A day in the life of an Aztec midwife - Kay Read

Translator: Hanif Chusnul Reviewer: Rahayu Nur Hidayah

Lord Sun dawns on the day called 7-Monkey,

Dewa Matahari terbit di hari 7-Monyet,

his fingers slowly spreading a rosy sheen

perlahan jemarinya menebarkan kemilau merah

that mixes softly with smoke rising from Tenochtitlan’s many hearth fires.

yang bepadu dengan asap yang mengepul dari banyak api perapian di Tenochtitlan.

The midwife, Xoquauhtli, has a difficult choice to make.

Sang bidan, Xoquauhtli, dihadapkan dengan pilihan yang sulit.

A momentous shift from rainy season to dry season is underway.

Pergantian penting dari musim hujan ke musim kemarau sedang berlangsung.

All summer, the gods have kept the people fed with corn,

Sepanjang musim panas, para dewa telah mencukupi pangan dengan jagung,

but the fertile summer months are disappearing.

tapi bulan-bulan musim panas yang subur akan berlalu.

This day occurs during the festival that marks the shift

Hari ini berlangsung pada waktu festival yang menandai pergantian

between the summer season, when the gods feed the people,

antara musim panas, saat para dewa memberi makan orang-orang,

and the winter season, when the people feed the gods in return.

dan musim dingin, saat orang-orang balik memberi makan para dewa.

Xoquauhtli owes a debt to her patron, Teteoinnan,

Xoquauhtli berutang kepada pelindungnya, Teteoinnan,

the female warrior goddess at the center of this festival.

dewi kesatria wanita di pusat festival ini.

Teteoinnan wages war both on women’s battlefields of birth

Teteoinnan berperang baik di medan peperangan wanita ketika melahirkan

and in men’s battles with Tenochtilan’s enemies.

dan dalam pertempuran lelaki menghadapi musuh Tenochtitlan.

She must be kept happy or she will bring bad luck.

Dia harus dijaga tetap senang atau akan membawa sial.

The midwife should participate in the festival today,

Sang bidan harus mengikuti festival hari ini,

but one of her patients could go into labor any minute.

tetapi salah satu pasiennya bisa melahirkan kapan saja.

Xoquauhtli decides to check on her patient first.

Xoquauhtli memutuskan memeriksa pasiennya dulu.

The expecting mother hasn’t worked too hard, chewed gum,

Si ibu hamil tak bekerja terlalu keras, mengunyah permen karet,

or lifted heavy things.

atau mengangkat benda yang berat.

Her family is taking good care of her.

Keluarga si ibu merawatnya dengan baik.

Surely Xoquauhtli can take a little time to honor her goddess.

Tentu Xoquauhtli bisa meluangkan sedikit waktu untuk memuja dewinya.

She leaves her apprentice in charge and heads to the center of the city.

Dia menyerahkan tanggung jawab kepada muridnya dan menuju ke pusat kota.

Along the way, she sees women sweeping the roads and hanging gourds

Sepanjang jalan, dia melihat wanita menyapu jalan dan menggantung labu

in preparation for the festival.

untuk persiapan festival.

Finally, she reaches the Great Pyramid.

Akhirnya, dia mencapai Piramida Agung.

On top are two temples: the north,

Di puncak ada dua kuil: kuil utara,

where rituals honor the rain god in the summer,

tempat ritual memuja dewa hujan saat musim panas,

and the south one is where rituals honor the war god in the winter.

dan kuil selatan, tempat ritual untuk memuja dewa perang saat musim dingin.

On the equinox, the sun rises between the two sides.

Di saat ekuinoks, matahari terbit di antara kedua sisi.

The ceremony begins with a mock battle between the midwives

Upacara dimulai dengan perang tiruan antara para bidan

and the other physicians.

dan tabib yang lainnya.

Xoquauhtli’s team battles heartily, throwing nochtles, marigolds,

Tim Xoquauhtli bertarung sungguh-sungguh, melempar nochtle, marigold,

and balls made of reed and moss.

dan bola yang terbuat dari alang-alang dan lumut.

They joke, call their rivals names, and laugh.

