How online marketplaces can help local economies, not hurt them | Amane Dannouni

Translator: Ivana Korom Reviewer: Krystian Aparta

Translator: Septi Oktaviani Reviewer: Christine Deyani

In February 2013, my wife and I moved to Singapore.

Pada bulan Febuari 2013 saya dan istri saya pindah ke Singapura.

Exactly at the same time,

Pada saat yang bersamaan,

Uber has announced it started operations in the country.

Uber telah mengumumkan keberadaannya di negara itu.

Now, my wife and I agree on a lot of things,

Sekarang, istri saya dan saya menyepakati banyak hal,

but using Uber was definitely not one of them.

tetapi menggunakan Uber bukanlah salah satu di antaranya.

While I was excited about the technology

Sementara saya antusias akan teknologinya

and how maybe we don't need to own cars anymore,

dan mungkin kita tidak perlu memiliki mobil sendiri lagi,

she felt that every Uber car is here to steal jobs from taxi drivers.

Dia merasa, keberadaan Uber hanya untuk mengambil pekerjaan dari supir taksi.

And Sarah was not the only one.

Dan Sarah bukan satu-satunya.

As the Ubers, Airbnbs and Amazons of the world --

Seperti Uber, Airbnb dan Amazon di dunia --

what we call "online marketplaces" --

yang kita sebut "platform online" --

as they started expanding their presence,

mereka mulai memperluas keberadaan mereka,

we have heard, all of us, countless policymakers

kita semua telah mendengar sudah banyak kebijakan yang telah dibuat

khawatir akan bagaimana menangani risiko hilangnya pekerjaan,

worried about how to deal with these new risks

of job destruction, lower wages and tax leakage.

upah yang rendah, dan penyilapan pajak yang baru muncul ini.

We've also heard company leaders

Kita juga mendengar banyak pemimpin perusahaan

worried about aggressive competition from global platforms

khawatir akan persaingan agresif dari pemain global

eating up their local businesses.

memangsa bisnis lokal.

And on the rational level, of course I understand.

Dan di tingkat rasional, tentu saja saya mengerti.

After all, this is basic supply and demand economics.

Lagipula, ini dasar ekonomi penawaran dan permintaan

If, in any market, you dramatically increase supply,

Pasar apa pun, jika Anda meningkatkan persediaan secara drastis

you should expect prices, profitability and growth to go down

Anda akan mengharapkan harga, profit, dan pertumbuhan akan turun

for existing players.

bagi pemain yang sudah ada.

But in my personal experience,

Tapi dalam pengalaman pribadi saya,

I've also seen the other side of the story.

saya juga sudah melihat sisi lain cerita.

Where online marketplaces,

Di mana platform online seperti

like Gojek in Indonesia or Jumia in Africa,

Gojek di Indonesia atau Jumia di Afrika,

have helped their business ecosystems and the communities around them.

sudah membantu ekosistem bisnis dan komunitas di sekitar mereka.

The positive side I have seen

Sisi positif yang sudah saya lihat

demonstrated itself in a woman, a taxi driver in Egypt,

terbukti lewat seorang supir taksi wanita di Mesir,

that now had the opportunity to work

yang sekarang punya kesempatan untuk bekerja

without the harassment she faced in the taxi business.

tanpa pelecehan yang dia hadapi di dunia taksi.

It demonstrated itself through a village in Kenya

Itu diperagakan sendiri melalui sebuah desa di Kenya

that got an economic boost,

yang dapat dorongan ekonomi,

because the nearby beautiful but completely unknown lake

karena keindahannya tetapi danau yang tidak dikenal

is now becoming a national ecotourism spot.

sekarang menjadi lokasi ekowisata nasional.

Online marketplaces will continue to grow.

Platform online akan terus berkembang.

And they will transform the way we shop,

Dan mereka akan mengubah cara kita berbelanja,

the way we travel

cara kita bepergian,

and the way we transact with each other.

dan cara kita bertransaksi dengan satu sama lain.

So we really need to understand

Jadi kita harus benar-benar mengerti

where is the truth between those two stories.

di mana kebenarannya di antara dua kisah tersebut.

Should we expect more of the bright side

Haruskah kita lebih mengharapkan sisi positifnya

or more of the dark and worrying side?

atau sisi yang negatif dan mengkhawatirkan?

