Why doesn't everyone have a jetpack? - Richard Browning

Translator: Dzaki Jabbar Mahdi Reviewer: Maria Nainggolan

On April 12, 1961, Soviet cosmonaut Yuri Gagarin

Pada tanggal 12 April 1961, Astronot Rusia bernama Yuri Gagarin

piloted a 2,400 kilogram spacecraft in humanity’s first manned space flight.

mengemudikan pesawat ruang angkasa setinggi 2,400 kilogram

dalam perjalanan ruang angkasa yang berawak umat manusia.

One week later, Bell Aerosystems debuted another advancement in aviation:

seminggu kemudian, pesawat Bell Aerosystems diluncurkan

sebagai kemajuan dalam penerbangan

the gas-powered rocket pack.

dengan ciptakan Rocket Pack bertanaga gas.

Capable of flying 35 meters in just 13 seconds,

Mampu terbang setinggi 35 meter dalam waktu 13 detik saja,

Mengejutkan penonton saat melihat Rocket Pack meluncur di udara

the rocket pack thrilled onlookers.

But the device’s engineers were less enthused.

namun, para ilmuan teknik mesin sedikit kurang tertarik dengan itu.

Despite years of cutting-edge work,

Meskipun bertahun-tahun menggiati pekerjaan yang canggih ini,

they knew this short flight was all the rocket pack could muster.

mereka mengira penerbangan singkat ini hanya dijalankan dengan Rocket Pack.

So why was a massive spacecraft easier to send flying than a single pilot?

Jadi mengapa pesawat ruang angkasa yang begitu besar itu lebih mudah

diterbangkan daripada satu pilot tunggal saja?

According to Newton's laws of motion,

Berdasarkan Hukum Newton,

the physics behind flight are actually quite simple.

cukup sederhana mendalami penerbangan dari ilmu fisika.

All you need is a powerful enough upward force

Yang Anda perlukan adalah membuat gaya ke arah atas

dengan cukup kuat

to counteract the downward force of gravity.

untuk melawan gaya gravitasi ke arah bawah.

And since objects with more mass experience stronger gravitational forces,

Dan karena benda-benda dengan massa

lebih banyak mengalami gaya gravitasi yang lebih kuat

lighter objects should be easier to get off the ground.

seharusnya benda yang lebih ringan turun ke permukaan bumi.

However, modern jet engines, our primary tool for flight,

Meskipun demikian, mesin jet modern merupakan

alat utama kami untuk penerbangan,

actually get more efficient the larger they are.

yang ukurannya lebih besar dan efisien.

Jet engines work by sucking in huge volumes of air,

Mesin jet berkerja dengan menyerap volume udara yang besar,

and then expelling that air as quickly as possible.

kemudian mengeluarkan kembali udara secepat mungkin.

While most of this actually bypasses the inner machinery,

Sementara, sebagian besarnya benar-benar melewati mesin bagian dalam

it still contributes to a huge portion of the engine's thrust.

yang sebagian besarnya masih membantu daya dorong pada mesin.

But the air that does enter the engine’s core gets compressed

Namun, udara yang masuk ke dalam pusat mesin dipadatkan

by a series of tightly packed blades.

dengan serangkaian bilah rapat.

That compressed air then enters the combustion chamber,

Lalu, udara yang terkompresi itu masuk ke dalam ruang pembakaran,

where it is injected with jet fuel and ignited.

yang di mana bagiannya diinjeksikan dengan bahan bakar jet dan diluncurkan.

The heat causes the compressed air to rapidly expand,

Panas menyebabkan udara yang terkompresi mengembang dengan cepat,

bursting out of the exhaust and propelling the engine forward.

mengeluarkan dari knalpot roket dan lalu mendorong mesinnya ke depan.

As air leaves the engine it also turns a turbine embedded in the exhaust nozzle.

Saat udara keluar melalui mesin,

udara juga memutarkan turbin pada nozel knalpot .

This turbine powers the fan and the compressor blades,

Turbin ini menjalankan ventilator dan bilah kompresor

creating a cycle that maintains thrust for as long as there’s fuel to burn.

Menciptakan siklus yang dapat mempertahankan daya dorong

selama masih tersedia bahan untuk dibakar.

The more air an engine can take in and expel the more thrust it can produce.

Semakin banyak udara yang dapat didapatkan

dan semakin juga banyak udara yang dikeluarkan dari mesin.

On a modern jet, the diameter of a frontal fan is larger than a truck.

Pada pasawat jet modern, diamater ventilator depanya

lebih besar daripada satu truk.

