Run, sail, or hide? How to survive the destruction of Pompeii - Gary Devore

Translator: Aufa Istighfara Reviewer: Nathaniel Luis Reyhan Soesilo

It’s a bustling day in Pompeii.

Ini adalah hari yang sibuk di Pompeii.

Fabia visits the Temple of Venus and offers a sacrificial dove to the goddess,

Fabia mengunjungi Kuil Venus

dan mempersembahkan seekor merpati kepada Sang Dewi,

asking her to bless her brother’s upcoming wedding.

memohon pemberkatan pernikahan saudaranya yang akan datang.

After a quick visit to the market,

Setelah kunjungan singkat ke pasar,

she spots her brothers, Lucius and Marcus, crossing the Forum.

dia melihat saudara laki-lakinya, Lucius dan Marcus, menyeberangi Forum.

They’re off to relax at the public baths.

Mereka pergi untuk bersantai di pemandian umum.

Marcus spent the morning helping a master craftsman lay a grand mosaic floor

Pagi itu, Marcus membantu pengrajin memasang keramik mosaik besar,

while Lucius worked in the brickyard.

sementara Lucius bekerja di pabrik batu bata.

It’s been 17 years since an earthquake hit Pompeii and its neighbor Herculaneum,

Ini sudah 17 tahun sejak gempa bumi menggempur Pompeii

dan tetangganya Herculaneum,

and there’s still construction and repair work to do.

dan masih ada konstruksi dan perbaikan yang harus dilakukan.

Fabia and her brothers discuss the recent tremors everyone’s been feeling.

Fabia dan saudaranya membicarakan getaran-getaran

yang akhir-akhir ini dirasakan semua orang.

Lucius jokes that there’ll always be work for men who rebuild walls in Pompeii.

Lucius bercanda bahwa akan selalu ada pekerjaan

bagi pria yang memperbaiki tembok di Pompeii.

He tells them how eager he is to bind hands with his sponsa, or bride-to-be.

Dia bercerita betapa inginnya dia untuk menggandeng pasangannya

atau calon pengantinnya.

The siblings begin discussing tomorrow’s wedding—

Tiga bersaudara ini mulai mendiskusikan pernikahan besok--

but a deafening boom interrupts them.

tetapi ledakan yang memekakkan telinga menginterupsi mereka.

They watch Vesuvius spew smoke, ash, and rock high into the air—

Mereka melihat Vesuvius memuntahkan asap, abu, dan batu ke udara—

and realize they've been living in the shadow of a volcano.

dan menyadari bahwa mereka hidup dalam bayang-bayang sebuah gunung berapi.

They embrace and pray to Venus for protection and Vulcan for mercy.

Mereka berpelukan dan berdoa kepada Venus untuk perlindungan

dan kepada Vulcan untuk belas kasihan.

Each must now choose how to survive.

Sekarang setiap orang harus memilih cara bertahan hidup.

They have three options: seek shelter, escape to the south on foot,

Mereka punya tiga pilihan:

mencari perlindungan, melarikan diri ke selatan dengan berjalan kaki,

or flee to the west by sea.

atau berlari ke barat sampai ke laut.

Lucius rushes home but can’t find his sponsa.

Lucius bergegas pulang tetapi dia tak menemukan pasangannya.

He decides to wait for her and lights an oil lamp.

Dia memutuskan untuk menunggunya dan menyalakan lampu minyak.

Ash and pumice begin raining over Pompeii.

Abu dan batu apung mulai menghujani Pompeii.

Fabia shelters with her husband, Claudius, and their daughters.

Fabia berlindung dengan suaminya, Claudius, dan putri-putri mereka.

But after a few hours, their roof groans under the weight of volcanic debris,

Tetapi setelah beberapa jam, atap mereka bekertak

di bawah beratnya runtuhan vulkanis,

and they realize they can't stay.

dan mereka sadar, mereka tak bisa diam saja.

They decide to travel southeast, away from the volcano.

Mereka memutuskan untuk pergi ke tenggara, menjauh dari gunung berapi.

The family joins swarms of people wading through hot ash on the cardo maximus

Keluarga itu bergabung dengan orang-orang yang mengarungi abu vulkanik

di Cardo maximus

and begins navigating towards one of Pompeii’s southern gates.

dan memulai perjalanan menuju salah satu gerbang selatan Pompeii.

Marcus finally reaches his home in Herculaneum

Marcus akhirnya sampai ke rumahnya di Herculaneum

and gathers his wife and children.

dan merangkul istri dan anak-anaknya.

They decide to escape by sea.

Mereka memutuskan untuk lari menuju laut.

