Can you outsmart the college admissions fallacy? - Elizabeth Cox

Translator: Arif Saelan Reviewer: aditya prayogi

“It’s the 4th century BCE,

“Sekarang abad keempat SM,

and Aristotle has just written a critique of arguments

dan Aristoteles baru saja menulis sebuah kritik untuk argumen

that take the truth of their conclusion for granted.”

yang selalu menganggap bahwa kesimpulannya adalah benar.”

“It’s still the 4th century BCE,

“Masih abad ke-4 SM,

and Aristotle has just advanced a new theory:

dan Aristoteles baru saja mengajukan sebuah teori baru:

that because Earth is the center of the universe,

karena Bumi adalah pusat alam semesta,

humanity is alone in the universe.”

umat manusia sendirian di alam semesta.”

He should listen to himself.

Harusnya dia mendengar dirinya sendiri.

“It’s 1990, and the Federal District Court of Virginia

“Sekarang tahun 1990, dan Pengadilan Distrik Federal Virginia

is about to hear a prospective student’s case against a university.

sebentar lagi akan mendengar kasus calon siswa melawan universitasnya.

She has filed a complaint about Virginia Military Institute’s

Dia mengajukan pengaduan tentang kebijakan penerimaan

admissions policy that excludes women.”

Virginia Military Institute yang mengecualikan wanita.”

“VMI is a publicly-funded university that aims to produce ‘citizen soldiers’

“VMI adalah universitas dari dana publik yang bertujuan membuahkan ‘tentara warga ’

through a unique and rigorous method:

melalui metode yang unik dan ketat:

all students are subjected to an identical regimen

semua siswa diberikan pelatihan yang persis berupa

of extreme physical and mental stress and deprivation of privacy.”

tekanan fisik dan mental yang ekstrem dan pelucutan privasi.

Well, I'm certainly not sorry to be excluded.

Yah, aku tentu tidak keberatan dikecualikan.

“VMI is the only single-sex public university in the state of Virginia;

“VMI adalah satu-satunya universitas umum gender tunggal di negara bagian Virginia;

there is no equivalent institution for women.

tidak ada padanan institusi ini untuk wanita.

Because VMI is a government institution,

Karena VMI adalah institusi pemerintahan,

by law, it cannot practice gender-based exclusion

secara hukum, pengecualian berdasar gender tidak boleh diterapkan

without ‘exceedingly persuasive justification.’

tanpa ‘pembenaran yang teramat meyakinkan’.

It must prove that its single-sex admissions policy

VMI harus membuktikan kebijakan penerimaan gender tunggal

is a necessary step to serving important governmental objectives.”

adalah langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan penting pemerintahan.”

“The state of Virginia argues that VMI’s educational methods

“Negara bagian Virginia berargumen bahwa metode pendidikan di VMI

would be compromised by admitting women.

akan terhambat dengan menerima wanita.

The state claims single-sex education is an ‘important governmental objective’

Mereka mengklaim pendidikan gender tunggal adalah ‘tujuan pemerintahan penting’

and that the exclusion of women from VMI is essential to that objective.”

dan pengecualian wanita dari VMI diperlukan untuk mencapai tujuan itu.

Hmm, considering how much they prize rigor,

Hmm, mengingat betapa mereka sangat menghargai ketegasan,

their argument is certainly lacking it.

argumen mereka sangat kekurangan itu.

I’ll have to set them straight.

Aku harus meluruskan mereka.

Come now, Your Honor.

Ayolah, Yang Mulia.

Surely you can’t let that argument stand.

Tentu Anda tidak bisa membiarkan argumen itu bertahan.

The state of Virginia is essentially saying that single-sex education

Intinya, negara bagian Virginia mengatakan bahwa pendidikan gender tunggal

should be allowed because it serves the imperative of single-sex education.

harus diperbolehkan karena melayani imperatif pendidikan gender tungal.

You might as well say that witch hunts should be encouraged

Anda sama saja mengatakan bahwa perburuan penyihir harus dianjurkan

because they fulfill the need for witch hunts.

karena memenuhi kebutuhan perburuan penyihir.

These are examples of circular reasoning,

Itu adalah contoh penalaran melingkar,

sometimes called “begging the question,”

terkadang disebut “mengemis pertanyaan”,

where the reason given for a conclusion assumes the conclusion is true,

yaitu ketika penalaran sebuah kesimpulan menganggap kesimpulan itu benar,

rather than explaining why it’s true.

bukan menjelaskan alasan kebenarannya.

Take the conclusion that witch hunts should be encouraged.

Ambil saja kesimpulan bahwa perburuan penyihir harus dianjurkan.

The evidence given is that there is a need for witch hunts.

Bukti yang diberikan adalah bahwa ada kebutuhan perburuan penyihir.

