A queer vision of love and marriage | Tiq Milan and Kim Katrin Milan

Translator: Rizki Febriani Reviewer: Made Pramana

Tiq Milan: Our first conversation was on Facebook,

Tiq Milan: Percakapan pertama kami adalah di Facebook,

and it was three days long.

dan berlangsung selama tiga hari lamanya.

(Laughter)

(Tertawa)

We shared over 3,000 messages between us,

Kami bertukar lebih dari 3000 pesan,

and it was during those 72 hours that I knew she was going to be my wife.

dan selama 72 jam itulah saya tahu dia akan menjadi istri saya.

We didn't wait any prerequisite amount of time for our courtship;

Kami tidak menunggu waktu tertentu untuk berpacaran;

we told each other the vulnerable truths up front:

kami saling berbagi kelemahan dan kerentanan di awal:

I am a transgender man,

Saya laki-laki transgender,

which means the F on my birth certificate should have stood for "False,"

yang artinya F di akta kelahiran saya seharusnya berarti “False” (Salah)

instead of "Female."

dibandingkan dengan “Perempuan.”

(Laughter)

(Tertawa)

Walking around as a woman in the world

Berjalan sebagai perempuan di dunia

felt like walking with pebbles in my shoes.

seperti berjalan dengan kerikil di sepatu.

It took the rhythm out of my swagger,

Itu mengambil ritme kesombongan saya,

membuat saya kehilangan keseimbangan,

it threw me off balance,

it pained me with every step I took forward.

menyakiti setiap langkah yang saya ambil.

But today I'm a man of my own intention;

Tapi hari ini saya adalah laki-laki dengan intensi sendiri;

a man of my own design.

laki-laki sesuai desain saya.

Kim Katrin Milan: I am a cisgender queer woman.

Kim Katrin Milan: Saya cisgender queer perempuan.

Cisgender means the gender I was assigned at birth

Cisgender berarti gender yang ditetapkan saat saya lahir

is still and has always been female.

adalah masih dan tetap sebagai perempuan.

This doesn't make me natural or normal,

Ini tidak membuat saya alami atau normal,

this is just one way of describing the many different ways

ini hanyalah cara mendeskripsikan keragaman

that we exist in this world.

yang ada di dunia.

And queer is a cultural term,

Dan queer adalah diksi kultural,

tapi dalam hal ini,

but in this case,

it refers to the way that I'm not restricted by gender

merujuk pada cara di mana saya tidak dibatasi oleh gender

when it comes to choosing partners.

dalam hal memilih pasangan.

I've identified in a few different ways --

Saya mengidentifikasi dalam beberapa cara --

as a bisexual, as a lesbian --

sebagai biseksual, sebagai lesbian --

but for me,

tapi bagi saya,

queerness encompasses all of the layers of who I am and how I've loved.

queerness menembus semua lapisan siapa saya dan bagaimana saya mencintai.

I'm layers, and not fractions.

Saya adalah lapisan bukan ceceran.

And for me,

Dan bagi saya,

the fact that he was queer

fakta bahwa dia juga queer

meant that I could trust his courtship from the very beginning.

berarti saya bisa memercayainya sejak awal.

As queer and trans people,

Sebagai queer dan orang trans,

we're so often excluded from institutions and traditions.

kami sering kali dipinggirkan dari institusi dan tradisi.

We create spaces outside of convention,

Kami membuat wadah di luar konvensi,

including the conventions of time.

termasuk konvensi waktu.

And in those 3,000 messages between us,

Dan diantara 3.000 pesan di antara kami,

we collapsed time;

kami menaklukan waktu;

we queered it;

kami membuatnya queer;

we laid it all on the table.

kami meletakkan semuanya di atas meja.

(Laughter)

(Tertawa)

With no pretense at all.

Tanpa kepura-puraan sama sekali.

And this meant that we were able to commit to each other

Dan ini artinya kami bisa berkomitmen satu sama lain

in a profoundly different way.

dengan cara yang sangat berbeda.

So often what we're told is this idea of the "Golden Rule,"

Jadi sering kali kita diberi ide bernama “Aturan Emas,”

that we should treat other people the way we want to be treated.

kita harus memperlakukan orang lain seperti bagaimana kita ingin diperlakukan.