And is there a way to get the first without getting the second?

Dan adakah cara untuk mendapatkan yang pertama tanpa yang kedua?

I believe there is.

Saya yakin ada.

As a strategy consultant, I study businesses for a living.

Sebagai seorang konsultan strategi, saya belajar bisnis untuk mencari nafkah

Dan sebagai ahli matematika,

And as a mathematician at heart,

I couldn't live with something and its opposite being equally true.

saya tidak bisa hidup dengan sesuatu yang berlawanan dengan kebenarannya

So, I went back to fundamentals, and I asked the question:

Jadi, saya kembali ke dasar dan menanyakan pertanyaan ini:

What do online marketplaces really do?

Apa yang dilakukan platform online sebenarnya?

What do they do?

Apa yang mereka lakukan?

Well, at their core,

Pada intinya,

they're doing something very simple.

mereka melakukan sesuatu yang sederhana.

They match sellers and buyers.

Mereka mempertemukan penjual dan pembeli.

That's it.

Itu saja.

For drivers and passengers,

Untuk pengemudi dan penumpang,

you get Uber, Grab in Southeast Asia

Anda punya Uber, Grab di Asia Tenggara

or DiDi in China.

atau DiDi di Cina.

For matching merchants and consumers,

Untuk mempertemukan penjual dan pembeli,

you get Amazon, Alibaba or Jumia in Africa.

Anda punya Amazon, Alibaba, atau Jumia di Afrika.

And for housing, you get Airbnb;

Dan untuk perumahan, Anda punya Airbnb;

for fundraising, you get Kickstarter --

untuk mengumpukan dana, ada Kickstarter --

the list goes on.

dan masih banyak lagi.

What all these examples have in common

Kesamaan dari semua contoh ini

is that they transition this basic functionality

adalah mereka mengubah fungsi dasar

of matching sellers and buyers

untuk mempertemukan penjual dan pembeli

from the physical world to the digital world.

dari dunia fisik ke dunia digital.

And by doing so,

Dengan melakukan itu,

they can find better matches,

mereka dapat menemukan kecocokan,

do it faster

dengan cepat

and ultimately, unlock more value for everyone.

dan akhirnya, memberikan nilai lebih bagi semua pihak.

In fact, online marketplaces' core benefit

Faktanya, keuntungan utama dari platform online

is that they get us more from the same amount of effort.

adalah mereka memberi kita lebih banyak dari upaya yang sama.

For example,

Contohnya,

if you're a taxi driver in San Francisco

Jika Anda seorang supir taksi di San Fransisco

and you decide to work 10 hours per day,

dan Anda memutuskan untuk bekerja 10 jam sehari,

then you're actually having a paying passenger in your car

lalu Anda mendapat penumpang yang membayar

for four hours out of the 10.

hanya selama 4 jam dari 10.

If you take the same car and put it on a platform like Uber,

Jika Anda menggunakan mobil yang sama dan menaruhnya di aplikasi Uber,

you can have paying passengers

Anda bisa mendapat penumpang

for an additional one and a half hours.

untuk 1,5 jam lagi.

This is the same car becoming 40 percent more productive.

Mobil yang sama menjadi 40% lebih produktif.

And the same has been proven true for other online marketplaces.

Dan hal yang sama sudah terbukti untuk platform online lainnya.

By design, they create more value for the economy.

Secara disain, mereka memberi nilai lebih terhadap perekonomi.

Now, we need to figure out who gets this additional value.

Sekarang, kita perlu mencari tahu siapa yang mendapat nilai tambahan ini.

You can give it to the drivers --

Anda bisa memberikannya kepada supir --

more passengers, more income.

penumpang banyak, penghasilan bertambah.

You can give it to consumers, if you reduce prices.

Anda bisa memberikannya kepada penumpang, dengan harga murah

Or you can decide that the platform gets to keep all of it.

Atau Anda bisa mengatakan penyedia yang mendapat semuanya.

What usually happens is that all three of them

Biasanya terjadi pada ketiga pihak tadi

would somehow split it.

yang kemudian membaginya sedemikian rupa.

But what about the rest of us?

Tapi bagaimana dengan kita?

We can also be impacted

Kita juga bisa dipengaruhi

without being on either sides of this business.

tanpa berada di kedua sisi transaksi ini.

