How we can improve maternal healthcare -- before, during and after pregnancy | Elizabeth Howell

Translator: Karen Winardi Reviewer: Emi Kurnia

It was chaos as I got off the elevator.

Tampak kepanikan saat saya keluar dari lift.

I was coming back on duty as a resident physician

Saya baru kembali selepas bertugas sebagai dokter residen

to cover the labor and delivery unit.

untuk membantu unit persalinan.

And all I could see was a swarm of doctors and nurses

Saya melihat sekelompok dokter dan perawat

hovering over a patient in the labor room.

mengelilingi seorang pasien di ruang bersalin.

They were all desperately trying to save a woman's life.

Mereka semua sedang berusaha keras untuk menyelamatkan seorang wanita.

The patient was in shock.

Sang pasien sedang mengalami syok.

She had delivered a healthy baby boy a few hours before I arrived.

Ia baru melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat beberapa jam sebelum saya tiba.

Suddenly, she collapsed, became unresponsive,

Tiba-tiba ia pingsan dan tidak dapat merespons,

and had profuse uterine bleeding.

juga mengalami perdarahan rahim parah.

By the time I got to the room,

Saat saya tiba di ruangan,

there were multiple doctors and nurses, and the patient was lifeless.

di sana tampak banyak dokter dan perawat, dan pasien yang sudah tidak bernyawa.

The resuscitation team tried to bring her back to life,

Tim resusitasi telah berusaha keras untuk menyelamatkan jiwanya,

but despite everyone's best efforts,

tetapi usaha mereka tidak berhasil,

she died.

sang ibu meninggal dunia.

What I remember most about that day was the father's piercing cry.

Yang paling saya ingat hari itu adalah tangisan memilukan sang ayah.

It went through my heart and the heart of everyone on that floor.

Tangisan itu menyayat hati saya dan semua orang di lantai itu.

This was supposed to be the happiest day of his life,

Hari itu seharusnya menjadi hari paling bahagia,

but instead it turned out to be the worst day.

tapi malah berubah menjadi hari terburuk baginya.

I wish I could say this tragedy was an isolated incident,

Saya hanya bisa berharap tragedi ini adalah insiden terakhir,

but sadly, that's not the case.

tapi, kenyataan yang ada tidak demikian.

Every year in the United States,

Setiap tahun di Amerika Serikat,

somewhere between 700 and 900 women die

sekitar 700 sampai 900 wanita meninggal

from a pregnancy-related cause.

karena kasus berkaitan dengan kehamilan.

The shocking part of this story

Kenyataan yang mengejutkan adalah

is that our maternal mortality rate is actually higher

angka kematian ibu di negara kita sebenarnya lebih tinggi daripada

than all other high-income countries,

negara-negara lain yang berpendapatan tinggi,

and our rates are far worse for women of color.

dan angka itu lebih parah untuk wanita berkulit non-putih.

Our rate of maternal mortality actually increased over the last decade,

Sebenarnya, angka kematian ibu di Amerika telah meningkat dalam 10 tahun terakhir,

while other countries reduced their rates.

sementara negara-negara lain telah menekan angka itu.

And the biggest paradox of all?

Dan paradoks terbesar dari semua ini adalah?

We spend more on health care than any other country in the world.

Kita menghabiskan lebih banyak uang untuk kesehatan daripada negara lain di dunia.

Well, around the same time in residency that this new mother lost her life,

Dalam masa residensi, setelah meninggalnya sang ibu baru itu,

I became a mother myself.

saya sendiri juga menjadi seorang ibu.

And even with all of my background and training in the field,

Dan bahkan dengan pengalaman dan pelatihan di lapangan,

I was taken aback by how little attention was paid

saya terkejut dengan minimnya perhatian terhadap

to delivering high-quality maternal health care.

penyediaan pelayanan kesehatan berkualitas untuk para ibu.

And I thought about what that meant, not just for myself

Saya memikirkan hal itu, bukan hanya untuk diri sendiri

but for so many other women.

tetapi untuk semua wanita.

Maybe it's because my dad was a civil rights attorney

Mungkin karena ayah saya seorang pengacara hak sipil

and my parents were socially conscious

dan orang tua saya sadar sosial,

and demanded that we stand up for what we believe in.

serta meminta agar kami memiliki pendirian yang teguh.