But the problem with that

Tapi masalahnya adalah

is that it assumes that we are the standard for other people,

ada asumsi bahwa itu juga merupakan standar orang lain,

and we're not.

tapi itu tidak benar.

We need to treat other people the way they want to be treated,

Kita perlu memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan,

which means we had to ask.

yang artinya kita harus bertanya.

I couldn't assume that the kind of love that Tiq needed

Saya tidak bisa berasumsi bahwa jenis cinta yang Tiq butuhkan

was the same kind of love that I needed.

sama dengan jenis cinta yang saya butuhkan.

So I asked him everything -- about his fears, his insecurities --

Jadi saya menanyakan semuanya -- mengenai rasa takutnya, ketidaknyamanannya --

and we started from there.

dan kami mulai dari sana.

TM: I didn't know what kind of love I needed.

TM: Saya tidak tahu jenis cinta seperti apa yang saya butuhkan.

I had just come out of a year-long fog

Saya baru saja keluar dari kegelapan

of being rejected and utterly depleted.

akibat penolakan yang membuat saya lelah.

I had someone look me in my eyes

Ada orang yang menatap saya

and tell me that I was unworthy of their love because I was trans.

dan bilang saya tidak pantas dicintai karena saya seorang trans.

And there's a culture of lovelessness

Dan ada budaya kebencian

that we've created around transgender people.

yang kita ciptakan di sekitar transgender.

It's reasoned, justified and often signed into law.

Itu dinormalisasi, dibenarkan, dan seringkali dijadikan dasar hukum.

And I was a heartbeat away from internalizing that message,

Dan saya nyaris menginternalisasinya,

that I wasn't worthy.

bahwa saya tidak layak dicintai.

But Kim said that I was her ideal --

Tapi Kim bilang saya tipe idealnya --

the heartbroken mess that I was.

saya yang kacau saat itu.

(Laughter)

(Tertawa)

KKM: He totally was my ideal.

KKM: Dia sungguh tipe ideal saya.

(Laughter)

(Tertawa)

In more ways than one.

Di banyak aspek.

Both poets, writers, creatives

Dia penyair, penulis, orang yang kreatif

with a long history of community work behind us,

dengan sejarah panjang kerja komunitas di antara kami,

and big, huge dreams of a family in front of us,

dan mimpi-mimpi besar tentang keluarga di masa depan kami,

we shared a lot of things in common,

kami berbagi banyak kesamaan,

but we were also incredibly different.

tapi kami juga sangat berbeda.

I've been a lifelong traveler and a bit of an orphan,

Saya adalah seorang petualang dan juga yatim piatu,

whereas he comes from a huge family,

sementara dia datang dari keluarga besar,

and definitely stays grounded.

dan tetap sesuai dengan akarnya.

I often kind of sum up the differences in our strengths

Saya sering kali merangkum perbedaan kekuatan kami

by saying, "Keep me safe,

dengan bilang, “Jaga aku,

and I'll keep you wild."

dan aku akan membuatmu liar.”

(Laughter)

(Tertawa)

TM: We have marginalized identities but we don't live marginalized lives.

TM: Kami punya identitas marginal tapi kami tidak hidup termarginalkan.

Menjadi queer dan trans adalah tentang menciptakan cara baru untuk ada.

Being queer and trans is about creating new ways of existing.

It's about loving people as they are,

Ini adalah tentang mencintai orang sebagaimana adanya,

not as they're supposed to be.

bukan sebagaimana mestinya.

Kim is unapologetically feminine

Kim benar-benar feminin

in a world that is often cruel and violent

di dunia yang sering kali kejam dan keras

to women who are too proud and too freeing.

terhadap perempuan yang lantang dan bebas.

And I didn't enter into this union

Dan saya tidak masuk dalam komitmen ini

under the auspices that she was going to be my helper or my rib,

dengan asumsi dia akan menjadi pengasuh saya atau tulang rusuk saya,

but a fully complex --

tapi manusia kompleks --

(Laughter)

(Tertawa)

KKM: Right? That's not right.

KKM: Benarkan? Itu tidak benar.

