Floating cities, the LEGO House and other architectural forms of the future | Bjarke Ingels

Translator: Ajeng Fajriani Nurasieta Reviewer: Reno Kanti Riananda

My mom has always reminded me

Ibu saya selalu mengingatkan

that I have the same proportions as a LEGO man.

bahwa proporsi badan saya sama dengan manusia LEGO.

(Laughter)

(Suara tawa)

And she does actually have a point.

Sejujurnya, ibu saya benar.

LEGO is a company that has succeeded

LEGO adalah perusahaan yang telah berhasil

in making everybody believe that LEGO is from their home country.

membuat semua orang percaya bahwa LEGO berasal dari negara mereka sendiri.

But it's not, it's from my home country.

Itu salah, LEGO berasal dari negara saya.

So you can imagine my excitement when the LEGO family called me

Jadi bayangkan betapa gembiranya saya saat dihubungi oleh pihak LEGO

and asked us to work with them to design the Home of the Brick.

dan diminta untuk bekerja sama merancang Home of the Brick.

This is the architectural model -- we built it out of LEGO, obviously.

Ini adalah maketnya -- tentu saja kami membuatnya dari LEGO.

This is the final result.

Ini adalah hasil akhirnya.

And what we tried to do was to design

Kami berusaha merancang

a building that would be as interactive and as engaging and as playful

sebuah bangunan yang interaktif, menarik dan menyenangkan

as LEGO is itself,

seperti LEGO itu sendiri,

with these kind of interconnected playgrounds on the roofscape.

dengan arena bermain yang saling terhubung di bagian atap.

You can enter a square on the ground

Anda bisa ke area di lantai dasar

where the citizens of Billund can roam around freely without a ticket.

tempat warga Billund bebas menjelajah tanpa tiket.

And it's probably one of the only museums in the world

Mungkin ini adalah satu-satunya museum di dunia

where you're allowed to touch all the artifacts.

yang mengizinkan Anda menyentuh semua artefak.

But the Danish word for design is "formgivning," which literally means

Dalam bahasa Denmark, ada istilah "formgivning", yang secara harfiah berarti

to give form to that which has not yet been given form.

memberi bentuk pada hal yang belum terbentuk.

In other words, to give form to the future.

Dengan kata lain, memberi bentuk bagi masa depan.

And what I love about LEGO is that LEGO is not a toy.

Saya suka dengan fakta bahwa LEGO bukan sekadar mainan.

It's a tool that empowers the child to build his or her own world,

Melainkan alat yang membantu anak-anak membangun dunia mereka sendiri,

and then to inhabit that world through play

kemudian berpura-pura menempati dunia itu

and to invite her friends to join her in cohabiting and cocreating that world.

dan mengajak temannya untuk ikut tinggal dan membentuk dunia itu.

And that is exactly what formgivning is.

Itu adalah perwujudan formgivning.

As human beings, we have the power to give form to our future.

Sebagai manusia, kita punya kuasa untuk membentuk masa depan kita.

Inspired by LEGO,

Terinspirasi oleh LEGO,

we've built a social housing project in Copenhagen,

kami membangun perumahan umum di Kopenhagen,

where we stacked blocks of wood next to each other.

dengan cara menumpuk balok kayu.

Between them, they leave spaces with extra ceiling heights and balconies.

Di sela tumpukan, ada ruang untuk plafon dan balkon tambahan.

And by gently wiggling the blocks,

Dengan menggeser balok kayunya,

we can actually create curves or any organic form,

kita dapat membuat lengkungan atau bentuk apa saja,

adapting to any urban context.

sesuai dengan beragam konsep perkotaan.

Because adaptability is probably one of the strongest drivers of architecture.

Kemampuan beradaptasi adalah faktor penting dalam arsitektur.

Another example is here in Vancouver.

Contoh lain ada di Vancouver.

We were asked to look at the site where Granville bridge triforks

Kami diminta melihat ujung jembatan Granville yang bercabang tiga

as it touches downtown.

saat memasuki pusat kota.

And we started, like, mapping the different constraints.

Kami mulai dengan memetakan beragam hambatan.

There's like a 100-foot setback from the bridge

Ada sempadan 100 kaki dari posisi asli jembatan

because the city want to make sure

karena kota tersebut ingin

that no one looks into the traffic on the bridge.

agar lalu lintas di jembatan tidak terlihat.