Or the fact that my parents were born in Jamaica,

Atau mungkin karena orang tua saya lahir di Jamaika,

came to the United States

lalu datang ke AS

and were able to realize the American Dream.

dan dapat mewujudkan "The American Dream".

Or maybe it was my residency training,

Atau mungkin karena pelatihan residensi,

where I saw firsthand

ketika saya melihat langsung perlakuan buruk

how poorly so many low-income women of color were treated

yang diterima wanita non-kulit putih berpendapatan rendah

by our healthcare system.

dari sistem pelayanan kesehatan.

For whatever the reason, I felt a responsibility to stand up,

Apa pun alasannya, saya merasa bertanggung jawab untuk membela,

not just for myself,

bukan untuk diri saya sendiri,

but for all women,

tetapi untuk semua wanita,

and especially those marginalized by our healthcare system.

terutama mereka yang terpinggirkan oleh sistem pelayanan kesehatan kita.

And I decided to focus my career on improving maternal health care.

Saya memutuskan untuk berkarier dalam bidang peningkatan layanan kesehatan ibu.

So what's killing mothers?

Jadi, apa penyebab kematian para ibu?

Cardiovascular disease, hemorrhage,

Penyakit kardiovaskular, perdarahan,

high blood pressure causing seizures and strokes,

tekanan darah tinggi yang menyebabkan kejang dan stroke,

blood clots and infection

pembekuan darah dan infeksi

are some of the major causes of maternal mortality in this country.

adalah beberapa penyebab terbesar kematian ibu di negara ini.

But a maternal death is only the tip of the iceberg.

Namun, kematian ibu hanyalah segelintir kasus yang tampak.

For every death, over a hundred women suffer a severe complication

Untuk setiap kematian, lebih dari 100 wanita menderita komplikasi akut

related to pregnancy and childbirth,

terkait kehamilan dan persalinan,

resulting in over 60,000 women every year having one of these events.

sehingga, setiap tahun lebih dari 60 ribu wanita mengalami salah satu kejadian itu.

These complications, called severe maternal morbidity,

Komplikasi-komplikasi ini, yang disebut morbiditas-ibu akut,

are on the rise in the United States, and they're life-altering.

terus meningkat di AS dan berisiko kematian.

It's estimated that somewhere between 1.5 and two percent

Diperkirakan bahwa sekitar 1,5 hingga 2 persen

of the four million deliveries that occur every year in this country

dari 4 juta persalinan yang terjadi setiap tahun di negara ini,

are associated with one of these events.

berkaitan dengan kejadian-kejadian tersebut.

That is five or six women every hour having a blood clot, a seizure, a stroke,

Itu setara dengan 5 atau 6 wanita, setiap jamnya, mengalami pembekuan darah, kejang,

receiving a blood transfusion,

stroke, menerima transfusi darah,

having end-organ damage such as kidney failure,

mengalami kerusakan organ akhir seperti gagal ginjal,

or some other tragic event.

atau kejadian tragis lainnya.

Now, the part of this story that's frankly unforgivable

Nah, bagian dari kisah ini yang tidak dapat dimaafkan

is the fact that 60 percent of these deaths and severe complications

adalah fakta bahwa 60% dari kematian dan komplikasi akut tersebut

are thought to be preventable.

dianggap dapat dicegah.

When I say 60 percent are preventable,

Saat saya bilang 60% dapat dicegah,

I mean there are concrete steps and standard procedures

artinya ada langkah-langkah konkret dan prosedur standar

that we could implement

yang dapat kita terapkan untuk

that could prevent these bad outcomes from occurring

mencegah terjadinya kejadian buruk tersebut

and save women's lives.

dan menyelamatkan jiwa wanita.

And it doesn't require fancy new technology.

Kita tidak membutuhkan teknologi baru yang mewah.

We just have to apply what we know

Kita hanya perlu menerapkan pengetahuan

and ensure equal standards between hospitals.

dan menjaga kesetaraan standar di semua rumah sakit.