TM: But a fully complex human being

TM: Tapi manusia yang kompleks

whose femininity wasn't for me to rein in, control or critique.

yang kefemininannya bukan untuk saya kuasai, kontrol atau kritik.

It's her brilliance,

Itu adalah kelebihannya,

the way she leads with compassion,

bagaimana dia memimpin dengan kasih sayang,

and how she never loses sight of her empathy.

dan bagaimana ia tidak pernah kehilangan empatinya.

She has been my hero since day one.

Dia adalah pahlawan saya sejak hari pertama.

(Applause)

(Tepuk tangan)

KKM: Our relationship has always been about setting each other free.

KKM: Hubungan kami adalah selalu tentang membuat yang lain terbebaskan.

One of the first questions I asked him

Hal pertama yang kutakan padanya

was what dreams he had left to accomplish,

adalah apa mimpi yang ingin dia capai,

and how would I help him get there.

dan bagaimana saya bisa membantunya.

His dreams to live as a poet,

Mimpinya adalah hidup sebagai penyair,

to adopt and raise a family together,

mengadopsi dan membentuk keluarga bersama,

to live a life that he was proud of,

punya kehidupan yang membuatnya bangga,

and one that would live up to his mother's incredible legacy.

dan salah satunya adalah dengan mewarisi legasi ibunya.

And I really appreciated that we were able to start from that place,

Dan saya sungguh bersyukur bahwa kami bisa memulai dari hal itu,

and not from a place that was around figuring out

dan bukan dari fase di mana kami harus mencari tahu

how to make each other work together.

bagaimana membuat satu sama lain bisa bersama.

And I think this really allowed us to grow into the people that we were

Dan saya pikir ini sungguh membuat kami tumbuh menjadi kami yang sekarang

in a way that was incredibly different.

dengan cara yang sangat berbeda.

I love him whole;

Saya mencintainya seutuhnya;

pre-transition, now and in the future.

sebelum transisi, sekarang dan di masa depan.

And it's this love that had us committed to each other

Dan cinta yang kami punya ini yang membuat kami berkomitmen

before we'd even seen each other's faces.

bahkan sebelum kami melihat wajah satu sama lain.

TM: My mother's biggest concern when I transitioned

TM: Kekhawatiran terbesar ibu saya ketika saya bertransisi

was who was going to love me as I am.

adalah siapa yang akan mencintai saya apa adanya.

Had being transgender somehow precluded me from love and monogamy

Apakah menjadi transgender tiba-tiba membuat saya

tidak layak mendapat cinta dan monogami

because I was supposedly born in the wrong body?

karena saya terlahir di tubuh yang salah?

But it's this type of structuring that has to be reframed

Tapi ini adalah struktur yang harus dibingkai ulang

in order to let love in.

untuk membuat jalan bagi cinta.

My body never betrayed me,

Tubuh saya tidak pernah mengkhianati saya,

and my body was never wrong.

dan tubuh saya tidak pernah salah.

It's this restrictive, binary thinking on gender

Pandangan sempit dan biner tentang gender

that said that I didn't exist.

inilah yang bilang bahwa saya tidak ada.

But when we met,

Tapi saat kami bertemu,

she loved me for exactly how I showed up.

dia mencintai saya apa adanya.

She would trace her fingers along the numb keloid scars

Dia akan menyusuri bekas luka keloid saya

left by my top surgery.

akibat operasi pengangkatan payudara.

Scars that run from the middle of my chest all the way out to my outer torso.

Bekas luka dari bagian tengah dada saya hingga torso luar saya.

She said that these were reminders of my strength

Dia bilang itu penanda kekuatan saya

and everything that I went through

dan semua yang kulalui

and nothing for me to be ashamed of.

dan saya tidak perlu malu.

So sprinting towards her hand in marriage

Jadi dengan segera melamarnya dan menikah

was the queerest thing that I could do.

adalah hal paling queer yang bisa saya lakukan.

(Laughter)

(Tertawa)

It flew in the face of more conventional trajectories

Ini menentang jalur konvensional

of love and relationships,

tentang cinta dan hubungan,

because God was never supposed to bless a union for folks like us,

karena Tuhan tidak seharusnya memberkati pasangan seperti kami,

and the law was never supposed to recognize it.

dan hukum seharusnya tidak pernah mengakui kami.

