Can robots be creative? - Gil Weinberg

Translator: Elizabeth Kwan Reviewer: Ade Indarta

How does this music make you feel?

Apa yang kamu rasakan mendengar musik ini?

Do you find it beautiful?

Apakah kamu merasa itu indah?

Is it creative?

Kreatifkah?

Now, would you change your answers

Nah, apa kamu akan mengubah jawaban

if you learned the composer was this robot?

jika kamu tahu bahwa komposernya adalah robot ini?

Believe it or not,

Percaya atau tidak,

people have been grappling with the question of artificial creativity,

manusia telah bergulat dengan pertanyaan tentang kreativitas buatan,

alongside the question of artifcial intelligence,

bersamaan dengan pertanyaan tentang kecerdasan buatan,

for over 170 years.

selama lebih dari 170 tahun.

In 1843, Lady Ada Lovelace,

Pada 1843, Lady Ada Lovelace,

an English mathematician considered the world's first computer programmer,

matematikawan Inggris, pemrogram komputer pertama dunia,

wrote that a machine could not have human-like intelligence

menulis bahwa sebuah mesin tidak memiliki kecerdasan seperti manusia

as long as it only did what humans intentionally programmed it to do.

selama ia hanya melakukan apa yang dimaksudkan oleh pemrogramnya.

According to Lovelace,

Menurut Lovelace,

a machine must be able to create original ideas

sebuah mesin harus dapat menciptakan ide orisinal

if it is to be considered intelligent.

untuk dapat dianggap cerdas.

The Lovelace Test, formalized in 2001, proposes a way of scrutinizing this idea.

Test Lovelace yang diformalkan pada 2001, menawarkan cara untuk meneliti ide ini.

A machine can pass this test if it can produce an outcome

Sebuah mesin dapat melewati tes ini jika dapat memproduksi hasil

that its designers cannot explain based on their original code.

yang tidak dapat dijelaskan oleh perancangnya berdasarkan kode mula-mula.

The Lovelace Test is, by design, more of a thought experiment

Tes Lovelace, secara desain, lebih merupakan eksperimen pikiran

than an objective scientific test.

daripada uji ilmiah objektif.

But it's a place to start.

Namun, ini adalah titik awal.

At first glance,

Sekilas,

the idea of a machine creating high quality, original music in this way

ide tentang mesin yang dapat menciptakan musik orisinal dengan kualitas tinggi

might seem impossible.

mungkin tampak mustahil.

We could come up with an extremely complex algorithm

Kita dapat mengajukan sebuah algoritma yang sangat kompleks

using random number generators, chaotic functions, and fuzzy logic

menggunakan generator bilangan acak, fungsi chaos, dan logika fuzzy

to generate a sequence of musical notes

untuk menghasilkan serangkaian not musik

in a way that would be impossible to track.

yang sulit untuk dilacak.

But although this would yield countless original melodies never heard before,

Meski dapat menghasilkan melodi orisinal yang belum pernah ada sebelumnya,

only a tiny fraction of them would be worth listening to.

hanya sebagian kecil dari itu yang layak untuk didengar.

With the computer having no way to distinguish

Komputer tidak memiliki cara untuk membedakan

between those which we would consider beautiful

yang mana yang kita anggap indah

and those which we won't.

yang mana yang tidak.

But what if we took a step back

Tapi bagaimana jika kita mundur selangkah

and tried to model a natural process that allows creativity to form?

dan mencoba memodelkan proses natural yang membentuk kreativitas?

We happen to know of at least one such process

Kita mengetahui paling tidak satu proses

that has lead to original, valuable, and even beautiful outcomes:

yang menuntun kepada hasil yang orisinal, berharga, dan indah:

the process of evolution.

proses evolusi.

And evolutionary algorithms,

Dan algoritma evolusi,

or genetic algorithms that mimic biological evolution,

atau algoritma genetik yang meniru evolusi biologi,

are one promising approach

merupakan satu pendekatan menjanjikan

to making machines generate original and valuable artistic outcomes.

yang memungkinkan mesin menghasilkan hasil yang orisinal dan artistik

So how can evolution make a machine musically creative?

Jadi, bagaimana evolusi membuat mesin kreatif secara musikal?

