Making sense of spelling - Gina Cooke

Translator: Haura Nabila Rinaldi Reviewer: Prameswari Rahmanu

You've probably seen an email or an internet post

Kamu mungkin pernah melihat e-mail atau postingan di internet

tentang betapa aneh dan acaknya ejaan bahasa Inggris.

about how weird and random English spelling seems to be.

But what if I told you that it actually makes perfect sense?

Tapi bagaimana jika aku bilang ini sebenarnya masuk akal?

In fact, that's spelling's job:

Faktanya, itulah tugas ejaan:

Making sense. Think of spelling a word

Membuatnya masuk akal. Bayangkan mengeja sebuah kata

as peeling back the layers of an onion.

seperti mengupas lapisan bawang.

The first layer is a word's sense and meaning.

Lapisan pertama adalah arti dan makna kata.

Often there are multiple layers of meaning.

Sering kali ada beberapa lapisan makna.

Another layer is the word's structure.

Lapisan berikutnya adalah struktur kata.

Think of the center of the onion as a word's base element,

Pikirkan bagian tengah bawang sebagai elemen dasar kata,

its essential kernel of meaning.

inti makna yang esensial.

A free-base element, like O-N-E,

Bentuk dasar bebas, seperti O-N-E,

or T-W-O,

atau T-W-O,

can stand on its own as a word,

dapat berdiri sendiri sebagai kata,

like one, or two.

seperti one atau two.

A bound base, like the R-U-P-T of "erupt" or "rupture"

Bentuk dasar terikat dalam R-U-P-T dari “erupt” atau “rupture”

needs another element in order to surface in a word.

membutuhkan elemen lain agar terbentuk sebuah kata.

Two or more bases

Dua bentuk dasar atau lebih

give us compounds, like "twofold" or "someone" or "bankrupt."

membentuk kata majemuk, misal “twofold”, “someone”, atau “bankrupt”.

Once we figure out a word's meaningful elements,

Setelah kita mengetahui komponen makna dari kata,

We can peel back its history to shed a little more light

kita dapat mengupas sejarahnya dan memberikan penjelasan

on why it's spelled as it is.

mengapa kata tersebut dieja seperti itu.

The word "two," for example,

Kata “two”, misalnya,

needs its "W" in order to mark its connection

membutuhkan huruf “W” untuk menandai hubungannya

to words like "twice," "twelve," "twenty,"

dengan kata-kata seperti "twice,” ”twelve,” ”twenty,”

"twin" and "between."

"twin,” dan ”between.”

A word's history is another layer of the onion.

Sejarah sebuah kata adalah lapisan bawang yang lain.

With that understanding, let's investigate the word "one."

Dengan pemahaman ini, mari kita selidiki kata “one”.

First we need to check in with what it means.

Pertama, kita perlu mengetahui apa artinya.

Unique, single, solitary.

Unik, tunggal, soliter.

"One's" historical layers include its relatives

Lapisan sejarah kata “one” termasuk dalam kerabatnya

"only," "once," "eleven," and even "a,"

“only,” “once,” “eleven,” bahkan “a,”

"an" and "any."

"an," dan ”any.”

But it's the morphological relatives -

Tapi kerabat morfologisnya,

the ones that share the base O-N-E -

kata yang memiliki dasar O-N-E,

That are really astonishing.

yang benar-benar menakjubkan.

There are the familiar ones, like "anyone,"

Terdapat kata familiar, seperti ”anyone,”

and "one-track" and "oneself" - those are obvious.

"one-track,” dan ”oneself“, itu sudah jelas.

But let's take a look at some unexpected derivations

Namun, mari kita lihat beberapa turunan tak terduga

of the word "one."

dari kata ”one.”

The word "alone" is built from the prefix A-L plus the base O-N-E.

Kata “alone” dibangun dari awalan A-L ditambah kata dasar O-N-E.

It's the same A-L prefix that we see

Ini adalah awalan A-L yang sama dengan yang kita lihat

in "always," "already," "almighty" and "almost."

pada kata ”always,” ”already,” "almighty,” dan ”almost.”

It means "all."

Artinya “semua”.

the word "alone" means "all one."

Kata “alone” berarti “semua satu.”

It was misanalysed in the middle ages

Kata ini disalahartikan pada abad pertengahan

as having the prefix "a," like in "asleep" and "awake" and "around,"

sebagai memiliki awalan “a”, seperti pada kata ”asleep" dan ”awake" dan ”around,”

and a new base was born: L-O-N-E,

dan lahirlah sebuah kata dasar baru: L-O-N-E,

which then developed into its own family.

yang kemudian berkembang menjadi rumpunnya sendiri.

In the word "atone," we find the familiar preposition "at"

Pada kata “atone”, kita tidak asing lagi dengan kata depan “at”

compounded with the base O-N-E.

digabungkan dengan kata dasar O-N-E.

See, when we atone for something we've done wrong,

Ketika kita menebus (atone) kesalahan yang telah kita lakukan,

we attempt to make things whole again,

kita berusaha untuk membuat segalanya utuh kembali,

to fix what's broken, to be at one again with whomever we hurt.

memperbaiki apa yang rusak, menyatu dengan siapa pun yang telah kita lukai.

But here's perhaps the best one of all:

Namun, ini mungkin yang terbaik dari semuanya:

the word "onion," which is also frequently derided as irregular

kata “onion” juga sering dianggap tidak beraturan

or crazy, for its spelling of "uh" with an O.

atau gila karena mengeja “uh” dengan huruf O.

But again, if we look into the word's structure,

Namun begitu, jika kita melihat struktur kata tersebut,

and its history, it's a mystery no more.

dan sejarahnya, hal ini tidak lagi menjadi misteri.

When we look at the roots of an onion,

Ketika kita melihat akar kata ”onion“,

we learn that it is written as O-N-E plus I-O-N,

kita mengetahui kata ini ditulis sebagai O-N-E ditambah I-O-N,

the same suffix we find in "tension," "action," "union"

akhiran yang sama dengan yang kita temukan pada kata “tension”, “action”, “union”,

and thousands of other words in English.

dan ribuan kata lainnya dalam bahasa Inggris.

Unlike the many cloves in a head of garlic,

Tidak seperti banyak siung dalam satu bawang putih,

an onion has a single bulb.

bawang memiliki satu umbi.

It is marked by the state or condition of oneness.

Hal ini ditandai dengan keadaan atau kondisi kesatuan.

Like an onion, English is one -

Seperti bawang, bahasa Inggris adalah satu,

one single writing system shared across time and space.

sistem penulisan tunggal yang digunakan bersama di seluruh ruang dan waktu.

Its structure and its history have many layers,

Struktur dan sejarahnya memiliki banyak lapisan,

and peeling them apart can really add flavor to our language

dan mengupasnya dapat menambah cita rasa pada bahasa kita

and spice up our understanding. See, spelling is never just about spelling,

dan membumbui pemahaman kita. Ingat, ejaan tidak hanya tentang ejaan,

but about how written words make sense.

tetapi jugabagaimana kata yang tertulis masuk akal.

It's almost enough to make you want to cry.

Nyaris membuatmu ingin meneteskan air mata.