For example, if a pregnant woman in labor has really high blood pressure

Sebagai contoh, jika seorang ibu hamil mengalami hipertensi saat bersalin

and we treat her with the right antihypertensive medication

dan kita memberikan obat anti hipertensi yang benar,

in a timely fashion,

tepat pada waktunya,

we can prevent stroke.

kita dapat mencegah stroke.

If we accurately track blood loss during delivery,

Jika kita memeriksa perdarahan saat bersalin secara akurat,

we can detect a hemorrhage sooner and save a woman's life.

perdarahan dapat lebih cepat terdeteksi dan jiwa ibu pun selamat.

We could actually lower the rates of these catastrophic events tomorrow,

Kita sebenarnya dapat menurunkan angka kejadian bencana ini secepatnya,

but it requires that we value the quality of care

tapi kita harus memerhatikan kualitas pelayanan

we deliver to pregnant women

yang kita berikan kepada ibu hamil

before, during and after pregnancy.

sebelum, selama, dan setelah kehamilan.

If we raise quality of care universally to what is supposed to be the standard,

Jika kualitas pelayanan di seluruh RS ditingkatkan sesuai dengan standar,

we could bring the rates of these deaths and severe complications way down.

kita dapat menurunkan angka kematian dan komplikasi akut secara drastis.

Well, there is some good news.

Baiklah, kita punya kabar baik.

There are some success stories.

Ada beberapa kisah sukses.

There are some places that have actually adopted these standards,

Beberapa tempat sudah menerapkan standar tersebut,

and it's really making a difference.

dan perubahannya sangat terasa.

A few years ago, the American College of Obstetricians and Gynecologists

Beberapa tahun lalu, Asosiasi Ahli Obstetri dan Ginekologi AS (ACOG)

joined forces with other healthcare organizations,

bekerja sama dengan organisasi kesehatan lainnya,

researchers like myself and community organizations.

peneliti seperti saya, dan organisasi masyarakat.

They wanted to implement standard care practices

Mereka ingin menerapkan praktik pelayanan standar

in hospitals and health systems throughout the country.

di RS dan sistem kesehatan di seluruh negara bagian.

And the vehicle they're using is a program called

Dan alat yang mereka gunakan adalah program

the Alliance for Innovation in Maternal Health, the AIM program.

"Alliance for Innovation in Maternal Health", atau program AIM.

Their goal is to lower maternal mortality and severe maternal morbidity rates

Tujuan mereka adalah menurunkan angka mortalitas dan mortalitas-ibu akut

through quality and safety initiatives across the country.

melalui inisiatif kualitas dan keamanan di semua negara bagian.

The group has developed a number of safety bundles

Kelompok ini telah mengembangkan sejumlah paket keamanan

that target some of the most preventable causes of a maternal death.

untuk membidik penyebab kematian ibu yang paling dapat dicegah.

The AIM program currently has the potential to reach

Saat ini, program AIM memiliki potensi untuk mencapai

over 50 percent of US births.

lebih dari 50% persalinan di AS.

So what's in a safety bundle?

Jadi, apa isi dari paket keamanan?

Evidence-based practices, protocols, procedures,

Praktik, protokol, dan prosedur berbasis bukti,

medications, equipment

obat-obatan, perlengkapan,

and other items targeting these conditions.

dan barang-barang lain yang diperlukan.

Let's take the example of a hemorrhage bundle.

Mari kita ambil contoh, Paket Perdarahan.

For a hemorrhage, you need a cart

Untuk kasus perdarahan, kita butuh troli

that has everything a doctor or nurse might need in an emergency:

berisi peralatan yang diperlukan dokter atau perawat dalam keadaan darurat:

an IV line, an oxygen mask, medications,

selang infus, masker oksigen, obat-obatan,

checklists, other equipment.

daftar periksa, dan perlengkapan lainnya.

Then you need something to measure blood loss:

Lalu dibutuhkan alat untuk mengukur perdarahan

sponges and pads.

yaitu: spons dan pembalut.

And instead of just eyeballing it,

Selain memeriksa volume darah,

the doctors and nurses collect these sponges and pads

para dokter dan perawat mengumpulkan spons dan pembalut ini

and either weigh them

dan menimbang beratnya atau

or use newer technology to accurately assess how much blood has been lost.

menggunakan teknologi baru untuk mengukur perdarahan dengan akurat.