There's a park where we can't cast any shadows.

Lalu ada taman yang tidak boleh tertutup bayangan.

So finally, we're left with a tiny triangular footprint,

Akhirnya, yang tersisa adalah bidang segitiga kecil,

almost too small to build.

yang terlalu sempit untuk dibangun.

But then we thought, like,

Kemudian kami berpikir,

what if the 100-foot minimum distance is really about minimum distance --

bagaimana jika 100 kaki yang dimaksud adalah jarak minimum --

once we get 100 feet up in the air, we can grow the building back out.

saat mencapai 100 kaki di udara, kami bisa mengembangkan bangunannya.

And so we did.

Itu yang kami lakukan.

When you drive over the bridge,

Saat mengemudi di jembatan itu,

it's as if someone is pulling a curtain aback,

seolah seseorang membuka tirai,

welcoming you to Vancouver.

untuk menyambut Anda di Vancouver.

Or a like a weed growing through the cracks in the pavement

Atau seperti rumput liar yang tumbuh melalui retakkan aspal

and blossoming as it gets light and air.

dan berkembang saat mendapat cahaya dan udara.

Underneath the bridge, we've worked with Rodney Graham

Di bagian bawah, kami bekerja dengan Rodney Graham

and a handful of Vancouver artists,

dan beberapa seniman Vancouver,

to create what we called the Sistine Chapel of street art,

untuk membuat replika Kapel Sistina versi seni jalanan,

an art gallery turned upside down,

galeri seni dengan posisi terbalik,

that tries to turn the negative impact of the bridge into a positive.

yang berupaya mengubah citra negatif jembatan menjadi positif.

So even if it looks like this kind of surreal architecture,

Walaupun tampak seperti arsitektur surealis,

it's highly adapted to its surroundings.

gedung ini dapat menyesuaikan dengan keadaan sekitar.

So if a bridge can become a museum, a museum can also serve as a bridge.

Jika jembatan dapat menjadi museum, maka museum juga dapat menjadi jembatan.

In Norway, we are building a museum that spans across a river

Di Norwegia, kami membangun museum yang membentang di sepanjang sungai

and allows people to sort of journey through the exhibitions

dan dapat dilihat oleh banyak orang

as they cross from one side of a sculpture park to the other.

saat mereka menyeberang dari satu sisi taman ke sisi lainnya.

An architecture sort of adapted to its landscape.

Arsitektur seharusnya beradaptasi dengan lanskap.

In China, we built a headquarters for an energy company

Di Tiongkok, kami membangun kantor pusat perusahaan energi

and we designed the facade like an Issey Miyake fabric.

dan merancang muka bangunan-nya menyerupai kain Issey Miyake.

It's rippled, so that facing the predominant direction of the sun,

Bagian yang menghadap matahari bentuknya bergelombang

it's all opaque;

dan tidak tembus pandang;

facing away from the sun, it's all glass.

bagian yang membelakangi matahari terbuat dari kaca.

On average, it sort of transitions from solid to clear.

Bidang tersebut bertransisi dari tidak transparan menjadi transparan.

And this very simple idea without any moving parts

Ide sederhana yang tercipta tanpa pergerakan bidang

or any sort of technology,

atau teknologi apa pun,

purely because of the geometry of the facade,

melainkan murni karena geometri muka bangunan tersebut,

reduces the energy consumption on cooling by 30 percent.

berhasil mengurangi konsumsi energi untuk pendingin sebanyak 30 persen.

So you can say what makes the building look elegant

Komponen bangunan yang elegan

is also what makes it perform elegantly.

turut membuat gedung beroperasi dengan elegan.

It's an architecture that is adapted to its climate.

Itu adalah arsitektur yang beradaptasi dengan iklim.

You can also adapt one culture to another,

Budaya juga dapat diadaptasi,

like in Manhattan, we took the Copenhagen courtyard building

di Manhattan, kami mengadaptasi konsep gedung courtyard,

with a social space where people can hang out

gedung dengan ruang terbuka untuk berkumpul

in this kind of oasis in the middle of a city,

seperti oasis di tengah kota,

and we combined it with the density and the verticality

dan memadukannya dengan kepadatan dan ketegakan

of an American skyscraper,

pencakar langit Amerika,

creating what we've called a "courtscraper."

dan menciptakan courtscraper.

From New York to Copenhagen.

Pindah dari New York ke Kopenhagen.