KKM: So on May 5, 2014,

KKM: Jadi di tanggal 5 Mei 2014,

just about three months after meeting online,

hanya setelah tiga bulan bertemu secara daring,

we were married on the steps of City Hall in Manhattan,

kami menikah di Balai Kota, di Manhattan,

and it was beautiful in every conceivable way.

dan itu sangat indah dengan cara yang berbeda.

It's safe to say that we reimagined some traditions,

Aman untuk mengatakan bahwa kami membayangkan ulang beberapa tradisi,

tapi kami juga mempertahankan beberapa tradisi lama,

but we also kept some old ones that we worked in,

and we created something that worked for us.

dan kami membuat sesuatu yang sesuai untuk kami.

My bouquet and corsage was actually filled with wildflowers from Brooklyn --

Buket dan korsase saya dipenuhi bunga liar dari Brooklyn --

also added in a little bit of lavender and sage to keep us grounded

juga ada tambahan sedikit lavender dan sage untuk membuat kami tenang

because we were so nervous.

karena kami sangat cemas.

And it was put together by a sweet sister healer friend of ours.

Dan dirangkai oleh adik teman kami.

I never wanted a diamond ring,

Saya tidak pernah menginginkan cincin

because conflict and convention are not my thing,

karena konflik dan konvensi bukan hal yang saya suka,

so my ring is the deepest purple,

dan cincin saya berwarna ungu tua,

like the color of my crown chakra,

seperti warna cakra di kepala saya,

and set in place with my birthstones.

dan dihiasi batu kelahiran saya.

Hadiah menjadi queer adalah pilihan.

The gift of queerness is options.

Saya tidak pernah harus memilih nama belakangnya,

I never had to choose his last name,

it was never an exception,

itu tidak pernah jadi pengecualian,

but I did because I am my father's bastard child,

tapi saya melakukannya karena saya adalah anak haram ayah saya,

someone who has always been an apology, a secret, an imposition.

seseorang yang selalu meminta maaf, rahasia dan dianggap pengganggu.

And it was incredibly freeing

Dan benar-benar membebaskan

to choose the name of a man who chose me first.

untuk memilih nama laki-laki yang memilih saya juga.

(Applause)

(Tepuk tangan)

TM: So we told some family and some close friends,

TM: Jadi saya bilang pada beberapa keluarga dan teman dekat,

many of whom were still in disbelief as we took our vows.

banyak di antaranya tidak percaya di saat kami mengucap janji pernikahan.

Fittingly, we posted all of our wedding photos on Facebook,

Kami juga mengunggah foto pernikahan kami di Facebook,

where we met --

di mana kami bertemu --

and Instagram, of course.

dan Instagram, tentu saja.

And we quickly realized

Dan kami segera menyadari

that our coming together was more than just a union of two people,

bahwa kebersamaan kami lebih dari penyatuan dua orang,

but was a model of possibility for the millions of LGBTQ folks

tapi ini jadi model yang mungkin bisa dicontoh jutaan orang LGBTQ lain

who have been sold this lie

yang sudah termakan kebohongan

that family and matrimony is antithetical to who they are --

bahwa keluarga dan pernikahan adalah antitesis siapa mereka --

for those of us who rarely get to see ourselves

untuk sebagian dari kami yang jarang melihat diri kami

reflected in love and happiness.

direfleksikan dalam cinta dan kebahagiaan.

KKM: And the thing is,

KKM: Masalahnya adalah,

absolutely we are marginalized because of our identities,

kami termarginalisasi karena identitas kami,

but it also emboldens us to be the people that we are.

tapi itu juga yang membentuk kami menjadi kami yang hari ini.

Queerness is our major key;

Queerness adalah kunci utama kami;

blackness is our magic.

berkulit hitam adalah sihir kami.

It's because of these things

Karena hal-hal tadi itu lah

that we are able to be hopeful, open, receptive and shape-shifting.

kami penuh harapan, terbuka, mudah menerima dan beradaptasi.