The hemorrhage bundle also includes crises protocols for massive transfusions

Paket Pendarahan ini juga menyediakan protokol krisis untuk transfusi masif

and regular trainings and drills.

serta pelatihan dan bimbingan rutin.

Now, California has been a leader in the use of these types of bundles,

California sudah menjadi pengguna terkemuka untuk jenis paket ini,

and that's why California saw a 21 percent reduction

itulah sebabnya kondisi kritis akibat perdarahan

in near death from hemorrhage

bisa diturunkan sebesar 21 persen

among hospitals that implemented this bundle in the first year.

di semua rumah sakit yang menggunakan paket ini di tahun pertama.

Yet the use of these bundles across the country is spotty or missing.

Tapi paket-paket ini belum digunakan secara merata di seluruh negara bagian.

Just like the fact that the use of evidence-based practices

Sebagaimana fakta bahwa penggunaan praktik berbasis bukti

and the emphasis on safety

dan penekanan pada keamanan

differs from one hospital to the next,

berbeda antara satu RS dengan RS lainnya,

quality of care differs.

begitu juga kualitas pelayanan.

And quality of care differs greatly for women of color in the United States.

Kualitas pelayanan kesehatan berbeda amat jauh untuk wanita non-kulit putih di AS.

Black women who deliver in this country

Ibu berkulit hitam yang bersalin di AS

are three to four times more likely to suffer a pregnancy-related death

3-4 kali lebih rentan meninggal akibat kasus kehamilan dibandingkan dengan

than are white women.

wanita berkulit putih.

This statistic is true for all black women who deliver in this country,

Statistik ini berlaku untuk semua ibu berkulit hitam yang bersalin di sini,

whether they were born in the United States

baik mereka yang lahir di negara AS

or born in another country.

maupun di negara lain.

Many want to think that income differences drive these disparities,

Banyak orang berpikir perbedaan pendapatan menjadi penyebab kesenjangan,

but it goes beyond class.

ternyata bukan itu.

A black woman with a college education

Wanita kulit hitam berpendidikan setingkat universitas

is nearly twice as likely to die as compared to a white woman

dua kali lebih rentan meninggal dibandingkan dengan wanita kulit putih

with less than a high school education.

yang pendidikannya di bawah jenjang SMA.

And she is two to three times more likely to suffer a severe pregnancy complication

Wanita kulit hitam lebih rentan menderita komplikasi kehamilan yang parah

with her delivery.

saat proses persalinan.

Now, I was always taught to think that education was our salvation,

Saya selalu diajarkan untuk berpikir bahwa pendidikan akan menyelamatkan kami,

but in this case, it's simply not true.

tapi dalam kasus ini, hal itu sama sekali tidak benar.

This black-white disparity

Kesenjangan kulit putih dan hitam ini

is the largest disparity

adalah kesenjangan paling besar

among all population perinatal health measures,

di semua standar kesehatan perinatal masyarakat,

according to the CDC.

menurut CDC.

And these disparities are even more pronounced

Kesenjangan ini lebih tampak jelas

in some of our cities.

di beberapa kota.

For example, in New York City,

Sebagai contoh, di kota New York,

a black woman is eight to 12 times more likely to die

seorang wanita kulit hitam 8-12 kali lebih rentan meninggal

from a pregnancy-related cause than is a white woman.

akibat masalah kehamilan, daripada seorang wanita kulit putih.

Now, I think many of you are probably familiar with

Nah, saya yakin Anda semua ingat

the heart-wrenching story of Dr. Shalon Irving,

tentang kisah memilukan Dr. Shalon Irving,

a CDC epidemiologist who died following childbirth.

seorang ahli epidemiologi CDC yang meninggal setelah melahirkan.

Her story was reported in ProPublica and NPR

Kisahnya diberitakan di ProPublica dan NPR

a little less than a year ago.

kurang dari setahun yang lalu.

Recently, I was at a conference

Baru-baru ini saya ada di konferensi

and I had the privilege of hearing her mother speak.

dan berkesempatan untuk mendengar ibunya berbicara.

She brought the entire audience to tears.

Ia membuat seluruh penonton menangis.