On the waterfront of Copenhagen,

Berlokasi di daerah tepian air,

we are right now finishing this waste-to-energy power plant.

kami membangun pembangkit listrik tenaga limbah.

It's going to be the cleanest waste-to-energy power plant in the world,

Ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga limbah terbersih di dunia,

there are no toxins coming out of the chimney.

ia tidak akan membuang racun.

An amazing marvel of engineering that is completely invisible.

Sebuah keajaiban teknik yang tidak terlihat.

So we thought, how can we express this?

Kami berpikir, bagaimana cara mengekspresikannya?

And in Copenhagen we have snow, as you can see,

Di Kopenhagen ada salju, seperti yang kalian lihat,

but we have absolutely no mountains.

tapi kami tidak memiliki gunung.

We have to go six hours by bus to get to Sweden,

Kami harus naik bus selama enam jam untuk pergi ke Swedia,

to get alpine skiing.

untuk ski Alpen.

So we thought, let's put an alpine ski slope

Kami memutuskan untuk membawa lereng ski Alpen

on the roof of the power plant.

ke atap gedung pembangkit listrik.

So this is the first test run we did a few months ago.

Ini adalah uji coba pertama beberapa bulan lalu.

And what I like about this

Aku suka bahwa inovasi ini

is that it also show you the sort of world-changing power of formgivning.

menunjukkan kekuatan formgivning dalam mengubah dunia.

I have a five-month-old son,

Aku memiliki putra berusia lima bulan,

and he's going to grow up in a world

dan dia akan tumbuh dewasa

not knowing that there was ever a time

tanpa pernah tahu bahwa dulu

when you couldn't ski on the roof of the power plant.

orang tidak bisa berski di atap gedung pembangkit listrik.

(Laughter)

(Suara tawa)

(Applause)

(Tepuk tangan)

So imagine for him and his generation, that's their baseline.

Bagi putraku dan generasinya, hal itu akan menjadi tolok ukur.

Imagine how far they can leap,

Bayangkan potensi perkembangannya,

what kind of wild ideas they can put forward for their future.

serta beragam ide-ide liar yang akan mereka wujudkan untuk masa depan.

So right in front of it, we're building our smallest project.

Di depan gedung itu, terdapat proyek terkecil kami.

It's basically nine containers

Terdiri dari sembilan kontainer

that we have stacked in a shipyard in Poland,

yang kami susun bertumpuk di galangan kapal Polandia,

then we've schlepped it across the Baltic sea

lalu kami bawa ia menyeberangi Laut Baltik

and docked it in the port of Copenhagen,

dan melabuhkannya di dermaga Kopenhagen,

where it is now the home of 12 students.

dan saat ini menjadi rumah bagi 12 murid.

Each student has a view to the water,

Setiap murid dapat melihat air,

they can jump out the window into the clean port of Copenhagen,

mereka dapat lompat melalui jendela ke dermaga Kopenhagen yang bersih,

and they can get back in.

dan dapat kembali ke dalam.

All of the heat comes from the thermal mass of the sea,

Semua panas berasal dari massa termal laut,

all the power comes from the sun.

semua daya berasal dari matahari.

This is the first 12 units in Copenhagen,

Ini termasuk 12 unit pertama di Kopenhagen,

another 60 on their way,

masih ada 60 unit dalam perjalanan,

another 200 are going to Gothenburg,

200 unit lain dibawa ke Gothenburg,

and we're speaking with the Paris Olympics

kami minta agar Olimpiade Paris

to put a small floating village on the Seine.

meletakkan desa kecil apung di Sungai Seine.

So very much this kind of, almost like nomadic, impermanent architecture.

Ini semacam bangunan nomaden yang tidak permanen.

And the waterfronts of our cities are experiencing a lot of change.

Daerah tepian air di kota kami mengalami banyak perubahan.

Economic change, industrial change and climate change.

Perubahan ekonomi, industri dan iklim.

This is Manhattan before Hurricane Sandy,

Ini adalah Manhattan sebelum Badai Sandy,

and this is Manhattan after Sandy.

dan ini Manhattan setelah Badai Sandy.

We got invited by the city of New York

Kami diundang oleh kota New York

to look if we could make the necessary flood protection for Manhattan

untuk membuat perlindungan dari banjir di Manhattan

without building a seawall

tanpa membangun tembok laut

that would segregate the life of the city from the water around it.

yang akan memisahkan kehidupan kota dengan air.

