The threat of invasive species - Jennifer Klos

Translator: AZKA AHMAD HAIKAL 175311007 Reviewer: Ahmad Zakky Habibie

Massive vines that blanket the southern United States,

Pohon pinus yang secara masif menutupi Amerika Selatan,

climbing as high as 100 feet as they uproot trees and swallow buildings.

menjulang tinggi sampai 100 kaki sampai memakan pohon dan bangunan.

A ravenous snake that is capable of devouring an alligator.

Ular rakus yang mampu melahap seekor aligator.

Rabbit populations that eat themselves into starvation.

Populasi kelinci yang menghabiskan makanannya sendiri sampai kelaparan.

These aren't horror movie concepts.

Ini bukanlah jalan cerita film horor.

They're real stories,

Hal-hal tadi benar adanya,

but how could such situations exist in nature?

tapi bagaimana bisa situasi seperti itu terjadi di alam liar?

All three are examples of invasive species,

Tiga hal tadi adalah contoh dari spesies invasif,

organisms harmful not because of what they are,

organisme menjadi bahaya bukan karena mereka-nya,

but where they happen to be.

tapi di mana keberadaannya.

The kudzu vine, for example,

Pohon pinus kudzu, sebagai contoh,

had grown quality in its native east Asia, eaten by various insects

bertumbuh baik di asalnya, Asia timur, dimakan oleh bermacam serangga

and dying off during the cold winters.

dan mati saat musim dingin.

But its fortunes changed

Tapi nasibnya berubah

when it was imported into the southeastern United States

saat diimpor ke Amerika bagian tenggara

for porch decoration and cattle feed.

sebagai dekorasi pagar dan pakan ternak.

Its planting was even subsidized by the government to fight soil erosion.

Penanaman kudzu bahkan disubsidi pemerintah untuk mencegah erosi tanah.

With sunny fields, a mild climate, and no natural predators in its new home,

Dengan cuaca yang cerah, iklim yang cocok, dan tanpa predator alami di rumah barunya,

the vine grew uncontrollably

tanaman merambat itu tumbuh tak terkontrol.

until it became known as the plant that ate the South.

sampai dikenal sebagai tanaman yang memakan Amerika selatan.

Meanwhile in Florida's Everglades, Burmese pythons,

Di taman nasional Everglades di Florida, ular piton Burma,

thought to have been released by pet owners,

yang sepertinya dilepas oleh pemeliharanya,

are the cause of decreasing populations of organisms.

menyebabkan turunnya populasi berbagai organisme.

They're successfully outcompeting top predators,

Mereka berhasil menyaingi predator teratas,

such as the alligator and panther,

seperti aligator dan panther,

causing a significant reduction in their food sources.

dan menyebabkan penurunan yang signifikan di sumber makanannya.

They're not a problem in their native Asia

Mereka bukan masalah di tanah asalnya, Asia

because diseases, parasites, and predators help to control their population size.

karena penyakit, parasit, dan predator membantu mengontrol populasinya.

And in Australia, European rabbits eat so many plants

Dan di Australia, kelinci Eropa memakan banyak sekali tumbuhan

that they wipe out the food supply for themselves and other herbivores.

sampai menghabiskan sumber makanan untuk mereka dan makhluk herbivora lain.

They're a pretty recent addition,

Hal ini terjadi belum lama,

intentionally introduced to the continent because one man enjoyed hunting them.

dibawa ke benua Australia karena satu orang senang berburu mereka.

Like the Burmese pythons,

Seperti ular piton Burma,

various factors in their native habitat keep their numbers in control.

banyak faktor di habitat aslinya yang menjaga populasinya.

But in Australia, the lack of predators

Tapi di Australia, kurangnya predator

and a climate perfect for year-long reproduction

dan cuaca yang pas untuk reproduksi sepanjang tahun

allows their populations to skyrocket.

membuat populasinya meroket.

So why does this keep happening?

Jadi, kenapa ini terus terjadi?

