The Case for a 4-Day Work Week | Juliet Schor | TED

Translator: Bagus Ramadhan Reviewer: Maria Nainggolan

I've been studying work since the 1980s,

Saya telah mempelajari Bekerja sejak tahun 1980an

and I've never seen anything like what's happening today.

dan saya tidak pernah melihat hal seperti yang terjadi hari ini.

Pandemic-fueled anxiety is surging around the world.

Kecemasan akibat pandemi meningkat di seluruh dunia.

In the US, more than half of all employees report feeling stressed

Di AS, lebih dari separuh pegawai melaporkan mengalami stres

a lot of the day.

sepanjang hari.

Job quits are at record levels, running at four million a month.

Keluar dari pekerjaan mencapai rekor, mencapai empat juta dalam satu bulan.

People are burning out.

Orang-orang mengalami kelelahan.

In response,

Dampaknya,

a growing number of companies are offering a four-day,

bermunculan perusahaan-perusahaan yang menawarkan empat hari,

32-hour week,

32 jam per pekan,

but with five days of pay.

tapi dengan bayaran lima hari.

Now, it's not a new idea,

Sekarang, itu bukanlah ide yang baru,

but the pandemic has turbocharged it.

tapi pandemi telah mengakselerasinya.

Employers are realizing

Perekrut menyadari

that if they can rethink where people work,

bahwa mereka bisa memikirkan ulang di mana orang bekerja,

they can also rethink how many days they're on the job.

mereka juga bisa memikirkan ulang berapa banyak hari mereka bekerja.

Sounds pretty great, but is it realistic?

Terdengar hebat, tapi apakah realistis?

Well, actually, yes.

Sebenarnya, iya.

Tidak seperti banyak kebijakan yang menguntungkan satu pihak

Unlike policies in which one party profits at the expense of another,

merugikan yang lain,

the four-day week can benefit workers, companies and society,

empat hari bekerja bisa menguntungkan para pekerja, perusahaan dan masyarakat,

and it can even be a gateway for addressing climate change.

dan itu bahkan bisa menjadi gerbang mengatasi perubahan iklim.

But first, let's talk about the workplace.

Tapi sebelumnya, mari bicara tentang tempat kerja.

For nearly a decade,

Hampir lebih dari satu dekade,

companies and governments have been experimenting with shorter hours

perusahaan dan pemerintahan telah mencoba dengan jam yang lebih singkat

with no cuts in pay.

tanpa potongan bayaran.

While the results do vary,

Hasilnya memang bervariasi,

the research shows that people are less stressed,

penelitian menunjukkan bahwa orang lebih tidak stres,

value their jobs more

menghargai pekerjaannya lebih tinggi

and have better lives outside of work.

dan memiliki hidup yang lebih baik di luar pekerjaan.

In most cases,

Di banyak kasus,

they are as productive in four days as they are in five.

mereka lebih produktif dalam empat hari dari pada bekerja lima hari.

Companies can also see benefits through lower turnover

Perusahaan juga bisa melihat keuntungan berkat turnover yang rendah

and a higher-quality applicant pool.

dan pelamar berkualitas yang lebih banyak.

Less burnout reduces health care costs, mistakes and poor service.

Jarang kelelahan mengurangi biaya kesehatan,

kesalahan dan pekerjaan berkualitas rendah.

With colleagues,

Dengan para kolega,

I'm studying four-day week trials now in progress in the United States

saya mempelajari percobaan empat hari yang berlangsung di Amerika Serikat

and Ireland,

dan Irlandia,

with summer start dates for the UK, New Zealand and Australia.

dan mulai musim panas ini di Inggris, Selandia baru dan Australia.

We have thousands of employees participating.

Kami memiliki partisipan ribuan pekerja.

Healthwise, an education company, didn't wait for our trial to begin.

Healthwise, sebuah perusahaan pendidikan, tidak ingin menunggu untuk memulai.

In June, their employees were quitting in droves.

Di bulan Juni, pegawainya berbondong-bondong keluar.

By August, they'd implemented a four-day week.

Di bulan Agustus, mereka memberlakukan bekerja empat hari sepekan.

Six months later,

Enam bulan kemudian,

CEO Adam Husney reports that people are dramatically happier

CEO Adam Husney melaporkan bahwa pegawainya merasa lebih bahagia

and have never been more productive.

dan lebih produktif.

Resignations and sick days are down,

Pengunduran diri dan izin sakit menurun,

revenue has grown

pendapatan meningkat

and customer satisfaction scores are outstanding.

dan kepuasan pelanggan mencapai tingkat membanggakan..

Healthwise employees are spending their Fridays off

Para pekerja Healthwise menghabiskan waktu libur Jumatnya

doing family activities like sports or errands.

melakukan aktivitas keluarga seperti olahraga atau jalan-jalan.