And we got inspired by the High Line.

Kami terinspirasi oleh High Line.

You probably know the High Line -- it's this amazing new park in New York.

Kalian mungkin tahu High Line, taman baru yang luar biasa di New York.

It's basically decommissioned train tracks

Sebenarnya taman itu adalah jalur kereta yang telah nonaktif

that now have become one of the most popular promenades in the city.

yang kini menjadi salah satu tempat berjalan terpopuler di New York.

So we thought,

Jadi kami berpikir,

could we design the necessary flood protection for Manhattan

apakah kami bisa merancang perlindungan dari banjir di Manhattan

so we don't have to wait until we shut it down before it gets nice?

tanpa harus menunggu wilayah tersebut nonaktif?

So we sat down with the citizens living along the waterfront of New York,

Kami berkumpul dengan penduduk daerah tepian air New York

and we worked with them to try to design the necessary flood protection

dan bekerja sama merancang perlindungan dari banjir

in such a way that it only makes their waterfront

sedemikian rupa agar membuat daerah tepian air

more accessible and more enjoyable.

lebih mudah diakses dan nyaman.

Underneath the FDR, we are putting, like, pavilions

Di bawah FDR, kami membangun sejenis paviliun

with pocket walls that can slide out and protect from the water.

dengan pintu geser yang dapat ditarik dan melindungi dari air.

We are creating little stepped terraces

Kami membuat teras berundak

that are going to make the underside more enjoyable,

yang akan menambah kenyamanan di area tersebut,

but also protect from flooding.

dan juga melindungi dari banjir.

Further north in the East River Park,

Di bagian utara, Taman East River,

we are creating rolling hills

kami membuat bukit-bukit kecil

that protect the park from the noise of the highway,

yang melindungi taman dari kebisingan jalan raya,

but in turn also become the necessary flood protection

sekaligus dapat menjadi perlindungan dari banjir

that can stop the waves during an incoming storm surge.

dengan cara menghentikan gelombang saat badai melanda.

So in a way, this project that we have called the Dryline,

Jadi, proyek yang kami beri nama Dryline,

it's essentially the High Line --

sejatinya adalah High Line --

(Laughter)

(Suara tawa)

The High Line that's going to keep Manhattan dry.

Ini akan menjaga Manhattan tetap kering.

(Applause)

(Tepuk tangan)

It's scheduled to break ground on the first East River portion

Proyek ini rencananya akan dimulai di bagian East River

at the end of this year.

akhir tahun ini.

But it has essentially been codesigned

Pada dasarnya proyek ini hasil kerja sama

with the citizens of Lower Manhattan

dengan penduduk pusat kota Manhattan

to take all of the necessary infrastructure for resilience

untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur penting

and give it positive social and environmental side effects.

dan memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

So, New York is not alone in facing this situation.

New York tidak sendiri dalam menghadapi situasi ini.

In fact, by 2050,

Faktanya, pada 2050,

90 percent of the major cities in the world

90 persen kota besar di dunia

are going to be dealing with rising seas.

akan berurusan dengan kenaikan permukaan laut.

In Hamburg,

Di Hamburg,

they've created a whole neighborhood

ada sebuah lingkungan yang

where the bottom floors are designed to withstand the inevitable flood.

bagian bawahnya dirancang agar tahan banjir.

In Sweden, they've designed a city where all of the parks are wet gardens,

Di Swedia, ada sebuah kota yang seluruh tamannya adalah taman basah,

designed to deal with storm water and waste water.

yang dirancang untuk menanggulangi air badai dan limbah.

So we thought, could we perhaps --

Jadi kami berpikir, apakah mungkin --

Actually, today,

Sebenarnya, saat ini,

three million people are already permanently living on the sea.

tiga juta orang tinggal permanen di permukaan laut.

So we thought, could we actually imagine a floating city

Jadi kami berpikir, apakah mungkin ada sebuah kota apung

designed to incorporate all of the Sustainable Development Goals

yang dirancang untuk menggabungkan semua Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

of the United Nations

dari Perserikatan Bangsa Bangsa

into a whole new human-made ecosystem.

ke dalam ekosistem baru buatan manusia.