Shalon was a brilliant epidemiologist,

Shalon adalah ahli epidemiologi yang brilian,

committed to studying racial and ethnic disparities in health.

berkomitmen mempelajari kesenjangan etnis dan ras dalam kesehatan.

She was 36 years old, this was her first baby,

Umurnya 36 tahun, itu anak pertamanya,

and she was African-American.

dan dia seorang Afrika-Amerika.

Now, Shalon did have a complicated pregnancy,

Nah, kehamilan Shalon memang mengalami komplikasi,

but she delivered a healthy baby girl and was discharged from the hospital.

tapi dia melahirkan bayi perempuan yang sehat, lalu diizinkan pulang dari RS.

Three weeks later, she died from complications of high blood pressure.

Tiga minggu kemudian, ia meninggal akibat komplikasi tekanan darah tinggi.

Shalon was seen four or five times by healthcare professionals

Shalon berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebanyak 4 atau 5 kali

in those three weeks.

sepanjang 3 minggu itu.

She was not listened to,

Dia tidak didengarkan,

and the severity of her condition was not recognized.

dan keparahan kondisinya tidak disadari.

Now, Shalon's story is just one of many stories

Kisah Shalon hanyalah satu dari sekian kisah

about racial and ethnic disparities in health and health care

tentang kesenjangan etnis dan ras dalam kesehatan dan layanan kesehatan

in the United States,

di Amerika Serikat,

and there's a growing recognition that the social determinants of health,

dan tumbuhnya kesadaran bahwa faktor penentu sosial dalam kesehatan,

such as racism, poverty, education, segregated housing,

seperti rasisme, kemiskinan, pendidikan, segregasi perumahan,

contribute to these disparities.

berkontribusi pada kesenjangan ini.

But Shalon's story highlights an additional underlying cause:

Tapi cerita Shalon menyoroti penyebab mendasar lainnya:

quality of care.

kualitas pelayanan.

Lack of standards in postpartum care.

Kurangnya standar dalam pelayanan pasca persalinan.

Shalon was seen multiple times by clinicians in those three weeks,

Beberapa kali Shalon berkonsultasi dengan dokter selama 3 minggu itu,

and she still died.

tapi dia tetap meninggal.

Quality of care in the setting of childbirth

Kualitas pelayanan dalam konteks persalinan

is an underlying cause of racial and ethnic disparities

adalah penyebab mendasar dari kesenjangan etnis dan ras

in maternal mortality and severe maternal morbidity

dalam mortalitas dan morbiditas-ibu akut

in the United States,

di Amerika Serikat,

and it's something we can address now.

dan itu yang bisa kita coba atasi sekarang

Research by our team and others

Penelitian tim kami dan tim peneliti lain

has documented that, for a variety of reasons,

menemukan fakta bahwa, karena berbagai alasan,

black women tend to deliver in a specific set of hospitals,

wanita berkulit hitam cenderung bersalin di rumah sakit tertentu.

and those hospitals often have worse outcomes for both black and white women,

RS itu bahkan memberikan pelayanan lebih buruk pada wanita kulit putih dan hitam,

regardless of patient risk factors.

terlepas dari faktor risiko pasien.

This is true overall in the United States,

Gambaran umum di AS adalah,

where about three quarters of all black women

sekitar 3/4 dari seluruh wanita berkulit hitam

deliver in a specific set of hospitals,

bersalin di rumah sakit tertentu,

while less than one-fifth of white women deliver in those same hospitals.

sementara kurang dari 1/5 wanita kulit putih bersalin di rumah sakit yang sama.

In New York City, a woman's risk of having a life-threatening complication

Di New York, risiko seorang ibu mengalami komplikasi yang mengancam jiwa

during delivery

saat proses persalinan

can be six times higher in one hospital than another.

bisa 6 kali lebih tinggi di satu rumah sakit daripada yang lain.

Not surprisingly, black women are more likely to deliver

Tidak mengejutkan, wanita kulit hitam berpeluang besar untuk bersalin

in hospitals with worse outcomes.

di RS dengan kejadian lebih buruk

In fact, differences in delivery hospital

Bahkan, perbedaan dalam rumah bersalin

explain nearly one-half of the black-white disparity.

menunjukkan hampir 1,5 kali kesenjangan warna kulit.

