalamus ke kelenjar pituitari.

The pituitary gland then sends a signal to the adrenal glands.

Kelenjar pituitari kemudian mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal.

The adrenal glands produce cortisol, and release some constantly.

Kelenjar adrenal menghasilkan kortisol dan melepaskannya terus-menerus.

But when they receive the signal from the pituitary gland,

Tetapi ketika mereka menerima sinyal dari kelenjar hipofisis,

they release a burst of cortisol,

mereka melepaskan banyak sekali kortisol,

which spurs the body to generate more glucose for energy,

yang memacu tubuh untuk menghasilkan lebih banyak glukosa untuk energi,

decrease functions not immediately related to survival, like digestion,

mengurangi fungsi yang tak berkaitan langsung dengan bertahan hidup,

seperti fungsi pencernaan,

and can activate a fight-flight-or-freeze response.

dan dapat mengaktifkan respons melawan-menghindar-membeku.

This is helpful in the short term, but can cause undesirable side effects

Ini bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi menimbulkan efek samping

like insomnia and lowered mood if they last too long.

seperti insomnia dan memburuknya suasana hati, jika berlangsung lama.

Cortisol also interacts with the immune system in complex ways—

Kortisol berinteraksi dengan sistem imun dengan cara yang rumit.

depending on the situation,

Tergantung pada situasinya,

it can increase or decrease certain immune functions.

kortisol dapat meningkatkan atau mengurangi fungsi imun tubuh tertentu.

In the process of fighting infection,

Dalam proses memerangi infeksi,

the immune system often creates inflammation.

sistem imun tubuh kerap menciptakan peradangan.

Cortisol suppresses the immune system’s ability to produce inflammation,

Kortisol menekan kemampuan sistem imun untuk menghasilkan peradangan,

which, again, can be useful in the short term.

yang bermanfaat dalam jangka pendek.

But too much cortisol can have negative impacts,

Namun, terlalu banyak kortisol dapat berdampak negatif,

like reducing the immune system’s ability to regenerate bone marrow and lymph nodes.

seperti mengurangi kemampuan sistem imun

untuk meregenerasi sumsum tulang dan kelenjar getah bening.

To prevent levels from staying high for too long,

Untuk mencegah tingginya kadar kortisol dalam waktu lama,

cortisol suppresses the signal that causes the adrenal glands

kortisol menekan sinyal

yang menyebabkan kelenjar adrenal melepaskan lebih banyak kortisol.

to release more cortisol.

Medicinal corticosteroids channel cortisol’s effects on the immune system

Obat kortikosteroid menyalurkan efek kortisol pada sistem imun tubuh

to fight allergic reactions, rashes, and asthma.

untuk melawan reaksi alergi, ruam, dan asma.

All these things are forms of inflammation.

Semua ini adalah bentuk peradangan.

There are many synthetic steroids that share the same basic mechanism:

Ada banyak steroid sintetis yang memiliki mekanisme dasar yang sama:

they enhance the body’s cortisol supply,

meningkatkan kadar kortisol tubuh,

which in turn shuts down the hyperactive immune responses

dan pada gilirannya menghentikan respons imun yang hiperaktif

that cause inflammation.

yang mengakibatkan peradangan.

These corticosteroids sneak into cells and can turn off the “fire alarm”

Kortikosteroid ini menyelinap ke dalam sel dan mematikan "alarm"

by suppressing gene expression of inflammatory signals.

dengan menekan ekspresi gen sinyal inflamasi.

The steroids in inhalers and creams impact only the affected organ—

Steroid dalam inhaler dan krim hanya berdampak pada organ yang terkena,

the skin, or the lungs.

seperti kulit atau paru-paru.

Intravenous or oral versions, used to treat chronic autoimmune conditions

Sementara versi intravena atau oral,

yang digunakan untuk mengobati kondisi autoimun kronis

like lupus or inflammatory bowel disease, impact the whole body.

seperti lupus atau penyakit radang usus, berdampak ke seluruh tubuh.

With these conditions, the body’s immune system attacks its own cells,

Dalam kondisi ini, sistem imun tubuh menyerang sel-selnya sendiri,

a process analogous to a constant asthma attack or rash.

suatu proses yang dianalogikan dengan serangan asma yang konstan atau ruam.

A constant low dose of steroids

Dosis steroid yang rendah secara konstan

can help keep this renegade immune response under control—

dapat membantu menjaga respons imun tetap terkendali.

but because of the negative psychological and physiological effects

Namun, dikarenakan efek negatif steroid terhadap kondisi psikologis dan fisiologis

of longterm exposure,

pada eksposur jangka panjang,

higher doses are reserved for emergencies and flare-ups.

dosis lebih tinggi hanya diberikan dalam keadaan darurat dan serangan mendadak.

While an asthma attack, poison ivy welts, and irritable bowel syndrome

Serangan asma, bilur akibat jelatang, dan sindrom iritasi usus

might seem totally unrelated, they all have something in common:

mungkin tampak tidak berhubungan, tetapi semuanya memiliki kesamaan:

an immune response that’s doing more harm than good.

respons imun yang melakukan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan.

And while corticosteroids won’t give you giant muscles,

Meskipun kortikosteroid tidak akan memberimu otot raksasa,

they can be the body’s best defense against itself.

mereka dapat menjadi pertahanan terbaik tubuh terhadap dirinya sendiri.