And of course, we have to design it so it can produce its own power,

Tentu saja, kita harus merancangnya agar dapat menghasilkan daya sendiri,

harvesting the thermal mass of the oceans,

memanfaatkan massa termal samudra,

the force of the tides, of the currents, of the waves,

kekuatan air pasang, arus, ombak,

the power of the wind,

kekuatan angin,

the heat and the energy of the sun.

panas dan energi matahari.

Also, we are going to collect all of the rain water that drops

Kita juga akan mengumpulkan semua air hujan yang turun

on this man-made archipelago

di kepulauan buatan manusia ini

and deal with it organically and mechanically

dan mengolahnya secara organik dan mekanis

and store it and clean it.

lalu menyimpan dan membersihkannya.

We have to grow all of our food locally,

Kita harus menanam bahan pangan sendiri,

it has to be fish- and plant-based,

semua harus berbahan dasar ikan dan tanaman,

because you won't have the space or the resources for a dairy diet.

karena tidak ada ruang atau sumber daya untuk makanan berbahan dasar susu.

And finally,

Terakhir,

we are going to deal with all the waste locally,

kita harus mengelola limbah sendiri,

with compost, recycling, and turning the waste into energy.

dengan kompos, daur ulang, dan mengubah limbah menjadi energi.

So imagine where a traditional urban master plan,

Jadi bayangkan rencana induk kota tradisional,

you typically draw the street grid where the cars can drive

terdapat jaringan jalan yang dapat dilalui mobil

and the building plots where you can put some buildings.

dan plot bidang tanah yang dapat ditempati bangunan.

This master plan, we sat down with a handful of scientists

Rencana induk ini kami bahas bersama sejumlah ilmuwan

and basically started with all of the renewable,

dan diawali dengan semua jenis

available natural resources,

sumber daya alam terbarukan yang ada,

and then we started channeling the flow of resources

lalu kami mulai membahas aliran sumber daya

through this kind of human-made ecosystem or this kind of urban metabolism.

melalui ekosistem buatan manusia atau metabolisme urban.

So it's going to be modular,

Metode yang dipakai adalah modular,

it's going to be buoyant,

bangunan ini dapat mengapung,

it's going to be designed to resist a tropical storm.

dan akan dirancang untuk tahan terhadap badai tropis.

You can prefabricate it at scale,

Anda dapat membangunnya secara terpisah

and tow it to dock with others, to form a small community.

lalu membawanya ke dermaga untuk membentuk komunitas kecil.

We're designing these kind of coastal additions,

Tujuan tambahan ini adalah,

so that even if it's modular and rational,

meski bangunan ini modular dan rasional,

each island can be unique with its own coastal landscape.

setiap gugus dapat memiliki keunikan dengan adanya pesisir tersebut,

The architecture has to remain relatively low

Bangunan di atasnya harus cukup rendah

to keep the center of gravity buoyant.

agar pusat gravitasinya tetap ringan.

We're going to take all of the agriculture

Kami akan memanfaatkan lahan pertanian

and use it to also create social space

sebagai ruang sosial

so you can actually enjoy the permaculture gardens.

agar Anda dapat menikmati taman permakultur.

We're designing it for the tropics, so all of the roofs are maximized

Ini dirancang untuk wilayah tropis, jadi atapnya berfungsi maksimal

to harvest solar power and to shade from the sun.

untuk mengumpulkan energi surya dan melindungi dari terik matahari.

All the materials are going to be light and renewable,

Semua bahan yang digunakan ringan dan terbarukan,

like bamboo and wood,

seperti bambu dan kayu,

which is also going to create this charming, warm environment.

yang turut menciptakan lingkungan yang menawan dan hangat.

And any architecture is supposed to be able to fit on this platform.

Segala bentuk bangunan dapat diwujudkan di sini.

Underneath we have all the storage inside the pontoon,

Penyimpanan akan diletakkan di dalam ponton di bagian bawah,

almost like a mega version of the student housings

seperti proyek hunian siswa yang kami kerjakan

that we've already worked with.

namun dalam skala besar.

We have all the storage for the energy that's produced,

Penyimpanan digunakan untuk semua energi yang dihasilkan,

all of the water storage and remediation.

air serta remediasi.

We are sort of dealing with all of the waste and the composting.

Semua limbah dan kompos akan kita tangani.

And we also have some backup farming

Ada pula pertanian cadangan

with aeroponics and hydroponics.

dengan teknik aeroponik dan hidroponik.