While we must address social determinants of health

Walaupun harus mengatasi faktor penentu sosial kesehatan

if we're ever going to truly have equitable health care in this country,

jika kita benar-benar ingin memiliki layanan kesehatan yang adil di negara ini,

many of these are deep-seated and they will take some time to resolve.

masih banyak faktor lain yang sulit untuk dirubah dan akan memerlukan waktu.

In the meantime, we can tackle quality of care.

Sementara itu, kita bisa mengatasi kualitas pelayanan.

Providing high-quality care across the care continuum

Menyediakan layanan berkualitas melalui rangkaian pelayanan berkelanjutan

means providing access to safe and reliable contraception

berarti menyediakan akses terhadap kontrasepsi yang aman dan terpercaya

throughout women's reproductive lives.

bagi wanita, selama masa reproduksi.

Before pregnancy, it means providing preconception care,

Sebelum kehamilan, artinya menyediakan pelayanan pra-konsepsi, supaya kita dapat

so we can manage chronic illness and optimize health.

mengobati penyakit kronis dan mengoptimalkan kesehatan.

During pregnancy, it includes high-quality prenatal and delivery care

Selama kehamilan, itu mencakup layanan prenatal dan persalinan yang berkualitas

so we can produce healthy moms and babies.

agar kita dapat menghasilkan ibu dan anak yang sehat.

And finally, after pregnancy, it includes postpartum and inter-pregnancy care

Akhirnya, setelah kehamilan, ada layanan pasca melahirkan dan jarak kehamilan

so we can set moms up to have a healthy next baby

untuk mempersiapkan ibu agar bayi berikut yang dikandungnya sehat

and a healthy life.

dan kehidupannya juga sehat.

And it can literally spell the difference between life and death,

Layanan itu sangat menentukan hidup dan mati seorang ibu,

as it did in the case of Maria,

seperti dalam kasus Maria,

who checked into the hospital after having an elevated blood pressure

yang memeriksakan diri ke RS, ketika tekanan darahnya naik

during a prenatal visit.

saat kunjungan prenatal.

Maria was 40, and this was her second pregnancy.

Umur Maria 40 tahun, dan ini kehamilan keduanya.

During Maria's first pregnancy that had happened two years earlier,

Saat kehamilan pertama Maria yang terjadi 2 tahun yang lalu,

she also didn't feel so well in the last few weeks of her pregnancy,

dia merasa tidak enak badan dalam beberapa minggu terakhir kehamilannya,

and she had a few elevated blood pressures,

dan beberapa kali mengalami hipertensi,

but nobody seemed to pay attention.

tapi tidak ada yang memperhatikan.

They just said, "Maria, don't worry, you'll be fine.

Mereka hanya bilang, "Maria, tidak usah khawatir.

This is your first pregnancy. You're a little nervous."

Ini kehamilan pertamamu. Kamu hanya sedikit gugup."

But it did not end well for Maria last time.

Tapi, persalinan Maria tidak berjalan mulus.

She seized during labor.

Dia mengalami kejang saat bersalin.

Well, this time her team really listened.

Kali ini, tim kesehatan benar-benar mendengarkannya.

They asked smart and probing questions.

Mereka memberi pertanyaan yang teliti dan mendalam.

Her doctor counseled her about the signs and symptoms of preeclampsia

Dokter memberitahu tanda-tanda dan gejala preeklamsia

and explained that if she was not feeling well,

dan menjelaskan jika merasa tidak enak badan,

she needed to come in and be seen.

dia harus datang untuk diperiksa.

And this time Maria came in,

Ketika Maria datang,

and her doctor immediately sent her to the hospital.

dokter langsung mengirimnya ke RS.

At the hospital, her doctor ordered urgent lab tests.

Di RS, dokter meminta uji laboratorium secepatnya.

They hooked her up to multiple different monitors

Mereka menghubungkan Maria dengan beberapa monitor

and paid special attention to her blood pressure,

dan memperhatikan tekanan darahnya secara saksama

the fetal heart rate tracing

denyut jantung kandungannya,

and gave her IV medication to prevent a seizure.

dan memberinya obat melalui infus untuk mencegah kejang.

