The complicated history of surfing - Scott Laderman

Translator: Zahra Wijaya Reviewer: Ade Indarta

For some, it's a serious sport.

Untuk beberapa, ini adalah olahraga serius

For others, just a way to let loose.

Untuk yang lain, hanyalah sebuah cara untuk bersantai

But despite its casual association with fun and sun,

Tetapi meskipun sering dikaitkan dengan bersenang-senang dan matahari,

surfing has a richer and deeper history than many realize.

sejarah berselancar lebih kaya dan lebih dalam daripada yang disadari banyak orang

What we today call surfing originated in

Yang kita sebut berselancar hari ini berasal dari

the Polynesian islands of the Pacific Ocean.

Kepulauan Polinesia di Laut Pasifik

We know from various accounts

Kita tahu dari beberapa cerita

that wave riding was done throughout the Polynesian Pacific,

bahwa berselancar dilakukan di seluruh Pasifik Polinesia,

as well as in West Africa and Peru.

dan di Afrika Barat dan Peru juga.

But it was in the Hawaiian archipelago in particular

Tetapi khususnya di kepulauan Hawaii,

that surfing advanced the most,

berselancar paling jauh berkembang,

was best documented,

paling baik didokumentasikan,

and, unlike elsewhere in Polynesia, persisted.

dan tidak seperti di tempat lain di Polinesia, bertahan

And for the people of Hawaii,

Dan untuk warga Hawaii,

wave sliding was not just a recreational activity,

berselancar bukanlah hanya aktivitas untuk berekreasi

but one with spiritual and social significance.

tetapi aktivitas dengan makna rohani dan sosial

Like much of Hawaiian society,

Seperti mayoritas masyarakat Hawaii

nearly every aspect of surfing was governed by a code of rules and taboos

hampir setiap aspek berselancar diatur oleh sebuah kode aturan dan tabu

known as kapu.

yang disebut kapu.

Hawaiians made offerings when selecting a tree to carve,

Orang Hawaii menyajikan persembahan saat memilih pohon untuk diukir

prayed for waves with the help of a kahuna, or an expert priest,

dan berdoa untuk ombak dengan bantuan seorang kahuna, atau imam ahli

and gave thanks after surviving a perilous wipeout.

dan bersyukur setelah bertahan dari bencana.

Certain surf breaks were strickly reserved for the elite.

Beberapa kegiatan berselancar hanya diperbolehkan untuk orang elit,

But it wasn't just a solemn affair.

Tetapi berselancar bukan hanya kegiatan khidmat

Peselancar berkompetisi dan bertaruh siapa yang dapat berselancar terjauh

Surfers competed and wagered on who could ride the farthest,

the fastest,

tercepat,

or catch the biggest wave with superior skill,

atau menangkap ombak terbesar dengan keterampilan unggul

granting respect,

memberikan rasa hormat

social status,

status sosial,

and romantic success.

dan sukses dalam asmara

Though it was later called the sport of kings,

Meskipun disebut "olahraga para raja",

Hawaiian men and women of all ages and social classes participated,

pria dan wanita Hawaii dari segala umur dan kelas sosial berpartisipasi,

menaiki papan luncur yang diukir dari pohon koa,

riding surfboards shaped from koa,

breadfruit,

or wiliwili trees.

sukun,

atau pohon wiliwili.

Many Hawaiians road alaia boards,

Mayoritas orang Hawai menaiki papan alaia,

which were thin, midsized, and somewhat resemble today's shortboards.

yang berbentuk tipis, sedang, dan mirip shortboard hari ini

Some mounted paipo boards,

Ada yang menaiki papan paipo,

short, round-nosed boards on which riders typically lay on their stomachs.

yang pendek, berujung bulat, di mana peselancar berbaring padanya

But only chieftains could ride the massive olo boards,

Tetapi hanya kepala suku diperbolehkan menaiki papan olo yang besar

twice as long as today's longboards.

dua kali lebih panjang dari pada longboard hari ini

Unlike most modern surfboards,

Tidak seperti papan luncur hari ini,

semua papan tidak mempunyai sirip dibawah,

all boards were finless,

requiring surfers to drag their hands or feet to turn.

yang mengharuskan para peselancar menarik tangan atau kaki untuk berbelok

We don't know exactly when wave sliding was invented,

Kita tidak tahu kapan tepatnya berselancar diciptakan,

but we know that it had already been practiced in Polynesia for centuries

tetapi kita tahu bahwa itu sudah dilakukan di Polinesia selama berabad-abad,

by the time it was described in 1777 by William Anderson,

saat digambarkan pada tahun 1777 oleh William Anderson

a surgeon on Captain Cook's ship "Resolution."

seorang ahli bedah pada salah satu kapal James Cook, "Resolution,"

Although Anderson was in awe,

Meskipun Anderson kagum,

most of the American Christian missionaries who arrived in Hawaii

mayoritas dari misionaris Kristen Amerika yang tiba di Hawaii

several decades later

beberapa tahun kemudian

regarded surfing as sinful,

menganggap berselancar sebagai dosa,

and they discouraged it, along with other aspects of native culture.

dan mereka mencelanya, bersama dengan aspek lain budaya asli

The biggest threat to surfing, however, was the threat to the natives themselves.