These are the things that give us,

Ini adalah hal-hal yang memberi kami,

and are such an incredible source of, our strength.

sumber kekuatan yang sangat hebat.

Our queerness is a source of that strength.

Sisi queer kami adalah sumber kekuatan.

I think of the words of Ottawa-based poet Brandon Wint:

Saya teringat kata-kata penyair asal Ottawa Brandon Wint:

"Not queer like gay; queer like escaping definition.

“Tidak queer seperti gay; queer seperti membebaskan diri dari definisi.

Queer like some sort of fluidity and limitlessness all at once.

Queer seperti sesuatu yang cair dan sekaligus tak terbatas.

Queer like a freedom too strange to be conquered.

Queer seperti kebebasan yang terlalu aneh untuk ditaklukan.

Queer like the fearlessness to imagine what love can look like,

Queer seperti ketidaktakutan untuk mengimajinasikan bagaimana cinta itu,

dan mengejarnya.”

and to pursue it."

TM: We are part of a community of folks --

TM: Kami adalah bagian komunitas --

Yeah, that's good right?

Iya, itu bagus kan?

(Laughter)

(Tertawa)

We are part of a community of folks who are living their authentic selves

Kami adalah bagian kelompok masyarakat yang hidup menjadi dirinya sendiri

all along the gender spectrum,

bersamaan dengan spektrum gender lainnya

despite the ubiquitous threat of violence,

meski dengan hadirnya ancaman kekerasan,

despite the undercurrent of anxiety that always is present

meski ada kecemasan yang selalu menemani

for people who live on their own terms.

dari orang-orang yang hidup dengan caranya sendiri.

Globally, a transgender person is murdered every 21 hours.

Secara global, transgender dibunuh setiap 21 jam sekali.

And the United States has had more trans murders on record this year

Dan Amerika Serikat memiliki lebih banyak catatan pembunuhan transgender tahun ini

than any year to date.

dibanding tahun-tahun sebelumnya.

However, our stories are much more than this rigid dichotomy

Tetapi, cerita kami lebih rigid dari dikotomi

of strength and resilience.

kekuatan dan kemampuan bertahan.

We are expanding the human complexity on these margins,

Kami memperluas kompleksitas manusia dari standar ini,

and we are creating freedom on these margins.

dan menciptakan kebebasan dari standar ini.

KKM: And we don't have any blueprints.

KKM: Dan kita tidak punya cetak biru.

We're creating a world that we have literally never seen before;

Kami membuat dunia yang memang tidak pernah dilihat sebelumnya;

organizing families based on love and not by blood,

mengorganisir keluarga berdasarkan cinta dan bukan ikatan darah,

guiding by a compassion that so few of us have been shown ourselves.

dibimbing oleh kasih sayang yang jarang ditunjukkan pada diri kami.

So many of us have not received love from our families --

Banyak di antara kami tidak menerima cinta dari keluarga kami --

have been betrayed by the people that we trust most.

dikhiatanati oleh orang-orang yang paling kami percayai.

So what we do here is we create entirely new languages of love.

Jadi yang kami lakukan adalah membuat bahasa cinta yang baru.

Ones that are about creating the space for us to be our authentic selves

Bahasa yang menciptakan ruang untuk kami menjadi diri kami sebenarnya

and not imposing this standard

dan tidak mengikuti standar baku

of what masculinity or femininity is supposed to be.

bagaimana maskulinitas dan feminitas seharusnya.

TM: We are interested in love and inclusion

TM: Kami tertarik dengan cinta dan inklusi

as a tool of revolutionary change, right?

sebagai alat perubahan revolusioner, kan?

And the idea is simply,

Dan ide ini sangat simpel,

if we drop all our preconceived notions

jika kita jauhkan prasangka awal

about how somebody is supposed to be --

tentang bagaimana seseorang seharusnya --

dalam tubuhnya, gendernya, kulitnya --

in their body, in their gender, in their skin --

if we take the intentional steps to unlearn these deep-seated biases

jika kita melangkah secara sadar untuk melepaskan bias yang tertanam lama

and create space for people to be self-determined,

dan membuat ruang untuk orang menentukan nasibnya sendiri,

and embrace who they are,

dan menjadi dirinya sendiri,

then we will definitely create a better world than the one we were born into.

maka kami akan menciptakan dunia yang lebih baik dibandingkan saat kami lahir.

