The deadliest thing in your kitchen - George Zaidan

Translator: Meuthia Arumandanty Reviewer: Ezy Wiranda

Avocados may seem innocent,

Alpukat mungkin tampak tidak berbahaya,

but these oblong fruits sent almost 9,000 people to US emergency rooms

tetapi buah lonjong ini membuat hampir 9.000 orang AS mengunjungi IGD

in 2018 alone.

di tahun 2018.

Injuries sustained by hacking at the pit or slicing while holding the fruit

Luka yang diderita akibat memotong biji atau mengiris sambil memegang buahnya

have become so common, doctors have dubbed them avocado hand.

sudah menjadi sangat umum, para dokter menjulukinya tangan alpukat.

Of course, there is a safer way to cut avocados.

Tentu saja, ada cara yang lebih aman untuk memotong alpukat.

But knives are just one of the hazards kitchens harbor.

Namun, pisau hanyalah salah satu benda berbahaya yang ada di dapur.

In the US, between 2011 and 2022,

Di AS, antara tahun 2011 dan 2022,

the deadliest kitchen appliances were ovens and ranges—

peralatan dapur paling mematikan adalah oven dan kompor oven,

appliances that are stoves and ovens in one.

alat dapur yang menggabungkan kompor dan oven.

Mereka merenggut nyawa dengan menyebabkan kebakaran dan kebocoran karbon monoksida,

They took lives by causing fires and leaking carbon monoxide,

a gas that can cause suffocation at high concentrations.

gas yang dapat menyebabkan korban mati lemas jika kadarnya tinggi.

These kinds of sudden, catastrophic fatalities are thankfully rare.

Kematian mendadak dan bencana semacam ini untungnya jarang terjadi.

But the kitchen dangers that cause the most casualties

Namun, bahaya yang sebenarnya memakan paling banyak korban

may actually be less immediate and more gradual—

tidak terjadi secara langsung dan malah secara bertahap—

involving constant exposures, like stuff in the air we breathe.

melibatkan paparan konstan, seperti zat di udara yang kita hirup.

Ovens and stoves remain a major culprit here.

Oven dan kompor tetap menjadi tersangka utama di kasus ini.

Indeed, the fourth leading cause of years of life lost globally is air pollution.

Memang, penyebab nomor empat berkurangnya angka harapan hidup

secara global adalah polusi udara.

This includes indoor air pollution, most of which comes from cooking.

Ini termasuk polusi udara dalam ruangan,

yang kebanyakan berasal dari kegiatan memasak.

Over 2 billion people cook using a solid fuel, like charcoal and wood.

Lebih dari 2 miliar orang memasak dengan bahan bakar padat, seperti arang dan kayu.

As it burns, fire and oxygen can’t reach all of the fuel source,

Saat terbakar, api dan oksigen tidak dapat membakar semua sumber bahan bakar,

leading to incomplete combustion.

menyebabkan pembakaran tidak merata.

This produces pollutants like soot, carbon monoxide, nitrogen oxides,

Ini menghasilkan polutan seperti jelaga, karbon monoksida, nitrogen oksida,

and lots of particulate matter—

dan banyak partikel halus—

that is, solid and liquid particles that have become airborne

terdiri atas partikel padat dan cair yang telah mengudara,

and small enough to inhale.

dan cukup kecil untuk terhirup.

A single particle can contain many different chemicals.

Satu partikel dapat mengandung banyak bahan kimia berbeda.

And especially tiny particles can penetrate deep into the lungs,

Terutama partikel kecil dapat menembus jauh ke dalam paru-paru,

enter the bloodstream, and irritate tissues,

memasuki aliran darah, dan mengiritasi jaringan,

cause inflammation, and bring about more systemic problems.

menyebabkan peradangan, dan menimbulkan lebih banyak masalah sistemik.

It’s estimated that about 3 million people die prematurely each year

Diperkirakan sekitar 3 juta orang meninggal sebelum waktunya setiap tahun

from illnesses caused by burning solid fuels.

karena penyakit yang disebabkan pembakaran bahan bakar padat.

Stoves and ovens that don’t use solid fuels produce far less pollution—

Kompor dan oven yang tidak memakai bahan bakar padat

menghasilkan polusi yang lebih sedikit—

but still a considerable amount.

tetapi masih dalam jumlah yang besar.

There are two basic types: gas and electric.

Ada dua jenis kompor dan oven: gas dan listrik.

Gas stoves primarily burn methane to create an open flame for cooking.

Kompor gas membakar metana yang menghasilkan api untuk memasak.

Traditional electric stoves use metal elements that radiate heat

Kompor listrik tradisional menggunakan elemen logam yang memancarkan panas

when an electrical current is forced through them.

ketika arus listrik melewatinya.

