Can you solve the demon dance party riddle? - Edwin Meyer

Translator: Athira Rizka Reviewer: Maria Nainggolan

Once each year, thousands of logicians descend into the desert for Learning Man,

Sekali setiap tahun, ribuan ahli logika turun ke gurun untuk “Learning Man”,

a week-long event they attend to share their ideas,

sebuah acara selama seminggu yang mereka hadiri untuk berbagi ide,

think through tough problems... and mostly to party.

memikirkan masalah yang sulit... dan kebanyakan untuk berpesta.

And at the center of that gathering is the world’s most exclusive club,

Dan di tengah pertemuan terdapat klub paling ekslusif di dunia,

where under the full moon, the annual logician’s rave takes place.

di mana di bawah bulan purnama, pesta ahli logika tahunan berlangsung.

The entry is guarded by the Demon of Reason,

Pintu masuknya dijaga oleh Iblis Akal,

and the only way to get in is to solve one of his dastardly challenges.

dan satu-satunya cara untuk masuk adalah menyelesaikan tantangannya yang licik.

You’re attending with 23 of your closest logician friends,

Kamu hadir dengan 23 teman ahli logika terdekatmu,

but you got lost on the way to the rave and arrived late.

tetapi kamu tersesat di jalan ke pesta dan datang terlambat.

They're already inside, so you must face down the demon alone.

Mereka sudah ada di dalam, jadi kamu harus menghadapi iblis itu sendirian.

He poses you the following question:

Dia mengajukan pertanyaan ini kepadamu:

When your friends arrived, the demon put masks on their faces

Saat temanmu datang, iblis itu memasang topeng di wajah mereka

and forbade them from communicating in any way.

dan melarang mereka berkomunikasi dengan cara apapun.

No one at any point could see their own masks,

Tak seorang pun pada titik mana pun bisa melihat topeng mereka sendiri,

but they stood in a circle where they could see everyone else’s.

tetapi mereka ada dalam lingkaran dimana mereka bisa melihat topeng orang lain.

The demon told the logicians that he distributed the masks in such a way

Iblis itu memberi tahu para ahli logika bahwa ia membagikan topeng sedemikian rupa

that each person would eventually be able to figure out their mask’s color

sehingga setiap orang pada akhirnya dapat mengetahui warna topeng mereka.

using logic alone.

menggunakan logika saja

Then, once every two minutes, he rang a bell.

Kemudian, setiap dua menit sekali, dia membunyikan bel.

At that point, anyone who could come to him

Pada saat itu, siapa pun yang bisa datang kepadanya

and tell him the color of their mask would be admitted.

dan memberi tahu dia warna topeng mereka akan diterima.

Here’s what happened:

Inilah yang terjadi:

Four logicians got in at the first bell.

Empat ahli logika masuk pada bel pertama.

Some number of logicians, all in red masks, got in at the second bell.

Beberapa ahli logika, semuanya bertopeng merah, masuk pada bel kedua.

Nobody got in when the third bell rang.

Tidak ada yang masuk saat bel ketiga berbunyi.

Logicians wearing at least two different colors got in at the fourth bell.

Ahli logika yang mengenakan setidaknya dua warna berbeda masuk pada bel keempat.

All 23 of your friends played the game perfectly logically

Semua 23 temanmu memainkan permainan dengan sangat logis

and eventually got inside.

dan akhirnya masuk ke dalam.

Your challenge, the demon explains,

Tantanganmu, iblis jelaskan,

is to tell him how many people gained entry when the fifth bell rang.

untuk memberitahunya berapa banyak orang yang masuk ketika bel kelima berbunyi.

Can you get into the rave?

Bisakah Anda masuk ke pesta?

Hentikan untuk mencari tahu sendiri.

Pause here to figure it out yourself.

Answer in 3

Jawab dalam 3

Answer in 2

Jawab dalam 2

Answer in 1

Jawab dalam 1

It’s initially difficult to imagine how anyone could,

Awalnya sulit membayangkan bagaimana orang bisa,

using just logic and the colors they see on the other masks,

hanya menggunakan logika dan warna yang mereka lihat di topeng lain,

deduce their own mask color.

menyimpulkan warna topeng mereka sendiri.

But even before the first bell, everyone will realize something critical.

Tetapi bahkan sebelum bel pertama, semua orang akan menyadari sesuatu yang kritis.