(Applause)

(Tepuk tangan)

KKM: We want to mark this time in history

KKM: Kami ingin menandai waktu ini dalam sejarah

by leaving evidence of the fact that we were here.

dengan menciptakan fakta bahwa kami di sini.

We open up little windows into our relationship

Kami membuka jendela kecil dalam hubungan kami

for our community to bear witness,

agar komunitas menyaksikan,

and we do this because we want to make maps to the future

dan kami melakukannya karena kami ingin membuat peta masa depan

and not monuments to ourselves.

dan bukan sekedar monumen untuk diri sendiri.

Our experience does not invalidate other peoples' experience,

Pengalaman kami tidak menginvalidasi pengalaman orang lain,

but it should and necessarily does complicate this idea

tapi itu seharusnya tidak membuat ide tentang

of what love and marriage are supposed to be.

bagaimana cinta dan pernikahan seharusnya menjadi sulit.

TM: OK, now for all the talking,

TM: Oke, sekarang untuk semua pembicaraan,

and inspiring,

dan inspirasi,

and possibility-modeling we've done,

dan kemungkinan model yang kami buat,

we've been nowhere near perfect.

masih jauh dari sempurna.

And we've had to hold a mirror up to ourselves.

Dan kami harus berkaca pada diri sendiri.

And I saw that I wasn't always the best listener,

Dan saya melihat bahwa saya tidak selalu jadi pendengar yang baik,

and that my ego got in the way of our progress as a couple.

dan ego saya menghalangi progres sebagai pasangan.

And I've had to really assess these deep-seated, sexist ideas

Dan saya harus meninjau kembali ide seksis yang melekat kuat

that I've had about the value of a woman's experience in the world.

yang saya punya tentang nilai pengalaman perempuan di dunia.

I've had to reevaluate what it means to be in allyship with my wife.

Saya harus mengevaluasi apa artinya menjadi sekutu dengan istri saya.

KKM: And I had to remind myself of a lot of things, too.

KKM: Dan saya harus mengingatkan diri saya akan berbagai hal juga.

What it means to be hard on the issues,

Apa artinya menjadi keras pada isu,

but soft on the person.

tapi lemah lembut pada manusia.

While we were writing this, we got into a massive fight.

Ketika kami menuliskan ide ini, kami terlibat perkelahian besar.

(Laughter)

(Tertawa)

For so many different reasons,

Untuk berbagai alasan berbeda,

but based on the content about our values and our lived experiences --

tapi berdasarkan isi tentang nilai kami dan pengalaman hidup --

and we were really hurt, you know?

dan kami sangat terluka.

Because what we do and how we love puts ourselves entirely on the line.

Karena apa yang kami lakukan dan bagaimana kami mencintai menempatkan kami di depan.

But even though the fight lasted over the course of two days --

Meski begitu perkelahian itu berlangsung selama dua hari --

(Laughter)

(Tertawa)

We were able to come back together to each other,

Kami berhasil kembali bersama dengan satu sama lain,

and recommit to ourselves, to each other and to our marriage.

dan melakukan komitmen kembali, pada satu sama lain dan pernikahan kami.

And that really yielded some of the most passionate parts

Dan itu menghasilkan bagian yang sangat bergairah

of what we share with you here today.

yang kami bagikan ke kalian hari ini.

TM: I have had to interrogate masculinity,

TM: Saya harus menginterogasi maskulinitas,

which I think doesn't happen enough.

yang saya pikir belum cukup sering terjadi.

I've had to interrogate masculinity;

Saya harus menginterogasikan maskulintas;

kesempatan beracun yang datang karena jadi laki-laki tidak mendefinisikan saya,

the toxic privileges that come with being a man don't define me,

but I have to be accountable for how it shows up in my life every day.

tapi saya harus bertanggungjawab bagaimana itu hadir dalam kehidupan sehari-hari.

I have allowed my wife to do all of the emotional labor

Saya menempatkan istri saya untuk menanggung beban emosional

of prying open the lines of communication when I'd rather clam up and run away.

membongkar dinding pertahanan komunikasi ketika saya hanya ingin diam dan lari.