They’re different from modern induction electric stoves,

Kompor ini berbeda dari kompor listrik induksi modern,

which use electromagnetic waves to induce currents

yang menggunakan elektromagnetik

untuk memanaskan peralatan masak dari besi dan baja secara langsung.

that heat iron and steel cookware directly.

Gas stoves pollute more than electric ones.

Kompor gas lebih banyak melepas polusi dari kompor listrik.

That's because natural gas combustion produces byproducts like carbon monoxide,

Itu karena pembakaran gas menghasilkan produk sampingan seperti karbon monoksida,

nitrogen oxides, and formaldehyde.

nitrogen oksida, dan formaldehida.

Unravelling the causes of chronic diseases is incredibly difficult,

Mengungkap penyebab penyakit kronis sangatlah sulit,

but accumulating evidence suggests that gas stoves exacerbate asthma symptoms

tetapi kumpulan bukti menunjukkan kompor gas memperburuk gejala asma

and put children at increased risk of developing the condition.

dan meningkatkan risiko anak-anak terjangkit kondisi tersebut.

Electric ranges are cleaner than gas ones,

Kompor listrik lebih ramah lingkungan daripada kompor gas,

but they’re still not totally pollution-free— no ranges are.

tetapi belum sepenuhnya bebas polusi— tidak ada yang sepenuhnya bebas.

At least some air pollution is inevitable from the cooking process,

Setidaknya beberapa polusi udara tidak dapat dihindari dari proses memasak,

no matter the fuel type.

tidak peduli jenis bahan bakarnya.

High-heat cooking generally releases more pollutants

Memasak dengan panas tinggi melepas lebih banyak polutan

than lower heat methods;

daripada panas rendah;

after all, charring a steak isn’t all that different from burning a solid fuel.

lagipula, membakar steak tidak jauh berbeda dengan membakar bahan bakar padat.

And substances like oil and dust can accumulate

Zat seperti minyak dan debu dapat menumpuk

and release pollutants when heated.

dan melepaskan polutan saat dipanaskan.

Transitioning away from solid fuels is critical to improving indoor air quality—

Beralih dari bahan bakar padat penting untuk kualitas udara dalam ruangan —

and consequently, extending people’s lives.

yang juga bisa meningkatkan angka harapan hidup.

Cooking with proper ventilation—

Memasak dengan ventilasi yang baik—

ideally, from a powerful range hood that vents to the outdoors—

idealnya, dengan range hood yang mengalirkan udara ke luar—

and switching from gas to electric will also go a long way.

dan beralih dari kompor gas ke kompor listrik juga akan sangat membantu.

Electric appliances are less dangerous by another significant metric:

Peralatan listrik tidak terlalu berbahaya jika dibandingkan dengan masalah lainnya:

the global climate.

masalah iklim global.

Burning fossil fuels like natural gas

Pembakaran bahan bakar fosil seperti gas

releases atmosphere-warming carbon dioxide,

melepaskan karbon dioksida yang menghangatkan atmosfer,

and gas ranges can also leak methane, an even more potent greenhouse gas.

kompor gas juga dapat membocorkan metana, gas rumah kaca yang jauh lebih berbahaya.

Sementara itu, peralatan listrik akan semakin kompatibel dengan perubahan iklim

Electric appliances, meanwhile,

should only become more and more climate-compatible

as grids transition to renewable energy sources.

seiring beralihnya manusia ke sumber energi terbarukan.

In addition to being better for the climate and public health,

Selain lebih baik untuk iklim dan kesehatan masyarakat,

electric induction stoves tend to rival or outperform all other stove types—

kompor induksi cenderung mengungguli jenis kompor lainnya—

electric and gas— when it comes to cooking efficiency and ease of cleaning.

listrik dan gas— dalam hal efisiensi memasak dan kemudahan membersihkannya.

Induction stovetops also only heat things

Kompor induksi juga hanya memanaskan alat

that respond strongly to their magnetic fields,

yang merespons medan magnetnya dengan kuat,

so you can’t burn yourself on them directly.

sehingga Anda tidak akan terbakar ketika menyentuhnya.

Given the considerable health and climate concerns around gas appliances,

Mengingat masalah kesehatan dan iklim yang cukup besar terkait peralatan gas,

some governments have banned them from new developments

beberapa pemerintah melarang pengembangan produknya

and many are helping subsidize the transition from gas to electric.

dan banyak yang membantu mensubsidi peralihan penggunaan gas ke listrik.

Knives will probably be staying the same, though,

Bahaya pisau mungkin akan tetap sama,

so please stop stabbing at avocados while they’re in your hand.

jadi, tolong berhenti menusuk alpukat saat Anda memegangnya.