But as they approach the docks,

Tetapi saat mendekati dermaga,

they discover waves brimming with volcanic matter,

mereka menemukan ombak yang dipenuhi dengan material vulkanis

making it impossible for boats to navigate close enough to shore.

hingga perahu tak mungkin mampu mendekati pesisir.

Trying to keep calm for their children, they huddle underneath covered boat docks.

Mencoba untuk tetap tenang bagi anak-anak,

mereka merapatkan diri di bawah dok kapal.

Now, the deadliest phase of the disaster begins.

Sekarang, fase paling mematikan dari bencana dimulai.

At this point, the force throwing the volcanic material, or tephra,

Di saat ini, kekuatan yang menyemburkan material vulkanis atau tepra

into the air diminishes, and it comes crashing down.

ke udara berkurang, dan mulai berjatuhan.

Hot ash and noxious gas billow out in a wave known as a pyroclastic surge.

Abu panas dan gas berbahaya mengepul dalam gelombang

yang dikenal dengan gelombang piroklastik.

This first surge engulfs Herculaneum.

Gelombang pertama ini menelan Herculaneum.

One hour later, another three times as strong

Satu jam kemudian, gelombang yang tiga kali lebih kuat

collapses the town’s remaining structures.

meruntuhkan struktur kota yang tersisa.

These have yet to reach Pompeii,

Ini belum mencapai Pompeii,

but buildings are ablaze in the hot, sulfurous air.

tetapi bangunan sudah terbakar di dalam panasnya udara belerang.

Lucius climbs out of his closet and tries his front door,

Lucius keluar dari lemarinya dan mencoba membuka pintu depannya,

but a deep blanket of ash and stone won’t let it budge.

tetapi abu pekat dan bebatuan menghadang pintunya.

His lamp flickers and dies.

Lampunya berkedip dan padam.

After more than 14 hours, at times walking through ash up to their chests,

Setelah lebih dari 14 jam, melewati abu yang setinggi dada,

Fabia, her family, and the others who left early enough,

Fabia, keluarganya, dan lainnya yang pergi lebih awal,

climb the southern Latarri mountains.

mendaki pegunungan Latarri selatan.

They reach a peak and pause to look back.

Mereka mencapai puncak dan berhenti untuk melihat ke belakang.

Another pyroclastic surge rushes across the valley, crashes into Pompei,

Gelombang piroklastik lain menerjang lembah,

menerjang Pompeii,

and sheers off the upper levels of the town’s buildings.

dan menghantam lantai atas bangunan kota.

Fighting back tears, Fabia continues to push her family on towards safety,

Menahan air mata, Fabia terus mendesak keluarganya menuju keselamatan,

praying for her brothers and fellow townspeople.

berdoa untuk saudara laki-lakinya dan sesama penduduk kota.

According to modern analysis, the eruption may have lasted days or weeks.

Berdasarkan analisis modern, erupsi ini mungkin berlangsung

beberapa hari atau minggu.

When it was over, almost 300 square kilometers were decimated,

Ketika itu berakhir, hampir 300 kilometer persegi hancur,

and Pompeii and Herculaneum lay under up to 65 feet of tephra.

dan Pompeii serta Herculaneum terkubur di bawah tepra setinggi 65 kaki.

Despite some disorganized looting and digging,

Meskipun ada penjarahan dan penggalian yang tidak teratur,

these towns remained buried until official excavations began in the mid-1800s.

kota-kota ini tetap terkubur hingga penggalian resmi

dimulai pada pertengahan 1800-an.

Archaeologists have since analyzed skeletal evidence and volcanic deposits

Sejak itu, arkeolog telah menganalisis bukti kerangka dan endapan vulkanis

to reconstruct a timeline of Herculaneum and Pompeii’s final moments.

untuk merekonstruksi lini masa saat-saat terakhir

dari Herculaneum dan Pompeii.

They've revealed a poignant glimpse at the experiences of the eruption's victims.

Kepedihan pengalaman para korban erupsi telah terungkap.

Much of our understanding of ancient Roman life—

Sebagian besar pemahaman kita tentang kehidupan Romawi kuno—

from food and furniture to architecture and economics—

dari makanan dan furnitur hingga arsitektur serta ekonomi—

comes from these ruins.

berasal dari reruntuhan ini.

In their time, they were simply provincial towns in the Bay of Naples.

Pada masa itu, mereka hanyalah kota provinsi di Teluk Napoli.

But their rediscovery has given us an unparalleled view into the ancient world

Tetapi penggalian ini telah memberikan kita

pandangan yang tak tertandingi mengenai dunia kuno

and the lives that were devastated by disaster.

dan kehidupan yang dihancurkan oleh bencana.