If my neighbor decides to rent his apartment on Airbnb,

Jika tetangga saya memutuskan untuk menyewakan apartemennya di Airbnb,

and we have more people coming in and out of the building,

dan ada lebih banyak orang keluar masuk dari gedung itu,

more noise than usual,

lebih ramai dari biasanya,

then I'm getting an unpleasant side effect of this productivity magic.

jadi saya mendapat efek yang tidak menyenangkan dari produktivitas ini.

This is what economists would call a "negative externality."

Ahli ekonomi menyebutnya "ekternalitas negatif".

The negative externality of Uber cars becoming more productive

Eksternalitas negatif dari mobil Uber yang semakin produktif

is taxi drivers seeing the value of their licenses drop

membuat nilai izin para pengemudi taksi

by as much as 30 percent in New York, for example.

turun sebanyak 30% di New York, sebagai contohnya.

This is the dark side.

Ini adalah sisi buruknya.

And this is what sparks street demonstrations

Dan ini yang mendorong demo di jalanan

and sometimes, sometimes, even violence.

dan terkadang, kekerasan.

I profoundly believe this is avoidable.

Saya sangat percaya ini bisa dihindari.

And it became clearer to me

Dan itu menjadi jelas bagi saya

the more I have spent time in emerging markets.

yang sudah menghabiskkan waktu di pasar negara berkembang.

In fact, during my time in Singapore,

Bahkan, selama saya di Singapura,

I spent half of any given week traveling in the region,

setiap minggu saya bepergian ke negara sekitarnya,

between Malaysia, Thailand, Indonesia,

antara Malaysia, Thailand, Indonesia,

and I became a user --

dan saya menjadi pengguna --

actually, more of a fan --

lebih tepatnya penggemar --

of online marketplaces that were not that well-known back then.

dari platform online yang dulu belum terlalu dikenal.

But some of them made interesting strategic trade-offs

Sebagian dari mereka membuat strategi timbal balik yang menarik

that dramatically reduced their side effects,

untuk mengurangi efek samping mereka secara drastis,

their externalities.

efek negatif mereka.

Take Gojek, for example.

Contohnya Gojek.

They're basically Uber for motor bikes.

Pada dasarnya itu seperti Uber untuk sepeda motor.

They are one of the most liked online marketplaces in Indonesia,

Itu adalah salah satu platform online yang paling disukai di Indonesia,

and this has a lot to do with the role they chose to play.

dan ini sangat berhubungan dengan peran yang mereka pilih untuk di mainkan.

Instead of picking a fight

Dari pada bermusuhan

with every other transportation option out there,

dengan pilihan transportasi yang ada di luar sana,

they choose to gradually integrate them within their own platform,

Gojek memilih untuk mengintegrasikan mereka ke platformnya sendiri,

so that without leaving the Gojek app,

jadi tanpa harus keluar dari aplikasi Gojek,

you can check the public transportation schedule

Anda bisa mengecek jadwal transportasi publik

and choose to take a bus for a long distance.

dan memilih naik bis untuk jarak jauh.

Then, maybe, a motorbike or a traditional taxi

Mungkin ojek atau taksi konvensional

that you can order and pay for from within the same app.

yang bisa Anda pesan dan bayar melalui aplikasi yang sama.

If you look at Gojek today,

Jika Anda melihat Gojek hari ini,

nine out of 10 previous motor taxi drivers

9 dari 10 orang yang tadinya tukang ojek biasa

believe their quality of life has improved after joining the platform.

yakin bahwa kualitas hidup mereka meningkat

setelah mereka bergabung dengan Gojek.

And nine out of 10 consumers --

Dan 9 dari 10 pemakai --

nine out of 10 --

believe that Gojek has a positive impact on society in general.

yakin bahwa Gojek berdampak positif bagi masyarakat.

Now, this level of trust is what allowed Gojek to grow

Jadi, tingkat kepercayaan ini yang membuat Gojek terus berkembang

into what is today a super online marketplace for everything

hingga menjadi pasar online yang menyediakan segalanya,

from food to grocery

dari pembelian makanan di toko

even massages and laundry pickups.

bahkan pesanan antar jemput cucian.