And when Maria's blood pressure got so high it put her at risk for a stroke,

Dan saat tekanan darah Maria meningkat sampai berisiko stroke,

her doctors and nurses jumped into action.

dokter dan perawat langsung mengambil tindakan.

They repeated her blood pressure in 15 minutes

Mereka mengulang tekanan darah dalam 15 menit

and declared a hypertensive emergency.

dan menyatakan keadaan hipertensi darurat.

They gave her the right IV medication according to the latest correct protocol.

Mereka memberi terapi infus yang tepat berdasarkan protokol terbaru.

They worked smoothly together as a coordinated team

Mereka bekerja sama dengan lancar dalam 1 tim yang terampil

and successfully lowered her blood pressure.

dan berhasil menurunkan tekanan darahnya.

As a result, what could have been a tragedy became a success story.

Akhirnya, tragedi berubah menjadi kisah sukses.

Maria's dangerous symptoms were controlled,

Gejala-gejala bahaya Maria terkendali,

and she delivered a healthy baby girl.

dan dia melahirkan bayi perempuan yang sehat.

And before Maria was discharged from the hospital,

Sebelum Maria diizinkan pulang dari rumah sakit,

her doctor counseled her again about the signs and symptoms of preeclampsia,

dokter menjelaskan lagi kepadanya tentang tanda dan gejala preeklamsia,

the importance of having her blood pressure checked,

pentingnya pengecekan tekanan darah,

especially in this first week postpartum

terutama dalam minggu pertama pasca melahirkan

and gave her education about postpartum health and what to expect.

dan menjelaskan tentang kesehatan pasca melahirkan dan hal yang harus diketahui.

And in the weeks and months that followed,

Dan beberapa minggu dan bulan kemudian,

naturally, Maria had follow-up visits with her pediatrician

Maria melakukan konsultasi lanjutan dengan dokter anak

to check in on her baby's health.

untuk mengecek kesehatan bayinya.

But just as important,

Tapi yang juga penting,

she had follow-up visits with her ob-gyn

dia terus berkonsultasi dengan dokter kandungan

to check in on her health, her blood pressure,

untuk mengecek kesehatannya, tekanan darahnya,

and her cares and concerns as a new mother.

serta menunjukkan perhatian dan kepeduliannya sebagai ibu baru.

This is what high-quality care across the care continuum looks like,

Inilah bentuk layanan berkualitas dengan rangkaian pelayanan berkelanjutan,

and this is how it can look.

dan inilah yang bisa kita capai.

If every pregnant woman in every community

Jika setiap ibu hamil dalam setiap komunitas

received this kind of high-quality care

menerima pelayanan berkualitas ini

and delivered at facilities that utilized standard care practices,

dan bersalin di tempat yang menggunakan praktik pelayanan standar,

our maternal mortality and severe maternal morbidity rates would plummet.

angka mortalitas dan morbiditas-ibu akut akan merosot.

Our international ranking would no longer be an embarrassment.

Ranking internasional kita tidak akan memalukan lagi.

But the truth is, we've had decades of unacceptably high rates

Tapi sebenarnya, sudah puluhan tahun angka kematian ibu dan komplikasi

of maternal death and life-threatening complications during delivery

yang mengancam jiwa saat persalinan, tinggi dan tidak bisa diterima

and decades of devastating consequences for moms, babies and families,

dan puluhan tahun penuh penderitaan untuk ibu, anak, dan keluarga

and we have not been moved to action.

dan kita belum melakukan tindakan apa pun.

The recent media attention on our poor performance on maternal mortality

Sorotan media akhir-akhir ini terhadap performa buruk kita dalam kematian ibu

has helped the public to understand:

telah membantu masyarakat paham bahwa:

high-quality maternal health care is within reach.

Pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas dapat kita capai.

The question is:

Pertanyaannya:

Are we as a society ready to value pregnant women from every community?

Apakah masyarakat bisa menghargai wanita hamil dari semua komunitas?

For my part, I'm doing everything I can to ensure that when we do,

Sebagai bagian dari masyarakat, saya berusaha keras memastikan

we have the tools and evidence base ready

kita benar-benar siap, kita punya basis bukti dan perlengkapan

to move forward.

yang lengkap untuk maju.

Thank you.

Terima kasih.

(Applause)

(tepuk tangan)