(Laughter)

(Tertawa)

I've stripped away emotional support instead of facing my own vulnerabilities,

Saya lari dari dukungan emosi saya dibanding menghadapi rasa takut sendiri,

particularly around the heartbreaking miscarriage we suffered last year,

terutama di sekitar keguguran yang kami alami tahun lalu,

dan saya berduka.

and I'm sorry for that.

Sometimes as men, we get to take the easy way out.

Kadang sebagai laki-laki, kami memilih jalan keluar termudah.

And so my journey as a trans person is about reimagining masculinity.

Dan perjalanan saya sebagai trans adalah mengimajinasikan kembali maskulinitas.

About creating a manhood that isn't measured

Menciptakan kelelakian tidak harus diukur

by the power it wields, by the entitlements afforded to it,

dengan kekuatan yang dimilikinya, dan pengaruh yang dibawanya,

or any simulacrum of control that it can muster,

dan tiruan kontrol yang dapat dilakukan,

but works in tandem with femininity,

tetapi bekerja bersama dengan feminitas,

and is guided by my spirit.

dan dibimbing jiwaku.

KKM: Y'all ...

KKM: Semuanya ...

(Applause)

(Tepuk tangan)

And this has created the space for my femininity to flourish

Dan ini menciptakan ruang untuk feminitas saya berkembang

in a way I had never experienced before.

dengan cara yang tidak pernah saya alami sebelumnya.

He never is threatened by my sexuality,

Dia tidak pernah terancam oleh seksualitas saya,

he never polices what I wear or how I act.

dia tidak pernah mengatur apa yang saya pakai atau bagaimana tindakan saya.

I cook but he does way more of the cleaning than I do.

Saya memasak tapi dia selalu melakukan bersih-bersih lebih banyak.

And when we're rushing to get out of the house

Dan ketika kami terburu-buru pergi keluar rumah

and we have so much to handle,

dan harus mengerjakan banyak hal

he handles everything,

dia mengerjakan semuanya,

so I have time to do my hair and makeup.

jadi saya punya waktu untuk berdandan dan menata rambut.

(Laughter)

(Tertawa)

He understands that this is my armor,

Dia mengerti bahwa dia adalah tameng saya,

and he never treats femininity as though it is frivolous or superficial,

dan dia tidak pernah memperlakukan feminitas sebagai hal superfisial,

and this, and him --

dan ini, dan dia --

he grows my experience of gender every single day.

dia menumbuhkan pengalaman saya tentang gender setiap harinya.

TM: I love to watch her get dressed in the morning.

TM: Saya suka melihat dia berdandan di pagi hari.

Watching her in the closet,

Menonton dia di klosetnya,

looking for something comfortable and colorful, and tight,

mencari sesuatu yang nyaman dan berwarna, dan ketat,

and safe --

dan aman --

(Laughter)

(Tertawa)

But it's challenging to watch her negotiate her decisions

Tapi juga menantang melihatnya menegosiasikan keputusannya

looking for something that's going to get the least amount of attention,

mencari sesuatu yang akan mendapat perhatian paling sedikit,

but at the same time be an expression of the vibrant and sexy woman she is.

tapi juga mengekspresikan dirinya sebagai perempuan yang ceria dan seksi.

And all I want to do is celebrate her for her beauty,

Dan saya ingin merayakannya untuk kecantikannya,

and the things that make her beautiful and special and free,

dan hal-hal yang membuatnya cantik dan spesial dan bebas,

from her long acrylic nails,

mulai dari kuku akrilik panjangnya,

to her uncompromising black feminism.

hingga menjadi feminis kulit hitam tanpa kompromi.

(Applause)

(Tepuk tangan)

KKM: I love you. TM: I love you.

KKM: Aku mencintaimu. TM: Aku mencintaimu.

(Laughter)

(Tertawa)

KKM: There are so many queer and trans people

KKM: Ada banyak sekali orang queer dan orang trans

who have come before us,

yang hidup sebelum kami,

whose stories we will never get to hear.

yang ceritanya tidak akan pernah bisa kita dengarkan.