Let’s imagine a single logician with a silver mask.

Mari kita bayangkan seorang ahli logika dengan topeng perak.

When she looks around, she’d see multiple colors, but no silver.

Ketika ia melihat sekeliling, ia akan melihat banyak warna,tapi tidak ada perak.

So she couldn’t ever know that silver is an option,

Jadi dia tidak pernah tahu bahwa perak adalah pilihan,

making it impossible for her to logically deduce that she must be silver.

membuatnya tidak mungkin secara logis menyimpulkan dia bertopeng perak.

That contradicts rule five, so there must be at least two masks of each color.

Itu bertentangan dengan aturan lima,

jadi harus ada setidaknya dua topeng untuk setiap warna.

Now, let’s think about what happens

Mari kita pikirkan apa yang terjadi

when there are exactly two people wearing the same color mask.

ketika ada tepat dua orang yang memakai topeng yang berwarna sama.

Each of them sees only one mask of that color.

Masing-masing dari mereka hanya melihat satu topeng dengan warna itu.

But because they already know that it can’t be the only one,

Tetapi karena mereka sudah tahu bahwa itu bukan satu-satunya,

they immediately know that their own mask is the other.

mereka segera tahu bahwa topeng mereka sendiri adalah yang lain.

This must be what happened before the first bell:

Ini pasti yang terjadi sebelum bel pertama:

two pairs of logicians each realized their own mask colors

dua pasang ahli logika masing-masing menyadari warna topeng mereka sendiri

when they saw a unique color in the room.

ketika mereka melihat warna yang unik di dalam ruangan.

What happens if there are three people wearing the same color?

Apa yang terjadi jika ada tiga orang yang memakai warna yang sama?

Each of them—A, B and C— sees two people with that color.

Masing-masing—A, B, dan C— melihat dua orang dengan warna itu.

From A’s perspective, B and C would be expected to behave the same way

Dari sudut pandang A, B dan C adalah diduga akan berbuat yang sama

that the orange and purple pairs did, leaving at the first bell.

dengan pasangan jingga dan ungu, berangkat pada bel pertama.

When that doesn’t happen,

Ketika itu tidak terjadi,

each of the three realizes that they are the third person with that color,

masing-masing dari ketiganya menyadari bahwa

mereka adalah orang ketiga dengan warna itu,

and all three leave at the next bell.

dan ketiganya pergi pada bel berikutnya.

That was what the people with red masks did—

Itulah yang dilakukan orang-orang bertopeng merah—

so there must have been three of them.

jadi pasti ada mereka bertiga.

We’ve now established a basis for inductive reasoning.

Kita sekarang telah menetapkan dasar untuk penalaran induktif.

Induction is where we can solve the simplest case,

Penalaran adalah di mana kita memecahkan kasus tersederhana,

then find a pattern that will allow the same reasoning

kemudian temukan pola yang memungkinkan alasan yang sama

to apply to successively larger sets.

untuk diterapkan pada himpunan yang lebih besar.

The pattern here is that everyone will know what group they’re in

polanya di sini adalah bahwa setiap orang akan tahu di grup mana mereka berada

as soon as the previously sized group has the opportunity to leave.

segera setelah grup berukuran sebelumnya memiliki kesempatan untuk pergi.

After the second bell, there were 16 people.

Setelah bel kedua, ada 16 orang.

No one left on the third bell,

Tidak ada yang tersisa di bel ketiga,

so everyone then knew there weren’t any groups of four.

jadi semua orang kemudian tahu, bahwa tidak ada kelompok empat orang.

Multiple groups, which must have been of five,

Beberapa kelompok, yang pasti berjumlah lima,

left on the fourth bell.

pergi pada bel keempat.

Three groups would leave a solitary mask wearer,

Tiga kelompok akan meninggalkan seorang topeng sendirian,

which isn’t possible, so it must’ve been two groups.

yang mana tidak mungkin, jadi ia pasti dua kelompok.

And that leaves six logicians outside when the fifth bell rings:

Dan itu menyisakan enam ahli logika di luar ketika bel kelima berbunyi:

the answer to the demon’s riddle.

jawaban teka-teki sang iblis.

Nothing left to do but join your friends and dance.

Tidak ada lagi yang dilakukan

selain bergabung dengan temanmu dan menari.