One mother of young children reported that now she can occasionally manage

Seorang ibu dari seorang anak melaporkan bahwa dia sekarang bisa melakukan

a guilt-free pedicure.

pedikur tanpa merasa berasalah.

The four-day week can help with self-care

Empat hari sepekan bisa membantu proses perawatan diri

and managing the daily stresses of systemic racism,

dan mengatur stres harian dari rasisme sistemik,

sexism and classism.

seksisme, dan classism.

Now a key part of the model

Sekarang bagian penting dari model ini

is that in return for the gift of a day off,

adalah pengembalian dari hadiah libur,

people are willing to squeeze all their productivity into four days.

para pekerja rela untuk bekerja lebih produktif dalam empat hari.

So while they may be spending less time at work,

Jadi ketika mereka menghabiskan waktu kerja lebih singkat,

they're not necessarily doing less work.

mereka tidak selalu bekerja lebih sedikit.

The secret sauce is work reorganization,

Rahasianya adalah tentang reorganisasi kerja,

cutting out the least productive activities.

memangkas aktivitas yang paling tidak produktif.

Meetings are a prime target.

Rapat adalah salah satu utamanya.

Yes, I see everyone nodding.

Ya, saya melihat semuanya mengangguk.

Most companies reduce their frequency and length

Kebanyakan perusahaan mengurangi frekuensi dan lama

and the number of attendees.

dan jumlah yang hadir rapat.

At Healthwise,

Di Healthwise,

people save time by messaging colleagues rather than making phone calls,

mereka menghemat waktu dengan mengirim pesan pada kolega daripada menelepon,

which inevitably includes some social chatting.

yang tentu juga melibatkan beberapa cengkrama sosial.

They shifted personal tasks, like doctor's appointments,

Mereka mengubah aktivitas pribadi, seperti janji dengan dokter,

to the off-day.

ke waktu libur.

And yes, the pace of work at the office does go up.

Dan ya, ritme bekerja di kantor meningkat.

"Let's be honest," one explained,

“Mari jujur,” salah satu orang menjelaskan,

"I'm not goofing off or looking at Facebook,

“Saya tidak akan bermain-main atau melihat Facebook,

which I was."

itu saya dulu.”

But people have adapted

Tapi orang-orang telah beradaptasi

and they prefer getting their downtime as a whole day off

dan mereka lebih memilih bekerja sepenuh hari

rather than in snippets.

dari pada sebentar-sebentar.

Government initiatives have similar findings.

Inisiatif pemerintah juga menemukan hal yang sama.

In 2015, the city of Reykjavik

Di tahun 2015, kota Rykjavik

and then the National Government of Iceland

dan Pemerintah Nasional Islandia

started offering 36 and 35-hour weeks,

mulai menawarkan 36 dan 35 jam sepekan,

eventually enrolling more than 2,500 employees.

yang diikuti oleh lebih dari 2.500 pekerja.

The results have been remarkable.

Hasilnya sangat mengejutkan.

Physical and mental stress went down

Stres fisik dan mental berkurang

while work ethic, job satisfaction,

sedangkan etos kerja, kepuasan kerja,

work-life balance, energy levels, all improved.

keseimbangan kerja-kehidupan, tingkat energi, semuanya meningkat.

Productivity and service quality stayed the same or got better,

Produktivitas dan kualitas layanan tetap sama atau bahkan lebih baik,

and the trial was revenue-neutral.

dan percobaannya netral dalam hal pendapatan.

Today, roughly 85 percent of all Icelandic employees

Hari ini, setidaknya 85 persen pekerja Islandia

are either on or eligible for these schedules.

juga masuk dalam jadwal bekerja seperti itu.

The governments of Spain and Scotland have announced four-day week trials

Pemerintah Spanyol dan Skotlandia telah umumkan percobaan

kerja empat hari sepekan

in which they'll be subsidizing the fifth day's pay.

lalu mereka menyubsidi bayaran hari kelima.

Now one reason for these successes

Alasan mengapa percobaan itu bisa berhasil

is that with reduced work time,

adalah dengan mengurangi waktu bekerja,

each hour typically becomes more productive.

setiap jam menjadi produktivitas lebih.

Norway and Denmark,

Norwegia dan Denmark,

the two European countries with the shortest average hours of work

dua negara Eropa dengan rata-rata jam kerja terpendek

at about 1,380,

di angka sekitar 1.380 (jam)

have outsized productivity.

telah melampaui produktivitas.

France and Germany are similar.

Prancis dan Jerman juga demikian.

In contrast,

Berbeda dengan,

the long-hours countries like the UK and Italy

negara-negara dengan jam kerja lebih panjang seperti Inggris dan Italia

have much, much lower productivity.

mereka lebih tidak produktif.