It all came from a deliberate trade-off

Semua itu di lakukan secara sengaja

to be an orchestrator of a bigger ecosystem

untuk menjadi pemrakarsa ekosistem yang lebih besar

where others also have their role to play,

di mana yang lain punya peran untuk dimainkan,

instead of a single winner, a hero,

daripada pemenang tunggal, menjadi jagoan,

that takes for himself what would, at the end, be a smaller pie.

yang pada akhirnya ia hanya mendapatkan bagian yang kecil.

Another interesting example is Jumia.

Contoh menarik lainnya adalah Jumia.

Jumia is the equivalent of Amazon in Africa.

Jumia sama seperti Amazon di Afrika.

But they don't generate the same level of fear

Tetapi mereka tidak menimbulkan tingkat ketakutan yang sama

in the small-business community.

dalam komunitas usaha kecil.

And one of the reasons for that

Dan salah satu alasan untuk itu adalah

is because they have decided to actively invest

karena mereka memutuskan untuk berinvestasi secara aktif

in African entrepreneurs,

kepada para pengusaha di Afrika,

to grow them into the digital age.

untuk mengembangkan negaranya ke era digital.

Now keep in mind,

Ingatlah bahwa Jumia beroperasi

Jumia is operating in countries with some of the lowest digital literacy

di sebagian negara-negara yang mempunyai tingkat kemelekan dan

and digital connectivity scores in the world.

ketersambungan digital yang rendah di dunia.

Now they could have dealt with that

Mereka bisa saja mengatasi itu

the usual way, through lobbying for reforms --

dengan cara yang biasa, melobi untuk reformasi --

and they probably do that --

dan mungkin mereka melakukan itu --

but they have also built Jumia University,

tapi mereka juga membangun Universitas Jumia,

an e-learning platform

platform belajar online

where merchants can come and learn basic digital and business skills.

di mana para penjual dapat belajar keterampilan dasar digital dan bisnis.

We have studied online marketplaces in Africa last year.

Kami sudah mempelajari platform online di Afrika tahun lalu.

And during that study, we have met one of Jumia's merchants.

Dan selama masa itu, kami bertemu banyak pemilik kios di Jumia.

His name is Jomo.

Namanya Jomo.

He was fired from his job in 2014,

Dia dipecat dari pekerjaannya di tahun 2014,

and at that time, he decided he wanted to become his own boss.

dan waktu itu, dia memutuskan untuk bekerja bagi dirinya sendiri.

He wanted to be independent.

Dia ingin jadi mandiri.

He also wanted to never be fired again.

Dia juga tidak pernah ingin dipecat lagi.

So at that time,

Jadi waktu itu,

Jomo had no clue what a business is.

Jomo tidak tahu apa artinya bisnis.

So he needed to go through a series of trainings

Jadi dia harus melalui serangkaian pelatihan

to learn how to select products, how to price them

untuk belajar bagaimana memilih produk, memberi harga,

and how to promote them online.

dan mempromosikannya secara online.

Today, Jomo has a 10-employee online business.

Hari ini, Jomo punya bisnis online dengan 10 pegawai.

And as of a few months ago,

Dan beberapa bulan yang lalu,

he just opened his very first brick-and-mortar shop

untuk pertama kalinya ia membuka toko bata dan montir,

in the suburbs of Nairobi.

di pinggiran Nairobi.

Now, through its university,

Jadi, melalui universitasnya,

Jumia has the potential of helping a huge number of Jomos.

Jumia berpotensi membantu banyak Jomo-Jomo yang lainnya.

And we have estimated that together with other online marketplaces

Dan kami memperkirakan bersama platform online lainnya

on the continent,

di benua itu,

they can generate three million additional jobs by 2025.

mereka bisa menciptakan tiga juta lapangan kerja tambahan pada tahun 2025.

And they would do that either directly,

Dan mereka bisa melakukannya secara langsung,

or through their impact on the wider community.

atau melalui dampaknya pada komunitas yang lebih besar.

And sometimes,

taking that wider impact into consideration

Dan kadang,

melibatkan komunitas besar itu

atau melupakannya

or forgetting about it

bisa jadi faktor penentu keberhasilan sebuah platform.

can make or break a platform.

To illustrate that, let's go back to Singapore.

Sebagai gambaran, mari kembali ke Singapura.

So, when we decided with my wife to leave the country last year,

Jadi, saat saya dan istri memutuskan meninggalkan negara itu tahun lalu,

Uber decided to do the same.