Most of the world's ecosystems

Kebanyakan ekosistem di dunia

are the result of millennia of coevolution by organisms,

adalah hasil ko-evolusi organisme yang berlangsung selama ribuan tahun,

adapting to their environment and each other

beradaptasi dengan lingkungan dan satu sama lain

until a stable balance is reached.

sampai keseimbangan yang stabil tercapai.

Healthy ecosystems maintain this balance via limiting factors,

Ekosistem yang sehat menjaga keseimbangan ini melalui faktor pembatas,

environmental conditions that restrict the size or range of a species.

kondisi lingkungan juga membatasi ukuran atau variasi spesies.

These include things like natural geography and climate,

Kondisi seperti letak geografis dan iklim,

food availability,

ketersediaan makanan,

and the presence or absence of predators.

dan ada tidaknya predator.

For example, plant growth depends on levels of sunlight and soil nutrients.

Contohnya, tumbuhnya tanaman bergantung pada intensitas cahaya dan nutrisi tanah.

The amount of edible plants affects the population of herbivores,

Jumlah tanaman yang bisa dimakan mempengaruhi populasi hewan herbivora,

which in turn impacts the carnivores that feed on them.

yang mana berdampak pada hewan carnivora yang memakan mereka.

And a healthy predator population keeps the herbivores from becoming too numerous

Populasi predator yang optimal menjaga hewan herbivora dari populasi berlebih

and devouring all the plants.

dan memakan semua tanaman.

But even minor changes in one factor can upset this balance,

Tapi bahkan perubahan kecil di satu faktor dapat mengacaukan keseimbangan ini,

and the sudden introduction of non-native organisms

dan masuknya spesies pendatang secara tiba-tiba

can be a pretty major change.

dapat menjadi perubahan besar.

A species that is evolved in a separate habitat

Spesies yang berevolusi di habitat yang terpisah

will be susceptible to different limiting factors,

akan dipengaruhi oleh faktor pembatas yang berbeda,

different predators,

predator yang berbeda,

different energy sources,

sumber energi berbeda,

and different climates.

dan iklim yang berbeda.

If the new habitat's limiting factors fail to restrict the species growth,

Jika faktor pembatas di habitat barunya gagal dalam membatasi pertumbuhan spesies,

it will continue to multiply,

maka spesies akan terus berkembang biak,

out-competing native organisms for resources

merebut sumber makanan dari organisme pribumi

and disrupting the entire ecosystem.

dan mengganggu seluruh ekosistem.

Species are sometimes introduced into new habitats through natural factors,

Terkadang, spesies pendatang dibawa ke habitat baru karena faktor alamiah,

like storms,

seperti badai,

ocean currents,

arus laut,

or climate shifts.

atau perubahan iklim.

The majority of invasive species, though, are introduced by humans.

Kendati, kebanyakan spesies invasif didatangkan oleh manusia.

Often this happens unintentionally,

Ini kadang terjadi secara tidak sengaja,

as when the zebra mussel was accidentally brought to Lake Erie by cargo ships.

seperti kerang zebra yang terbawa ke Danau Erie oleh kapal kargo.

But as people migrate around the world,

Seiring orang-orang di dunia bermigrasi,

we have also deliberately brought our plants and animals along,

kita juga dengan sengaja membawa tanaman dan hewan bersama kita,

rarely considering the consequences.

tanpa memperhitungkan konsekuensinya.

But now that we're learning more

Tapi sekarang kita telah belajar

about the effects of invasive species on ecosystems,

tentang efek spesies invasif terhadap ekosistem,

many governments closely monitor the transport of plants and animals,

para pemerintahan mengawasi ketat perpindahan tumbuhan dan hewan,

and ban the imports of certain organisms.

dan melarang impor organisme tertentu.

But could the species with the most drastic environmental impact

Tapi bisakah spesies dengan dampak lingkungan paling drastis

be a group of primates who emerged from Africa to cover most of the world?

adalah sekelompok primata yang muncul dari Afrika dan menyebar ke seluruh dunia?

Are we an invasive species?

Apakah kita spesies invasif?