Well, instead of organisms,

Nah, alih-alih organisme,

we can start with an initial population of musical phrases,

kita dapat mulai dari sebuah populasi frase musik mula-mula,

and a basic algorithm

dan algoritma dasar

that mimics reproduction and random mutations

yang meniru proses reproduksi dan mutasi acak

by switching some parts,

dengan menukar beberapa bagian,

combining others,

menggabungkan lainnya,

and replacing random notes.

dan mengganti not secara acak.

Now that we have a new generation of phrases,

Sekarang kita memiliki generasi baru frase-frase,

we can apply selection using an operation called a fitness function.

kita dapat menerapkan proses seleksi menggunakan fungsi kelayakan.

Just as biological fitness is determined by external environmental pressures,

Sama seperti kemampuan biologi yang ditentukan oleh tekanan eksternal,

our fitness function can be determined by an external melody

fungsi kelayakan dapat ditentukan dari melodi eksternal

chosen by human musicians, or music fans,

yang dipilih oleh musisi, atau penggemar musik,

to represent the ultimate beautiful melody.

untuk mewakili melodi indah utama.

The algorithm can then compare between our musical phrases

Algoritma kemudian membandingkan frase musik kita

and that beautiful melody,

dengan melodi indah tersebut,

and select only the phrases that are most similar to it.

dan memilih hanya frase yang paling mirip.

Once the least similar sequences are weeded out,

Urutan yang paling tidak mirip akan dikeluarkan,

the algorithm can reapply mutation and recombination to what's left,

algoritma akan menerapkan ulang proses mutasi dan kombinasi dari yang tersisa,

select the most similar, or fitted ones, again from the new generation,

dan memilih yang paling mirip, yang kemudian membentuk generasi baru,

and repeat for many generations.

dan diulangi untuk banyak generasi.

The process that got us there has so much randomness and complexity built in

Proses ini memiliki tingkat kompleksitas dan acak yang tinggi

that the result might pass the Lovelace Test.

sehingga hasilnya dapat lolos Tes Lovelace.

More importantly, thanks to the presence of human aesthetic in the process,

Yang lebih penting, berkat adanya estetika manusia di dalam proses,

we'll theoretically generate melodies we would consider beautiful.

kita dapat secara teori menghasilkan melodi-melodi yang kita anggap indah.

But does this satisfy our intuition for what is truly creative?

Tetapi apakah hal ini memuaskan intuisi kita mengenai apa itu kreatif sebenarnya?

Is it enough to make something original and beautiful,

Apa ini cukup untuk membuat sesuatu orisinal dan indah,

or does creativity require intention and awareness of what is being created?

atau kreativitas memerlukan intensi dan kesadaran mengenai apa yang dibuat?

Perhaps the creativity in this case is really coming from the programmers,

Mungkin kreativitas dalam kasus ini sebenarnya berasal dari pemrogram,

even if they don't understand the process.

meskipun mereka tidak memahami prosesnya.

What is human creativity, anyways?

Apakah kreativitas manusia itu sebenarnya?

Is it something more than a system of interconnected neurons

Apakah ia lebih dari sistem neuron yang saling berhubungan

developed by biological algorithmic processes

yang dikembangkan oleh proses algoritma biologis

and the random experiences that shape our lives?

dan pengalaman acak yang membentuk hidup kita?

Order and chaos, machine and human.

Keteraturan dan kekacauan, mesin dan manusia.

These are the dynamos at the heart of machine creativity initiatives

Ini adalah dinamo inisiatif dalam jantung kreativitas mesin

that are currently making music, sculptures, paintings, poetry and more.

yang sekarang menciptakan musik, patung, lukisan, puisi dan lainnya.

The jury may still be out

Mungkin belum bisa menentukan

as to whether it's fair to call these acts of creation creative.

apakah adil untuk menyebut ini sebagai tindakan penciptaan kreatif.

But if a piece of art can make you weep,

Tetapi jika sebuah seni dapat membuat kamu terharu,

or blow your mind,

atau membuat kamu kagum,

or send shivers down your spine,

atau membuat bulu kuduk berdiri,

does it really matter who or what created it?

apakah siapa atau apa yang menciptakannya benar-benar penting?