And even spinning at relatively low speeds,

Dan bahkan berputar dengan kecepatan relatif rendah,

these engines produce more than enough thrust to maintain the necessary speed

mesin ini menghasilkan lebih dari cukup daya dorong

untuk mempertahankan kecepatan yang diperlukan

for flying a passenger aircraft.

untuk menerbangkan pesawat penumpang.

But smaller engines simply can’t take in this much air.

Namun, mesin yang lebih kecil tidak dapat menerima banyak udara.

For most of the 20th century, engineers couldn’t produce an engine

Pada sebagian besar di abad ke 20,

para ilmuan teknik mesin tidak dapat menciptakan satu mesin

small and light enough for an individual to wear,

kecil dan cukup ringan untuk dipakai orang,

yet powerful enough to lift itself alongside its pilot and fuel.

namun juga cukup kuat untuk mengangkat mesin itu

bersama dengan pilot dan bahan bakarnya.

Designs could only carry enough fuel for 30 seconds of flight,

Pola kerjanya hanya dapat membawa bahan bakar secukupnya

untuk 30 detik penerbangan.

and when airborne, the powerful thrust in a single direction

Saat diterbangkan, satu arah dengan dorongan kuat

made jetpacks difficult and dangerous to control.

membuat jetpack sulit dan berbahaya dikendalikan.

But the new millennium brought advances in materials, manufacturing,

Namun, milenium membawa kemanjuan dalam segi material, manufaktur

and computing technology,

dan teknologi komputasi,

including systems which could manage fuel injection with incredible precision.

termasuk sistem yang dapat mangatur

injeksi bahan bakar dengan ketelitian yang baik.

Together, these dramatically improved the fuel efficiency

Dengan dilakukan bersamaan, hal ini mengembangkan

daya guna bahan bakar

and power-to-weight ratio of jet engines.

dan rasio tenaga terhadap beban mesin pesawat jet.

By 2016, micro-engines the size of a coffee can

Mesin mikro yang berukuran satu kaleng kopi

and weighing less than 2kg

dan beratnya kurang dari 2 kg

could achieve 220 Newtons of force.

dapat mencapai gaya 220 Newton.

This was when an English engineer named Richard Browning

Hal ini saat seorang ahli mesin dari Inggris bernama Richard Browning

saw the opportunity to create a new kind of lightweight jetpack.

melihat peluang untuk menciptakan jetpack ringan dengan jenis baru.

In addition to a single engine strapped to the back,

Selain mesin tunggal yang dipasangkan di bagian belakang,

this so-called Jet Suit involved a pair of micro-engines on each arm

mesin ini merupakan Jet Suit yang melibat mesin mikro di setiap lengan

to split and balance the thrust.

untuk membagi dan menyeimbangkan daya dorong.

Working with the back engine, these provided three-points of stability,

Bekerja dengan mesin bagian belakang hal ini tiga titik stabilitas,

which some pilots describe as being akin to comfortably leaning on crutches

yang digambarkan oleh beberapa pilot

sama seperti bersandar pada kruk dengan nyaman

while a friend supports your back.

semantara ada satu teman yang menopang punggung Anda.

It may seem complicated to manage all these engines at once,

Terlihat sulit untuk mengatur semua mesin ini bersamaan,

but many pilots master it in less than a day

tetapi banyak pilot menguasai itu kurang dari sehari.

with the help of another advanced computer system— their brain.

Dengan bantuan sistem komputer lainnya - otak mereka.

Various brain regions and multiple sensory systems

Berbagai bagian otak dan beberapa sistem sensorik

perfectly calibrate our sense of balance and spatial orientation,

menyesuaikan rasa keseimbangan

dan orientasi spasial kita dengan sempurna,

helping pilots smoothly direct their flights.

membantu pilot mengarahkan penerbangan dengan lancar.

Slight movements of the arms allow operators to increase and decrease lift,

Sedikit gerakan lengan memberikan

operator untuk menambah dan mengurangi daya angkat,

quickly turn in mid-air, or glide forward for up to 5 minutes.

berbelok di udara dengan cepat, atau meluncur ke depan sampai 5 menit.

This technology is still fairly new,

Teknologi ini masih lumayan baru,

and without major advances in fuel efficiency and engine technology,

dan tanpa kemajuan pada daya guna bahan bakar dan teknologi mesin,

don’t expect to have a jetpack of your own any time soon.

jangan berharap mempunyai jetpack sendiri dalam waktu singkat.

But if reaching for the sky already got us this far,

Namun, jika menggapai langit telah membawa kita sejauh ini,

who knows where we'll fly next?

siapa yang mengira kemana selanjutnya kita akan terbang?