But both the claim and the so-called evidence for the claim

Namun, baik klaim maupun yang disebut sebagai bukti klaim itu

leave the same question unanswered:

sama-sama tidak menjawab pertanyaan:

why are witch hunts necessary?

kenapa perburuan penyihir diperlukan?

There actually isn't an argument made here at all.

Sebenarnnya sama sekali tidak ada argumen yang dibuat.

Circular reasoning may sound straightforward, and in a way it is.

Penalaran melingkar mungkin terdengar mudah dipahami, dan itu cukup benar.

Even a human can easily spot the circular logic in an argument like

Seorang manusia pun dapat dengan mudah mengenali logika berputar seperti

“the baby was born because her mother gave birth to her.”

“bayi ini terlahir karena ibunya melahirkannya.”

Where you run into trouble is when you assume

Ini menjadi masalah ketika Anda menganggap

that an opinion or current state of affairs,

bahwa sebuah opini atau keadaan saat ini,

because it’s so familiar or long-lasting,

karena sudah sangat lazim atau lestari,

is a fact, when really it’s an assumption.

sebagai fakta, meski sebenarnya itu hanyalah sebuah asumsi.

Like the generations of astronomers and mathematicians

Seperti bergenerasi-generasi astronom dan matematikawan

who contorted themselves to explain anomalies in the planets’ orbits,

yang berkelit untuk menjelaskan anomali orbit planet-planet,

rather than questioning the premise that the planets orbited the Earth.

bukannya mempertanyakan premis bahwa planet-planet mengorbit Bumi.

You modern humans may understand that the planets actually orbit the sun,

Kalian, manusia modern, mungkin mengerti sebenarnya planet yang mengorbit matahari,

but you're still susceptible to assumptions of your own.

tetapi kalian tetap rentan terpengaruh oleh asumsi kalian sendiri.

So you may hear “men and women should be treated differently

Jadi, kalian mungkin mendengar, “pria dan wanita harus diperlakukan berbeda

because the law treats them differently”

karena hukum memperlakukan mereka berbeda”

and think, well, yes, that makes sense.

dan berpikir, oh ya, masuk akal.

The law has always treated them differently.

Hukum selalu memperlakukan mereka berbeda.

But that’s merely a statement of fact;

Namun, itu hanyalah pernyataan fakta;

it’s not a reasoned argument for why it should to be the case.

itu bukan sebuah argumen logis yang menjelaskan keharusan hal itu.

And just because something is true doesn’t make it proof of what is right.

Hanya karena sesuatu itu benar, tidak berarti itu menjadi bukti kebenaran.

Not convinced? Well, I’m sure you, as a judge,

Belum yakin? Saya yakin Anda, sebagai seorang hakim,

won’t mind hearing a bit more evidence.

tidak akan keberatan mendengar sedikit bukti tambahan.

“It’s 1996, and the case has gone all the way to the Supreme Court

“Sekarang tahun 1996, dan kasus ini telah sampai hingga ke Mahkamah Agung

of the United States.

Amerika Serikat.

The court has ruled 7 to 1 that VMI must begin to admit women.

Pengadilan telah memutuskan 7 banding 1 bahwa VMI harus mulai menerima wanita.

Justice Ruth Bader Ginsburg delivers the ruling,

Hakim Ruth Bader Ginsburg menyampaikan putusan,

calling out the state of Virginia for its circular reasoning.”

menegur negara bagian Virginia atas penalaran melingkarnya.”

If I may, I'd like to bring my companion here up to speed on your logic.

Jika boleh, saya ingin mengajak rekan saya ke sini untuk memahami logika Anda.

And while I’m at it, I’ll borrow that.

Sementara itu, saya akan meminjam ini.

Now, let’s see.

Sekarang, mari kita lihat.

She points out that Virginia’s justification for excluding women from VMI

Dia menjelaskan bahwa pembenaran Virginia untuk mengecualikan wanita dari VMI

gave the means as an end—

menjadikan upaya sebagai tujuan—

that is, it argued that women should be excluded

yaitu, mereka berargumen bahwa wanita harus dikecualikan

because the school’s mission was single-sex education,

karena misi sekolah itu adalah pendidikan gender tunggal,

when in fact the school’s stated mission was to produce citizen soldiers

meskipun sebenarnya misi tertulis mereka adalah untuk membuahkan tentara warga

prepared to take on leadership roles in American society—

yang siap untuk mengambil peran kepemimpinan di masyarakat Amerika—

an aim, Justice Ginsburg asserts, that is surely broad enough to include women.

tujuan, Justice Ginsburg menegaskan, yang tentu cukup luas untuk mencakup wanita.

Alone in my universe at last.

Akhirnya sendirian di semestaku.