Mereka bercanda, mencaci lawan, dan tertawa.

But then, a girl comes running with a message for Xoquauhtli.

Tapi kemudian, seorang gadis datang berlari membawa pesan untuk Xoquauhtli.

Her patient is in labor!

Pasiennya sedang melahirkan!

She hurries back to the house.

Dia bergegas kembali ke rumah itu.

All the old women from the extended family

Semua perempuan tua dari keluarga besar

have already gathered for the birth—

telah berkumpul untuk kelahiran—

their experience is very valuable if anything goes wrong.

pengalaman mereka sangat berharga bila terjadi hal yang buruk.

She readies herself with a prayer praising her most important tools, her fingers.

Ia menyiapkan diri dengan berdoa memuji alat-alatnya yang terpenting: jari-jemari.

Then she doses the patient with cihuapatli to help expel the baby,

Lalu ia memberi cihuapatli ke pasiennya untuk membantu mengeluarkan bayi,

massages her in the sweathouse, and rubs her stomach with tobacco.

memijat dan menggosok perutnya dengan tembakau.

Offering Teteoinnan a short prayer,

Setelah berdoa sebentar ke Teteoinnan,

she urges her patient to act like a warrior.

dia meminta pasiennya bertindak seperti kesatria.

A strong baby girl slips into her waiting hands

Bayi perempuan yang kuat lolos ke tangannya yang menunggu

and the old women shout triumphant cries.

dan para perempuan tua menyorakkan teriakan gembira.

Xoquauhtli takes a few drops of water from a jade bowl, breaths on them,

Xoquauhtli mengambil beberapa tetes air dari mangkuk giok, meniup air itu,

and places them on the baby’s tiny tongue.

dan meletakkannya di lidah mungil si bayi.

She calls her a precious greenstone, a little warrior,

Dia memanggil si bayi dengan sebutan batu hijau mulia, kesatria kecil,

and tells her how the Lord and Lady of the Ninth Sky

dan memberitahunya bagaimana para penguasa Langit Kesembilan

breathed life into her, sending her to this place of burden and torment.

meniupkan kehidupan padanya, mengirimnya ke tempat beban dan kesengsaraan ini.

She then turns to the new mother, praising her,

Lalu dia beralih ke si ibu baru, memujinya,

telling her she acted like an eagle warrior, a jaguar warrior.

mengatakan si ibu berlaku layaknya kesatria elang, kesatria jaguar.

By the time they finish, it’s late, and the flames of the fire have died down.

Pada saat mereka selesai, hari sudah malam dan nyala api telah padam.

Xoquauhtli piles the remaining hot coals in the center of the hearth,

Xoquauhtli menumpuk sisa batu bara panas di tengah perapian,

stoking them to keep them going.

menjaganya agar tetap menyala.

She lays the baby in a woven basket, head facing the warming fire.

Ia meletakkan si bayi di keranjang anyaman, kepala menghadap api yang hangat.

This will warm her tonalli, an important “soul” center in the body

Ini akan menghangatkan tonalli si bayi, pusat "jiwa" penting di dalam tubuh

central to health and well-being.

pusat bagi kesehatan dan kesejahteraan.

It’s almost midnight— if Xoquauhtli hurries,

Waktu hampir tengah malam— jika Xoquauhtli bergegas,

she can get back to the temple for the culmination of the festival.

dia bisa kembali ke kuil untuk puncak festival.

She makes her way to the city center, where a priest carries a woman on his back

Dia berjalan ke pusat kota, di mana pendeta menggendong wanita di punggung

to the top of the pyramid.

menuju puncak piramida.

To begin the new season and feed the gods, she will be beheaded,

Untuk memulai musim baru dan memberi makan para dewa, dia akan dipenggal,

symbolizing how corn is cut in the fields.

melambangkan bagaimana jagung dipotong di ladang.

Afterward, she will be reborn as Lady Teteoinnan,

Setelah itu, dia akan terlahir kembali sebagai Dewi Teteoinnan,

and preside over the induction of new warriors.

dan memimpin pelantikan para kesatria baru.