So imagine almost like a vertical section through this landscape

Bayangkan ada bidang vertikal di sepanjang lanskap ini.

that goes from the air above, where we have vertical farms;

Di permukaan laut terdapat pertanian vertikal;

below, we have the aeroponics and the aquaponics.

di bawah terdapat aeroponik dan aquaponik.

Even further below, we have the ocean farms

Di bagian paling bawah terdapat pertanian bawah laut

and where we tie the island to the ground,

lalu di bagian yang mengikat gugus dengan dasar laut,

we're using biorock to create new reefs to regenerate habitat.

kita gunakan biorock untuk membuat terumbu karang guna regenerasi habitat.

So think of this small island for 300 people.

Bayangkan satu gugus kecil ini dihuni 300 orang.

It can then group together to form a cluster or a neighborhood

Kemudian mereka berkelompok,

that then can sort of group together to form an entire city for 10,000 people.

lalu berkelompok kembali untuk membentuk kota yang dihuni 10.000 orang.

And you can imagine if this floating city flourishes,

Anda bisa bayangkan jika kota apung ini berkembang,

it can sort of grow like a culture in a petri dish.

ia dapat tumbuh seperti kultur di cawan petri.

So one of the first places we are looking at placing this,

Kami berencana untuk meletakkan

or anchoring this floating city,

atau menanamkan kota apung ini,

is in the Pearl River delta.

di delta Sungai Mutiara.

So imagine this kind of canopy of photovoltaics

Bayangkan sebuah kanopi fotovoltaik

on this archipelago floating in the sea.

di gugus ini mengapung di samudra.

As you sail towards the island, you will see the maritime residents

Saat Anda berlayar menuju gugus ini, Anda akan melihat penduduk

moving around on alternative forms of aquatic transportation.

berpindah menggunakan alternatif moda transportasi air.

You come into this kind of community port.

Anda sampai di sejenis dermaga.

You can roam around in the permaculture gardens

Anda dapat berkeliling di taman permakulutur

that are productive landscapes, but also social landscapes.

yang merupakan lanskap produktif sekaligus sosial.

The greenhouses also become orangeries for the cultural life of the city,

Rumah kaca digunakan untuk menanam jeruk sebagai budaya,

and below, under the sea,

dan di bawah, di bawah laut,

it's teeming with life of farming and science

penuh dengan pertanian dan sains

and social spaces.

serta ruang sosial.

So in a way, you can imagine this community port

Jadi bayangkan sebuah dermaga

is where people gather, both by day and by night.

yang menjadi tempat berkumpul di siang dan malam hari.

And even if the first one is designed for the tropics,

Meski model pertama dirancang untuk iklim tropis,

we also imagine that the architecture can adapt to any culture,

rancangan ini dapat beradaptasi dengan berbagai budaya,

so imagine, like, a Middle Eastern floating city

bayangkan kota apung Timur Tengah

or Southeast Asian floating city

atau kota apung Asia Tenggara

or maybe a Scandinavian floating city one day.

atau mungkin kota apung Skandinavia.

So maybe just to conclude.

Jadi kesimpulannya.

The human body is 70 percent water.

Tubuh manusia terdiri dari 70 persen air.

And the surface of our planet is 70 percent water.

Permukaan planet kita terdiri dari 70 persen air.

And it's rising.

Airnya semakin naik.

And even if the whole world woke up tomorrow

Meskipun esok seluruh dunia sadar

and became carbon-neutral over night,

dan menerapkan hidup bebas karbon dalam semalam,

there are still island nations that are destined to sink in the seas,

tetap ada pulau yang ditakdirkan untuk tenggelam ke dasar laut,

unless we also develop alternate forms of floating human habitats.

kecuali kita mengembangkan alternatif berupa wilayah hunian mengapung.

And the only constant in the universe is change.

Satu hal yang pasti di semesta ini adalah perubahan.

Our world is always changing, and right now, our climate is changing.

Dunia kita selalu berubah, dan saat ini, iklim kita berubah.

No matter how critical the crisis is, and it is,

Entah betapa kritisnya masalah ini,

this is also our collective human superpower.

jika bergabung, kita menjadi adikuasa.

That we have the power to adapt to change

Kita berkuasa untuk beradaptasi dengan perubahan

and we have the power to give form to our future.

dan kita berkuasa untuk memberi bentuk pada masa depan.

(Applause)

(Tepuk tangan)