Uber memutuskan hal yang sama.

At the same time,

Pada saat yang sama,

again, we started to see that pattern,

kami mulai melihat polanya,

but maybe it's a coincidence.

tapi mungkin itu kebetulan,

In reality, Uber lost the ride-hailing battle

Kenyataannya, Uber kalah dalam pertempuran jasa transportasi

to a Malaysian-born start-up called Grab.

dari start-up asal Malaysia yang bernama Grab.

Now, interestingly,

Menariknya,

my wife didn't have the same level of concerns with Grab,

istri saya tidak merasakan kekhawatiran yang sama dengan Grab,

because when Grab started, it had a different name.

karena ketika Grab muncul, ia memiliki nama yang berbeda

It was called MyTeksi,

Dulu namanya MyTeksi,

and as the name suggests, it started as a platform for taxis.

dan seperti namanya, itu mulai sebagai platform untuk taksi.

So when Grab started expanding the driver pool beyond taxis,

Jadi saat Grab mulai mengembangkan jenis pengemudinya di luar taksi,

it was seen as gradual and reasonable.

itu dilihat sebagai langkah yang bertahap dan masuk akal.

They were also very careful while doing so.

Mereka juga melakukannya dengan sangat hati-hati.

They thought of what kind of social safety net

Mereka berpikir jaring keamanan sosial seperti apa yang harus

they should bring to all drivers.

mereka berikan kepada semua pengemudi.

So they put in place special insurance packages

Jadi mereka memberikan paket asuransi khusus

and even financial education programs.

dan bahkan program edukasi keuangan.

Now, compare that with what happened in London,

Jadi, bandingkan itu dengan apa yang terjadi di

London, New York, Paris,

in New York, in Paris,

where taxi drivers didn't feel that the platforms understood

di mana para sopir taksi tidak memahami platformnya,

they had to pay 200,000 euros for their license --

mereka harus membayar 200.000 euro untuk izin taksi mereka --

and mostly in loans.

dan kebanyakan lewat pinjaman.

When you don't take that kind of social environmental information

Saat Anda tidak melibatkan informasi

into account,

lingkungan ekonomi sosial,

you get strong reactions.

Anda mendapatkan reaksi yang kuat.

I'm not trying to argue that the trade-offs

Saya tidak membantah bahwa timbal balik yang dilakukan

by either Grab or Jumia or Gojek are risk-free.

Grab, Jumia, atau Gojek bebas dari risiko.

Did they slow down growth at some point, temporarily?

Apakah pertumbuhan mereka melambat di satu titik?

Maybe.

Mungkin.

But look at them today.

Tapi lihat mereka sekarang.

Gojek is worth 10 billion dollars.

Gojek bernilai 10 miliar dollar.

Jumia is one of only three unicorns in the whole of Africa.

Jumia adalah salah satu dari tiga unicorn di seluruh Afrika.

And Grab, well, they pushed out Uber

Dan Grab, mereka mendesak Uber

out of the whole region of Southeast Asia.

keluar dari seluruh Asia Tenggara.

And I also think these trade-offs have nothing specific to emerging markets.

Saya juga berpikir kalau timbal balik ini

tidak terbatas pada pasar yang baru muncul.

Amazon or Uber or others can learn from them

Amazon atau Uber dan yang lainnya bisa belajar dari mereka

and adapt them to their own realities.

dan mengadaptasi sesuai keadaan mereka.

In the long run,

Dalam jangka panjang,

this doesn't need to be a zero-sum game.

ini bukan masalah kalah menang.

In the long run --

Dalam jangka panjang --

and this is maybe the Asian side of me speaking --

dan ini mungkin karena saya orang Asia --

it pays to be patient.

sabar itu penting.

It pays to reconsider your goal and your priorities

Penting untuk mempertimbangkan ulang tujuan dan prioritas Anda

in the light of a much bigger equation

dalam gambaran yang lebih besar

that includes you and your users, of course,

yang melibatkan Anda dan pengguna Anda,

but also it includes regulators,

tapi juga melibatkan pembuat peraturan,

policymakers, your communities.

kebijakan, komunitas Anda.

And I would argue, above all,

Dan menurut saya, di atas semuanya,

it includes the very businesses you are meant to disrupt.

itu juga melibatkan bisnis yang ingin Anda kalahkan.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)