The US historically led the world in productivity

Sejarah mencatat AS sebagai pemimipin dunia tentang produktivitas

and would likely do better now if its work time weren't so high.

dan akan bisa lebih baik jika jam kerja tidak terlalu tinggi.

While tech firms comprise the biggest group

Ketika perusahaan teknologi menjadi kelompok terbesar

adopting four-day reduced hours schedules,

yang mengadopsi pengurangan waktu kerja menjadi empat hari,

companies are also making the switch in banking,

perusahaan yang juga melakukan perubahan adalah perbankan,

PR, marketing and design,

relasi publik, pemasaran dan desain,

nonprofits, consumer goods, even a restaurant chain.

non-profit, consumer goods, bahkan jaringan restoran.

But it's also true

Tapi benar juga

that doing 100 percent of the work in 80 percent of the time

bahwa melakukan 100 persen pekerjaan dalam waktu 80 persen

isn't feasible everywhere.

tidak memungkinkan di semua tempat.

Manufacturing was sped up decades ago.

Manufaktur lebih cepat dari satu dekade yang lalu.

Many teachers and flight attendants need to slow down, not intensify.

Banyak para guru dan pramugara/i perlu lebih lambat, tidak lebih intensif.

And of course, health care workers on the front lines of the pandemic

Dan tentu saja, para tenaga kesehatan di garis depan pandemi

need to work less, not more.

perlu bekerja lebih sedikit, tidak lebih banyak.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Thank you, health care workers.

Terima kasih, para tenaga kesehatan.

Here, another government effort is instructive.

Ini, upaya pemerintah lainnya ada banyak pelajaran.

In 2014, the city of Gothenburg in Sweden

Di tahun 2014,kota Gothenburg di Swedia

gave nurses at one of its facilities a six-hour day.

memberikan para perawat di salah satu fasilitas enam jam sehari.

As expected, the nurses' health and overall well-being improved,

Seperti yang diharapkan, kesehatan para perawat dan kualitas hidup meningkat,

as did productivity and patient care.

juga produktivitas dan perawatan pasien.

But in this trial,

Tapi di percobaan ini,

they hired new staff for the hours that weren't being covered.

mereka merekrut staf baru untuk jam yang tidak ditangani.

The striking finding was how much lower sick pay

Temuan yang mengejutkan adalah bagaimana bayaran izin sakit lebih rendah

and unemployment benefits helped offset those additional salaries.

dan bantuan pengangguran membantu melampaui kebutuhan bayaran tambahan itu.

Now the Swedish case raises a bigger, more existential question.

Sekarang kasus di Swedia menimbulkan pertanyaan eksistensial yang lebih besar.

How much time should we be dedicating to work?

Berapa banyak waktu yang kita harus dedikasikan untuk bekerja?

In many countries,

Di banyak negara,

jobs are getting more, not less demanding.

pekerjaan menjadi semakin menuntut.

And scarcity thinking,

Dan cara berpikir kelangkaan

the idea that even rich countries need to tighten their belts,

ide bahwa bahkan negara maju harus mengencangkan pinggang,

has taken hold.

telah terjadi.

But really,

Tapi sebenarnya,

we should be heading in the opposite direction

kita harus menuju pada arah sebaliknya

as digitization and artificial intelligence

sebagaimana digitalisasi dan kecerdasan buatan

offer the chance to reduce work time.

menawarkan kesempatan untuk mengurangi waktu kerja.

Amid pandemic fatigue,

Di tengah kelelahan pandemi,

we should be doubling down on restoring the quality of life and our social fabric,

kita harus menggandakan kerja untuk kembalikan

kualitas hidup dan ikatan sosial,

especially in wealthy countries where we already produce enough

khususnya di negara-negara kaya yang sudah memproduksi banyak

for everyone to have a good standard of living.

untuk setiap orang untuk mendapat standar hidup yang baik.

And this path has the added benefit of addressing the climate crisis.

Dan jalan ini telah menambahkan manfaat berupa mengatasi krisis iklim.

“Bagaimana mungkin?” kamu mungkin bertanya.

"How so," you may ask.

Well, with the four-day week,

Jadi dengan empat hari sepekan,

there's the obvious impact of less commuting.

ada dampak yang jelas dari perjalanan kerja.

But if we use productivity growth to continue to reduce hours of work

Tapi jika kita gunakan pertumbuhan produktivitas untuk mengurangi jam kerja

just by a couple of percent a year,

hanya sebanyak beberapa persen dalam setahun,

we can create a longer-term dynamic of decarbonization.

kita bisa menciptakan dekarbonasi dinamis dalam jangka panjang.

Research by me and others has shown this time and again

Penelitian saya dan rekan menunjukkan ini lagi dan lagi

across countries, across states, across households.

di beberapa negara di lintas negara bagian, lintas rumah tangga.