We constantly experience this retelling of history

Kami terus mengalami sejarah ini secara berulang

where we are conspicuously left out.

di mana kami terus ditinggalkan.

And it's really hard to not see ourselves there.

Dan sangat sulit melihat diri kami di luar sana.

And so living out loud for us is about that representation.

Dan hidup bagi kami adalah tentang representasi.

It's about having possibility models,

Ini adalah tentang memiliki peluang,

and having hope that love is part of our inheritance in this world, too.

dan memiliki harapan bahwa cinta adalah juga bagian warisan kami untuk dunia ini.

TM: The possibility that we are practicing

TM: Kemungkinan bahwa kami mempraktikkan

is about reinventing time, love and institutions.

kembali waktu, cinta dan institusi.

We are creating a future of multiplicity.

Kami menciptakan masa depan yang beragam.

We are expanding the spectrum of gender and sexuality,

Kami memperluas spektrum gender dan seksualitas,

imagining ourselves into existence,

mengimajinasikan diri kami untuk ada,

imagining a world where gender is self-determined and not imposed,

mengimajinasikan di mana gender adalah pilihan dan tidak dipaksakan,

and where who we are is a kaleidoscope of possibility

dan di mana kita adalah kaleidoskop kemungkinan

without the narrow-minded limitations masquerading as science or justice.

tanpa limitasi pikiran sempit membayangi ilmu pengetahuan atau keadilan.

(Applause)

(Tepuk tangan)

KKM: And I can't lie:

KKM: Dan saya tidak bisa bohong:

it is really, really hard.

ini sangat, sangat sulit.

It is hard to stand in the face of bigotry

Sulit untuk menghadapi kefanatikan

with an open heart and a smile on my face.

dengan hati terbuka dan senyum di wajah.

It is really hard to face the injustice that exists in the world,

Sulit untuk menghadapi ketidakadilan yang ada di dunia,

sementara masih percaya pada kemampuan orang untuk benar-benar berubah.

while still believing in the ability of people to really change.

That takes an enormous amount of faith and dedication.

Itu membutuhkan keyakinan iman dan dedikasi yang kuat.

And beyond that,

Dan lebih dari itu,

marriage is hard work.

pernikahan itu kerja keras.

(Laughter)

(Tertawa)

Piles of dirty socks on the floor,

Tumpukan kaos kaki kotor di lantai,

more boring sports shows than I ever thought possible --

lebih banyak tayangan olahraga dari yang saya pikir mungkin --

(Laughter)

(Tertawa)

And fights that bring me to tears

Perkelahian yang membuat saya menangis

when it feels like we're not speaking the same language.

ketika rasanya kami tidak berbicara dengan bahasa yang sama.

But there is not a day that goes by

Tapi tidak ada hari di mana

where I am not so grateful to be married to this man;

saya tidak berterima kasih karena menikah dengan laki-laki ini;

where I'm not so grateful for the possibility of changing minds,

di mana saya tidak terlalu berterima kasih dengan kemungkinan perubahan pikiran,

and rewarding conversations,

dan percakapan yang bermakna,

and creating a world where love belongs to us all.

dan menciptakan dunia di mana cinta jadi milik kita semua.

I think about our acronym:

Saya memikirkan akronim:

LGBTQ2SIA.

LGBTQ2SIA.

A seemingly endless evolution of self and a community,

Evolusi yang seperti tanpa batas dari diri dan komunitas,

but also this really deep desire not to leave anyone behind.

tapi juga ada keinginan untuk tidak meninggalkan orang lain di belakang.

We've learned how to love each other,

Kami belajar bagaimana mencintai satu sama lain,

and we've committed to loving each other throughout changes to gender

dan kami berkomitmen untuk mencintai satu sama lain melalui perubahan gender

and changes in spirit.

dan perubahan jiwa.

And we learned this love in our chat rooms,

Dan kami belajar bahwa cinta ini di ruang chat,

in our clubs, in our bars and in our community centers.

di klub kami, di bar kami, dan di pusat komunitas kami.

We've learned how to love each other for the long haul.

Kami belajar bagaimana mencintai satu sama lain untuk waktu lama.

TM & KKM: Thank you.

TM & KKM: Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)