Ancaman terbesar bagi berselancar namun, adalah ancaman bagi penduduk aslinya

By 1890, new illnesses introduced by Europeans and Americans

Pada tahun 1980, penyakit baru yang dibawa oleh orang Eropa dan Amerika

had decimated the Hawaiian people, leaving fewer than 40,000

telah menghancurkan masyarakat Hawaii, menyisakan sekitar 40.000 orang

from a pre-contact population that may have exceeded 800,000.

dari sebuah populasi pra-kontak yang mungkin lebih dari 800.000

At the same time, foreign influence grew

Pada waktu yang sama, pengaruh asing berkembang

with white settlers overthrowing the native monarchy in 1893,

dengan pemukim putih menggulingkan monarki pribumi

and the U.S. annexing the islands five years later.

dan A.S yang mencaplok kepulauannya 5 tahun kemudian

The end of Hawaii's independence coincided with surfing's native-led revival,

Akhir dari kemerdekaan Hawaii bertepatan dengan kebangkitan berselancar

a revival soon exploited by the American colonizers.

kebangkitan yang dieksploitasi oleh penjajah Amerika

But first, some Hawaiians took surfing overseas.

Awalnya, beberapa orang Hawai membawa selancar ke luar negeri

In 1907, George Freeth, the so-called Hawaiian Wonder,

Pada tahun 1907, George Freeth, yang disebut Hawaiian Wonder

traveled to the west coast

pergi ke pesisir barat Amerika

and gave surfing demonstrations in southern California.

dan memberi demonstrasi berselancar di California Selatan

Then in 1914, Olympic swimmer Duke Kahanamoku

Lalu, pada tahun 1914, perenang Olimpiade Duke Kahanamoku,

made his way to Australia and New Zealand,

pergi ke Australia dan Selandia Baru

gliding across the southern Pacific waves

meluncur, menyebrang ombak Pasifik Selatan

and attracting rapt audiences wherever he went.

dan membuat penonton kagum ke manapun ia pergi.

Shortly before Freeth went to California,

Sebelum Freeth pergi ke California,

a South Carolinian named Alexander Hume Ford moved to Hawaii.

seorang dari Carolina Selatan, Alexander Hume Ford pindah ke Hawaii

After learning to surf, he became a champion of the pastime.

Setelah belajar untuk berselancar, ia menjadi seorang juara hobi

But Ford may have had unsavory reasons

Tetapi ia mungkin mempunyai alasan buruk

for his enthusiastic efforts to boost the sport.

di balik semangatnya untuk memajukan olahraganya tersebut

Like many settlers, he wanted Hawaii to become a U.S. state

Seperti banyak pemukim baru, ia ingin Hawaii menjadi negara bagian A.S,

but was worried about its non-white majority of natives and Asian workers.

tetapi cemas tentang penduduknya, yang mayoritasnya tidak putih dan pekerja Asia

Ford thus promoted surfing to attract white Americans to Hawaii,

Lalu, Ford mempromosikan berselancar untuk menarik perhatian orang Amerika

first as tourists, then as residents.

kulit putih, pertama sebagai wisatawan, lalu sebagai penduduk

He was helped by numerous writers and filmmakers.

Ia dibantu oleh banyak penulis dan sutradara

Ford's demographic plan would fail miserably.

Rencana Ford gagal.

Hawaii became a state in 1959

Hawaii menjadi negara bagian pada tahun 1959,

and remains the most racially diverse state in the country.

dan masih menjadi negara bagian yang paling beragam secara ras di A.S

But the promotion of surfing was a far greater success.

Tetapi promosi berselancarnya sukses besar

Today, surfing is a multi-billion dollar global industry,

Saat ini, berselancar adalah industri global bernilai miliaran dolar,

with tens of millions of enthusiasts worldwide.

dengan banyak penggemar di seluruh dunia.

And though relatively few of these surfers are aware of the once-crucial wave chants

Dan meskipun sedikit dari peselancar ini tahu akan nyanyian gelombang

or board carving rituals,

atau upacara pengukiran papan,

Hawaiians continue to preserve these traditions

orang Hawaii terus mempertahankan tradisi ini,

nearly washed away by history's waves.

meski hampir hanyut oleh gelombang sejarah.