One reason is that when people are time-stressed,

Satu alasannya adalah karena ketika orang tertekan waktu

they tend to choose faster and more polluting modes of travel

mereka cenderung memilih cara bepergian dan gaya hidup

and daily life activities.

yang lebih cepat dan polutif.

In contrast,

Berbeda,

when people get time rather than money,

saat orang punya waktu dari pada uang,

they tend to have a lower carbon footprint.

mereka cenderung mengurangi jejak karbon.

But the bigger reason has to do with the size of the economy.

Tapi alasan terbesarnya berkaitan dengan ukuran nilai ekonomi.

By opting to work less,

Dengan bekerja lebih singkat,

countries are choosing not to expand production to its max,

negara-negara memilih untuk tidak kembangkan produksinya secara maksimal,

thereby avoiding additional emissions.

sehingga menghindari emisi tambahan.

Carbon success stories like Germany and Denmark

Kisah keberhasilan karbon seperti Jerman dan Denmark

tend to have low annual hours.

cenderung punya waktu bekerja tahunan lebih rendah

France and the Netherlands are also low on both carbon and work time.

Di Prancis dan Belanda juga rendah karbon dan waktu kerja.

The four-day week is a down payment on a new way to live and work.

Waktu kerja empat hari sepekan adalah cara baru untuk hidup dan bekerja.

And yes, we're going to need government help

Dan ya, kita akan membutuhkan bantuan pemerintah

if we're going to move beyond the innovative companies

jika ingin bergerak lebih dari perusahaan inovatif

that already see its virtues.

yang telah melihat manfaatnya.

But as the three-day weekend spreads,

Tapi dengan tiga hari akhir pekan meluas,

we can realize everyone deserves a right to free time.

kita bisa menyadari semua orang pantas mendapat hak waktu luang.

And that brings the logic of a universal basic income squarely into view.

Dan itu membawa logika masuk akal pada pemasukan dasar universal.

Because without financial support,

Sebab tanpa bantuan finansial,

low-earners can't afford to take that fifth day off.

para pekerja pendapatan rendah tidak bisa libur di hari kelima.

There's a lot of talk these days about the future of work

Ada banyak diskusi saat ini tentang masa depan bekerja

and the opportunities that it offers.

dan kesempatan yang ditawarkannya.

But there's more at stake here than opportunity.

Tapi ada yang lebih dipertaruhkan dari pada kesempatan ekonomi.

We have an imperative.

Kita punya agenda yang lebih mendesak.

An imperative to face the challenges of our current moment.

Hal mendesak untuk menghadapi tantangan masa ini.

The pandemic, burnout and depression,

Pandemi, kelelahan dan depresi,

inequalities of race and income,

ketimpangan ras dan pendapatan,

the climate crisis.

krisis iklim.

A four-day week addresses each one of these.

Bekerja empat hari sepekan menyelesaikan empat hal itu.

For now, we're starting company by company.

Sekarang kita mulai dari perusahaan ke perusahaan.

But as momentum builds and it becomes universal,

Tapi ketika momentum terbangun dan mulai menjadi universal,

we'll have made the transition from scarcity thinking

kita telah membuat transisi berpikir dari kelangkaan

to appreciating the true wealth that we possess.

menuju mengapresiasi kekayaan yang kita miliki.

Our ingenuity,

Kecerdikan kita,

our compassion

kasih sayang kita

and our humanity.

dan kemanusiaan kita.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(Tepuk tangan)

Helen Walters: Juliet, thank you so much.

Helen Walters: Juliet, terima kasih banyak.

I have a very practical question for you.

Saya punya pertanyaan praktis untukmu.

So you mentioned in the talk that people were taking Friday off.

Kamu menyebutkan bahwa orang mengambil libur hari Jumat.

Is the recommendation that people all take the same day off,

Apakah rekomendasinya adalah mengajak semua orang libur di hari yang sama?

or is this something that people can take, kind of, any day they want off?

atau ini adalah yang orang bisa gunakan, seperti, hari apa ingin libur?

What's the ideal mechanism to have in place here?

Apa mekanisme ideal untuk hal ini?

JS: Every company does it the way that works for them.

JS: Setiap perusahaan punya cara apa berhasil untuk mereka.

And that's one of the things in our trial.

Dan itu adalah bagian dari percobaan kami.

We do coaching, and we work with the companies before they start

Kami melakukan pelatihan, dan kami bekerja

dengan perusahaan sebelum mereka memulai

to figure out are they a company that can shut down for one day?

untuk menemukan apakah perusahaan mereka bisa tutup suatu hari?

Do they need to have 24/7, you know, customer service available?

Apakah mereka perlu memiliki CS yang tersedia 24/7?

So really, it depends, and we're seeing every type.

Jadi sebenarnya itu tergantung, dan kita melihat setiap jenis.

HW: Juliet, thank you so much.

HW: Juilet, terima kasih banyak.

(Applause)

Terima kasih